NovelToon NovelToon
Ajihan'S Silence

Ajihan'S Silence

Status: sedang berlangsung
Genre:Basket / Angst
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Affara

Jihan Alessa. Gadis ceria yang selalu mengejar cinta lelaki bernama Abintang Sagara.

Namun, ternyata perasaannya itu justru menambah luka di hidupnya. Hubungan yang seharusnya manis justru berakhir pahit. Mereka sama-sama memiliki luka, tetapi tanpa sadar mereka juga saling melukai karena itu.

"Suka lo itu bikin capek ya."

"Gue nggak pernah minta lo suka gue."

Rumah yang seharusnya tempat paling aman untuk singgah, justru menjadi tempat yang paling bahaya bagi Jihan. Dunia seakan mempermainkan hidupnya bagai badai menerjang sebuah pohon rapuh yang berharap tetap kokoh.

"Kamu adalah kesialan yang lahir!"

Itulah yang sering Jihan dengar.

Pada akhirnya aku pergi—Jihan Alessa

__________

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Affara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

I love your smile

Jika suatu saat aku menatap sosokmu yang berdiri di pinggir laut, maka aku dengan lantang berbicara, bahwa senja indah di belakangmu pun iri melihat kecantikan sosokmu. —Abintang Sagara.

..._______________...

Keheningan menyelimuti sepasang insan yang saling berdiam diri tidak tahu ingin membicarakan apa. Jihan menggaruk tengkuknya canggung. Sedari tadi Kevin hanya duduk diam sembari menatapnya intens.

Helaan napas terdengar. "Vin, lo mau ngomong apa?" Tanya Jihan membuka obrolan.

Kevin terdiam lama, tanpa menjawab sedikitpun, dan hanya fokus mengamati setiap inci wajah gadis di depannya.

Jihan berdecak bersamaan dengan keningnya yang mengerut. "Kevin!" Panggilnya sedikit keras.

Kevin tersentak dengan mata melebar kecil. "Hmm, ya?"

"Dari tadi diem mulu. Lo mau ngomong apa sih sebenarnya?!"Tutur Jihan malas.

Lelaki itu memandang Jihan lama. Ada sedikit binar mata di sana, saat netranya bertemu dengan mata teduh Jihan.

Sungguh, lidah Kevin terasa kelu. Tak tahu harus mengucapkan kalimat indah seperti apa lagi untuk menggambarkan kecantikan gadis di hadapannya.

Jihan memiringkan kepalanya ke samping, tampak ikut membalas tatapan Kevin.

Blushh

Telinga Kevin memerah hingga ke leher. Ia segera membuang pandang asal. Jantungnya berpacu lebih cepat. Tidak kuat menahan gejolak aneh di hatinya ketika Jihan membalas tatapannya.

"Kevin? Lo sakit?" Tanya Jihan was-was melihat dahi Kevin yang berkeringat.

Cowok itu menggeleng pelan, mencoba menetralkan detak jantungnya supaya kembali normal.

"Lo kenapa, sih?" Heran Jihan.

"Ck, lo bisa diem gak?!" Sahut Kevin kesal.

Tampak ekspresi Jihan yang bingung.

"Memangnya kenapa, sih?! Gue kan cuma nanya! Yaudah kalo gak mau gue ganggu kenapa lo kesini?! Pergi aja sana!" Protes Jihan membaringkan tubuhnya ke ranjang, lalu memposisikan tubuhnya menyamping, membelakangi Kevin.

Ngambek.

"Lo bikin mood gue hancur tahu gak! Padahal tadi gue udah happy karena ada Daevas. Ehh, malah lo usir!" Dumel Jihan masih bisa di dengar Kevin.

Lelaki menyipitkan matanya bingung. "Jadi udah gak takut sama kita lagi, hmm?" Tanyanya dengan senyum tipis.

Jihan mendelik geram. Lalu membalikkan tubuhnya menghadap Kevin.

"IHH gue tetep masih dendam sama kalian, ya!! Di kira gue gak sakit hati apa di bully terus, capek tahu!" Sahutnya menimpali.

Kevin tersenyum saat melihat wajah Jihan yang terbaring di depannya. Beberapa helai rambutnya menutupi wajahnya, meskipun terlihat acak-acakan tapi bagi Kevin justru Jihan tampak semakin mempesona.

"Kayaknya Bintang punya penyakit katarak deh," Ucap Kevin tiba-tiba mengundang reaksi bingung Jihan

"Katarak?"

Kevin mengangguk. "Masa dia gak sadar kalo punya bidadari kayak lo." Dia berhenti sejenak.

"Lo cantik Jihan."

Jihan mengigit bibir bawahnya menahan senyum.

"DASAR BUAYA!" Seru gadis itu di susul kekehan kecil Kevin.

Jika saja dulu Kevin tidak merundung dirinya, mungkin sekarang Jihan akan jatuh cinta pada sosok lelaki itu.

"Vin," Panggil Jihan pelan.

"Kenapa?" Sahut Kevin lembut.

Keheningan sempat terjadi beberapa detik saat Jihan tak kunjung memberi jawaban.

Dengan sabar Kevin masin menunggu, ia tidak mau membuat Jihan menjadi canggung terhadapnya.

"Makasih ya," Ujar perempuan itu tulus. Sebuah senyum terukir indah sebagai tanda terima.

 Kevin segera beranjak berdiri dari kursinya, tubuhnya sedikit membungkuk untuk berbisik pada tubuh Jihan yang terbaring.

"Kenapa? Udah mulai nyaman sama gue? Mau selingkuh gak? Gue siap jadi cowok simpenan lo," Tawar Kevin dengan nada penuh goda.

Waitt!

"GILA LO YA!?" Balas Jihan keras, tidak menyangka Kevin akan berkata seperti itu.

Tawa Kevin pecah begitu saja—suaranya yang rendah terdengar merdu. Membuat siapapun akan jatuh cinta.

Perempuan itu berdecak kesal. Namun ia tertegun lama menatap lesung pipi Kevin yang terbentuk alami saat ia tertawa.

"Vin, gue gak bisa bayangin deh, seberuntung apa cewek yang bakal dapetin lo nanti."

Ucapan Jihan membuat senyum Kevin memudar. Ia memandang Jihan sebentar. Mencoba menahan bibirnya supaya tidak berteriak pada Jihan saat ini.

Tapi gue maunya elo, Han!

Kapan lo bakal liat gue!!

_ _ _

Di sisi lain, sesosok lelaki tengah memandangi kejadian itu dengan tangan mengepal. Tidak pernah terbayangkan dalam hidup Abintang, jika ia akan berada di posisi sulit seperti ini.

Matanya memerah dengan napas tak teratur. Abintang membuang wajahnya ke samping, tak ingin melihat lebih banyak tentang kedekatan Kevin dan Jihan.

Hatinya terasa berat. Tak mampu untung menampung gejolak emosi yang ingin meledak.

Ternyata seperti ini ya rasanya cemburu?

Apakah ini yang selalu Jihan rasakan ketika melihat Abintang dengan Kiara?

Jika iya, sungguh, Abintang ingin memukul dirinya sendiri tanpa ampun.

Melihat Jihan bisa tersenyum selepas itu dengan lelaki lain, membuat hati Abintang tak rela.

Tapi kakinya enggan melangkah mendekat. Tenggorokannya tercekat. Perlahan Abintang melangkah mundur, memberi ruang untuk kekasihnya bahagia meski bukan karenanya.

Abintang mengeluarkan ponselnya dari saku celana, membuka satu kontak dengan ratusan pesan yang ia abaikan. Sejenak Abintang memandangi foto profil Jihan lama, kemudian mengecek ratusan pesan yang tak pernah ia balas selama ini.

Jihan Alessa:

Abi, sayangg!

Udah makan belum? Makan ya supaya gak sakit! Kalo Abi sakit nanti Jihan Sedihhh! 🥺

Oh ya!! Tadi aku liat kamu minum soda di lab, ihhh gak boleh minum soda kebanyakan, oke? Abi harus sayang sama tubuhnya. Banyakin minum air putih ya sayang.

Aku udah beliin air mineral buat kamu. Aku taruh di loker Abi, ya. Jangan lupa di minum.

Gak boleh kecapean, oke?

Babay sayang!

[Dua hari yang lalu]

Abii... Jihan sakitt.. Kayaknya karena kangen Abi, deh! Hehe. Kamu kemana aja? Kok aku dicuekin mulu sih!

Kemarin sama Kiara, tadi pagi juga sama Kiara. Kiara aja terusss! Sama Jihan kapan?! 😕

Tapi gapapa, Abi semangat ya latihan lombanya, Kiara juga. Kalian emang keren karena sama-sama pinter!! Aku kapan ya bisa kayak gitu?

Kalo aku minta ajarin kamu boleh?

Aaaaa Abii online kok gak bales chat aku?? Apa gak kelihatan ya??

Huhhh! Yaudahh deh gapapa.

Jihan udah ngantuk, mau bobo.

Goodnight, Abisayang!

[Kemarin]

Abi lagi sibuk ya?

Maaf Jihan sering ganggu.

Kata orang-orang, Jihan itu ngerepotin Abi terus. Suka bandel pula!! Ihh Jihan emang gak tahu diri ya?

Maafin Jihan ya Abi.

[5 jam yang lalu]

Abi...

Kangen.

_ _ _ _

Deghhh

Jantung Abintang berdetak kencang ketika melihat pesan terakhir Jihan. Jemarinya meremas kuat benda pipih itu.

Brengsek!

Lalu kepalan tangannya memukul dinding dengan keras, berulang kali, hingga kulitnya tergores mengeluarkan cairan merah. Tatapannya menajam.

"Cewek bego! Udah di sakitin masih aja ngejar-ngejar!"

Bughh!

Abintang memukul tembok untuk yang terakhir kalinya. Tak peduli jika tangannya kini terluka.

Dadanya seperti digerogoti dari dalam. Abintang membenci perasaan ini. Sangat sesak.

-

-

-

-

-

×××××××

Sedangkan di sebuah mansion putih yang megah, dua perempuan sedang berdebat panjang satu sama lain.

"Bella, pliss! Cuma lo yang bisa bantuin si Jihan buat gagalin ancaman Kiara. Bokap lo kan berpengaruh besar buat perusahaan bokapnya Kiara. Seharusnya lo bisa aja ancam Kiara balik buat gak macem-macem sama Jihan!" Ujar Elsa sudah frustasi karena sulit sekali untuk membujuk Bella.

Karena Bella berpengaruh besar terhadap keberhasilan rencana Kiara untuk mengancam Abintang, dengan membawa-bawa Hendra yang bekerja di perusahaan ayahnya Kiara.

Isi ancaman Kiara adalah akan membuat Hendra di pecat dari perusahaan ayahnya, dan mem blacklist Hendra dari perusahaan manapun, sehingga Hendra akan sulit mencari pekerjaan baru. Apalagi perusahaan ayah Kiara cukup berkuasa tinggi, dan berpengaruh besar di kota.

Dan satu-satunya perusahaan yang bisa dengan mudah menyingkirkan para pesaingnya dalam sekejap, hanyalah perusahan LA. Perusahaan terbesar di kota, yang memiliki ratusan cabang hingga ke luar negeri. Dan itu adalah ayahnya Bella.

Tapi Elsa bingung kenapa gadis itu seolah tidak tertarik sedikitpun untuk membantu?

"Bell, apa lo masih suka sama Abintang?" Tanya Elsa pelan. Hanya itu alasan yng masuk akal.

Bella tak menjawab.

1
Humaira
ini kapan up nya kak/Frown//Frown/
Aca
halahh halahhh!
Aca
Boleh ngomong kasar ga sih?
Ubii: gaboleh prenn
total 1 replies
Forta Wahyuni
knapa bego x jd cewek, knapa stiap novel slalu merendahkan perempuan n krn cinta jadi bodoh dan tolol.
Ubii: Pukul aja Prenn, Jihan emang bego🤧
total 1 replies
Gibran Cintaku
semangattt thorr/Smile/
Ubii: thank you prenn/Frown//Drool/
total 1 replies
Gibran Cintaku
The real cegil/Proud/
Ubii: Cegil premium itu prenn /Smile/
total 1 replies
Aca
Temenan sama aku aja om😼
Ubii: jewer aja prenn😣
Gibran Cintaku: Arsen nih nyebelin juga ya/Speechless/
total 2 replies
Aca
Pake nanya!!
Ubii: Hehe santai prenn 🤧
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!