NovelToon NovelToon
TamaSora (Friend With Benefits)

TamaSora (Friend With Benefits)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Playboy / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mima

"Cinta ini tak pernah punya nama... tapi juga tak pernah benar-benar pergi."

Sora tahu sejak awal, hubungannya dengan Tama tak akan berakhir bahagia. Sebagai atasannya, Tama tak pernah menjanjikan apa-apa—kecuali hari-hari penuh gairah.

Dan segalanya semakin kacau saat Tama tiba-tiba menggandeng wanita lain—Giselle, anak baru yang bahkan belum sebulan bergabung di tim mereka. Hancur dan merasa dikhianati, Sora memutuskan menjauh... tanpa tahu bahwa semuanya hanyalah sandiwara.

Tama punya misi. Dan hanya dengan mendekati Giselle, dia bisa menemukan kunci untuk menyelamatkan perusahaan dari ancaman dalam bayang-bayang.

Namun di tengah kebohongan dan intrik kantor, cinta yang selama ini ditekan mulai menuntut untuk diakui. Bisakah kebenaran menyatukan mereka kembali? Atau justru menghancurkan keduanya untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mima, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Galeri foto.

Akhirnya bisa bertemu dengan kasur empuk setelah tiga jam duduk di lantai kamar mandi yang dingin, bukankah seharusnya Sora mengucapkan terima kasih kepada Tama? Jika bukan karena laki-laki itu, mungkin dia akan bermalam di toilet sampai besok pagi. Sendirian dalam keheningan. Hanya tiga jam saja Sora sudah ketakutan dan kehilangan harapan. Apalagi kalau sampai jam delapan pagi besok harinya? Bisa-bisa dia akan mengalami trauma seumur hidup.

Sora sudah mandi, sudah berganti pakaian hangat. Tadi Tama sempat menyiapkan satu setelan piyaman tebal yang pria itu letakkan di atas kasur. Setelah itu Sora sama sekali tidak keluar kamar. Dia tau Tama ada di luar. Suara tivi yang disetel cukup pelan seakan Tama ingin Sora tau bahwa dia ada di sana, untuk menjaganya.

Tapi untuk apa?

Sora tidak membutuhkan laki-laki yang dengan jelas menyangkal sudah tidur dengannya, hanya supaya kekasihnya tidak marah. Kalaupun sekarang dia membiarkan Tama keluar masuk apartemen ini dengan bebas, jangan salah paham, itu hanya karena dia tidak ingin berdebat dan buang-buang energi. Yang pasti Sora selalu membentengi dirinya dari kontak langsung dengan laki-laki itu. Huft… entah apa tujuan Tama masih mengejarnya jika diapun tidak bisa lepas dari Giselle.

Apa karena ‘misi’ itu? Ah… saat di mobil tadi Tama juga berusaha menceritakan tentang misi itu, tapi Sora langsung memotongnya. Pikir punya pikir, mereka tidak punya hubungan apa-apa yang mengharuskan Tama bercerita kepadanya.

‘Keep it, Tam. Gue nggak mau mendengar apapun. Itu urusan lo. Gue nggak perlu tau.’ Sora menolak dengan tegas, bahkan menutup kedua telinganya agar Tama berhenti berbicara. Hatinya memang sudah mengeras setelah Giselle memberinya ultimatum beberapa hari yang lalu. Keberanian Giselle berbicara empat mata dengannya, semakin membuat Sora sadar diri kalau Tama adalah sosok yang harus dia jauhi. Tidak ada tawar menawar.

Maka dari itu, Sora tidak lagi menaruh rasa penasaran akan misi yang disinggung-singgung Tama sejak kapan hari. Biarlah itu menjadi urusan laki-laki itu saja.

Sebelum tidur, Sora membuka ponselnya untuk mengecek apakah ada pesan dari Julian. Seharusnya ada banyak, mengingat ini sudah jam sebelas malam dan Sora baru menyentuh benda itu. Bukankah sejatinya orang pacaran harus demikian? Tidak akan bisa tidur sebelum memastikan kekasih hatinya baik-baik saja di sudut kota lain.

Namun yang dia dapati adalah belasan panggilan dari Tama dan bom pesan dari laki-laki itu. Ada sih dari Julian. Tapi hanya pesan yang melaporkan kalau dia sudah tiba di rumah dengan selamat. Sebelas dua belas dengan pesan Kayla.

Julian 18.13 : Gue sama Kayla baru sampai kantor. Kayla langsung pulang, Sayang. Gue juga balik dulu. Miss you.

Julian 19.01 : Sora sayang, lagi apa? Udah beli makan? Gue udah sampai rumah. Mandi dulu ya, sayang.

Julian 19.45 : (Missed call 1x)

Julian 19.47 : (Missed call 1x)

Julian 19.48 : Ra, lo lagi apa? Udah tidur ya?

Julian 91.50 : (Missed call 1x)

Julian 20.00 : Kayaknya lo capek banget hari ini. Met tidur, sayang. See you tomorrow! Mwuach!

Kayla 19.13 : Sora cantikkkk, gue udah sampai rumahhhh. Tadi sampai kantor kitaran jam enam. Gue udah jaga pacar lo baik-baik. Besok bayar ya, dua ribu! Hehe.

Kayla 19.25 : Woy! Udah tidur lo? Ah cemenn. Padahal gue mau cerita tentang cowok lo yang jelalatan liat cewek cantik di mall tadi.

Oke, itu adalah pesan terakhir dari Kayla. Sora sama sekali tidak berniat untuk membalasnya. Pun pesan dari Julian tadi. Biarlah besok ketemu di kantor.

Selain itu, jempol Sora sudah sangat gatal ingin membuka room chat antara dia dan Tama. Angka di pojok kanan kontak laki-laki itu menunjukkan setidaknya ada tiga puluh lima pesan baru yang belum dia baca. Amazing!

Tama 20.15 : Sora, lo belum pulang? Atau lagi main?

Tama 20.20 : Sora?

Tama 20.22 : Missed call (5x)

Tama 20.30 : Ini udah malam. Jangan kelamaan balik, Sora.

Tama 20.35 : Missed call (5x)

Tama 20.45 : HP lo dikemanain sampai nggak online WA? Lagi sama Julian?

Tama 20.50 : Ra, udah di mana? Lo pulang diantar sama Julian ‘kan?

Tama 21.10 : Missed call (5x)

Tama 21.14 : Lo lagi di mana, Ra? Nggak biasanya nggak baca chat.

Tama 21.15 : Kalau lo lagi sama Julian, it’s oke, gue tenang.

Tama 21.45 : Missed call (5x)

Tama 21.50 : Sora Abigal, ini udah malam. Jangan nginap di luar. Tidur di sini.

Tama 22.05 : Lo baik-baik aja ‘kan, nona Sora?

Tama 22.30 : Missed call (5x)

Tama 22.35 : LO DI MANA? GUE JEMPUT!

Air mata Sora berjatuhan dalam diam. Satu tangannya menggenggam ponsel dengan gemetar dan yang satunya lagi membekap mulut agar isaknya tidak terdengar keluar kamar.

Kenapa di saat dia sudah ingin move on, Tama harus bersikap seperti ini? Kenapa baru sekarang? Kenapa harus menyakitinya lebih dulu dengan membagi hati dengan perempuan lain? Sora sangat terluka. Hatinya bagai diperas sampai rasanya ingin mati saja. Dia khawatir tidak akan sanggup mengabaikan pria ini terus menerus dan tetap berpacaran dengan Julian.

Julian memang sempat menghubunginya juga. Tapi kalau diadu jumlah dengan usaha Tama, Julian jelas kalah jauh. Harus Sora akui, feeling Tama terhadapnya masih begitu besar. Ya, namanya juga sudah berbagi jiwa dan raga dalam waktu beberapa bulan.

Fakta kalau mereka sama-sama suka, juga bisa menjadi faktor kenapa laki-laki itu punya firasat yang kuat kalau Sora sedang berada dalam masalah. Sayangnya, sekalipun sudah tau kalau mereka saling suka, semuanya sudah sangat terlambat. Iya ‘kan?

Sora melihat kontak WA Tama sedang online. Perempuan itu sejenak mengingat tentang kewajibannya untuk menyampaikan terima kasih. Sejak tadi dia belum mengucapkannya karena langsung berdebat soal misi-misi itu. Apakah Sora harus mengiriminya pesan? Sopan kah? Atau harus keluar dari kamar dan menyampaikannya secara langsung mumpung orangnya sedang ada di luar?

No no no. Sora tidak ingin membuat Tama merasa kalau dia sedang memberikan celah. Tidak sama sekali.

‘Thank you, Tam. Good night,’ tulis Sora di room chat dan menekan lambang pesawat kertas. Itu adalah pesan terwajar yang terlintas dalam benaknya sekarang. Lima detik kemudian, pesan itu langsung berubah menjadi dua centang biru. Sepertinya Tama memang sedang menantikan ini.

‘M. Tidurlah.’

Sora membaca pesan singkat itu dengan napas tertahan. Dia kira Tama akan berkata panjang lebar. Tapi… baguslah. Memang sudah seharusnya seperti ini saja.

Perempuan itu tidak membalas lagi. Dia menekan tombol ‘back’ hingga posisi layar ponselnya kembali ke ‘home’. Kemudian menekan tombol power sebanyak satu kali untuk mematikan layar.

Sesungguhnya Sora belum mengantuk. Masih belum berhenti memikirkan kejadian yang dia alami malam ini. Penasaran akan siapa orang usil yang mengunci pintu kamar mandinya dari luar.

Tadi Tama bilang akan menyelidiki ini. Namun pria itu meminta agar Sora diam dulu, bersikap seakan-akan tidak ada yang terjadi. Biasanya pelaku kejahatan akan gerah melihat korbannya justru terkesan santai dan tidak terusik. Lagian, kalau beritanya sudah menyebar ke seluruh penjuru kantor, bisa-bisa pelakunya tau kalau dia sedang diincar.

Sedang sibuk berpikir, tiba-tiba terdengar suara bip lagi dari benda itu. Ketika Sora melirik, entah kenapa itu bisa kebetulan dari Tama lagi. Kali ini laki-laki itu mengirim sebuah foto dan beberapa pesan. Foto apakah gerangan? Penasaran, Sora kembali membuka ponselnya, menjawab rasa penasaran yang kini memenuhi hati dan pikiran.

Oke. Ini mengejutkan. Tama mengirim screenshoot galeri foto miliknya, yang mana seluruhnya berisi foto selfie Sora. Sejenis beberapa swafoto yang diambil dalam satu waktu. Perempuan itu langsung teringat kapan dia berfoto dengan ponsel Dirga. Jawabannya? Sering.

Kalau dilihat dari dress yang Sora kenakan di foto itu, sepertinya itu adalah saat mereka akan menghadiri acara pernikahan teman satu kantor. Hal yang membuat Sora semakin yakin adalah, dalam foto itu dia berdandan dengan sedikit bold dan juga memakai anting di luar kebiasaannya. Waktu itu dia sedang menunggu Tama di apartemen laki-laki itu dan Tama tidak berhenti memujinya 'cantik banget'.

Ah, jadi sedih lagi mengingat dulu mereka pernah sedekat itu, sampai-sampai dia bisa memakai ponsel Tama dengan bebas. Kemudian Sora lanjut membaca pesan-pesan di bawah foto. Pesan yang membuat dia benaran tidak bisa tidur sampai keesokan harinya.

Tama 23.42 : Bersyukur punya banyak koleksi foto lo di galeri hp gue. Seenggaknya itu mengingatkan gue kalau kita pernah sedekat urat nadi.

Tama 23.43 : Gue tau lo akan muak mendengar ini. Tapi gue akan selalu bilang kalau lo harus nungguin gue, Sora. Nggak apa-apa benci gue sekarang, karena gue memang pantas lo benci.

Tama 23.43 : Tapi, kalau semuanya sudah selesai, gue harap gue masih layak dan pantas untuk jadi tempat lo kembali.

Tama 23.44 : I miss you, Sora cantik.

***

1
Jeng Ining
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ ada yg kebakaran tp gada apinya
Jeng Ining
nah ini dpt bgt feelnya tnpa typo nama, kita kek masuk beneran diantara mreka, terimakasih Kak, mdh²an ga cm updte 1 bab ya 🙏😁✌️
Asri setyo Prihatin
Luar biasa
Mama Mima
Terima kasih masukannya, Kakk. Padahal aku udah double check teruss. Ada aja yang kelolosan. Heuu... 🙏🏻🥹
Jeng Ining
terimakasih udh suguhin cerita keren kak🙏🥰
Jeng Ining
cerita bagus, penggambarannya mudah dicerna begini🫰😍🥰, sayang kak banyak typo nama, lbh baik direvisi atw paling engga ke depannya lbh teliti lg, mhn maaf klo komennya kurg berkenan, mdh²an makin sukses di NT🙏☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!