Di suatu kampung yang masih asri disana jauh dari hiruk pikuk nya keramaian.
Di sana sangat Damai tidak ada yang namanya keberisikan yang di timbulkan oleh kendaraan dan lainnya
Namun kedamaian itu hilang tergantikan oleh teror mengerikan suasana Damai itu hilang bak terlelan alam.. Akan kan orang-orang yang ada di sana bertahan untuk melewati teror itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-21. Ki Bayan Yang Sombong
Jledeerrrr....
Jledeerrrrrr....
"Aaaahhhh... "
Tiba-tiba saja tubuh pak Karim terangkat pak Karim menjadi seperti orang terbang terumbang ambing di udara.
"Aki.. Tolongggg... " Ujar pak Karim berteriak, dia merasa ngeri dengan keadaan seperti ini.
Aki Bayan terlihat marah dia mengepalkan tangan nya gigi nya sampai berbunyi karna dia benar-benar merasa marah dengan keadaan ini.
"Mahluk sialan... jangan kamu berani pada orang yang tak bisa apa-apa, sini kamu mahluk sialan datang hadapi aku, " ujar ki Bayan berteriak.
Wuusssshh...
Braaakkkkk..
"Aaahhhhhkkk.. " Teriak pak Karim, darah segar keluar dari mulut nya, itu membuktikan lemparan itu begitu keras. Walaupun hanya terjatuh ke atas tanah tandus tapi pak Karim seakan di lemparkan memakai kekuatan yang besar, dan setelah dia memuntahkan darah kembali pak Karim pun pingsan karna dia tak kuasa menahan rasa sakit akibat hempasan itu.
"Ini tak bisa aku biarkan, kalau terus seperti itu bisa-bisa nyawaku taruhannya" Ujar ki Bayan dalam hati, kemudian ki Bayan kembali duduk bersila dia kembali membaca mantra. Dan kali ini dia akan memanggil makluk peliharaan nya agar dia mempunyai bala bantuan.
Kretakk... Kretakkk.. terdengar suara pepohonan yang terus bergesekan satu sama lain, hingga dari dalam hutan terdengar beberapa suara yang membuat bulu kuduk berdiri.
"Hahahahahaha... Ku aing di palodaharan siah sabab saria geus wani ngangganggu ketenangan aing, sia ngerusak imah aing deulekeun kahirupan sia moal tenang ti sempet ayeuna. (Hahahahahaha.. akan ku bunuh kalian sebab kalian sudah merani mengganggu ketenangan ku, kalian merusak rumah ku lihat saja kehidupan kalian gak bakalan tenang mulai sekarang) Ujar mahluk penghuni hutan dalam dengan suara menggema nya.
Deg, bagai tertekan oleh batu besar napas mereka langsung pendek seakan-akan berhenti. Tidak bisa mereka bayangkan kalau seandainya yang di katakan itu menjadi nyata sudah di pastikan mereka akan selalu di kejar oleh rasa takut.
" Teu sieun aing ku sia, sia nu bakal di podaran ku aing da sia ngahalangan jalan aing. Deuleukeun imah sia ku aing rek di duruk! "(Gak takut aku sama kamu, kamu yang bakal aku bunuh soalnya kamu menghalangi jalan ku. Lihat saja rumah mu aku aku bakar) Ujar ki Bayan, dia berujar dengan nada arogan dan juga begitu sombong.
Cekrek...
Wusshh...
kretek, kretek..
Tak segan-segan ki Bayan membakar sebagian area hutan itu, api menjalar begitu cepat karna memang sudah beberapa hari ini tak ada hujan turun jadi banyak daun-daun kering dan ranting yang berserakan hingga membuat api mudah menyala.
" Hahahahahaha... Tong sombong sia, najan imah aing di duruk moal matak aing modar, sia kudu inget aing mah hese di podaran nage. Heg ayeuna ku sia jeng anu milu kana jalan sia rarasakeun kahirupan saria moal manggih ka tentreman. "(Hahahahahaha.. Jangan sombong kamu, walau rumah ku di bakar itu tidak membuat aku mati, harus kamu ingat aku itu susah untuk di bunuh nya. Silahkan sekarang sama kamu dan yang ikut ke jalan mu rasakan kehidupan kalian gak bakal ketemu dengan ketentraman) Ujar mahluk itu.
Seketika ada angin dingin yang menerjang hutan itu dan api pun padam, dan disana suasana menjadi begitu sunyi, angin yang terus berhembus kencang berhenti secara tiba-tiba, langit kembali cerah. Dan hutan dalam kembali sunyi tidak terdengar suara apapun disana seperti tak terjadi apa-apa.
Pak lurah, pak Sudirman dan yang lain nya bangun dari duduk nya karna aki Bayan meminta mereka untuk menghentikan apa yang dia perintahkan oleh nya.
" Aki, bagaimana ini? Aku tidak mau kalau sampai semuanya gagal, karna aku tak mau menerima kerugian. " Ujar pak Sudirman.
"Apa kamu mulai meragukan ku Sudirman,? ujar ki Bayan.
" Tidak Ki, bukan begitu, aku hanya bertanya" Ujar pak Sudirman.
"Kamu kan mengenal ku bukan baru dua hari Sudirman, dan kamu juga sudah tau kehebatan ku seperti apa. Terus kenapa kamu sekarang seakan ragu dengan kehebatan ku. " Ujar ki Bayan, dia tidak terima bila ada orang yang meragukan kekuatan nya.
"Tidak Ki tidak, aku percaya kepada Aki, karna selama ini Aki lah yang selalu membantu ku. Dan sekarang pun aku akan kembali meminta tolong kepada Aki, agar mahluk-mahluk itu tak mengganggu ku juga yang lain nya karna aku tak mau mereka membatalkan kontrak yang sudah kita sepakati, " ujar pak Sudirman panjang kali lebar.
"Bagus, dan ya kamu memang harus selalu percaya padaku. Karna kamu tau sendiri kan kehebatan Aki seperti apa? " Ujar ki Bayan.
(Dihhh sombong nya Aki Bayan, tar kamu di cincang aja baru tau rasa🤣)
BERSAMBUNG.
dasar Lurah gebleg/Hammer/
manehna ngadat imahna aya nu ngacak², tapi manehna teu sadar, manehna nage gs ngacak² leuweung tempang cicing sagala makhluk..
kop tah ririwa, demit leuweung, jurig jarian coba pangnakolkn Pak Lurah. kira² teu bisaeun hudang weh menang saminggu mah/Hammer/
masa sesama setan takut/Tongue/
coba salah sahiji nu jadi tumbal teh jalma diluhurna atuh, ulah nu kuli wae. asa sedih nujadi anak pamajikan na..