“Kalo kamu bersedia menikah dengan saya, maka jangan coba-coba untuk bermain-main, Kintan.”
“Nama saya Tania, Mas.”
“Kintan panggilan sayang saya buat kamu.”
Kintania merencanakan pernikahan dari 3 bulan lalu bersama sang kekasih, namun apesnya malah di selingkuhin sebulan sebelum pernikahannya.
Nangis? sudah pasti. Tapi galau? oh tidak, dia menerima usulan keluarganya untuk menikahi pria matang yang merupakan kakak dari sahabat baiknya.
“Tunggu! ini beneran gue mau digeledah nanti malam. Mama nggak mau!!!!!”
Pernikahan yang direncanakan hanya dalam 2 minggu, dan tanpa cinta apakah bisa berjalan dengan lancar? dan apakah cinta akan tumbuh atau sudah tumbuh diam-diam diantara mereka, tapi gengsi mau bilang?
Update setiap hari jam 10 malam
follow ig : Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Flashback
Hujan tidak terlalu lebat sore itu, namun tetap membuat kaca kafe itu basah. Dibalik kaca, tampak seorang pria duduk sambil terus menatap keluar, memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang.
Setiap orang, setiap individu tampak memiliki kesibukan dan urusan masing-masing.
“Fi, akhirnya lo ngajak gue ketemu. Gila banget, kenapa bisa lo mental ke Kalimantan.” Ujar seorang pria langsung duduk di depan Kahfi.
Kahfi menghela nafas. “Nggak tau deh, tapi kan cuma sebentar nanti abis ini gue balik ke pusat.” Balas pria itu pelan.
“Bukan karena lo abis diputusin kan?” Arya bertanya hati-hati.
Kahfi mendengus. “Stop bahas itu, Ar. Gue udah nggak mau inget masalah itu, lagian gue udah tertarik sama satu cewek.” Jawab Kahfi, di akhir kata dia tampak senyum-senyum.
“Wah, sumpah? beneran lo akhirnya bisa lepas dari jeratan perempuan itu? siapa cewek pinter yang bisa bikin Kahfi gue nyengir-nyengir?” Tanya Arya penasaran, tampak tersenyum ragu.
“Tania namanya.” Jawab Kahfi, wajahnya kembali berseri-seri kala menyebut nama seorang gadis.
Arya mendengus. “Fi, lo udah ngingkarin janji dua kali sama gue. Pertama lo pacaran sama tuh perempuan gila, dan sekarang lo suka sama cewek lain. Sedangkan gue masih gini-gini aja ya bangsatt!” Kata Arya geram.
“Makanya sono cari pacar, tapi jangan cewek yang lo sebutin ke gue waktu itu!” Balas Kahfi, melirik sinis sahabatnya.
“Oke, sekarang Tania itu siapa? rumahnya dimana? satu kantor sama kita?” tanya Arya penasaran.
“Dia temennya adek gue, cantik banget orangnya. Rumahnya nggak jauh dari rumah gue.” Jawab Kahfi tanpa menatap sahabatnya, hanya melamun membayangkan wajah gadis itu.
“Lo bilang dia cantik kan? tuh cewek cantik nggak punya pacar?” tanya Arya, menaik turunkan alisnya.
“Nggak, dia jomblo. Gue tau dari Raina, katanya dia nggak mau pacaran dulu.” Jawab Kahfi dengan bangga.
“Terus kapan lo mau ngajak dia jadian?” Arya bertanya, begitu kepo dengan sahabatnya.
“Gue mau fokus sama kerjaan dulu, setahun atau dua tahun lagi gue pikir nggak masalah.” Jawab pria itu tenang.
“Lo ganteng, Fi, Sumpah, lo itu ganteng banget. Tapi dongoo nya itu lho, nggak ketolong.” Kata Arya begitu miris.
“Lo pikir selama satu atau dua tahun lagi keadaan bakal tetep sama? ya nggak lah, bisa jadi dia udah punya pacar atau malah mau nikah!” Tambah Arya gemas.
“Nggak apa-apa, gue udah minta sama Allah kalo dia pacaran sama orang lain, asal dia nikahnya tetep sama gue.” Balas Kahfi tenang.
“Gue nggak mau nyiksa dia karena ldr, jadi setelah semuanya mantep baru gue serius sama dia. Lagian, dia masih kuliah.” Tambah Kahfi.
***
Dan benar, tepat satu tahun. Kahfi mendapat kabar dari Raina bahwa Tania sudah punya pacar. Saat itu Kahfi sedih, benar-benar tidak rela jika gadis yang fotonya tersimpan di galeri kini menjadi milik orang lain.
Di tahun kedua, Kahfi dengar dari Raina bahwa Tania masih dengan orang yang sama. Tania masih menjalin kasih dengan pria yang adiknya ceritakan.
“Lo lama sih, Bang. Eh tapi menurut gue masih ada harapan, lo kan mau balik seminggu kesini, selama itu coba aja lo deketin orang tua Tania.” Kata Raina dari telepon.
Kali ini Kahfi mengikuti saran adiknya, selama dia libur di rumah orang tuanya, Kahfi sesekali akan main ke rumah orang tua Tania, basa-basi sambil memberikan sesuatu yang mamanya suruh.
“Oh ini anaknya bu Laila yang kerja di Kalimantan, ganteng banget ya.” Puji ibu Rahayu.
“Makasih, Om, Tante.” Kata Kahfi.
“Jangan panggil om sama tante, panggil aja ayah sama ibu. Raina udah kayak anak kami, jadi kamu juga otomatis kayak anak kami.” Tutur Ayah.
Sejak hari itu, Kahfi sering berkunjung atau akan bertemu dengan ayah Arda di masjid untuk sholat berjamaah. Mereka menjadi saling mengenal.
Saat tahun ketiga, Kahfi benar-benar bisa pulang dan kembali bekerja di kantor pusat. Dari hasil kerja kerasnya, Kahfi berhasil memberi rumah di perumahan yang tidak jauh dari rumah orang tuanya.
Tak lupa juga, dia kembali mencari perhatian ke orang tua Tania.
“Tania dua bulan lagi mau nikah sih, Fi. Syukur kamu udah ada disini, jadi nanti bisa datang di hari pernikahannya.” Kata ibu Rahayu.
“Masih dua bulan ya bu?” ulang Kahfi memastikan, dan dijawab anggukkan kepala oleh ibu Rahayu.
“Calon Tania orangnya baik, Fi. Kapan-kapan, kalo mereka kesini ayah kenalin ya.” Tutur ayah Arda.
Kahfi balas dengan anggukkan kepala dan senyuman sopan.
2 bulan apakah Kahfi diam saja? menerima takdir bahwa gadisnya akan dinikahi pria lain? jawabannya tidak.
Kahfi mencari tahu sosok pria yang menjalin asmara dengan Tania, dan saat itulah dia tau bahwa laki-laki itu tidak baik untuk Tania.
“Cowok sialan, bisa-bisanya udah punya cewek secantik Tania masih selingkuh, mending mukanya lebih cantik, bocah kecil begitu.” Cibir Kahfi.
Penyelidikan Kahfi masih berlanjut, sampai puncaknya adalah ketika pria itu memergoki Bobby mengajak Adel, ke sebuah hotel.
“Lo ajak Tania makan malem di hotel A, sekarang. Pokoknya harus sekarang banget.”
“Ih nggak mau, gue sama Tania sama-sama bokek, belum gajian!”
“Ck, gue bayarin semuanya. Lo makan aja sama Tania, urusan biaya, gue yang tanggung.”
“Oke, gue otw sama Tania.”
Hari itu, kebetulan sekali Tania dan Raina sedang libur bekerja. Kedua gadis itu, langsung berangkat usai embel-embel Raina ‘gue traktir’.
***
“Kok udahan ceritanya?” Tania bertanya, sembari bergerak di pangkuan suaminya.
“Bentar, aku capek pangku kamu, kamu berat.” Kata Kahfi bergurau.
“Enak aja, pokoknya aku mau denger cerita kamu lagi, sambil di pangku!” Pinta Tania, mengeratkan pelukannya di leher sang suami.
LANJUT INI FLASHBACK NYA?
Bersambung ............................................
kasian tuh baby masih kecil bgt disiram mulu sama papa nya kalau sering gitu 🤣
ska kn hdiahnya????tp mngkn hri2 k dpan bkln pnuh wrna,scra bumil gt loh...
skur2 kl ngidamnya biasa aja,kl d luar nurul gmna.....stok sbr yg bnyk y.....😂😂😂
Tania hamil Kahfi junior 🥳
tania udh d maafin sm misua,pst bkln cpt smbuh....abs tu gas lh bkin baby....🤭🤭🤭