NovelToon NovelToon
Perjanjian

Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Hantu / Pembantu
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Karena kesulitan ekonomi membuat Rustini pergi ke kota untuk bekerja sebagai pembantu, tapi dia merasa heran karena ternyata setelah datang ke kota dia diharuskan menikah secara siri dengan majikannya.

Dia lebih heran lagi karena tugasnya adalah menyusui bayi, padahal dia masih gadis dan belum pernah melahirkan.

"Gaji yang akan kamu dapatkan bisa tiga kali lipat dari biasanya, asal kamu mau menandatangani perjanjian yang sudah saya buat." Jarwo melemparkan map berisikan perjanjian kepada Rustini.

"Jadi pembantu saja harus menandatangani surat perjanjian segala ya, Tuan?"

Perjanjian apa yang sebenarnya dituliskan oleh Jarwo?

Bayi apa sebenarnya yang harus disusui oleh Rustini?

Gas baca, jangan lupa follow Mak Othor agar tak ketinggalan up-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian Bab 11

Rustini begitu fokus memperhatikan bayi yang sedang dia susui itu, disebut bayi tapi bukan bayi. Disebut orang tua tapi bentuknya seperti bayi, disebut makhluk mungil tapi kulitnya keriput sudah seperti manusia tertua yang ada di muka bumi.

Namun, tiba-tiba saja dia begitu kaget karena bayi yang dia susui itu menatap dirinya dengan lekat. Bayi bernama Uyul itu tersenyum dengan begitu lebar, lalu dia bermain dengan kedua ujung dada Rustini. Gigi makhluk mungil itu nampak tajam sekali, Rustini ketakutan.

"Argh!" teriak Rustini karena tiba-tiba saja bayi tua itu menggigit ujung dadanya. Sudah kaget melihat wajahnya yang begitu buruk rupa, kaget pula dengan apa yang dilakukan oleh bayi tua itu.

"Ada apa, Tini? Kenapa kamu berteriak?" tanya Ratih dengan berteriak sambil membuka pintu kamar mandi.

Rustini yang takut dimarahin oleh Ratih dengan cepat menutup matanya kembali, dia menetralkan degup jantungnya yang begitu cepat.

"Ada apa? Kenapa kamu berteriak dengan kencang seperti itu?"

Ratih menghampiri Rustini, dia duduk di tepian tempat tidur sambil memperhatikan dahi Rustini yang dipenuhi dengan keringat.

"Anu, Nyonya. Tadi bayinya gigit, emang udah berapa bulan bayinya? Kenapa udah ada giginya?"

Ratih langsung memelototkan matanya ke arah tuyul peliharaannya, dia merasa kesal karena bisa-bisanya tuyul itu membuat Rustini menjerit-jerit seperti itu. Bagaimana kalau Rustini tak mau lagi menyusui tuyul itu, pikirnya.

"Maafkan bayi saya, sekarang kamu boleh keluar."

Ratih membantu Rustini untuk bangun, kemudian dia memberikan pakaian wanita itu dan mendorong wanita itu sampai keluar dari dalam kamar. Rustini cepat-cepat memakai baju, tetapi karena masih penasaran dia mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup dengan rapat.

Rustini bisa melihat kalau tuyul itu sedang tersenyum-senyum ke arah Ratih, tuyul itu bahkan meminta dipangku dan memegang kedua dada Ratih. Namun, dengan cepat Ratih menepis kedua tangan mungil makhluk mengerikan itu.

"Jangan macam-macam! Karena saya tidak akan menyusui kamu, jatah susu kamu sudah habis. Salah sendiri kenapa menggigit sumber susu milik Rustini!" kesal Ratih.

Saat sedang asyik mengintip, tiba-tiba saja Rustini mendengar ada yang datang menuju lantai dua. Terdengar dari derap langkah seseorang menaiki tangga, karena takut ketahuan sedang mengintip, Rustini akhirnya bersembunyi di balik bufet yang ada di sana.

Rustini bisa melihat kalau yang datang ternyata adalah Jarwo, pria itu terlihat masuk ke dalam kamar tempat Rustini biasa menyusui. Tak lama Jarwo keluar dengan menggendong makhluk mengerikan yang tadi dia susui, sedangkan Ratih mengikuti langkah Jarwo sambil berbicara.

"Malam ini kamu harus mendapatkan uang yang banyak, biar saya tambah kaya lagi. Jangan nakal, biar jatah nyusu kamu tak berkurang."

"Tapi nanti aku dapat jatah nyusu, kan?" tanya Jarwo.

Ratih mendelik sebal mendengar apa yang dikatakan oleh Jarwo, karena saat ini dia sedang berbicara dengan tuyul peliharaannya. Namun, suaminya itu malah ikut berbicara.

"Iya, udah cepet kamu cari duit yang banyak sana. Jangan sampai pulang tanpa uang," ujar Ratih.

"Iya, tapi cium dulu." Jarwo memonyongkan bibirnya.

"Hem," jawab Ratih yang langsung memberikan ciuman mesra kepada suaminya. Lalu, mereka mulai melangkahkan kaki untuk pergi.

Seiring dengan langkah kaki yang semakin menjauh, mereka bertiga akhirnya tidak terlihat lagi. Rustini bisa bernapas lega, kini saatnya dia turun dari lantai 2 menuju kamarnya.

"Aman, mending turun. Cepat-cepat tidur, biar besok gak ngantuk."

Namun, baru saja kakinya melangkah, dia menangkap suara aneh dari balik pintu yang tidak jauh dari tempat dia bersembunyi. Rustini penasaran, tetapi dia takut. Cukup lama dia terdiam sambil menimbang apa yang harus dia lakukan.

"Suara apa itu? Kenapa kaya orang---"

Rustini teringat ketika dirinya tadi malam berpeluh dengan Jarwo, tanpa sadar dia juga mengeluarkan suara itu. Suara kenikmatan, Rustini yang penasaran membuat wanita itu ingin mengintip.

"Siapa yang lagi itu di sini? Soalnya tuan sama nyonya gak ada, tadi udah pergi. Apa intip saja ya?" tanya Rustini lirih.

Karena rasa penasarannya yang begitu tinggi, Rustini akhirnya mengintip dari lubang pintu. Mata Rustini langsung membulat dengan sempurna, di ruangan itu terlihat begitu terang. Namun, ada berbagai macam sesajen dan ada dupa yang menyala.

Lebih membuat Rustini terkejut karena di dalam kamar itu dia melihat Romlah yang sedang merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Kedua kaki wanita itu terbuka dengan begitu lebar, Romlah tak mengenakan busana.

Di atas tubuh Romlah ada makhluk bertubuh besar, hitam dan berbulu. Mahkluk itu sedang meniduri Romlah, Rustini paham dengan apa yang dilakukan oleh makhluk mengerikan itu terhadap Romlah. Karena dia sendiri sudah mengalaminya dengan Jarwo.

Namun, Rustini bertanya-tanya di dalam hati. Kenapa Romlah diam saja saat diajak berpeluh oleh makhluk mengerikan itu? Kenapa Romlah malah terlihat menikmati? Kenapa Romlah terkesan sedang melayani suaminya?

"Duh Gusti! Apalagi ini? Kenapa begitu banyak keanehan di rumah ini? Apa jangan-jangan semua wanita yang ada di sini bukan dijadikan sebagai pembantu? Tapi dijadikan sebagai pelayan atau pemuas makhluk ghaib?" tanya Rustini.

1
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
semoga aja Jarwo bener bener suka Tini, semoga aja Ratih jelek itu yg jadi tumbal, Jarwo sama Tini bahagia selamanya🌻🌻🌻🌻
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bagus bagus
Yuliana Tunru
waduh gmn nih apa jarwo akan vawa tini ya ..knp jg ndk ganti penapilan pake hijab gitu agar sulit dikenali hedehhh
Cucu Suliani: Wah, bisa jadi ide nih🤭
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
waduh ketahuan 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Kamu harus bisa, syaratnya lepasin Ratih dan semua hartamu 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
biar tambah panas tuh 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
dia merasa
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
nah setuju 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Bude
Cucu Suliani: Ya Allah, typo Kak😂
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
gak ampun Jarwo...
gak juga kali ngejelasin nya 😫🤦‍♀️
FiaNasa
apa kubilang tin,,klau kamu hanya didaerah situ² aja Asti cepet ketemu kan,,,moga aja Jarwo ada belas kasih sama Tini gak dibawa pulang jadiin tumbal,,ayo Jarwo aq tau kau baik,,bawa pergi Tini yg jauh sewakan rumah kasihan,,semoga nanti dg Tini kau insaf gak dijalan sesat lagi
Ass Yfa
mlh pethukan Jarwo
FiaNasa
aslinya Jarwo ini orang baik kek nya cuma salah jalan saja dia
Felycia R. Fernandez
lebih bagus begitu sih...
kamu pandai pandai la menyembunyikan nya
Felycia R. Fernandez
ternyata ke bawa uang dan emasnya...
Mamake Nayla
udah yg jd tumbal ratih aja
kaliaa🐈🐈‍⬛👯: SETUJU🤣
Felycia R. Fernandez: setuju kk 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Apa bisa 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
untunglah Tini selamat 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
semoga ada yg menolongmu Tini
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
untunglah 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!