NovelToon NovelToon
Antara Benci Dan Cinta

Antara Benci Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Fantasi Wanita
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Cinta yang di awali kebencian Leon dengan seorang wanita yang bernama kirani, wanita yang berasal dari golongan orang yang tidak mampu. Sedangkan Leon yang berasal dari keluarga yang sangat kaya raya, akan kah kisah cinta berakhir bahagia… Jika penasaran baca kisah lengkapnya di novel ini ya…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Cindy.

“Hei… mau kemana kamu, sial dia pergi begitu aja.”

gerutu Leon melihat rani yang tiba tiba saja pergi setelah membayar semuanya, Leon tidak habis pikir setiap wanita jika dekat dengannya pasti akan berlomba lomba mendapatkan hatinya. Tapi berbeda dengan rani, dia selalu cuek dan seperti tak mau tahu akan keberadaaan Leon di depannya.

Leon segera berlari dan menghampiri rani, saat hampir sampai di belakang rani dengan cepat dia menggenggam erat lengan milik kirani.

“Hei bang, lepasin…” seru rani yang merasa jalannya terganggu karena ulah Leon.

“Cewek udik tunggu, ada yang mau aku omongin sama kamu.”

rani melirik sekilas, nggak biasanya Leon bersikap baik seperti ini. Biasanya dia akan terlihat uraikan dan berkata kasar.

“Lima menit, karena saya harus kerja.”

“Oke… oke… lima menit, tapi kita duduk disana.”

Leon menunjuk salah satu bangku di taman yang berada di dalam perusahaan.

Kini Leon dan rani duduk berhadapan di sebuah taman, rani menatap Leon sembari memainkan tangannya di sandaran bangku taman.

“Gila nih cewek, lama lama buat gue penasaran aja. Aduh gue harus ngomong apa ya, sedangkan gue cuma pengen dia bisa perhatiin kalau di sini ada gue.”

Leon menatap sekitar taman, dia hanya diam tanpa mau berkata akan niatnya menghentikan jalan rani.

“Sudah lima menit, aku pergi ya…”

Saat rani akan berdiri Leon sigap menggenggam tangannya, sontak rani terkejut akan ulah Leon. Dengan segera dia melepaskan paksa tangan Leon yang sudah kurang ajar memegangnya.

“Eh bang… waktu lima menit ku terbuang karena ulah kamu yang hanya diam dan tidak berbicara apapun, saya harus mengantarkan makanan ini ke atasan. Jika ada perlu kamu cukup menghubungi aku.”

Leon masih terdiam, mulutnya seperti tidak bisa berkata apapun. Melihat ketegasan rani, Leon seakan tersihir akan ucapan rani yang berada di depannya.

Melihat kepergian rani Leon hanya bisa menatapnya dalam diam, terlihat rani sudah tidak ada di depannya. Leon pun segera tersadar, perlahan Leon berdiri dari tempat duduknya dia berjalan ke atas di mana letak ruangannya berada.

“Sial… sial… kenapa gue bisa mati kuti gini sih di depan cewek udik itu.” Gerutu Leon di dalam hati, dia sampai menghentakkan kakinya keras melampiaskan kekesalannya.

“Pak Leon… pak…” panggil seorang wanita di belakang Leon, perlahan Leon membenarkan penampilannya sebelum berbalik menjawab panggilan salah satu karyawannya.

“Oh… iya… kenapa…” tanya Leon melihat wanita yang dia tahu jika wanita tersebut petugas resepsionis perusahaan.

“Pak… maaf tadi ada yang mencari pak Leon, seorang wanita cantik. Beliau sekarang berada di ruangan pak Leon, maaf saya kira tadi pak Leon berada di ruangan. Jadi saya antar beliau ke ruangan bapak.”

Ucap wanita tersebut terdengar salah tingkah melihat ketampanan seorang Leonardo hernandez, dia sampai sekali kali berani menatap atasan tampannya tersebut.

“Wanita cantik…” jawab Leon yang masih dapat di dengar wanita tersebut.

“Jika bapak penasaran anda bisa menemui beliau, sepertinya beliau masih menunggu bapak.”

Tanpa berfikir panjang Leon segera melangkah menuju ke ruang kerjanya, dimana dia harus naik beberapa lantai menggunakan lift untuk sampai di ruangannya.

Leon membuka perlahan pintu di ruang kerjanya, terlihat punggung seorang wanita yang sedang duduk di satu kursi yang berhadapan dengan meja kerja Leon.

“Cindy…” panggil Leon langung mengetahui siapa punggung indah di depannya.

Wanita cantik tersebut menoleh ke arah Leon yang telah memanggilnya, dia segera berdiri dan merentangkan kedua tangannya menyambut kedatangan Leon.

pelukkan hangat dapat segera mereka rasakan ketika satu sama lain tubuh mereka saling menempel, rasa rindu yang selama ini terpendam sekarang terjawab sudah ketika mereka bertemu.

Leon menatap wajah canti pak Cindy lekat, sapuan di pipi lembut Cindy menandakan jika Leon benar benar mendamba kehadirannya kekasihnya.

“Kapan kamu pulang, kenapa tidak beritahu aku sayang.”

“Aku ingin memberikan kejutan untuk kamu, dan kamu ternyata benar benar terkejut akan kedatangan ku bukan.” Cindy mendekatkan wajahnya dengan singkat mencium singkat bibir Leon yang terlihat mengoda Cindy.

“Aku kangen banget sama kamu Leon, setelah Deplane aku langsung ke sini.” Bohong Cindy yang membuat Leon melihat ke samping dan ke belakang Cindy.

Tawa renyah dari Cindy membuat Leon menautkan kedua alisnya, dia melihat wajah cantik Cindy dengan tawa renyahnya.

“Oke… oke… maaf aku bohong sama kamu, aku pulang dulu ke apartemen. Setelah itu aku langsung ke sini, kamu tahu sayang aku baru sampai tadi malam. Dan siang ini aku ingin makan siang dengan kamu, setelah aku tahu kamu sudah kerja di perusahaan om alex.”

Cindy memeluk Leon sekali lagi, Leon tidak mempermasalahkan kebohongan yang Cindy lakukan. Dia merasa jika Cindy sudah membuatnya terkejut sekaligus senang karena kedatangannya.

“Kamu marah, kenapa kamu diam…?” Cindy yang akan melepaskan pelukannya di cegah oleh Leon, dia ingin Cindy tetap memeluknya.

“Jangan lepas kan sayang, aku masih kangen sama kamu.” Bisik Leon yang mempererat pelukannya.

“Hmm… oke… aku juga sangat kangen sama kamu, mmm… bagaimana jika nanti malam kamu tidur di apartemenku.” Bisik Cindy terdengar sensual di indra pendengaran Leon.

“Baiklah…” leon mengecup singkat pipi kekasihnya.

Mendengar suara ketukan pintu di ruang kerja Leon menjadikan Leon harus terpaksa melepaskan pelukkan nya.

“Kamu duduk di sana ya, atau kamu mau menunggu ku di restoran bisa aku booking dulu.”

“Enggak, aku mau nunggu kamu aja.” Jawab Cindy setengah manja kita sambil menggandeng lengan Leon mesra.

“Baiklah, kalau begitu kamu duduk di sana ya. Sepertinya itu sekertarisku yang akan mengantarkan beberapa berkas ke sini, aku kerja dulu sebentar.” Bujuk Leon agar Cindy mau mengerti akan pekerjaannya.

“Baiklah kalau begitu.” Cindy perlahan melepaskan rangkulannya, dia berjalan ke arah sofa.

“Masuk…” seru Leon menyuruh sekertarisnya segera masuk, terlihat seorang laki laki berbadan tegap dan juga tak kalah tampan dengan Leon. Mungkin jika di bandingkan ketampanannya sebelas dua belas dengan Leon.

“Maaf pak mengganggu, ini beberapa berkas yang harus segera anda tanda tangani.”

Laki laki tersebut bernama Riko, dengan langkah tegapnya dia berjalan membawa dokumen di tangan kanannya. Atensi Cindy teralihkan melihat riko yang berjalan ke arah meja kerja Leon, Cindy sempat mencuri curi pandang ke arah riko yang seolah tidak mempedulikan ke hadiran Cindy.

“Baiklah, taruh sini. Oh iya sebentar lagi saya akan pergi, jika ada yang mencari saya tolong katakan jika saya akan kembali sore hari.”

Riko diam tak menjawab ucapan Leon, saat Leon akan berdiri Riko segera menghentikannya.

“Maaf pak, anda di minta segera ke ruangan pak Thomas.”

“Ck… apa tidak bisa kamu bilang saja jika saya sedang pergi.” Leon terdengar kesal dari ucapannya.

“Maaf pak saya hanya menyampaikan pesan beliau.”

“Huft… baiklah, kamu… segera booking tempat di restoran melati untukku dan calon istriku.” Perintah Leon terdengar Riko segera bertindak, Riko dengan gesit segera menggambil handphone miliknya. Dia terlihat memainkan dengan lincah ke dua jemari tangannya di depan Leon.

“Sudah saya booking pak, untuk jamnya…?”

“Pukul lima sore, mungkin aku akan sedikit lama jika harus menemui kakakku yang sok disiplin itu.”

Leon berjalan melewati Riko yang masih memainkan handphonenya, dia segera menghampiri Cindy yang dari tadi mendengarkan pembicaraan mereka.

“Sayang maafkan aku, aku harus menemui kak Thomas. Kamu ikut aku aja ya, dari pada menungguku kelamaan.”

“Tidak sayang, aku akan bertemu dengan seorang teman di kafe dekat restoran melati. Jadi lebih aku menunggu di sana saja ya, maaf aku tidak bisa menemani kamu menemui kakak kamu.” Sesal Cindy yang akan berdiri sambil membawa tas mewahnya.

“Baiklah kalau begitu, aku antar kamu sampai depan.”

“Jangan sayang tidak usah, lebih baik sekertaris kamu yang antar aku saja. Kamu temui kak Thomas, dari pada nanti dia marah.” Ucap Cindy.

“Baiklah kalau begitu, Riko kamu antar Cindy ke bawah. Ingat pastikan kamu antar dia sampai dia masuk ke dalam mobil, dan kamu pesankan taksi untuknya.”

Cindy memeluk Leon yang terlihat protectif dengan Cindy, Riko yang tidak berani melihatnya segera berjalan terlebih dahulu untuk membukakan pintu untuk Cindy dan juga Leon agar mereka keluar dengan leluasa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!