NovelToon NovelToon
Kekasih Don Juan

Kekasih Don Juan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Obsesi / Dendam Kesumat / Roman-Angst Mafia / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lintang Lia Taufik

Lionel Danny, adalah pria berpengaruh yang kejam. Karena dendam ia terpaksa menikahi putri musuhnya sendiri.

Namun, tepat setelah pernikahan selesai dilangsungkan, ia justru menghabisi seluruh keluarga istrinya, Maura.

Karena benci dan dendamnya akhirnya Maura sengaja mendekati pria kaya raya bernama Liam. Siapa sangka jika Liam benar-benar jatuh hati kepada Maura.

Mungkinkah Danny luluh hatinya dan berusaha merebut kembali miliknya?

Bagaimana jadinya jika ternyata Liam justru pria yang lebih kejam dari Danny?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lintang Lia Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Aku Menginginkannya

POV MAURA

Hari ini suasana hatiku sangat riuh. Setelah kegaduhan yang entah disengaja ataupun tidak oleh Liam. Perutku semakin nyeri setelah ia melakukan aksi mengerikan.

Bahkan sampai-sampai aku tidak sanggup menahannya, dan meringis kesakitan.

Kakiku lemas, seperti kehilangan kekuatan. Dengan langkah gemetar, kupaksa berjalan menuju kamar mandi. Tubuhku nyaris ambruk, jika saja jemariku tidak bergerak cepat berpegangan di sisi pintu.

"Mau ke mana, Maura?" Danny menghampiri, lalu memapahku ke kamar mandi.

"Sakit ... sakit ...," keluhku.

Ekspresi Danny semakin tegang, antara cemas dan takut kehilangan. Pandangannya menyapu ke area bawah tubuhku. Lalu matanya berubah terbelalak saat melihat cairan merah berbau anyir terus merembes hingga menenai betisku.

"Ini kenapa?" tanyanya, panik.

Lalu segera menggendongku dan mendudukan aku di atas closet duduk yang tertutup rapat.

Ia memeriksa sekitar, lalu setengah berteriak.

"Julio, temukan dokter dan perawat. Istriku sedang pendarahan!" perintahnya.

Baru kali ini aku melihat kegelisahan di wajahnya. Mungkin, ini karma untuknya. Kehilangan yang ingin dia dapatkan.

Aku terus menangis dan merintih. Tetapi dia hanya diam. Meski begitu jemarinya bergerak cekatan membuka pakaianku satu demi satu. Setelahnya ia menggendongku hingga posisi tubuhku terduduk di lantai.

"Aku akan meminta Julio menghubungi maid di rumah, kamu tidak membawa pakaian ganti l," cetusnya.

Raut wajahnya masih terlihat panik.

Tanganku segera bergerak menahan lengannya. "Jangan, Danny. Darahnya semakin banyak. Aduuuh ...."

Akhirnya gumpalan demi gumpalan darah itupun keluar.

Namun, hari ini... ada rasa yang tak kumengerti. Sebelumnya aku sangat ingin keguguran. Tetapi entah mengapa, aku menangis hebat?

Mungkinkah aku juga merasa kehilangan? Mungkinkah aku sudah mulai merasa sayang dengan bayi ini? Aneh bukan?

Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Danny memandikan dan mengumpulkan setiap gumpalan berwarna merah itu, lalu ia membungkusnya menggunakan jas yang baru saja ia tanggalkan.

Aku mematung menatapnya. Meski sebenarnya bulir bening di pelupuk mataku ini tidak lagi bisa kukendalikan banjirnya.

"Kenapa kau mengotori jas mahalmu hanya demi kotoran segumpal darah?" tanyaku, heran.

Danny pun meneteskan air matanya di hadapanku.

"Karena ini adalah darah dagingku. Aku tahu kamu tidak pernah menginginkannya, Maura. Tetapi janin ini tidak bersalah. Tidak tahu dosa yang kulakukan. Maafkan aku. Tolong." Danny menangis sesenggukan.

Pria yang biasanya bisa menghilangkan nyawa orang lain tanpa perhitungan ini, rupanya bisa merasakan sedih san menangis. Aku pikir, ia sudah tidak memiliki hati dan perasaan.

Aku pun tercengang.

Tak lama berselang, mungkin sekitar lima menit jaraknya dari Julio pergi meninggalkan kami. Akhirnya, ia pun kembali.

Dengan suara langkah tergesa-gesa, seorang dokter kandungan menerobos masuk ke dalam kamar mandi.

Raut wajahnya terkejut melihat kondisi kami.

"Perawat, tolong ambilkan pakaian bersih untuk pasien!" serunya. Dokter itu berbicara sambil sedikit mengintip ke luar kamar mandi lalu menutupnya rapat lagi.

Seorang Dokter muda yang tampan ini akhirnya ada di tengah-tengah kami.

Aku malu luar biasa. Rasanya seluruh tubuhku sedang dikuliti habis karena musibah yang aku alami.

"Bagaimana rasanya, apakah perutnya masih terasa nyeri? Mulas mungkin?" tanyanya, sambil menekan area perutku yang duduk bersandar di lantai.

"Sudah keluar semua, jadi hanya nyeri," kataku ragu dengan kepala tertunduk.

Aku bisa melihat ekspresi tak nyaman dari wajah Danny.

"Maaf, apakah tidak ada Dokter wanita?" tanyanya sedang menawar.

Dokter itu mendengus. "Ini dalam kondisi mendesak. Seharusnya anda lebih bijak. Istri Anda sedang membutuhkan bantuanku, tenang. Saya tidak akan terbawa perasaan meski Istri Anda cantik sekali. Saya akan lebih profesional. Bantu saya membersihkan tubuhnya, setelah itu pasien kita pindahkan ke kamar biar berbaring dan saya bisa melakukan pemeriksaan."

Akhirnya Danny pun bergeming, pasrah.

***

Aku terbaring lemah, lagi dan lagi. Bagaimana aku bisa membalaskan dendam keluarga, jika psikologisku terus-terusan diserang seperti ini?

Dokter tersebut melakukan pemeriksaan menggunakan USG. Cairan gel bening ini rasanya sangat dingin ketika mulai menyentuh kulit.

Dan Danny, ia setia menemani. Ia tak segarang biasanya. Rautnya pucat pasi.

"Saya lihat, janinnya sudah tidak ada, Pak. Tapi gumpalan darah di dalam cukup banyak," terang dokter tersebut menjelaskan.

"Lalu?" tanya Danny yang sudah tak banyak bicara.

"Perlu tindakan kuret. Ini hanya jika Anda bersedia," saran sang dokter seraya menunjuk ke arah layar.

"Baiklah, saya setuju jika Istri saya setuju," sahutnya sambil menatapku sendu.

Aku mengangguk, seolah memberikan isyarat setuju.

Lalu dokter pun mulai merencanakan kapan aku harus menjalani operasi kuret.

Danny tampak serius ketika berkonsultasi. Ternyata, sekejam apapun seseorang akan menangis jika kehilangan anak.

Setelah selesai pemeriksaan dan konsultasi. Danny datang dan menghampiriku.

Ia mendekapku. Sangat erat. Suara tangisan sesenggukan itu sangat jelas di telingaku. Pria ini. Pria yang membantai seluruh keluargaku, akhirnya menangis di hadapanku.

Sayangnya, aku pun merasakan rasa yang sama. Kehilangan. Aku bahkan meraba dan memeluk perutku sendiri.

"Maafkan aku," lirihku.

Danny menggeleng berulangkali. "Aku yang sepantasnya di salahkan, Maura.

Suaranya nyaris habis. Tetapi aku masih bisa mendengarnya dengan jelas.

"Maura, aku punya salah yang luar biasa besar kepadamu. Maka, aku bisa mengerti jika kamu membenciku. Aku janji, akan mewujudkan semua yang kamu minta," katanya sambil menangis dan menatapku.

"Dan maaf, Yura ternyata sudah mati bersama keluargamu lainnya," imbuhnya.

Rasanya pria ini menggores ulang lukaku yang bahkan belum kering ini.

"Lalu, siapa wanita yang melakukan operasi di rumah sakit sebelum diganti dengan maid itu?" tanya Maura.

Aku masih ingat benar jika aku pernah menjenguk beberapa kali, gadis yang menderita luka bakar nyaris seluruh tubuhnya itu mengenakan gelang milik adikku.

"Dia adalah pelayan di rumahmu. Dia masih hidup. Kamu bisa bertemu setelah selesai perawatan," kata Danny.

Aku tak sabar menunggu waktu itu tiba. Aku ingin bicara berdua saja dengan orang itu. Kenapa ia bisa memakai perhiasan adikku?

1
Nina_Melo
kok aku sedih ya baca part ini
iqbal nasution
keren
Lintang Lia Taufik: Terimakasih ya. 😊🙏
total 1 replies
Nina_Melo
next
Nina_Melo
Sebenarnya, adiknya mati apa masih hidup?
Nina_Melo: Iya kak. semangat ya
Lintang Lia Taufik: Ditunggu di part selanjutnya. Terimakasih sudah mampir membaca Kak.
total 2 replies
Nina_Melo
next dong
Nina_Melo
Mantap, lanjut....
Nina_Melo
mana lanjutannya Kak?
Samantha
Hohoho, makin seru
Dini Anggraini
Semoga bunda author lekas sembuh ya saya sudah baca novelnya bunda yang judulnya obsesi sang presdir tapi endingnya menyedihkan ya bun karena marshanya bunuh diri gak kuat sama cobaan hidupnya.🙏🙏🙏🥰🥰🥰
Dini Anggraini: sama2 bunda🥰🥰🥰
Lintang Lia Taufik: Wah terimakasih. Jika berkenan, Silahkan baca Bunga Desa Terdampar di Kota. Novel sedih menyayat hati, Nobel tersebut adalah karya pertama saya. Terimakasih banyak Kak, atas supportnya yang luar biasa
total 2 replies
ASHLAN DINENDRA
semngat kak suka ceritanya
update lebih bnyk lgi sehari 2-3 bab hehe...
Lintang Lia Taufik: Siap Kak, ditunggu ya. Semoga bisa Boom Bab. Aku padamu lah ya. 🥰❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author sampai sejauh ini lo babnya kenapa gak di jelaskan apa yang di lakukan keluarganya Maura kepada keluarga dani sampai dany membunuh semua keluarganya Maura kecuali adiknya yang masih koma sampai sekarang ataukah dany salah alamat sebenarnya bukan keluarga Maura yang membunuh keluarganya?
Lintang Lia Taufik: Sama-sama. Selamat membaca dan semoga suka.
Dini Anggraini: Terima kasih banyak bunda 🥰🥰🥰🥰
total 5 replies
Samantha
Seru
Samantha
Baru pembukaan langsung suka
Teddy
Keren
Teddy
seru
Nina_Melo
Menegangkan
Nina_Melo
seru
Nina_Melo
Selalu suka karyamu
Nina_Melo
Suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!