NovelToon NovelToon
Cinta Itu Sakit Tapi Dia Tetap Pemenangnya

Cinta Itu Sakit Tapi Dia Tetap Pemenangnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Fantasi / TimeTravel / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:707
Nilai: 5
Nama Author: Marya Juliani Jawak

Sebuah kisah asmara dia orang anak remaja yang sudah berjalan hingga 2 tahun lamanya. Perjalanan cinta yang indah tapi retak di tengah perjalanan.

Dihadapkan dengan cinta baru oleh kehadiran orang yang baru. Perasaan yang dulu membara kini terasa hampa dan dingin.

Mampukah mereka mempertahankan kisah cinta mereka yang retak menjadi utuh. Atau melepaskan demi cinta baru yang membuat mereka bahagia. Mari kita ikuti kisah cinta mereka. Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marya Juliani Jawak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ulah Caca

Setelah menutup telepon, Caca mencari keberadaan Permata. Hatinya kini tidak menentu. ada perasaan takut yang menyelimuti dirinya. Tidak sulit untuk menemukan Permata, dia sedang membaca buku di ruang perpustakaan.

"Bisa kita bicara berdua?" Tanya Caca to the point

Permata menatap Caca, raut wajahnya tampak serius. "Silahkan!"

"Tidak disini" Pinta Caca yang merasa tidak nyaman.

Kini mereka berdua berada di taman belakang kampus. Mereka duduk berhadapan dengan raut wajah yang tidak bisa dijelaskan. Setelah memastikan tidak ada orang, Caca memulai pembicaraan mereka.

"Apa itu ulah kamu?" Tanya Caca menatap Permata, ada sedikit ketakutan di sorot matanya. Ia takut apakah Permata tau mengenai skorsing Permata ada campur tangan dirinya.

Permata hanya diam memandang Caca

"Ka.... kamu siapa?" Tanya Caca dan air matanya mulai menetes keluar. Seorang Caca yang sombong, kini menangis di hadapan Permata. Tapi ia dengan cepat menghapus air matanya.

"Aku Permata teman sekelas kamu. Lalu ulah apa yang aku perbuat?"

"Saham perusahaan keluargaku turun 10%. Itu ulah kamu kan? Sama hal nya dengan kamu yang mengatakan direktur dipecat seminggu yang lalu."

"Aku memang mengatakan Direktur di pecat, memang benar kan dia dipecat. Kenapa dipecat? Ya karena ulah nya sendiri yang tidak jujur dan tidak bertanggungjawab. Itu ulah dia, bukan ulah aku. Lalu apa hubungannya dengan perusahaan kamu?" Tanya Permata

"Direktur di pecat, perusahaan aku juga ikut diperiksa. Kamu tau? Ada berapa kerugian yang dialami oleh keluarga aku?" Tanya Caca emosi, kecewa dan benci menjadi satu bagian di hatinya.

"Mengenai saham. Bukankah itu akibat ulah kamu sendiri?" Tanya balik Permata sedangkan Caca hanya bisa diam menetralkan gejolak di hatinya

"Aku tau, uang bisa membeli semuanya. Tapi kamu lupa, bahwa uang juga bisa menghancurkan semuanya. Kamu lihat kan sekarang apa yang kamu tabur, itu yang kamu tuai."

"Jadi itu ulah kamu?" Tanya Caca memastikan kembali. Ia menarik nafas berharap untuk tetap tenang.

"Ini belum seberapa sama apa yang kamu perbuat Ca. Kamu membenci aku tanpa sebab, menjelekkan kedua orangtua aku yang miskin di depan umum, ikut campur dalam porseni menggantikan posisi aku dengan teman kamu Naomi, menyogok direktur untuk memberi aku hukuman. Apa lagi yang akan kamu inginkan dari aku?" Ucap Permata membara, emosi pada dirinya juga mulai meluap, tapi berusaha ia tekan agar tidak terjadi keributan.

"Aku benci sama apa yang kamu punya Permata. Aku benci lihat kamu yang hanya diam saja, tapi semua orang suka sama kamu. Aku benci akan hal itu." Teriak Caca mengeluarkan isi hatinya.

"Kamu membenci aku tanpa tau apa yang sudah aku lalui selama ini? OOh God... " Ucap Permata tak habis pikir.

"Kamu lucu Ca. Alasan kamu tak beralasan. Kamu hanya iri sama apa yang terlihat dimata kamu. Coba renungkan mungkin kamu jauh lebih baik daripada aku. Aku peringatkan kamu jangan pernah cari masalah sama aku, jangan pernah usik ketentraman aku lagi, jika kamu tidak ingin aku bertindak lebih jauh lagi. Kamu gak tau aku dan seberapa bahayanya aku." Peringat Permata pada Caca.

Setelah mengatakan itu, Permata pergi meninggalkan Caca sendiri di taman belakang kampus. Caca terlihat putus asa, air matanya kembali berjatuhan. Ia menangis dalam diam.

Orangtuanya menelpon, jika pihak pendidikan datang ke kantor melakukan pemeriksaan. Mereka mendapatkan bukti uang transfer yang lumayan besar dari tabungan Caca ke tabungan direktur. Orangtua Caca meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dilakukan Caca dan memohon agar tidak mempersulit anaknya dalam kuliah. Mengenai hukuman boleh dilakukan sesuai keputusan kampus dan sebagai orangtua mereka juga akan mendisiplinkan Caca.

Caca teringat bahwa dia menyogok direktur untuk mempersulit Permata dan kejadian dimana Permata mengatakan Direktur dipecat. Dia yakin ini adalah ulah Permata dan sesuai dengan dugaannya.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!