Alvaro Neo Sandler adalah pria kaya raya yang memiliki kerajaan bisnis di dalam negri maupun di luar negri, saat ini Alvaro sudah berusia 28 tahu.
Dulu Alvaro menikah di usia 18 tahun setelah lulus SMA, saat itu ia menikah karena di jodohkan oleh orang tuanya karena balas budi.
tapi pernikahan itu tidak tahan lama karena Alvaro mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Kedua orang tuanya meninggal sedangkan ia lumpuh dan di nyatakan mandul.
disaat terpuruk sang istri justru menghina dirinya yang cacat serta mandul, lalu memberi surat perceraian.
Tiara Puspa, gadis cantik dan juga baik hati yang baru saja menginjak usia 17 tahun dan duduk di kelas tiga SMA. Tiara adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya sudah meninggal tujuh tahun lalu akibat kecelakaan.
Ia di jadikan pembantu di rumahnya sendiri oleh dan Tante yang menumpang hidup padanya. hingga hampir di jual karena akan di jadikan alat pembayar hutang.
ingin tau kisah keduanya ayo mulai mengikuti kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Satu tahun berlalu
Satu tahun berlalu tidak terasa Tiara sudah kuliah di semester Dua akhir, Tiara yang pintar dan ingin cepat selesai jadi ia banyak mengambil SKS.
"Tiara Bagaimana kuliahmu, apa baik baik saja?" tanya Al
"Semua Baik Pi, eh.... Tumben papi dah rapi, mau kekantor ya?" tanya Tiara
"Iya hari ini papi akan ke kantor, kamu berangkat sama papi sekalian ya kita searah" jawab Al
"Ok Pi" jawab Tiara
"Wah lagi sarapan ni, kok gak nunggu aku ?" ujar Candra yang baru datang.
" Ngapain nunggu kamu, gak penting" jawab Al sebal karena Candra selalu membuat hatinya tidak tenang.
"Hehehe.... Oh iya Tiara kakak dengar kemarin ada yang nembak kamu ya di depan lapangan basket?" tanya Candra yang sengaja bicara depan Alvaro
Tiba tiba sendok yang di pegang Alvaro berhenti di depan bibirnya, saat mendengar ucapan Candra
"Loh kakak tau dari mana, perasaan Tiara belum cerita, Tiara justru lupa" tanya Tiara
"Kamu lua siapa kepala dekan disana, dia Romeo, orang kepercayaan papimu dan juga sahabat kakak jadi tentu saja kakak tau" jawab Candra
"Bahkan dia kirimin video lengkap ke kakak" ujar Candra lagi
"Apa.... sampai di videoin, Tiara jadi bingung pak Romeo itu dekan atau paparazi, kok cepet bener nyebar berita" ujar Tiara
"Hahaha.... bener juga, dia itu manusia kepo dan suka dengan berita viral, tapi sayang video itu gak ada suaranya jadi kamu terima gak anak ganteng itu" Tanta Candra antusias.
"Ih kakak kepo" jawab Tiara sembari tertawa
"Iya kakak kepo dari semalam mau tanya eh kamu sah tidur" jawab Candra lagi
"Sebenarnya dia cowong yang baik, perhat
ian juga dan berani malu dengan menyatakan cintanya pada Tiara di depan umum dan itu sangat romantis" ujar Tiara dan Candra melirik Al yang masih terdiam kaku
"Lalu" tanya Candra lagi
"Tapi Tiara gak bisa menerima Arjuna, yang pertama Tiara gak punya perasaan apapun pada dia, kedua Ada sahabat Tiara yang suka pada Arjuna dan dia yang lebih berhak mendapatkan cintanya, ya walau pun cinta itu tidak bisa di paksa karena datangnya cinta itu secara tiba tiba tanpa di sadari" Jawab Tiara
"Untuk yang ketiga, dia memang baik tetapi tidak sebaik papi, kalau ganteng ya masih ganteng papi jadi melihat kebaikan dan ketampanan dia ya biasa saja bagi Tiara. Karena Tiara sudah melihat kebaikan dan ketampanan melebihi Arjuna" jelas Tiara santai tanpa pikir lebih jauh.
Tapi tanpa di sadari Tiara perkataan nya membuat jantung Al berdegup kencang, tiba tiba telinga Alvaro memerah.
Sedangkan Candra sudah mati matian menahan tawanya.
"Pi ayo kita berangkat, Tiara sudah selesai pagi ini Tiara ada tugas yang harus di Serahkan" ujar Tiara sembari membawa tasnya yang ada di kursi sebelah dia duduk.
"Ah iya ayo, Candra ayo kita berangkat" ujar Al yang terlihat gugup.
Candra hanya bisa tersenyum kecil lalu ikut berdiri dan menuju mobil mereka.
Di sepanjang jalan mereka hanya diam, karena Tiara membaca buku. Tidak lama akhirnya mereka pun sampai di depan kampus Tiara.
"Pi Tiara masuk dulu, papi hati hati jangan lupa topengnya, kak can Tiara masuk dulu hati hati ya" ujar Tiara sembari menyalimi tangan keduanya.
"Kamu juga hati hati jika ada apa apa cepat Lapor pada Romeo atau telpon papi dan Candra" ujar Al
"Baik Pi, Tiara mengerti, sampai jumpa sore nanti" ujar Tiara lalu keluar mobil laku berjalan ke arah kampus.
Baru saja akan pergi Candra dan Al melihat Tiara di dekati pria yang tampan dan tinggal yang Tiara bilang bernama Arjuna itu.
Mereka terlibat percakapan sebentar lalu Tiara pamit, Al yang melihat itu mendengus.
"Tuan itu calon mantu tuan saingan ku berat juga" ujar Candra.
"Diam kau" jawab Al kesal lalu memakai topengnya
Sedangkan Candra tertawa geli melihat tingkah Alvaro.
"Cemburu kok gak ngaku" ujar Candra dalam hati
*
*
*
Malam harinya
Saat ini terjadi hujan deras di sertai petir, Tiara yang ada di kamar berniat keluar untuk melihat Alvaro sudah pulang apa belum karena mereka bilang ada pertemuan mendadak dan itu membuat mereka terlambat pulang.
"Papi sudah pulang belum ya, kok gak bisa di hubungi hpnya" ujar Tiara khawatir.
"Nona ada apa?" tanya pak Lukman heran melihat Tiara yang berdiri di dekat jendela melihat. Kearah luar rumah
"Duh pak.... Bikin kaget saja, ini pak kok papi gak ada kabar ya, kak Candra juga gak bisa di hubungi pak, mana hujan di luar sangat deras* ujar Tiara
"Nona tuan sudah pulang, tuan Candra pergi keluar kota tadi sore mendadak. karena ada pertemuan. Seharusnya bersama tuan tapi tuan tiba tiba sakit tubuhnya panas" jawab Pak Lukman
"Apa.... Sakit? Kok gak ada yang kasih tau Rani pak. Diaman papi pak, sudah di bawa kerumah sakit belum" tanya Tiara panik
"Sudah nona, tuan sudah di periksa dokter dan sekarang berada di kamarnya, tuan meminta kami untuk tidak memberi tau anda karena tuan takut anda khawatir. Tuan setiap tahun dan di tanggal yang sama akan selalu seperti ini" jelas pak Lukman dan itu membuat Tiara tertegun.
"Maksudnya bagaimana pak, jadi papi pasti sakit setiap tanggal yang sama, tapi kenapa bisa?" tanya Tiara
"Maaf nona saya tidak bisa memberi tahu nona biar tuan saja yang lebih berhak untuk memberi tau anda nanti" jawab pak Lukman
"Baiklah pak saya mau liat papi dulu terima kasih pak" jawab Tiara lalu pergi dari sana menuju kamar Al.
Sesampainya di kamar Al, dengan perlahan Tiara membuka pintu itu, dan terdengar suara Al yang merintih dan juga mengigau, ketakutan.
Melihat itu Tiara dengan cepat masuk kekamar Al dan mendekati Al dengan khawatir.
"Tidak.... ayah.... ibu.... Jangan tinggalkan Al, Al sendirian, ibu.... Ayah... Maafkan Al membuat kalian pergi dari dunia ini, Al lalai dalam membawa mobil" ujar Al yang mengigau pelan sembari menangis.
Tiara yang melihat itu sangat sedih lalu mendekati Al naik ke tempat tidur Al.
"Papi.... Tenang papi, ada Tiara disini jangan takut, papi tidak sendirian" ujar Tiara lalu menggenggam tangan Alvaro.
Walau masih terpejam Al menerima genggaman tangan itu, ia masih tidak tenang.
Tubuh Al panas, dengan satu tangan Tiara mengambil kompresan yang ada di meja dekat tempat tidur. Lalu memasangkan ke kepala Alvaro.
Lama kelamaan Alvaro menjadi tenang dan tidur, Tiara yang memang sudah mengantuk pun ikut tertidur disana tanpa sadar.
Bersambung.