NovelToon NovelToon
Manuskrip Vyonich

Manuskrip Vyonich

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi / Cinta Terlarang / Epik Petualangan / Persahabatan / Romansa
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ahmad Rifa'i

Arka Fadhlan, seorang pakar kriptografi, menemukan potongan manuskrip kuno yang disebut Vyonich, teks misterius yang diyakini berasal dari peradaban yang telah lama menghilang. Berbagai pihak mulai memburunya—dari akademisi yang ingin mengungkap sejarah hingga organisasi rahasia yang percaya bahwa manuskrip itu menyimpan rahasia luar biasa.

Saat Arka mulai memecahkan kode dalam manuskrip, ia menemukan pola yang mengarah ke lokasi tersembunyi di berbagai penjuru dunia. Dibantu oleh Kiara, seorang arkeolog eksentrik, mereka memulai perjalanan berbahaya melintasi reruntuhan kuno dan menghadapi bahaya tak terduga.

Namun, semakin dalam mereka menggali, semakin banyak rahasia yang terungkap—termasuk kebenaran mengejutkan tentang asal-usul manusia dan kemungkinan adanya kekuatan yang telah lama terlupakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cahaya Dalam Kegelapan

Suasana di dalam Rumah Para Ahli terasa tegang. Kristal Inti Orbis kini tergeletak di atas meja batu berukir, memancarkan cahaya samar yang berdenyut seperti detak jantung. Lucien Varros, lelaki tua dengan janggut abu-abu panjang dan sorot mata tajam, menyentuh pinggiran kristal dengan hati-hati.

"Kristal ini bukan hanya sumber energi... Ia adalah kunci," gumamnya.

Arka, Kiara, dan Ezra saling bertukar pandang. "Kunci untuk apa?" tanya Arka akhirnya.

Lucien menatap mereka dalam-dalam. "Untuk membuka Pintu Vyonich. gerbang kuno yang hanya bisa dibuka oleh mereka yang telah membangkitkan ikatan sejati dengan Kristal Inti. Dan kalian, terutama kau, Arka, telah mulai mengaktifkannya."

Ezra melipat tangan. "Tunggu. Kita bahkan belum tahu di mana pintu itu berada."

Lucien tersenyum tipis. "Itulah alasan kalian datang padaku. Dan aku tahu ke mana kita harus pergi."

Lucien menarik gulungan tua dari rak rahasia di balik rak buku. Dengan hati-hati, ia membentangkannya di atas meja. Peta kuno itu menampilkan daratan luas yang tidak sesuai dengan peta dunia modern. Di tengahnya, ada simbol aneh berbentuk spiral berlapis, dikelilingi tulisan dalam bahasa kuno Vyonic.

Kiara mengernyit. "Apa ini... semacam reruntuhan kuno?"

"Bukan sembarang reruntuhan," jawab Lucien. "Ini adalah Arkavia, kota tersembunyi dari peradaban Vyonich yang menghilang ribuan tahun lalu. Di sana, Pintu Vyonich berada."

Arka menatap simbol itu. "Dan kau yakin Kristal ini bisa membukanya?"

Lucien mengangguk. "Bukan hanya membuka, tapi juga menuntun kita. Kristal ini memiliki kesadaran. Semacam ingatan bawaan yang menuntun pengembannya ke tujuannya."

Ezra mendesah. "Kalau begitu, sebaiknya kita segera bersiap. Ordo Malakir pasti tidak akan tinggal diam."

Tanpa diketahui mereka, seorang mata-mata Ordo Malakir telah menyusup ke dalam Kota Bayangan. Dari atap salah satu bangunan, siluet seorang wanita berjubah gelap mengamati Rumah Para Ahli dengan teropong kristal.

"Jadi... mereka menemukan peta," bisiknya.

Wanita itu menyalakan perangkat komunikasi kristal dan berbicara pelan, "Kepada Pemimpin, mereka akan menuju Arkavia. Perintah?"

Sebuah suara dingin menjawab dari balik kristal, "Biarkan mereka. Kita akan menunggu mereka di sana. Pastikan mereka tidak menyadari kehadiranmu."

Keesokan harinya, di bawah sinar matahari pagi yang keemasan, rombongan kecil itu berangkat. Arka, Kiara, Ezra, Lucien, dan dua penjaga bayaran berpengalaman. Tarek dan Nima berangkat menuju lokasi yang ditunjukkan peta, sebuah titik di antara dua gunung yang dikenal sebagai "Gerbang Retak."

Perjalanan melewati lembah kering dan ngarai dalam yang sepi. Malam pertama mereka di kamp dipenuhi diskusi antara Lucien dan Arka, membahas teks kuno yang terukir di sisi Kristal.

"Bahasa ini tidak bisa diterjemahkan dengan sempurna," kata Lucien. "Tapi sebagian besar menyebutkan tentang 'Pemurnian Jiwa' dan 'Penjaga Pintu'."

Kiara menoleh. "Apa maksudnya Penjaga Pintu?"

Lucien menggeleng. "Itu yang belum bisa kupastikan. Tapi kemungkinan besar, mereka adalah entitas yang menjaga gerbang dari mereka yang tidak layak."

Pada malam kedua, saat semua sedang terlelap, Arka terbangun oleh suara bisikan. Suara itu memanggilnya dengan bahasa yang tidak ia mengerti, namun terasa akrab.

Ia berdiri, mengambil Kristal, dan melangkah menjauh dari api unggun. Di balik batu besar, ia melihat sesuatu—bayangan tinggi dan kurus dengan mata putih menyala.

"Arka..."

Ia tertegun. Makhluk itu tidak menyerang, hanya menatapnya.

"Kau hampir siap... tapi belum seutuhnya. Waktu kalian terbatas. Jika pintu dibuka oleh mereka yang tak layak... dunia akan hancur."

Seketika makhluk itu menghilang seperti asap.

Arka kembali ke perkemahan, napasnya masih berat. Ia tidak membangunkan yang lain, tapi ia tahu satu hal pasti:

Perjalanan mereka akan jauh lebih berbahaya dari yang mereka kira.

Langit pagi menyelimuti rombongan dengan kabut tipis. Di kejauhan, dua tebing batu raksasa menjulang tinggi—itulah Gerbang Retak. Celah di antara batu-batu besar itu seperti luka menganga di tubuh bumi, dan di baliknya... adalah jalan menuju Arkavia.

"Itu dia," gumam Lucien.

Namun bahkan dari kejauhan, mereka merasakan sesuatu yang tidak biasa. Udara di sekitar Gerbang Retak bergetar, seolah mengandung kekuatan kuno yang menekan jiwa. Burung dan binatang tak tampak di sekitar. Alam pun tampaknya enggan mendekati tempat itu.

Tarek menggenggam senjatanya lebih erat. "Tempat ini bukan sekadar tua... tempat ini hidup."

Nima mengangguk. "Aku bisa merasakannya juga. Seolah ada mata yang mengawasi."

Saat mereka memasuki celah batu, suhu udara menurun drastis. Cahaya matahari pun terasa terhisap oleh dinding-dinding batu di sekeliling mereka. Kristal Inti Orbis yang dibawa Arka kembali bersinar, menerangi jalan yang gelap.

Tiba-tiba, suara berat menggema dari dalam gua:

"Siapa yang datang tanpa izin ke ambang gerbang Arkavia?"

Semua langsung bersiaga. Dari bayangan, sesosok makhluk setinggi tiga meter muncul, tubuhnya terbuat dari batu dan logam tua. Matanya memancarkan cahaya biru, Penjaga Pintu.

"Kami adalah pembawa Kristal Inti. Kami mencari kebenaran di balik gerbang ini," ujar Arka mantap.

Penjaga itu menatap mereka satu per satu, lalu mendongak ke arah langit yang tak terlihat.

"Yang membawa Kristal harus diuji. Tak seorang pun bisa masuk ke Arkavia tanpa melewati Pengadilan Jiwa."

Tiba-tiba, tanah di bawah kaki mereka retak, dan masing-masing dari mereka terpisah oleh ilusi yang menjerat kesadaran. Arka terbangun di dalam hutan kelam, sendirian.

Suara-suara dari masa lalu bergaung di kepalanya. kesalahan, keraguan, rasa bersalah karena kematian gurunya. Sosok-sosok dari masa lalu muncul dan menuduhnya, menguji keyakinannya pada dirinya sendiri.

Kiara dihadapkan pada pengkhianatan masa lalu, wajah-wajah orang yang ia tinggalkan demi misi ini. Sementara Ezra diseret kembali ke medan perang, ke momen di mana ia harus memilih antara menyelamatkan saudaranya atau menyelesaikan tugasnya.

Satu per satu, mereka harus menghadapi ketakutan dan luka terdalam mereka. Hanya dengan menghadapinya, mereka bisa melewati ujian.

Setelah berjam-jam terperangkap dalam ilusi, satu per satu mereka bangkit kembali. Keringat dan air mata membasahi wajah mereka. Tapi ketika mereka kembali berdiri bersama, sorot mata mereka lebih kuat, lebih dalam.

Penjaga Pintu mengangguk pelan. "Kalian telah melewati ujian. Pintu Arkavia terbuka bagi kalian."

Dinding batu di belakangnya retak, membentuk jalan menuju lembah tersembunyi.

Di kejauhan, menara-menara kuno muncul dari kabut, dan sinar emas menyinari pilar-pilar raksasa. Itulah Arkavia.

Namun di kejauhan, bayangan Dragan dan pasukan Ordo Malakir telah lebih dulu sampai di seberang lembah.

Dan mereka tidak datang untuk berdamai.

1
Diana Dwiari
berasa nonton film lara croft
Ahmad Rifa'i: terima kasih kak sudah mampir ☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!