David Ferrero
adalah seorang pengusaha muda yang berbakat dan tampan namun sayang ketampanannya tertutup oleh sikap dingin dan galaknya sebagai CEO dari Ferrero grup. sikapnya yang dingin membuat para wanita takut untuk sekedar menyapa atau meliriknya
Bela diana putri
adalah wanita sederhana yang berasal dari desa terpencil. bela memiliki karakter ceria, ramah dan sangat baik terhadap semua orang, walaupun bela berasal dari desa terpencil tapi otaknya sangat cepat tanggap dalam menerima sesuatu yang berkaitan dengan ilmu atau perusahaan. oleh sebab itulah bela direkomendasikan bekerja oleh kampusnya di perusahaan terkenal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
keesokan harinya dewi sudah kekeh harus pergi menemui putri semata wayangnya, dewi mengajak suaminya yaitu Ervan Ferrero
"pa kenapa lama sekali" ucap dewi sudah tidak tahan ingin bertemu putrinya
"iya ma sebentar papa sedang bersiap siap, mama sudah tau belum tempat tinggal syifa?" tanya ervan sambil menyisir rambutnya agar terlihat rapi. heehh bapak bapak juga rempong
"astaga pa mama lupa menanyakan alamatnya sama david, mama ke kamar david dulu ya pa" jawab dewi sambil menepuk keningnya karena teledor
dewi menghampiri david ke kamarnya yang sedang bekerja dari laptopnya karena hari ini libur nasional
"David mana alamat syifa?" tanya dewi
"ini ma" david langsung memberikan alamat yang sudah ia tulis sedari tadi
"kau tidak ikut sayang?" tanya dewi mengambil kertas itu
"mm tidak usah ma david disini saja" jawab david acuh
"tidak boleh, kau ikut atau mama tidak mau makan" ancam dewi mengalihkan pandangannya
hahh
david menghentikan jari jarinya bermain dilayar laptop
"baiklah mama sekarang keluar david akan bersiap siap" ucap david pasrah dengan senyum terpaksa nya
selesai bersiap siap david dan keluarga Ferrero pergi menemui syifa
disisi lain bela dan syifa sedang asik memasak, syifa sudah memberitahu bela tentang keluarganya yang akan datang
"kak nanti syifa kenalkan dengan mama sama papa ya" ucap syifa dengan senyum manisnya menyiapkan makanan diatas meja
"mm baiklah. asal tidak ada kakakmu" jawab bela mengecilkan suaranya diakhir kalimat
"kak tau tidak kalau kak david itu masih jomblo dia belum menikah" ujar syifa
memangnya siapa yang peduli. batin bela
"haha benarkah?" tanya bela sok antusias
"iya kak, kak david itu tidak ada yang berani mendekatinya karena dia mm agak galak" jawab bela mengukur kegalakan kakaknya dengan jari
"SANGAT GALAK BUKAN AGAK GALAK" ucap bela menekan suaranya
"kakak tau darimana" kata syifa mengeryitkan dahi
"kakak sekertarisnya jika kau lupa" jawab bela ketus tanpa senyum
"kak tidak ingin berjodoh dengan kakak ku?" goda syifa
"tidak" jawab bela masih asik menata makanan
"yakin tidak?" tanya syifa lagi dengan senyum menggodanya
"mungkin saja kakakmu buaya" jawab bela mengangkat bahunya
ekspresi syifa kembali datar menatap bela
"kak kemari kau aku akan memberimu pelajaran" ucap syifa berlari mendekati bela dan menggelitiknya
"ahaha syifa syifa berhenti kakak menyerah" kata bela berusaha melepaskan diri
"tidak sebelum kau mau dijodohkan dengan kakak ku" ucap syifa masih menggelitik bela
"ahaha syifa perjodohan itu tidak main main" ujar bela akhirnya bisa lepas dari syifa
bela berlari kesana-kemari untuk menghindari syifa hingga akhirnya dia memilih untuk keluar
dugghhh
bela terjatuh karena menabrak seseorang, syifa yang baru datang dengan tawa langsung kaku melihat keluarganya didepan pintu
"aww" bela belum memperhatikan tamunya
"papa mama" ucap syifa masih bengong
bela mengangkat kepalanya dan langsung membulatkan mata melihat bos-nya sedang berdiri tegak didepannya. bela dengan cepat kilat berdiri
"ma,,,maaf tuan saya ceroboh permisi" kata bela dengan sopan lalu menunduk dan masuk kedalam kamarnya
"syifaaa kemana saja kau anak nakal" ucap dewi memeluk anaknya
"mm ma sebaiknya kita masuk dulu, syifa dengan kak bela sudah menyiapkan sarapan" kata syifa berusaha melepas pelukan mamanya
mereka setuju lalu masuk kedalam apartemen
"jadi ini tempat tinggal mu nak?" tanya papanya melihat sekeliling yang sudah tertata rapi
syifa tersenyum kemudian mengangguk sambil mempersilahkan keluarganya untuk duduk
"dimana teman mu itu, mama ingin bertemu" ujar dewi belum menyentuh makanannya
"mm kak bela bilang tidak ingin mengganggu" jawab syifa sedikit ragu
"Ck ceroboh" celetuk david langsung beranjak ke kamar bela dan syifa