Aku tidak mau dirawat sama dokter itu pa ,"Isak tangis Sophia
gak ada alasan kamu tidak mau Sophia kamu butuh perawatan psikiater," ujar Wilson kepada Sophia
Gimana kelanjutannya ,akankah Sophia mau untuk dirawat , baca di novel, MENIKAHI PASIEN KECIL KU
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurfazilah Cell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32.Pindah Rumah
Pagi hari nya Dilan dan Sophia sudah siap untuk pindah kerumah yang sudah di membeli oleh Dilan kemarin
"Hati hati nya sayang ," ujar Layla yang memeluk putri nya
"Dilan Papa harap Kamu bisa mendidik Sophia lebih baik lagi ," ujar Wilson kepada Dilan
"Hmmm saya akan berusaha,"ujar Dilan
"Yaudah Pa Ma Sophia pamit nya kalau ada waktu Sophia kesini lagi ," ujar Sophia
"Ayok sayang ," ujar Dilan yang menggenggam tangan Sophia
"Hati hati sayang ,patuh sama Dilan nya ," ujar Wilson
"Iya Pa ," jawab Sophia dengan mata yang berkaca-kaca
"Pa Ma Dilan pamit nya ," ujar Dilan
"Iya ," jawab Layla
"Ayok ," ujar Dilan yang berlalu pergi sembari tangan Sophia Iya genggam
Sembari berjalan, pandangan Sophia tidak luput dari Orang tua nya , hingga sampai di depan mobil
"Masuk ," ujar Dilan
Sophia pun masuk kedalam mobil dengan haya melamun saja, Dilan pun ikutan masuk setelah memastikan semua beres tanpa ada yang tersisa
Mobil pun berjalan menuju ke pusat kota, memang Dilan membeli rumah di situ agar dekat dengan kantor nya
Didalam mobil pun Sophia haya menatap keluar jendela saja , sembari memeluk boneka kesayangan nya yang Iya bawa kemana pun Iya pergi, sedangkan Dilan sibuk dengan tablet nya , setelah beberapa menit kemudian,Iya pun melihat Sophia yang haya terbenung sama pun langsung mematikan tablet nya kemudian mengelus rambut Sophia lembut
"Kenapa sayang , apa ada yang ketinggalan hmm ,? Taya Dilan
Sophia pun haya menggelengkan kepalanya dengan masih menatap keluar jendela
"Apa Kamu ingin beli sesuatu,? Taya Dilan lagi mencoba untuk menghibur istri kecil nya ,Dilan tau apa yang sedang Sophia pikir kan
"Tidak mau , Sophia ingin tidur," ujar Sophia
"Sini tidur di pangkuan Kakak ," ujar Dilan
Sophia pun menuruti nya kemudian Iya pun merebahkan tubuhnya sembari Iya menaruh kepalanya di paha Dilan ,Dilan pun mengelus rambut Sophia lembut kemudian Iya pun menyelimuti tubuh Sophia yang mungil itu dengan jas nya
Sophia pun memejamkan matanya, tidak lama kemudian Iya pun tertidur pulas
Maaf kan Kakak sayang , Kaka udah buat Kamu sedih ," batin Dilan didalam hati nya
Satu jam pelajaran kemudian, Mereka berdua pun sampai di rumah , mewah dan mewah itu dengan nuansa klasik Eropa dengan hiasan dua patung siga di depan pintu nya
Dilan pun turun dari dalam mobil, sembari menggendong Sophia ala bridal style berjalan masuk kedalam rumah tersebut
"Selamat datang tuan Dilan ," ujar para Pelayan tersebut sembari membungkuk badan nya
"Hmm , kamar istri saya sudah kalian bereskan semuanya,? Taya Dilan datar
"Sudah tuan ," jawab kepala maid tersebut, kita sebut saja nama nya Herlin
"Hmm ," jawab Dilan singkat, yang kemudian kembali berjalan naik keatas menuju lantai dua , rumah itu memang memiliki dua lantai tapi luas nya kayak empat lantai saja
Dilan pun masuk kedalam kamar yang bernuansa pink dan putih, yaitu kamar Sophia
Dilan pun menidurkan Sophia diatas ranjang yang di penuhi dengan boneka lucu
Setelah menidurkan Sophia dengan benar Dilan pun menyelimuti Sophia dengan baik
"Tidur yang nyenyak nya sayang , kakak tinggal kekantor dulu ," ujar Dilan yang kemudian mencium kening Sophia
Setelah itu berlalu keluar dari dalam kamar Sophia dan turun kebawah
Sampai nya di lantai satu Dilan pun keluar dari dalam lift dan berjalan kembali
"Tuan tidak makan dulu ,? Taya kepala maid tersebut yaitu Herlin
"Tidak , oh ya Saya ada sedikit urusan di kantor jadi mungkin pulang malam , tolong Kamu temani Sophia tidur ," ujar Dilan dingin
"Baik tuan ," jawab Herlin
Dilan pun berjalan kembali, keluar dari dalam rumah dan masuk kedalam mobil yang sudah disupiri asisten nya
Disisi lain tepat nya,disebuah restoran, terdapat dua Orang wanita paruh baya dan seorang pria muda , Dia adalah Valerie,dan sahabatnya yaitu Yunita dan Putra nya Viandra yang saat ini berumur 20 tahun
"Gimana kabar Kamu jeng ,? Taya Valerie kepada sahabatnya itu
"Baik , Kamu gimana ,?Taya Yunita balik
"Baik juga seperti yang Kamu lihat ini ,"jawab Valerie sembari tertawa
"Putra Kamu sudah besar nya jeng ," ujar Valerie
"Iya nih jeng ,Dia ini juga masih single jeng ," ujar Yunita
"Oh masih single,sama dong dengan putri saya ," ujar Valerie
"Mereka memang cocok banget nya jeng kalau berjodoh," ujar Yunita nengode
"Heee iya jeng ," jawab Valerie
"Gimana jeng , kalau kita jodohkan saja putri Kamu dengan putra saya ," ujar Yunita
"Mama apaan sih jodoh jodohin Vian ," ujar Viandra dengan raut wajah kesel
"Viandra," ujar Yunita kepada putra nya
"Maaf nya jeng jangan hiraukan perkataan putra saya , mungkin Dia belum bertemu saja dengan putri Kamu ," ujar Yunita
"Iya jeng lain kali Kita bawa saja putra dan putri Kita oke ," ujar Valerie
"Ide bagus itu jeng ," ujar Yunita
Sedangkan Viandra haya bisa memendam semua perkataan Mama nya tadi ,iya tidak setuju kalau Dia di jodohkan, karena sebenarnya Dia sudah memiliki seorang kekasih yang ada di Jerman namun karena mama nya tidak merestui hubungan nya dengan perempuan itu alhasil Viandra pun meninggalkan perempuan tersebut di Jerman dan ikut pulang bersama Mama dan Papa nya , namun walaupun begitu Iya tetap mencintai perempuan tersebut hingga Dia tidak ingin dijodohkan dengan siapapun, namun apa boleh buat dengan Mama nya yang mata duitan itu
Mereka pun melanjutkan mengobrol ngobrol sembari memakan menu menu tanya telah dipesan tadi
Malam hari nya kini jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Sophia baru saja bangun dari tidurnya , Dia pun melihat sekeliling kamar, yang tidak Iya kenal dengan nuansa nya
"Sophia dimana ini ," ujar Sophia
Suara pintu pun terdengar Sophia pun mengalihkan pandangan nya , dan melihat soso pelayan yang sedang berjalan mendekat kearah nya
"Jangan mendekat Kamu siapa ," ujar Sophia dengan ketakutan dan bersembunyi di bawah selimut
"Tenang Non ,saya ini pelayan dirumah ini , saya disuruh oleh tuan Dilan untuk menemani Non Sophia agar tidak sendiri, tuan sedang ada kerjaan di kantor mungkin balik sedikit larut ," ujar pelayan tersebut
Sophia pun menurut kan selimut nya kemudian menatap kepada sang pelayan tersebut
"Benar kah , kalian tidak akan menyakiti Sophia kan ,? Taya Sophia memastikan
"Iya Non mana berani Kami nyakitin Non Sophia, kalau itu sampai terjadi, nyawa Kami yang akan melayang
"Kenapa,? Taya Sophia dengan polosnya
"Mati saya ," batin Herlin yang keceplosan dengan identitas tuan nya
"Heee tidak apa apa Non , Eh Non mau mandi biar saya siap kan air hangat,? Taya Herlin yang mengalihkan pembicaraan
Sophia pun haya menganggukkan kepalanya saja tanpa mengeluarkan sepatah kata pun
Disisi lain , dikediaman Brayan Wijaya, Melia sedang duduk duduk di sofa bersama Mama dan Papa nya
"Melia Mama mau bilang sesuatu sama Kamu ," ujar Valerie
"Mau bilang apa Ma ,? Taya Melia penasaran
Bersama.
kira kira apakah yang akan di bicarakan sama Valerie, tetap menunggu bab selanjutnya oke .
Jangan lupa di like untuk karyaku, dan jangan lupa di komen juga, author mau juga dapat saran dari kalian oke bay 🥰👍
Putrinya bukan putria.
kasihan banget loe dikacangin sama Dilan.