NovelToon NovelToon
Cinta Membawa Trauma

Cinta Membawa Trauma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ainun Nasution

Marna dan Mora adalah sahabat yang sangat dekat dan satu sama lain juga sering saling berbagi cerita atas apa yang sudah terjadi diantara mereka berdua. Namun tanpa Mora sadari ada sebuah perasaan yang muncul dari dalam hati Mora untuk Marna yaitu ingin menjadikan Marna lebih dari sekedar sahabatnya saja. Tapi karena perasaan yang Mora miliki untuk Marna membuat Marna jatuh dalam rasa trauma yang sangat dalam akan hubungan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainun Nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 28 (Mencari Cara)

Malam ini Mora menyusun rencana buat memikat Marna saat latihan besok

“Ok aku harus memikirkan rencana untuk bisa memikat Marna besok, tapi apa yang harus aku lakukan. AAAAA kenapa aku jadi buntu gini” Mora berbicara pada dirinya sendiri sambil menjambak rambutnya sendiri

Karena Mora belum mendapatkan ide apapun untuk bisa memikat Marna, dan dia memutuskan pergi ikut gabung minum minum sama orang Pian dan Ardi

Mora mengambil Handphonenya dan menelvon Pian untuk menanyakan posisinya dimana

Saat Handpone Pian berdering dia melihat siapa yang menelvonnya dan ternyata adalah Mora

“Wah tumben ni anak nelvon” ucap Pian sambil melihat nama panggilan yang tertera di Handphonenya

“Siapa emangnya” tanya Ardi kepada Pian

“Mora dong broooo” ucap Pian sambil menunjukkan Handphone sama Ardi

“Hemh. Pasti lagi buntu gara gara Marna tu anak, makanya nyariin kita. Kalau bukan karena itu mana mungkin dia nyariin kita” ledek Ardi dengan senyum sinis dan gelas minuman di tanggannya

“Udahhhh biar aku angkat dulu ya” ucap Pian dan Ardi hanya menggoyangkan gelas minumannya

“Halo” ucap Pian dari seberang sana

“Halo Pian, kalian dimana aku mau gabung” ucap Mora

“Wesss tumben kamu mau gabung sama kita. Kenapa bro? Lagi galau ya mikiran Marna?” tanya Pian sama Mora dan Ardi yang mendengarkannya hanya tersenyum saja, tapi senyumannya sangat sinis

“Ah banyak tanya kamu, udah bilang kalian lagi dimana?” tanya Mora dengan serius dan ingin segera tau posisi Pian dan Ardi lagi dimana

“Hemh bro bro, kita lagi di pondok tempat biasa kami kumpul buat minum minum, udah datang aja kesini kamu” ucap Pian kepada Mora

“Ok aku akan segera kesana” dan Mora langsung mematikan telvonnya sepihak juga langsung melajukan motorkan dengan cepat

Tak perlu waktu lama Mora sudah sampai di pondok itu dan langsung duduk di antara Pian dan Ardi

“Ngapa bro tumben tumbenan mau ikut gabung kita?” tanya Pian sama Mora

“Ya apa lagi kalau bukan gara gara Marna Pian, lagian sudah di bilang Marna itu sangat sulit di dapatkan dan pasti sudah kena tolak Marna dengan mentah-mentah kamu kan?” tanya Ardi namun denga nada bicara sinis dan berpikir kalau Mora tak akan bisa dapatin Marna

“Woi kalau ngomong biasa aja dong, aku ini gak lemah dan aku pasti bisa dapatin Marna. Aku bukan kamu yang langsung nyerah saat sudah di tolak secara mentah mentah. PAHAM GAK” ucap Mora dengan penuh emosi dan menarik kerah baju Ardi, namun Ardi malah santai saja tidak terlihat dia takut dengan Mora

“Kamu pikir aku takut sama kamu dan kamu pikir aku juga lemah gara gara di tolak Marna langsung nyerah? Ya gak lah, aku gak mau ngejar Marna lagi karena aku gak mau memaksa perasaan orang akan mau nerima kita. Kalau kamu berusa atau pun mau memaksa Marna menerima kamu, itu namanya kamu BODOH, tau gak BODOH” ucap Ardi dan makin membuat Mora makin marah padanya, sampai sampai Mora makin menarik kerah Ardi denga kuat, namun Ardi tetap saja masih santai

“Woi bangsat kamu harus ingat ini aku tidak akan mundur sebelum Marna menjadi milik ku. Paham kamu” ucap Mora dengan suara pelan namun sangat di tekankan dan Ardi hanya tersenyum sinis melihat sikap kerasnya Mora yang dia rasa tidak akan ada gunanya

“Woi kalian berdua ini bisa tenang gak sih, gak usah pakai emosi kenapa. Yang selalu kalian bahas adalah Marna Marna dan Marna. Apa kalian gak bosan, aku aja yang dengan bosan” ucap Pian yang membuat Mora dan Ardi menatapnya dengan kejam, seperti seekor singa ingin memangsanya saja. Tapi tangan Mora masih di kerah bajunya Ardi

“Ok ok aku gak akan asal bicara lagi yang akan membuat kalian membunuh ku nanti, tapi Mora bisa lepasin gak kerah bajunya Ardi dan kamu duduk di samping ku saja agar kalian gak saling terkam” ucap Pian kepada Mora dan Ardi

“Pian aku juga mau minum” ucap Mora dan Pian langsung menunangkan minuman tersebut kedalam gelas Mora

Tanpa Mora sadari mereka diasudah minum sampai lima botol minuman, namun Mora dan Ardi mereka rasanya tidak mabuk sedikitpun, tapi Pian sudah sangat mabuk sekali

“Mora, Ardi. Kalian berdua ini sudah sama sama terjebak dengan satu wanita jadi kenapa kalian tidak kerja sama saja buat bisa dapatin dia” ucap Pian dalam kondisi sudah mabuk

“Gila kamu ya, aku gak akan mau memaksa perasaan orang untuk mau menerima ku. Jadi aku gak akan mau kerja sama dengan dia” Ardi pun langsung memaki Pian dan langsung pergi dari situ

“Hemmm yasudah lah kalau kamu gak mau kerja sama dengan Mora” ucap Pian “Mor aku boleh kasi saran gak sama kamu biar kamu bisa dapatin Marna” Pian ingin memberikan saran kepada Mora dan Mora langsung menatapnya dengan serius

“Santai santai bro jangan tatap aku kaya gitu. Aku akan kasi kamu cara buat bisa dapatin Marna, kaya aku bisa dapatin Amel” ucap Pian dan Mora langsung penasaran dengan cara Pian

“Apa cara yang kamu pakai buat bisa dapatin Amel pian?” ternyata Mora tertarik dengan rencana Pian

Pian tersenyum sinis kepada Mora dan Mora tidak bisa memahami arti senyumnya Pian itu. Tanpa berlama lama Pian pun langsung mengatakan caranya kepada Mora untuk di praktekkan juga agar bisa mendapatkan Marna

Pian menjelaskan caranya dengan detail juga tak tertinggal satu langkah pun dan Mora saat mendengarkan rencana itu dia tersenyum dengan sinis. Dia merasa rencana yang di berikan oleh Pian adalah cara yang sangat bagus untuk dia coba

“Gimana kamu suka gak sama cara ku itu Mor?” tanya Pian kepada Mora sambil menghabiskan minumannya yang masih tersisa di gelasnya

Saat Pian menoleh ke arah Mora teryata Mora masih melamun sambil senyum senyum sendiri dan Pian langsung mengejutkannya

“Woi. Ngapa kamu senyum senyum? Gila kamu?” tanya Pian kepadanya dengan keadaan masih mabuk berat

“Gak. Aku gak apa apa. Makasih ya atas cara yang kamu kasikan” Mora mengucapkan terimakasih kepada Pian dan sambil menepuk pundak Pian dengan pelan dan Pian pun memberikan senyuman yang tidak dapat di artikan begitu juga dengan Mora

“Ide ku bagus bukan?” tanpa Pian kepada Mora

“Ya sangat bagus sekali” jawab Mora dan langsung melanjutkan minum lagi Mereka berdua minum minum sampai jam tiga pagi

Karena semua minumannya sudah habis makanya mereka berdua memutuskan untuk pulang kerumah dengan keadaan sangat mabuk sekali dan untuk jalan saja sudah tak tentu

Mereka pulang bukan dengan motor mereka tapi dengan berjalan kaki, lalu motornya mereka tinggalkan di pondok tersebut

Motor itu tak akan di curi oleh orang karena di pondok itu sangat aman, banyak orang peminum disana yang sering meninggalkan motornya dan motor tersebut akan di jaga oleh yang punya usaha pondok minuman tersebut

1
Ainun Mardiah
/Smile/
shanum
sampai sini dlu, mampir di karya nya "Sabana01"
Ainun Mardiah: /Smile/
total 1 replies
Marii Buratei
Thor, kapan update lagi nih?
Ainun Mardiah: Segera😇
total 1 replies
Bridget
cerita ini bikin hatiku meleleh...terima kasih, author!
Ainun Mardiah: /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!