Skandal Mr. Mafia

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Saat ini Valdo dan Nia sudah berada di dalam mobil, Keduanya sedang berada dalam perjalanan menuju ke sebuah Mall yang ada di pusat kota untuk melakukan fitting baju pernikahan mereka.

"Apa kau sudah mengabari kedua orang tuamu?" Tanya Nathania mencoba berbasa-basi karena saat ini mereka hanya berdua saja di dalam mobil.

"Sudah." Jawab Valdo singkat, itupun tanpa mau menoleh ke arah Nia saat menjawabnya.

"Ck. Dasar pria dingin," Cibir Nia dengan lirih, Meskipun suaranya lirih namun Valdo masih dapat mendengarnya.

"Jangan mengumpat ku!" Tegur Pria itu sembari tersenyum Smirk.

Reflek Nia menutup mulutnya karena sudah sembarangan bicara. "Upss Sorry!!" Ucapnya sembari menahan rasa malu.

Valdo tak menjawab lagi ucapan Nia, karena ia tengah fokus mengemudikan mobilnya saat ini. Namun agaknya Nathania tak bisa hanya diam saja karena sejak kemarin sudah banyak rencana yang di persiapkan nya untuk menjalankan kesepakatan pernikahan mereka.

"Oh ya, lalu bagaimana pendapat mereka?"

"Mereka mengira aku telah menghamili mu."

Deg

Tanpa Di sadari Valdo Jawaban yang baru saja ia ucapkan membuat Nathania terkejut. Matanya membulat seiring dengan detak jantungnya yang seolah-olah berhenti berdetak.

Nafas nia menjadi tak beraturan hingga membuat Valdo berinisiatif untuk menoleh ke arahnya sejenak. "Kau kenapa?" Tanya Valdo dengan alis yang mengerut.

Lagi-lagi Nia di buat terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan Revaldo barusan. Wanita itu langsung menoleh ke arah Valdo sembari memaksakan senyumnya.

"A.... aku tidak apa-apa!" Jawabnya dengan berbohong.

****

Setelah sampai di sebuah mall, Valdo tiba-tiba mengandung tangannya untuk masuk ke sebuah butik yang ada di lantai dua. Di sana ternyata sudah menunggu seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tengah tersenyum ke arah mereka.

"Sayang..... " Ucap wanita paruh baya itu sembari melambaikan tangannya.

Dan yang membuat lebih aneh lagi, Valdo ikut melambaikan tangannya hingga membuat Nathania terbelalak lebar untuk kedua kalinya hari ini.

"What?? apa-apaan ini? Apa mereka memiliki hubungan, Apa sebegitu putus adanya Revaldo, hingga menjadi seorang simpanan tante-tante??" Gumam Nia dalam kondisi terkejut setengah mati.

Tiba-tiba kakinya bergetar hebat hingga untuk melangkah saja kakinya begitu berat. Sedangkan Valdo akhirnya terpaksa menghentikan langkahnya karena Nia tiba-tiba melambat, Lalu pria itu menoleh dan mendapati Nathania tengah berdiri mematung dengan nafas yang tercekat.

Tak berselang lama, Seorang pria paruh baya pun melewati mereka menuju ke arah Wanita paruh baya yang tadi menyapa mereka. Keduanya berpelukan hingga membuat Nia akhirnya bisa bernafas lega dan bisa tersenyum kembali.

Karena bingung, Valdo memutuskan untuk melihat ke arah di mana Pandangan Nia terfokus. kini ia sedikit banyak tau apa penyebab wanita itu seolah-olah Shock saat melihatnya wanita paruh baya itu menyapanya dengan panggilan sayang.

"Dia Mommy-ku. " Ucap Valdo sembari menahan tawa.

Sementara Nia, Wanita itu kini menahan geram karena pria itu tak mengatakan apapun tentang kedatangan kedua orang tuanya.

BUK

Auuuu

Pekik Valdo setelah Nia tiba-tiba menginjak kakinya dengan kekuatan Penuh. "Rasakan itu! siapa suruh tidak memberitahu ku jika kedua orang tuamu sudah datang, membuatku malu saja." Geram Nia

Tak berselang lama, Nyonya Bella dan Tuan Evander sudah berdiri di depan mereka dengan kening yang mengerut.

Keduanya menatap putra mereka yang meringis kesakitan dengan duduk berjongkok dan terus memegangi kaki kanannya.

"Sayang, Kau kenapa?" Tanya Nyonya Bella penasaran.

Padahal ia tau jika tadi calon menantunya lah yang sudah menginjak kaki putranya, hanya saja ia tidak enak jika harus membahasnya karena ia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi di antara sepasang kekasih itu.

Ya, yang kedua orang tua Valdo ketahui adalah Putranya memiliki seorang kekasih di kota tersebut. hingga membuat sang putra memutuskan untuk menetap di Surabaya dan meninggalkan kota Jakarta.

Tapi yang mereka tidak ketahui adalah, Kekasih Valdo yang sesungguhnya bukanlah Nathania.

"Bangunlah, Boy! jangan lemah!! apa kau tidak malu dengan calon istrimu?" Cibir Tuan Evan sembari mengulurkan tangannya untuk membantu sang Putra bangkit.

Mendengar cibiran itu sontak membuat Valdo langsung bangkit sembari bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa. padahal di dalam hatinya saat ini mengumpat Nathania yang sudah berani menginjak kakinya.

Setelah Valdo berdiri, Nyonya Bella langsung merangkul pundak Nathania dan mengajaknya untuk menemui Designer pemilik butik itu.

"Mom, aku bahkan belum mengenalkannya pada Mommy." Ucap Valdo sembari membuntuti langkah kaki dua orang wanita yang sudah melangkah lebih dulu masuk ke dalam sebuah ruangan yang merupakan kantor dari seorang Designer ternama di Surabaya.

"Diam lah kau! Salahmu sendiri tidak segera mengenalkan calon istrimu kepada Mommy. melihatmu mau menikah saja Mommy sudah sangat bersyukur. Jadi, jangan banyak bicara!"

Sementara itu, Nathania begitu terkejut saat memasuki ruangan itu. ternyata semuanya sudah disiapkan di sana. ia tinggal memilih dan mencoba baju mana saja yang akan ia kenakan di acara pernikahan dua hari lagi.

Tiba-tiba ada seorang wanita mendekati Nathania dan langsung mengarahkannya ke atas sebuah ruangan kecil yang ia duga itu adalah ruang ganti.

Tak berselang lama, Nyoba Bella ikut masuk ke dalam untuk membantu Calon menantunya mencoba gaun pernikahannya.

"Pilihlah nak, yang mana yang kamu suka!!" Ucap Wanita paruh baya itu seraya tersenyum lembut

"Tapi Aunty, ini sangat berlebihan. Aku tidak bisa mencoba semuanya. " Ucap Nia sembari geleng-geleng kepala.

Nyonya Bella lagi-lagi memeluk bahu calon menantunya dan menuntunnya untuk segera berganti pakaian. Sementara Nathania akhirnya mau tidak mau mengikuti perintah Calon mertuanya karena ia ingin segera menemui Valdo dan mengajaknya bicara empat mata.

Nia berjalan ke ruang ganti untuk mencoba gaunnya, tanpa menghiraukan nyonya Bella yang tengah mengobrol dengan Designer yang sudah mempersiapkan gaun rancangan terbaik untuk dirinya.

Sepertinya keluarga Valdo sudah mempersiapkan semuanya dengan sangat matang hingga Nathania tak perlu repot-repot merubah sendiri konsep pernikahannya, mengingat awalnya calon pengantin pria bukanlah Revaldo Mahendra.

"Gila, bagaimana bisa mereka mempersiapkan ini sedetail dan secepat ini?" Gumam Nathania, sembari menatap dirinya dari pantulan cermin.

Gaun yang ia gunakan begitu elegan dan nampak mewah, seolah mewakili karakter Nathania yang sedikit tomboy.

"Wah calon menantuku cantik sekali."

Nyonya Bella menatap Nathania dengan sorot mata penuh kekaguman, begitupun Nyonya Naira yang entah sejak kapan datangnya. namun saat ini ia pun juga di buat begitu terpana akan kecantikan putrinya sendiri.

"Mom.. tapi bagaimana bisa?" Nathania sampai tak dapat berkata-kata karena melihat tiba-tiba saja sang Mommy sudah muncul di hadapan nya saat ini.