NovelToon NovelToon
Dinikahi Dosen Galak

Dinikahi Dosen Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:16.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Handayani

Menikah dengan dosen sendiri?
Cinta Aida tidak pernah menyangka lelaki yang dijodohkan kedua orang tuanya adalah lelaki yang selamat setahun lebih dia benci. Bagaimana tidak, setiap kali dia melakukan kesalahan di kampus, hukuman yang diterima sangat tidak masuk akal. Namun ternyata pak dosen yang dia benci adalah calon suaminya sendiri.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya, akankah cinta tumbuh di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Di rumah minimalis yang dosen tampan, kedua suami istri itu terlihat sangat lelah setelah melakukan perjalanan cukup panjang.

Aida masuk ke dalam rumah, melepas tas ransel di sembarang tempat.

"Tumben Pak Radit nggak menghukum saya pas di kampus tadi?"Ia menatap sangat suami yang berjalan melewatinya sambil memunguti tas ransel miliknya yang tergeletak begitu saja di atas lantai.

"Memangnya kamu mau dihukum? Tapi hukumannya beda dari yang dulu," kekeh Raditya.

Aida bergidik ngeri, tahu maksud dari tatapan mesum suaminya itu.

"Buatkan saya kopi hitam sedikit gula, saya mau ngopi dulu baru mandi. Kamu kan istri saya, kamu harus mau melayani suami kamu,"pinta Raditya lalu duduk di sofa tepat di samping Aida.

"Nanti kita makan malam di restoran," ucap Raditya.

"Nggak mau ah, kalau makan makanan restoran tapi makannya di rumah baru saya mau,"ucap Aida.

"Oh ya udah, nanti saya pesan makanan di restoran, kita makan di halaman belakang sambil melihat bulan dan bintang,"senyum Raditya.

"Oke,"balas Aida lalu melangkah pergi menuju dapur.

Selesai mengamati tas milik istrinya dan miliknya sendiri. Dia kembali ke sofa di ruang televisi.

Drrttt!

Suara deringan ponsel terdengar, dengan cepat Raditya mendekati ponsel tersebut.

Bukannya mengangkat, Raditya hanya bisa mematung sambil memandangi ponselnya yang berdering.

Ting!

Sebuah tampilan pesan masuk dan mengambang di layar ponselnya.

\[Dit,, tolong gue. Gue nggak tahu harus minta tolong sama siapa lagi. Gue..gue dijebak,Dit. Ada lelaki yang mau jahatin gue. Tolong lacak nomor HP ini, Dit. Gue tahu Lo masih bisa meretas seperti dulu. Tolong cepat bantu gue.\]

Selesai membaca chat tersebut, Raditya meletakkan ponsel ke atas meja lalu melebarkan kedua tangan memegang sandaran sofa.

"Bianca, untuk apa dia menghubungi gue lagi? Apa dia menyesali karena sudah berkhianat?"gumamnya yang mengenali nomor tersebut.

Raditya tersenyum sinis sambil melepas kacamata yang bertengger di hidung mancung lalu meletakkan kacamata tersebut di atas meja.

"Ini kopinya,Pak,"ucap aja yang baru saja datang dan meletakkan kopi ke atas meja.

"Makasih, temani saya ngopi sebentar. Setelah itu kamu boleh mandi duluan,"ucap Raditya.

Aida mengangguk dan duduk dengan lesu di seberang Raditya.

Aida menatap suaminya yang tidak memakai kacamata. Sejujurnya, Raditya terlihat lebih tampan tanpa benda itu, tetapi ia tidak ingin mengatakannya karena dia yakin Raditya akan besar kepala.

"Saya mau mandi duluan,"ucap Aida langsung bergegas berdiri.

"Setelah mandi temenin saya ke restoran, kita beli makanan di sana,"ucap Raditya.

"Kata Pak Radit kita makan di rumah? Pesan online aja sih, Pak. Repot-repot amat pakai ke restoran segala. Kaya hidup di zaman batu aja."

"Ya udah, susah kalau ngomong sama anak kecil kayak kamu. Ya udah sana mandi, atau mau mandi bareng saya?" kekeh Raditya menatap mesum.

"Ihhh." Aida bergidik ngeri lalu melangkah cepat menuju kamarnya. Raditya tertawa kecil lalu kembali menikmati kopi buatan sang istri.

Pandang matanya kembali tertuju pada ponsel yang kembali menyala. Dengan cepat Raditya memblokir nomor Bianca agar wanita itu tidak mengganggunya lagi.

Ia berdiri dari sofa lalu melangkah pelan menuju kamar tidur.

Deg!

Pintu kamar tersebut belum tertutup rapat, dan dia melihat pemandangan super indah di depan mata.

Aida sedang mengambil pakaian di dalam lemari dengan hanya menggunakan handuk putih yang menutupi tubuh sintal wanita cantik itu.

Ingin masuk, tetapi dia yakin Aida akan berlari ke kamar mandi. Dia memutuskan untuk berdiri diam di dekat pintu, kapan lagi dia bisa melihat tubuh indah istrinya.

'Wajar kan kalau aku ingin... Karena dia sudah menjadi istriku, tapi sayang aku harus bisa menahan diri.'Raditya bermenolog dalam hati lalu memutuskan pergi agar dia tidak berpikir semakin jauh tentang keinginannya yang menggebu.

...****************...

"Gimana? Ditanggapin nggak sama Pak Radit?"tanya Cantika pada Bianca yang baru saja menghubungi Raditya.

Ya, sudah sejak lama Cantika tahu kalau mantan kekasih Raditya adalah Bianca, teman dari kakaknya.

"Kayaknya nomor gue diblokir sama dia,"jawab Bianca dengan wajah sedih. "Padahal dulunya dia itu cinta mati sama gue. Apa mungkin dia udah mulai cinta sama istrinya itu?"

Cantika terdiam sambil mengingat ucapan Aida tentang perasaan Raditya pada sahabatnya itu. "Kayaknya sih enggak, tapi gue nggak tau juga."

Cantika menatap Bianca lekat. "Lo sama Pak Radit udah menjalin hubungan sejauh apa?"

Wajah Bianca memerah saat mendengar pertanyaan itu. "Gue sama dia udah hampir menikah."

"Dan kalian udah pernah melakukan itu?"selidik Cantika.

Bianca menggangguk. "Iya, makan sudah setiap malam dan dia berjanji bakal nikahin gue. Walaupun sebenarnya bukan dia satu-satunya lelaki yang pernah tidur sama gue, tapi dia bilang kalau dia mau nerima gue apa adanya. Gue akuin gue emang goblok karena gue menghianati ketulusan dia."

Bianca mengalah nafas panjang. "Maaf ya, gue nggak bisa bantu Lo, karena kayaknya Raditya udah menutup lembaran lama dan mulai membuka lembaran baru sama istrinya. gue yakin bakalan susah buat menghancurkan pondasi itu, apalagi kalau Raditya udah cinta sama istrinya. Karena gue tahu banget siapa Raditya."

"Mau gimana lagi, paling gue harus mikir cara lain, karena gue nggak mau sahabat gue terjebak di dalam pernikahan yang sama sekali nggak membuat dia bahagia. Apalagi temen gue cuma cinta sama sepupu gue,"hijab Cantika.

"Oh," angguk Bianca.

Driinggg!

"Sebentar ya, gue angkat telepon sebentar." Bianca terdiri dari kursi yang diduduki sedari tadi ia berjalan menjauh dari Cantika yang masih duduk sambil menikmati minuman di cafe tempat mereka bertemu.

Terdengar suara samar-samar saat Bianca menyebut dirinya dengan sebutan Mommy.

"Bianca punya anak? Apa mungkin anaknya itu anak dari Pak Raditya?"gumam Cantika tersenyum culas. "Akhirnya gue bisa memisahkan Aida dari suaminya itu."

1
Elen Gunarti
kok lama up-nya
Raisa Nafisa
kapan up nya kakak
Raisa Nafisa
sangat nagus
Elen Gunarti
double up thor 👍,aidanya dibuat bucin dong ma pak dosen
Reni Anjarwani
doubel up thor
Elen Gunarti
certnya lebih seru klu double up thor 👍
Pichaacha
aaaahhhh..... sesak thor huhuhu
Pichaacha
pen ngakak tpi kasian 😭, semangat pak! wkwkwk
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Isti Nasa
Luar biasa
Isti Nasa
astaga.... seru sekali 😆😆❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Syafrudin Manggapa
ceritanya ngegantung bikin penasaran
Nina Herlina
lanjutkan thor
Rita Riau
dosen galak bertemu siswi tengil,, cocok dah 🤭😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!