Leon hart pemuda yang di tolak mentah - mentah cintanya karena miskin.
merubah takdir karena mendapatkan sistem.
Leon juga Mendapatkan kekuatan Reinkarnasi Dewa .
Leon bertarung dengan para Dewa di kayangan .
akankah Leon bisa mewujudkan impiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Kencan pertama 2
Leon tercengang dengan tindakan Karina yang tiba - tiba tersebut.
Dia memegang pipinya dan memandang Karina dengan lekat - lekat, Dia ingin bertanya tapi takut menghancurkan momen tersebut.
Karina yang Melihat Leon seperti itu berkata dengan Malu - malu " Apa kita tidak jadi jalan ?"
" Eh.. jadi dong , Kamu mau kemana Tuan Putri, biar saya antar kemanapun anda mau pergi " Leon mengulas sebuah senyum.
" ih... Leon apa sih " Karina makin Tersipu dengan tindakan Leon.
Leon kemudian melajukan mobilnya membelah Jalanan kota Harbes. dia tersenyum - senyum sendiri dan membatin " enaknya punya uang, Satu hilang malah dapat Bidadari "
kemudian Sistem Berbunyi di benak Leon.
" Selamat anda telah membelanjakan uang sebesar 230.000 dolar. anda akan mendapatkan cashback 200% sebesar 460.000 dolar. uang telah di kreditkan ke akun bank anda."
Leon bergumam " Tumben telat Sistem "
Karina yang mendengar itu bertanya " kamu bicara dengan siapa Leon ?"
" eh.. tidak , aku hanya sedang senang saja bisa mengajak bidadari jalan denganku " Ucap Leon menyembunyikan ke panikannya.
" Terus saja menggoda ku " Karina pura - pura cemberut.
" Siapa yang menggoda , aku bicara kenyataan, kamu memang seperti bidadari " Leon Tersenyum sambil menyetir.
Wajah Karina semakin memerah ,karena terus - menerus di Goda Leon, Tetapi Karina menyukai situasi yang seperti itu.
perasaannya dengan Leon semakin tumbuh.
Lein tidak tahu jika diam - diam Karina menyukainya, Pasalnya dia tidak pernah berpikir jika akan ada wanita yang akan menyukainya. apa lagi Karina yang menurut Leon sangat Cantik.
Leon terus menjalankan mobilnya ,hingga akhirnya berhenti di sebuah Kafe Tempat nongkrong muda Mudi.
Saat Lamborghini Berhenti Di parkiran Kafe tersebut, semua orang yang melihat tercengang , Mereka benar - benar takjub karena bisa melihat Mobil yang mungkin hanya ada di angan mereka untuk memilikinya.
" Astaga.. Lamborghini Vaneno !"
" mana..mana ..mana ?"
" gila aku baru pertama melihatnya di Kota Harbes !"
" kamu benar, apakah Kota Harbes sekarang memiliki Milyarder ?"
Semua orang menatap Mobil Leon dengan tatapan iri, Leon dan Karina kemudian keluar dari Mobil.
" Cantiknya... " seoorang Pria menatap Karina dengan takjub.
" ya dia memang Cantik, aku jelas kalah dengannya " pacarnya yang di samping menyindir.
Sang pria tersenyum kecut " bukan begitu sayang "
" terus apa ?!" sang Wanita mengambil Tasnya berdiri dan meninggalkannya.
si Pria mengejar " tunggu sayang !!"
gara - gara Leon dan Karina ada beberapa pasangan yang bertengkar karena membanding - bandingkan mereka.
tapi Leon dan Karina tidak tahu hal itu, Mereka Berdua bersikap biasa saja dan Mencari tempat yang nyaman untuk ngobrol.
banyak pasangan Mata yang tertuju pada mereka karena kagum dengan keduanya , Wanitanya Cantik prianya Tampan ,di tambah menaiki Lamborghini Vaneno, perempuan mana coba yang tidak ingin berkenalan dengannya.
Karina yang melihat tatapan semua Wanita yang tidak membawa pasangan Menatap Leon ,dia sedikit kesal , dia kemudian Merajuk pada Leon " Leon... kita pergi dari sini saja yuk ?!" ajak Karina Manja.
" Kenapa, kita baru sampai ini ?" Ucap Leon Santai.
" Lihat Tatapan Mereka ,seperti mau menerkam kamu ?!" Karina berkata dwngan kesal.
Leon terkekeh "hehehe... Kamu cemburu ?" Leon menaik turunkan Alisnya.
" eh.. emm.. aku tidak cemburu , sipa bilang aku cemburu " Karina mencoba mengelak dari pertanyaan Leon.
Leon semakin menggoda Karina " ya sudah kalau tidak cemburu, Lagian siapa yang mau dengan pria sepertiku, Kamu juga tidak mau kan ?"
" Kata siapa, aku mau kok " Karina keceplosan bicara ,dia kemudian menutup mulutnya.
" apa..apa.. aku tidak dengar tadi " Leon mendekatkan telinganya ke Karina.
Karina tersipu malu " Leon ih... ,jangan menggodaku terus "
" Hahaha... sudahlah .. tidak usah urusin mereka, anggap saja mereka tidak ada " Leon mencoba menenangkan Karina.
Karina menghela napas , pasalnya dia tahu jika mencintai Pria tampan memang harus berhati baja, apa lagi pria tersebut kaya raya , harus berlipat - lipat kesabarannya .
Mereka berdua kemudian mulai Rilex dan menikmati malam berdua , Karina lebih agresif dari biasanya , karena Karina tahu, jika dia tidak mendapatkan Leon secepatnya akan ada banyak pengganggu di kemudian hari.
Tapi Wanita tetaplah wanita, secinta - cinta atau menyukai seorang pria , mereka lebih mementingkan ego dari pada perasaannya, mereka tidak akan mengungkapkan lebih dulu apa yang ada di lubuk hatinya.
Karina pun sama , walaupun dia lebih agresif, dia tetap menunggu Leon yang mengungkapkan perasaannya lebih dulu.
Tapi Leon belum sepenuhnya suka dengan Karina, karena akibat dari Sarah menolaknya.
Leon tidak mau mengasihani wanita dengan mudah lagi, apa lagi setelah dia memiliki Sistem, mimpinya saat ini ingin membangun sebuah perusahaan dan menjadi Kaya seutuhnya.
jadi jika Kelak Sistem hilang, dia masih memiliki perusahaan Yang dia bangun sendiri .
Karina dan Leon Masih menikmati malam di Kafe tersebut hingga larut malam.
Leon kemudian mengajak Karina pulang " Sudah malam kita pulang !"
Karina mengangguk , dia kemudian merangkul lengan Leon tanpa malu - malu lagi , Leon tersenyum menatap Karina.
Karena Leon tidak mengetahui alamat Karina , dia meminta Karina untuk menunjukan jalan.
Setelah Setengah jam mereka sampai di sebuah Mansion Mewah milik keluarga Karina, Leon dan Karina kemudian Turun dari mobil " astaga .. ini rumahmu ?" Leon tercengang melihat Mansion yang begitu besar tersebut.
Karina hanya mengangguk sambil tersenyum, Gerbang tiba - tiba di buka , keluarlah Pria paruh baya dan langsung menegur Karina " bagus... sekarang Kamu berani keluar malam !"
Karina tahu suara siapa itu, Kebahagiaan yang tadi di rasakan bersama Leon menguap entah kemana ,menjadi rasa takut " A...Ayah , aku bisa jelaskan !" Ucap Karina panik.
" Jelaskan apa Karin Kiehl, Lihat ini sudah jam berapa !" Pria paruh baya itu meninggikan suaranya.
Leon yang merasa bertanggung jawab Karwna mengajak Karina ,dia memperkenalkan diri " Kenalkan Om saya Leon, saya yang mengajak Karina keluar " ucap Leon sambil mengulurkan tangannya.
Ayah Karina Natanil Kiehl Menatap Leon dari atas sampai ke bawah, tapi tatapannya berhenti saat melihat Mobil di belakang Leon , dia kemudian melangkahkan kakinya dan mengabaikan Leon.
saat sampai di depan Mobil ,Natanil terkejut " Lamborghini Vaneno !"
Natanil kebetulan orang yang senang mengoleksi Mobil jenis apapun, asal Mobil itu limited Edition pasti dia akan berusaha mendapatkannya walau harus menabung satu tahun penuh.
Natanil kemudian berbalik dan menatap Leon " Apa ini mobil kamu ?" suaranya tiba - tiba lembut.
Leon hanya mengangguk, Natanil tiba - tiba menjabat tangan Leon yang sudah dia turunkan karena tadi Natanil mengabaikannya " nama kamu tadi Leon kan, saya Natanil Ayah Karina , salam Kenal !"
Leon tersenyum kecut " Salam kenal juga om "
Karina yang melihat itu menghela napas ,kemudian memwgang pangkal hidungnya " Ayah .. ini audah malam, Leon mau pulang !"
Natanil melepaskan jabatan tangannya " kamu ini.. ah .. maaf Leon, Kapan - kapan mampir ke sini lagi, Rumah ini akan selalu membuka pintu untuk kamu "
" Terima kasih om.., saya permisi dulu.." Leon kemudian menaiki mobilnya , melambaikan tangn pada Karina dan pergi dari tempat tersebut.