NovelToon NovelToon
Tumbal Musuh

Tumbal Musuh

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Dendam Kesumat / Roh Supernatural
Popularitas:27.6k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

kisah seseorang yang berjuang untuk lepas dari perjanjian tumbal yang ditujukan kepadanya karena sebuah kedengkian. Ikuti kisahnya selanjutnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode-28

Amdan bersiap pagi ini untuk melakukan tes atau ujian sebagai calon PPS yang bersaing ditingkat desa.

"Mbak Dewi. Saya nitip Wardah, ya. Selesai saya ujian baru mbak pulang ke rumah," pinta Amdan sang kakak. Ia merasa masih belum dapat meninggalkan sang istri sejak kejadian malam itu.

"Iya, kamu hati-hati dijalan, dan semoga kamu lulus ujian, aamiin," doa Dewi pada sang adik.

"Aamiin...,makasih doanya, Mbak," jawab Amdan lalu pergi meninggalkan rumah. Kali oni ia naik bus kecil yang menghubungkan ke kota tempat ia mengadu nasibnya.

Ia tiba diloket dan antrian sudah banyak, tetapi ia mendapatkan bangku terakhir dan itu tak masalah baginya, yang terpenting ia tiba ditempat dengan tepat waktu.

Sementara itu, Dewi membuka warung untuk menambah pemasukan sang adik yang mana mulai menipis.

Ia menyusun berbagai dagangan milik sang adik, termasuk bahan bakar pertalite yang dijual dengan eceran.

Saat bersamaan, ia melihat seorang pembeli yang mana sedari tadi sudah memperhatikannya dari kejauhan.

"Minyak satu botolnya berapa?" tanyanya dengan menunjuk satu botol bekas minuman air mineral.

"Lima belas ribu," jawab Dewi. Lalu keluar dari dalam warung dan melayani si pembeli tersebut.

Seorang pria dengan tatapan yang tak mengenakan. Ia mencoba mengingat siapa pria tersebut. Ia merasa dejavu, tetapi dimana, ia mulai mencoba menggali memorinya.

Deeeeeeegh.

perasaannya tidak enak, sebab ia mendapatkan pesan dalam memorynya jika pria itu adalah sosok yang pernah dipergoki oleh Fahri bersama warga lainnya karena bercinta dengan sang bibi, siapa lagi kalau bukan Danang.

Entah mengapa perasaan Dewi tidak nyaman. Ia merasakan ada sesuatu yang janggal dan itu membuat perasaannya tidak tenang.

"Ini uangnya," ucapnya, lalu memberikan uang tersebut.

Dewi mengambil uang tersebut. Lalu pria itu pergi meninggalkannya dengan senyum yang terlihat culas. Tetapi ia tidak dapat mengartikannya sebagai apa, namun semua terasa begitu berbeda.

Saat bersamaan, ia melihat Ki Pahing melintas dari depan warung, dan berselang lama tampak bibinya ikut juga melintas dengan jarak waktu yang tak begitu jauh.

Kembali perasaan Dewi semakin tak tenang. Ia mencoba menghubungi Amdan, sebab ia merasa jika ada sesuatu yang tak beres.

Dilain tempat, bus yang ditumpangi oleh Amdan tampak melaju dengan ugal-ugalan, sedangkan yang membuat aneh, para penumpang semuanya tertidur, kecuali Amdan seorang.

Dewi berusaha menghubungi adiknya, tetapi lagi-lagi ponselnya tak.dapat tersambung, sebab mereka sedang melintasi daerah perkebunan dan signal menghilang.

"Ayo, Am. Angkatlah," gumam Dewi dengan hati yang gelisah. Sesaat ia tak kehabisan akal, ia mengirimkan pesan teks [Am, tolong berdzikir, sesab kakak merasakan ada sesuatu yang mengancammu,] pesannya dengan cepat.

Amdan tampak masih terjaga. Ia juga merasa bingung mengapa masih dapat sadar ketika penumpang lainnnya sangat begitu lelap dan tak menyadari jika sopir mereka seolah sedang kersukan karena berusaha berlomba mencari penumpang dengan bus lainnya.

Tiiiing...

Sebuah pesan masuk kedalam applikasi hijaunya setelah signal menjangkau ponselnya. Ia bergegas membacanya dan mendapati pesan tersebut, "Hah..! Apa maksudnya?" ia tampak bingung dengan apa yang baru saja dibacanya.

Perlahan ia menekan tombol panggilan dan mmebuat Dewi bergegas mengangkat pangggilannya.

"Hallo, Assalammualaikum, ada apa, Kak?" tanya Amdan dengan nada penasaran.

"Am, kamu jangan lupa berdzikir dan baca doa ayat seribu dinar agar terlindung dari marabahaya, dan jangan lupa baca doa meminta perlindungan pada sang Khalik," pesan Dewi panjang kali lebar.

"Emangnya ada apa, Kak?" tanya Amdan yang merasakan jika kakaknya terlihat sangat aneh.

"Kakak memiliki firasat aneh. Tadi tiba-tiba pria yang pernah kepergok dengan bibi membeli pertalite disini. lalu pria yang menggunakan blankon juga tak lama lewat dari depan warung yang disusul oleh bi Ira juga."ungkap Dewi dengan sangat penuh hati-hati. Ia takut jika ada orang yang mendengarnya.

Deeeeeegh....

Jantung Amdan merasa tak tenang. mematikan ponselnya, lalu mengirimkan pesan balasan. "Bakar uang dari Kang Danang, jangan sampai dicampur dengan uang lainnya," tulisnya dalam pesan tersebut, lalu mengirimkannya pada sang kakak.

Sesaat Dewi terkejut membaca pesan itu. Tetapi tanpa bantahan, ia mencari pemantik api dan mencoba membakarnya.

Asap membumbung dengan hangusnya lembaran kertas tersebut.

Amdan merasakan perasaannya tak nyaman dengan apa yang baru saja disampaikan oleh sang kakak. Ada perlu apa sehingga ketiganya sengaja melintas didepan warungnya..

Pria itu mulai melantunkan dzikir dan tasbih yang ia kumandang kan didalam hatinya dengan penuh harapan dan keyakinan jika ia akan sehat dan sang penguasa alam semesta sebagai pelindung-Nya dan tak siapapun yang menggapainya untuk berbuat buruk.

Saat bersamaan, ia melihat sosok pria dibalik kaca dasbor yang tergantung dibagian dalam mobil tepatnya diatas sopir. Sosok pria yang berada dibangku belakang tampak memperhatikannya sedari tadi, tetapi ia tak menyadarinya.

Sementara itu, Amdan terus berdoa dengan penuh keyakinan.

Tiba-tiba saja.....,

Buuuuuuum...

Bus menabrak mobil truck didepannya karena tak dapat mengendalikan kecepatannya disebakan remnya yang blong.

"Aaaaaaarrrggggh....," teriakan para penumpang secara bersamaan karena merasakan suatu yang buruk sedang mengintainya.

Sesaat semuanya tak lagi merasakan apapun, dan menggelap.

Terdengar suara riuh dan mobil ambulance serta mobil polisi yang tampak mengevakuasi penumpang bus yang terbalik dengan tiba.

Amdan mengerjapkan kedua matanya. Ia mencoba menguasai kesadarannya yang hampir hilang. Ia memijat kepalanya yang terasa sakit karena terbentur jok bus.

Saat ini kondisi bus terbalik dibagian sisi sampingnya dan hal ino membuat penupang sali tindih satu sama lain.

Tanpa diduga. Ia melihat dua orang tenaga medis membawa satu sosok pria yang tak lain adalah puteranya Danang yang akan ikut ujian seleksi PPS dan Amdan mulai mencurigai jika ini semua ada hubungannya dengan apa yang baru saja terjadi.

Pria itu berupaya bangun dari tempatnya dan mengiuti para medis yang keluar dar bus.

Amdan memperhatikan setiap kelilingnya, dan saat ia melihat sosok anak kang Danang yang kini mulai tampak tak bergerak lagi.

Amdan bertanya pada salah satu diantaranya. "Mas, ini kenapa ya?"Tanyanya dengan cepat sembari menunjuk kearah pemuda yang ia kenal.

"Bapak saudaranya atau bukan?" tanya petugas medis itu cepat.

"Saya hanya tetangganya," Amdan mencoba berkata jujur.

"Kalau begitu kabari keluarganya jika anaknya telah meninggal dunia," ungkap petugas tersebut.

Amdan tercengang. Bagaiamana mungkin itu dapat terjadi? Semua hanya tipu daya setan yang nyata.

Sementara itu, Danang dan juga Ki Pahing sedang membawa Ira ke sebuah lokasi yang akan dijadikan tempat untuk melakukan ritual yang akan merugikan keluarga Amdan tentunya.

Sementara itu, Amdan tampak bingung, apakah ia harus menghubungi keluarganya atau lebih berdiam saja.

"Pak, tetapi nomor tetangganya ada sama saya, maka bapak saja yang menghubungi keluarganya," ucap Amdan sembari memberikan nomor milik bi Ira.

~Maaf banyak typo, malam tadi nulisnya sambil merem🤧 ini bab revisi.

1
Krisna Adhi
ini jadinya kalau ke orang bodoh ,tambah pulak bodohnya ,,,/Skull/
V3
Novel nya Bagus Ceritanya , banyak Pelajaran dan Pengetahuan yg dapat kita ambil
V3
aku setuju dg kata-kata Bijak kak Siti ,,, Terimakasih kak Krn membaca novel mu sedikit banyak Pengetahuan Ku Dapat.
Sukses trs tuk semua Novel-novel nya. sllu Sehat Wal'afiat untuk Mu Beserta Keluarga 🤲 Aamiin 🤲
Terakhir di akhir Novel ni sdh aku beri Like + Hadiah Bunga + Vote yaa Akak Cantik 😘
V3
si Dog ngendus daging panggang / bakar nya si Danang , dan berhasil donk makan jari-jari kaki nya 🤣🤣🤣
V3
Fahri akhirnya metong jg 🤣👏
V3
ketiga nya mati bersamaan 🤦 tggl nggu si Fahri yg mati tersedak botol minuman nya 🤣🤣🤣
V3
si Wardah otak nya LG lempeng tuh ,,, bisa nolongin Amdan dr Ular Hitam dan membunuh ular itu 🤣🤣🤣
akhirnya Bu Ira meninggoi 🤦🤦🤦
V3
smg Amdan sllu di Lindungi dr Kejahatan Ki Pahing dan Antek-anteknya
V3
smg ja Ira selamat dan bisa sembuh. biar Tobat tuh orang 🤣
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kannn mati bersamaan kan
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nah kan mati juga toooo
mkne jgn kyk gtu
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
aduhh Fahri kenapa jadi begitu
hadehh klo nanti mati juga lama2
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ohh bik Ira JD insaf ini dan membantu amdan
V3
hiiiiiiii ... apakah itu suara hantu 🤣🤣
V3
Good Job Santi ,, lelaki spt Fahri mah mending di buang ja ke lubang buaya 😡😡
Heri Wibowo
thor buat kelanjutan cerita anak anaknya mirna dong
❤Lembayung Jingga❤: ntat, ya. dicari idenya dulu
total 1 replies
V3
Bu Ira mau di buat mati sama iblis sekutu nya 🤣🤭
Ali B.U
dan akirnya "TAMAT" semoga pada bisa ngambil hikmahnya
Aris Setyawan
dah tamat ??
N Wage
aku sangat setuju sekali dg 4 poin terakhir yg disampaikan k othor.
Novel bagus,ada makna di dalamnya yg bisa jadi pelajaran buat kita.
Selalu bersyukur dg hidup kita,jangan iri dg hidup orang lain.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!