NovelToon NovelToon
Become The Duchess Of Lala Land

Become The Duchess Of Lala Land

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Time Travel / Dunia Lain / Masuk ke dalam novel
Popularitas:104k
Nilai: 5
Nama Author: Harsie Alive

Hahh.... hahh...

arrkkkkhh!! Ampun!! ampun!! sakit sekali!!

kumohon, aku mohon ampun buuu....

Suaraku bergetar memohon ampun pada ibu Tiriku yang menjambak rambutku dan menampar wajahku berkali-kali. Tatapannya yang tajam dan pukulannya yang kasar tak akan ku lupakan bahkan sampai aku mati.

ini kah takdirku? aku hanya ingin hidup bahagia, meski hanya sehari saja. Jika aku hidup kembali, kumohon Tuhan, Langit, Dewa atau apapun itu, kumohon berikan aku setetes kebahagiaan agar dahagaku terpuaskan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu 2

Cahaya matahari begitu terik membakar kulit, tapi mungkin karena wilayah Green village ditumbuh banyak pohon, udara panas itu tidak menyusahkan.

Seorang pria tengah berjalan ditengah kerumunan Desa yang tiba-tiba menjadi padat pengunjung. Semuanya berasal dari negeri luar yang datang memenuhi desa itu untuk menikmati keindahan pariwisata nya dan juga membeli bubuk Kakao yang sedang trend di kalangan bangsawan.

Dalam jubah serba hitam itu, Evan menahan rasa panas dan sesak demi bisa menguntit sepasang anak manusia yang sejak tadi tertawa bahagia di bawah payung yang sama. Belum lagi, tangan Pangeran mahkota yang diletakkan di pinggang Shuvin berhasil membuat Evan meradang.

" Sial, kenapa kau menyentuh pinggangnya, aku saja tidak berani pangeran kodok sialan!!" Pekik Evan dalam hati.

Dia mengintip dari kedai tak jauh dar posisi Shuvin dan Aaron yang sedang berkeliling menikmati indahnya desa itu. Siapa yang akan menyangka bahwa perdamaian yang disebut oleh Aaron telah terwujud hari ini.

Pasar umum kini terbuka bagi semua penduduk dari berbagai penjuru negeri. Untuk mendeteksi penggunaan sihir, Green Village dipasangi tameng yang berasal dari sepuluh batu energi yang disembunyikan di setiap sudut desa untuk mendeteksi monster jahat.

Cara ini juga yang digunakan di kerajaan Maltis. Dan Countess Silva yang mengusulkan bentuk pertahanan itu. Dia memang putri seorang jenderal.

" Kau benar-benar hebat, dengan begini siapapun bisa berpelancong dengan bebas dan menikmati pariwisata dengan baik!" Puji Shuvin penuh semangat.

Mereka melangkah mengelilingi desa yang ramai pengunjung. Shuvin bisa melihat peluh di wajah para penduduk, tapi bukan peluh karena penderitaan melainkan rasa bersyukur yang teramat besar karena perubahan yang telah dibawa oleh sang Duchess.

"Ohh.. itu Duchess negeri kami, dia cantik sekali bukan!!"

" Halo Duchess, selamat datang kembali!!"

" Duchess... Apa anda sudah sehat!? Kami merindukan Anda!" Seru para warga sambil melambaikan tangan penuh semangat menatap kedatangan Duchess dan Pangeran Aaron.

Shuvin tersenyum bahagia sambil melambaikan tangannya," aku baik-baik saja, nanti kita bicara ya,lanjutkan saja, banyak pelanggan itu!!" Seru Shuvin.

Para warga tertawa bahagia, sepanjang jalan mereka menceritakan kepahlawanan Duchess mereka, membuat setiap orang yang berkunjung ke desa itu mendengar nama Shuvin dan Pangeran Aaron. Bukan nama sang Duke.

Evan semakin meradang, dia benar-benar kesal karena para warga juga ikut-ikutan memuji pangeran kodok yang sedang mendekati istrinya itu.

" Sialan kau Aaron, beraninya kau menggoda istriku bahkan menghasut warga desa!!" Geram Evan yang sedang bersembunyi dibalik pantat kuda sambil mengawasi istrinya yang sedang berbelanja pernak pernik perhiasan bersama Aaron.

"Sial sial sial!!" Umpat Evan seperti anak kecil.

Tiba-tiba tatapannya berlatih pada Dasha yang tidak jauh dari Aaron dan Shuvin, dia memicingkan matanya melirik Dasha yang curi-curi pandang pada kedua orang itu.

"Dasha!" Panggilnya dengan suara berbisik, sangat pelan bahkan kentut pun kalah pelannya.

" Dasha!!"panggilnya lagi.

"Dasha!" Panggilnya lagi dengan suara lebih besar

Dasha yang sedang menatap perhiasan merasa ada yang memanggilnya kemudian menoleh ke sembarang arah, tapi tak menemukan siapapun di sana.

Jelas saja tidak ketemu, Evan berdiri jauh sekali dari dirinya. Belum lagi dia menyatu dengan pantat kuda, dan suaranya seperti suara kentut di tengah pesta, alias terlalu kecil volumenya.

"Ck... Apa dia Tuli!?" Gerutu Evan.

"Dasha!!!" Teriaknya sampai yang punya nama menoleh dengan wajah polosnya menatap ke arah Evan sambil memiringkan kepalanya.

"Duke!?" Pikirnya dengan wajah ditekuk.

Dasha menghampiri Duke dengan wajah penasaran, lagipula kenapa Duke itu harus sampai bersembunyi seperti itu.

"Ada apa Duke? Kenapa anda bersembunyi seperti ini?" Tanya Dasha heran.

Evan membuka tudungnya sambil menatap kesal pada Dasha.

"Kau itu tuli atau apa!? Kenapa tidak dengar aku hah!? Lalu kenapa si pangeran kodok itu dekat-dekat Shuvin!!"

"Cepat sana, pisahkan mereka!!" Kesal Evan.

Dasha terkekeh geli melihat tingkah pria itu," baik tuan," balasnya sambil melangkah menuju Shuvin dan Aaron.

" Duchess, tuan Duke meminta saya memisahkan kalian!"

"Sepertinya Tuan punya sesuatu yang ingin dibicarakan dengan nyonya Duchess!" Ucap Dasha dengan polosnya sambil mengulum senyum melirik Evan yang hampir berteriak di tempat saking kagetnya dengan ucapan Dasha.

"Yang benar saja, dasar kau ini!"

"Arrkhhhhhh Dasha!!!" Pekiknya dalam hati.

Shuvin dan Aaron menoleh pada Evan, tatapan datar Shuvin berhasil menembus jantung pria itu, membuatnya terdiam kaku sambil tersenyum canggung dengan tangan mengelus pantat kuda di sampingnya.

" Sedang apa Duke bodoh itu di sana, aneh!" Ejek Shuvin yang tiba-tiba menggandeng tangan Aaron dan Dasha di masing-masing sisinya.

"Ayo kita pergi, ada hama yang tidak diperlukan di sini!" Ucap Shuvin dengan nada ketus sambil menggandeng kedua orang itu dan pergi dari sana.

Evan terhenyak, " sebegitu bencinya dia padaku!" Ucapnya sambil mengusap kasar wajahnya.

Pria itu menghela nafas kasar, dia menunduk kesal," awas saja kau pangeran kodok, kau membuatku benar-benar marah, beraninya kau mendekati istriku!" Kesalnya.

Evan melangkah lagi, lalu mengikuti mereka dari belakang. Panas matahari membuatnya semakin gerah, karena kesal dengan tudungnya, dia akhirnya melepaskan benda itu dari tubuhnya.

Awalnya jarak Evan dengan mereka sangat jauh, tapi sekarang Evan malah terang-terangan mengikuti mereka dari belakang.

"Kak coba pakai ini, ini pasi cocok untukmu!" Aaron mengambilkan jepitan Peony dan memasangnya di kepala Shuvin. Sangat cantik dan manis.

" Wahh... Nyonya cantik sekali!" Puji Dasha dengan wajah berbinar.

Shuvin tersipu malu, bahkan orang-orang yang lewat pun memuji kecantikan Duchess of Lala Land itu.

"Hanya pria bodoh yang tidak menyadari betapa cantiknya malaikat yang ada di hadapanku ini!" Ucap Aaron dengan lantang sambil menatap Evan dengan tatapan mengejek.

"Wlekk... Kau tidak akan menang dariku!" Ucapnya terang-terangan.

"Aaron ayo coba pakai ini di kepala mu!" Shuvin mengambil sebuah mahkota yang disusun dari lempengan perak dengan bentuk daun tanaman, lalu menaruhnya di atas kepala Aaron.

Crirnhg!!! Crirnhg!!!

Bagai melihat karakter pangeran Romawi di animasi favorit, wajah tampan bak Hercules itu bersinar terang sampai membuat siapapun yang menatapnya berdecak kagum akan ketampanan sang putra mahkota.

Bahkan Dasha saja sampai dibuat melongo menatap wajah Aaron.

"Tampan sekali!!" Puji Shuvin dengan wajah sumringah.

"Dasha kemari, kamu juga pakai satu!" Shuvin menarik Dasha lalu memasang tiara manis di kepalanya. Siapa sangka tiara itu membuat wajah mungil Dasha semakin bersinar.

"Cantik!!" Puji Shuvin sambil menatap keduanya dengan tatapan berbinar-binar.

"Ini rasanya mendandani bonekamu sendiri hahahah..." ucapnya dengan senyuman puas.

"Kalian berdua sudah cocok jadi pangeran dan putri, " ucap Shuvin sambil menggandeng keduanya dengan wajah bahagia.

"Kak, kau mau menjodohkan ku dengan pelayan misterius ini? Aku menolak!" celetuk Aaron.

"Cih... Siapa juga yang mau menikahi pangeran jelek seperti anda, saya lebih baik tidak menikah dan hidup bersama Duchess selamanya!" balas Dasha tak kalah menohok.

"pffthhh hahahah... Kupikir kalian akur jangan-jangan jodoh nihhh!!" balas Shuvin yang berhasil membuat keduanya tersipu malu.

"Ekhmm.... Bagaimana penampilanku, apa aku terlihat hebat? " Suara Evan terdengar, dia sedang berbicara dengan penjual aksesoris itu sambil bergaya bak seorang raja dengan mahkota emas di atas kepalanya.

"Anda sangat tampan tuan, wajah anda bagai pahatan Yunani!!" Puji pria penjual itu dengan wajah sumringah.

"Hmmm... Kau benar, tidak ada yang lebih tampan dariku!" Ucap Evan dengan penuh percaya diri seraya melemparkan tatapan meledek pada Aaron tapi...

"Ehh.. ke-kemana mereka!?" Ucapnya panik saat tak melihat Shuvin maupun kedua pengikut Shuvin di sana.

"Baru saja pergi, jadi beli kan tuan?" Tanya si penjual yang tak mengenali Duke wilayah itu.

" Harrkkk sial!!!"

"Untukmu saja pak tua!!" Ucapnya sambil meletakkan mahkota itu di atas meja lalu memberikan satu keping emas pada pak tua penjual aksesoris.

" Terimakasih tuan, anda yang paling tampan!!" Seru pria itu tapi tak digubris oleh Evan.

"Ke mana mereka!!" Kesal Evan sambil berlari ke sana kemari bagai anak ayam yang kehilangan induknya.

1
Ririn Santi
kecolongan lg deh
Ririn Santi
hahahaha.......gak kuat ketawa, sakit perutku guling guling
Ririn Santi
pangeran kodok udah se frekuensi dg si gadis random
Nur Hayani
terharu sekali melihat keluarga Evan apalagi istrinya shuvin
Ririn Santi
benar" menegangkan
Ririn Santi
hahaha..... wir bang Toyib pulang
Ririn Santi
hais kurang kerjaan bgt , ngapain coba pakai ngicipin bulu pengerat begitu sih
Ririn Santi
kampret, Cok, hah ....random bgt si sulvin ini
Ririn Santi
haaaah .. sak karepmu lah shuv...shuv....
Ririn Santi
buat si duke kejedug dan menyesal sedalam dalamnya shuv
Ririn Santi
hahaha .....
hancur...hancur hatiku...😁😁😁😁
Ririn Santi
terharu, jd pingin nangis hiks...hiks....
Ririn Santi
toeng....toeng....
Ririn Santi
pada kagok pelayannya😁
Putri Kemuning
akhirnya.....
terimakasih thor sudah membuat karya ini
Nsaa Indri
the end .bahagia deh
Musdalifa Ifa
seru
mobilbutut11
Author semangat yaaa cepet² up kalo bisa bikin season 2 pliss harus sih ini,AYO SEMUANYAAA DUKUNG TERUS AUTHOR SIAPA TAU DIBIKININ SEASON 2/Pray/

SEHAT² SEMUANYA/Smile/
✨rossy
mampirrrrrr
Bintang Juing
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!