NovelToon NovelToon
Obsession Mr. Geeky

Obsession Mr. Geeky

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: VivianaRV

Seorang pemuda yang misterius menyamar menjadi laki-laki culun, bertemu dengan gadis yang sedikit manja dan baik hati.

"Diam jangan bergerak nanti bakal aku lepaskan kalau kamu nurut."

"Afkar!" jerit Regita kaget.

"Shuttt..diam jangan teriak nanti orang tuamu dengar"

"Kenapa loe bisa masuk ke sini?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMG 28

Pagi hari telah datang, bulan telah di gantikan oleh matahari. Saat ini Regita mulai bersiap-siap untuk berangkat kerja di tempat Afkar. Dia sudah bangun sekitar jam lima sangking semangatnya.

Saat sampai di restauran Regita mulai membantu membuka restauran setelah selesai Afkar pun memperkenalkan Regita kepada semua karyawan bahwa pada saat ini Regita mulai menjadi bagian dari karyawan restauran.

Lora yang mendengar sahabatnya sudah berkerja di tempat yang sama dengan dirinya menjadi senang. "Git kamu beneran kerja di sini?" Lora langsung menghampiri Regita seusai perkenalkan.

"Iya dong, aku bosan kalau di apartemen terus jadinya ya kerja aja di sini kan lumayan buat nambah uang jajan."

"Iya benar banget ini juga bisa buat percobaan kamu dalam dunia kerja."

"Ayo kita siap-siap dulu sebelum banyak orang yang datang ke sini" mereka mulai mengelap meja hingga selesai sampai beberapa menit kemudian banyak pelanggan yang telah sampai.

Regita dan rekan-rekannya yang lain mulai sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Dari jam delapan sampai jam dua belas siang keadaan restauran masih tetap ramai bahkan bertambah banyak, Regita yang baru saja di situasi seperti itu tentu saja kaget dia belum istirahat sama sekali sehingga menyebabkan tubuhnya lemas.

"Lora sepertinya aku tidak kuat" keluh Regita kepada Lora. Memang saat ini wajah Regita sudah pucat pasi.

"Wajah kamu pucat sekali Git, udah kamu istirahat aja sana."

"Tapi aku enggak enak sama yang lain, masa yang lain kerja terus sedangkan aku malah duduk dan istirahat di sini."

"Aku saranin sih kamu istirahat aja sebentar, aku ke depan dulu ya mau mengantar makanan" sekarang tinggal Regita seorang diri di ruang belakang dekat dapur.

"Ayo kuat Regita masa kamu lemah banget sih" Regita mencoba menguatkan dirinya sendiri setelah dirasa agak mendingan Regita pun keluar dan mulai melayani orang.

Saat ini di ruangan Afkar, dia sedang di recoki oleh Sesil mulai dari mengajaknya jalan hingga bertanya hal-hal random dan itu sangat menggangu konsentrasi Afkar.

"Diam Sesil kamu tidak lihat aku lagi kerja? aku minta tolong sama kamu buat diam kalau tidak bisa diam mending kamu keluar dari ruangan aku!" bentak Afkar agak keras.

"Maaf Afkar, aku akan diam kok aku enggak mau keluar dari sini tanpa kamu" ucap Sesil lirih.

"Udah diam, aku sungguh muak dengan kelakuan kamu" Afkar mencoba fokus bekerja karena setelah diam Sesil terus menatapnya.

Sesil yang menatap Afkar dengan tersenyum-senyum senang karena bisa menatap Afkar secara dekat, karena biasanya Sesil hanya menatap dan mengagumi Afkar melalui foto. Sedang asik menatap Afkar malah terdengar suara ribut-ribut dari luar ruangan, sontak saja Afkar keluar dan langsung di ikuti Sesil.

Di dalam restauran banyak orang yang berkerumun pada satu titik, Afkar yang penasaran langsung melihat apa yang terjadi. Ternyata sumber keributan itu adalah Regita, dia saat ini pingsan.

"Kenapa tidak ada yang menolongnya?!" tanya Afkar marah.

Melihat kondisi Regita yang pucat dan tidak sadarkan diri membuat Afkar panik, lalu Afkar menggendong Regita menuju mobilnya untuk ke rumah sakit. Afkar mengendarai mobil dengan sangat cepat hingga membuat para pengendara lain kesal.

Sesil yang melihat Afkar pergi dengan menggendong seorang wanita tentu langsung cemburu, dia berusaha untuk menahan Afkar tetapi malah mendapat bentakan dari Afkar.

"Gita tolong kamu sadar, jangan membuat aku khawatir" Afkar mencoba untuk membangunkan Regita, tadi sebelum mobilnya melaju Afkar sempat memberikan nafas buatan kepada Regita

Usaha Afkar tetap sia-sia Regita tetap tidak bangun malahan tubuhnya semakin pucat dan dingin. Sampai rumah sakit Regita langsung di tangani oleh dokter, menunggu Regita di periksa Afkar panik dan hanya berjalan bolak-balik di depan ruang pemeriksaan.

Saat dokter keluar dan telah selesai memeriksa Regita, Afkar langsung memberondong banyak pertanyaan. "Dokter bagaimana keadaan Regita apakah baik-baik saja? dia sakit apa dok kok bisa sampai pingsan? enggak ada penyakit serius kan dok? jawab dong dok jangan diam saja."

"Mari saya jawab semua pertanyaan Anda di ruangan saya, mari ikut saya" mereka masuk ke dalam.

"Sebelum itu tenangkan diri anda terlebih dahulu, silahkan di minum airnya. Kalau boleh tau anda siapanya pasien?"

"Terima kasih dok, sekarang langsung ke intinya saja dok saya ingin tahu penyakit apa yang di derita oleh Regita. Saya kekasih dari Regita" Afkar sudah tidak sabar dan tidak ingin membuang-buang waktu lagi.

"Nona Regita tidak menderita sakit serius dia hanya kelelahan dan kurang minum itu yang membuatnya pucat dan hilang kesadaran."

"Benar dok tidak ada masalah yang serius kan dengan tubuh Regita?"

"Tidak ada masalah serius kok tenang saja, sepertinya kamu sangat menyayangi pacarmu anak muda."

"Iya dok dia itu seperti nafas untuk saya."

"Oh iya tolong ingatkan dia agar makan dengan teratur karena nanti takutnya asam lambung nona Regita naik kembali."

"Terima kasih ya dok, kalau begitu saya ke ruangan Regita" Afkar keluar dari ruangan.

"Dasar anak muda jaman sekarang banyak banget yang bucin aku" dokter itu pun geleng-geleng kepala.

Kembali ke Afkar lagi, sekarang dia tengah menunggu Regita sadar dari pingsannya tapi hingga beberapa jam menunggu Regita tetap belum sadar juga. "Kenapa dia tidak bangun-bangun juga?" Afkar masih sabar menunggu Regita untuk bangun.

Afkar duduk di kursi samping brankar Regita, dia mulai menggenggam dan mencium tangan Regita hingga aktivitasnya terhenti karena suara dering telepon.

"Ada apa tan?"

"Kamu sekarang ada di mana? apakah di rumah sakit?"

"Iya aku ada di rumah sakit, kenapa tan?"

"Kamu di rumah sakit mengantarkan siapa?"

"Aku nganterin seseorang."

"Siapa?" Lina terus mendesak Afkar.

"Karyawan restauran tan."

"Kenapa kamu yang mengantarkannya? kenapa tidak yang lain saja?"

"Tante tidak boleh seperti itu ini karyawan Afkar jadi Afkar berhak melindunginya."

"Kamu ini hanya alasan saja."

"Oh iya dari mana tante tahu kalau saat ini aku ada di rumah sakit?"

"Tante tahu sendiri."

"Jawab jujur saja tan, pasti Sesil ya yang mengadu pada tante?"

"Bukan Sesil yang memberitahu tante beneran tahu sendiri" dari dalam telepon suara Lina agak ketakutan.

"Tidak mungkin tante tahu sendiri karena pada saat kejadian tante tidak ada di sana dan yang ada di sana hanya para karyawan, pelanggan dan Sesil. Sedangkan yang sangat dekat dengan tante itu adalah Sesil, besar kemungkinan kalau dia yang memberitahu tante tentang ini semua." Afkar yang kesal langsung mematikan sambungan telepon sepihak .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!