Reynand saputra, pria tampan, bak seorang aktor, namun berhati dingin. di paksa ikut perjodohan oleh orangtuanya. padahal dia sendiri sudah memiliki kekasih yang sangat di cintainya, tapi mereka tak menyetujui hubungannya. Nanda gadis imut, belesung pipi. memiliki rambut lurus nan panjang yang baru berusia 20 tahunan, terpaksa menikah dan harus terjebak dengan pria tampan dan dingin seperti Reynand saputra. Karena terikat janji perjodohan yang papanya ucapkan. bagaimana selanjutnya? ikuti kisahnya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
"Maaf, kalau tante tak bisa mengantarkan mu pulang sampai ke rumah." Ucap Risa. Saat mobilnya itu sudah terparkir di halaman pasar tradisional, tempat mereka bertemu tadinya itu.
"Gak papa tan. Makasih juga atas semua makanannya." Ucap nanda, saat sudah bermaksud akan turun dari mobil calon mertuanya itu. Walaupun awalnya dia sempat menolak, saat tante Risa menyerahkan se kresek besar plastik, berisi beberapa kotak makanan yang sudah di kemas, dari Restoran mahal tersebut. Namun, karena Risa lagi-lagi memaksanya untuk menerimanya, dia pun lagi-lagi terpaksa menuruti keinginannya.
"Titip salam untuk mamamu juga!" Pesan Risa lagi.
"Iya tan." Ucap nanda sopan. Setelah melihat mobil Risa yang sudah menjauh dari sana. Dia pun segera bergegas masuk ke dalam pasar tradisional kembali, untuk mengambil belanjaan yang tadinya sengaja ia titipkan di salah satu warung tempatnya berbelanja tersebut. Setelahnya, dia pun sudah terlihat melajukan motornya kembali untuk pulang ke rumah.
Helen yang semenjak tadi mondar-mandir di teras rumahnya itu, karena mengkhawatirkan putri sulungnya yang tak kunjung-kunjung pulang tersebut. Bahkan hingga menghabiskan waktu sekitar 2 jam an untuk berbelanja di pasar tradisional tersebut pun. Langsung membuang nafas lega. Saat melihat putrinya itu sudah tiba di rumah.
"Bukankah mama sudah berpesan padamu, agar jangan keluyuran kemana-mana, selain membeli sayur!" Brondong Helen. Karena tahu betul, biasanya jarak antara rumahnya dan pasar tradisional tersebut, hanya akan memakan sekitar 1 jam an lamanya untuk pulang pergi, bahkan waktu itu sudah di hitung dengan lamanya mereka berbelanja di sana.
"Maaf ma, tadi ada kejadian kecil di pasar, makannya nanda pulang telat," Ucap nanda memberitahu.
"Okh ya. Ini ada titipan dari tante Risa," Ucapnya lagi, sembari memberikan se kresek besar plastik berisi makanan tersebut pada mamanya.
" Tante Risa. Maksudmu calon mertuamu?" Ucap Helen memastikan.
"Iya ma." Jawab nanda.
"Bukankah kalian sudah tidak saling mengenal?" Ucap Helen penuh penasaran. Bahkan tempo hari saat dia bertemu dengan calon besannya tersebut untuk membicarakan soal perjodohan itu, kedua suami istri itu pun mengaku sendiri, kalau mereka sudah begitu penasaran terhadap calon menantunya itu, karena sudah lama tak bertemu.
" Ya, awalnya. Tapi berkat kejadian di pasar, kami jadi saling mengenal." Ucap nanda. Lalu menceritakan detail pertemuannya dengan calon mertuanya tersebut pada mamanya.
" Ya tuhan, apakah ini yang di sebut takdir, bahkan sebelum hari perjodohan tiba pun. Tuhan sudah terlebih dahulu mempertemukan kalian." Ucap Helen terkejut. Bahkan dirinya saja, begitu jarang bisa bertemu dengan calon besannya itu, setelah kepergian suaminya tersebut.
" Ya udah mam. Nanda pamit mau istirahat lagi!" Ucap nanda.
" Ya." Ucap Helen. Tangannya sudah sibuk mengeluarkan beberapa kotak makanan yang ada di dalam kresek tersebut, sebagian akan ia susun ke dalam piring, dan sebagian lagi, ia simpan di dalam kulkas, karena terlalu banyak. Pastilah mereka tidak mampu untuk menghabiskannya.
"Wah. Mama beli seafood?" Ucap Sarah penuh semangat. Karena baru saja tiba di dapur, gara-gara begitu kehausan. Saat melihat mamanya itu, sedang menaruhkan makanan ke dalam piring yang ada di atas meja makan mereka.
"Mama mana mampu beli, ini dari calon mertua kakakmu." Ucap Helen memberitahu.
"Calon mertua kak nanda, emang kak nanda udah mau nikah?" Tanya Sarah memastikan sekali lagi. Takutnya ia salah dengar.
"Ya," Jawab Helen singkat.
"Mau nikah sama siapa, kak nanda kan gak pernah pacaran, lagian baru aja masuk kuliah, masak udah mau nikah aja!" Celetuk sarah. Karena begitu penasaran. Tangannya sudah mencedoki nasi yang ada di dalam mejikom, untuk memakan Seafood yang terlihat begitu menggugah selera makannya itu.