NovelToon NovelToon
Pembalasan Atas Penghianatan Mu

Pembalasan Atas Penghianatan Mu

Status: tamat
Genre:Tamat / berondong / Beda Usia
Popularitas:29.6k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Mengetahui pacarnya berselingkuh, membuat Diandra patah hati, tanpa sengaja malah meniduri keponakan pacarnya.

Karena kejadian itu, sang keponakan memaksa Diandra untuk memutuskan hubungannya, demi kedamaian keluarga, Diandra memilih meninggalkan kota itu bersama sahabatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar Mengejutkan

Sandiwara ala Diandra dan Aditya, sebagai suami istri tetap dijalankan, mengingat Dimas beberapa kali meminta bertemu dengan mantan tunangannya.

"Gue nggak habis pikir sama Dimas, kan harusnya berhenti buat nemuin Lo, karena status Lo, tapi kayaknya dia emang udah niat jadi pebinor deh," Ujar Aditya dibalik kemudinya, setelah dia menjemput Diandra, yang bertemu dengan Dimas di restoran saat jam makan siang.

"Gue juga bingung Dit, walau selama tadi makan, kita hanya bahas soal temen-temen SMA beserta anak-anaknya, sekalipun dia nggak menyinggung minta balikan," sahut wanita yang hari ini mengenakan dress floral selutut.

"Cinta mati dia sama lo, apa nggak sebaiknya Lo balik lagi sama dia gitu?" Saran Aditya, "Coba Lo pikir, mana ada laki yang belasan tahun nunggu, berharap balik sama mantan tunangannya,"

"Tapi Dit, kalau gue balik, emang dia mau menerima Rainer sebagai bapak sambungnya?"

Aditya menaikan bahunya, "Ngomongin soal bapaknya Rainer, Lo belum kasih tau sama gue siapa detailnya, kalau nggak salah, dan kalau misalnya Lo ketemu dia, apa yang akan Lo lakuin?" tanyanya.

"Jangan sampai ketemu, gue ketemu Dimas aja, gugupnya bukan main, ini lagi ketemu bapak kandungnya Rainer, bisa jantungan gue, ya mungkin dia udah nikah kali,"

"Yakin Lo? Dimas aja yang mantan tunangan, sampai sekarang belum move on dari Lo, masa iya cowok yang udah pernah tidur sama Lo, semudah itu move on,"

"Dah lah jangan dibahas, males gue," Diandra tak mau ambil pusing, "Oh ya Dit, gue kerja lagi ya! Ada tawaran dari sesama alumni kampus, buat kerja di rumah sakit, boleh nggak?"

"Rumah sakit mana dulu? Jauh nggak dari rumah, lagian kenapa mesti kerja lagi sih, kan ada gue yang nafkahi elo, entar kalau tiba-tiba Lo ketemu bapaknya Rainer gimana?"

"Ye elah Dit, Jakarta luas kali, nggak semudah itu buat ketemu, lagian deket kok, naik motor paling lima belas menit doang,"

"Tanya dulu sama Rainer boleh nggak, kalau dia izinin, gue juga,"

Beberapa hari yang lalu, salah satu teman kampus, menghubungi Diandra begitu tau, jika perempuan beranak satu itu, pindah ke ibu kota, dia ditawari pekerjaan sebagai ahli gizi disalah satu rumah sakit di ibukota.

***

Semalam Diandra berhasil mendapatkan izin dari putranya untuk bekerja kembali, dan disinilah dia sekarang, di ruangan dapur yang luas dan mewah.

Diandra diperkenalkan sebagai Ahli gizi sekaligus kepala dapur, mengingat kepala dapur yang lama, mengalami kecelakaan hebat, yang membuatnya harus dirawat secara intensif.

Karena itulah, keahlian Diandra benar-benar sedang dibutuhkan sekarang, maka dari itu pihak manajer personalia, langsung menerimanya, setelah memastikan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerjanya.

Rekan barunya hampir semuanya berjenis kelamin perempuan, hanya ada satu laki-laki yang bertugas berbelanja kebutuhan dapur.

Dengan kesibukannya bekerja, Diandra berharap, bisa menjadi alasannya, untuk tidak lagi bertemu dengan mantan tunangannya.

***

Tak terasa Enam bulan sudah, Diandra bekerja, dan selama itu pula, dia diantar jemput oleh Aditya atau Rainer, meskipun putranya belum memiliki Surat ijin mengemudi, hal itu dilakukan agar Dimas tak memiliki kesempatan untuk menemui Diandra.

Hari itu, saat Diandra sedang berganti baju seragam, dia mendengar selentingan kabar, dari para perawat yang bergosip, intinya dokter ganteng sekaligus pemilik rumah sakit, kembali setelah enam bulan berada di luar negeri, entah apa yang dilakukan, para perawat itu tak membicarakannya secara detail.

Baru saja dia sampai di dapur tempatnya bekerja, dia mendapati, para penghuninya, membicarakan hal yang sama.

"Wah mata kita bakal dimanjakan dengan pemandangan indah lagi, seneng rasanya," ujar Nana salah satu crew dapur bawahan Diandra.

"Seneng sih seneng, tapi apa kalian tau gosip yang katanya dokter ganteng akan bertunangan dengan dokter Dania?"

Penghuni dapur central terkejut dengan fakta yang dikatakan salah satu rekan kerja mereka.

"Emang lo tau dari mana Nur? Jangan ngadi-ngadi deh, bakal jadi hari patah hati buat kaum jomblo macam kita,"

"Gue denger tadi dokter Dania ngomong sendiri sama perawat IGD, waktu gue nganterin Snack pagi," jelas Nur.

"Kalau memang benar, ya wajar sih bisa jodoh, secara dokter ganteng sama dokter Dania, sama-sama good looking, terus pinter, jadi Lo semua jangan pada ngehalu deh," tambah Tuti, pekerja dapur yang paling senior dan sudah menikah.

"Ngehalu boleh lah mbak Tut, biar kita makin semangat kerja," ujar Siti yang baru saja memasang penutup kepala.

Diandra hanya diam, mendengar celotehan para crew dapur central, yang bergosip tentang pertunangan antar dokter itu.

Menjelang makan siang, Dimas menghubunginya, mengajaknya makan siang bersama, tapi Diandra menolak dengan alasan sibuk.

"Tapi aku mau kasih undangan buat kamu, bisa ya kita ketemuan, aku janji cuman sebentar, atau gini aja, posisi kamu dimana, aku akan ke sana sekarang," Dimas tak menyerah.

Selama ini, Diandra tidak mau memberitahu pada mantan tunangannya, tempatnya bekerja, walau berkali-kali Dimas membujuknya.

Diandra menyebutkan tempat makan kaki lima, yang tak jauh dari rumah sakit, lalu mengakhiri panggilannya.

"Mbak Tuti, maaf saya nggak jadi makan siang bareng ya, soalnya saya ada janji sama teman sekolah dulu,"

Perempuan beranak dua itu mengangguk, dan mengatakan tak masalah, tak jadi makan siang bersama.

Tak ingin Dimas tau tempat kerjanya, Diandra mengganti seragamnya dengan dress yang tadi pagi dia kenakan saat berangkat bekerja.

Diandra berjalan kaki, menuju tempat temu janjinya dengan mantan tunangannya, sesampainya di sana, Dimas sudah menunggunya, lelaki itu mengenakan kemeja cokelat tua tanpa dasi.

"Hai...," sapa Dimas dengan senyum secerah mentari pagi, Diandra jelas tau tatapan lelaki itu sa seperti saat mereka masih menjalin hubungan, tatapan penuh cinta, "Kamu mau makan apa? Aku pesan kan,"

Diandra menatap ke sekelilingnya, matanya tertuju pada salah satu pedagang, "Aku pesan kwetiau goreng aja,"

Dimas bangkit melangkah menuju pedangan yang menjual makanan pesanan Diandra, tak lama lelaki itu kembali dengan membawa dua gelas minuman berwarna cokelat, "Aku pesankan es teh manis, dengan taburan gula pasir diatas es batu," dia menaruhnya di depan mantan tunangannya. Keduanya duduk saling berhadapan.

Diandra tau, jika Dimas masih benar-benar ingat segala kesukaannya dulu, andai dia tak bermasalah dengan keponakan lelaki itu, mungkin dia sudah luluh dengan sikap baik mantan tunangannya.

"Oh ya, aku mau undang kamu, di pesta pertunangan keponakan aku," kata Dimas, "Ini undangannya," dia menyodorkan sebuah undangan berwarna putih dengan tulisan emas, "Denis mau tunangan, kamu ingat dia bukan, itu loh anaknya mbak Dessy,"

Deg... Jantung Diandra mendadak berdetak lebih cepat, mendengar kabar dari ayah kandung anaknya.

1
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali 👍✌️
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
akhirnya menikah juga...
Yunerty Blessa
pernikahan dadakan
Yunerty Blessa
percepatkan saja pernikahan kalian....
Yunerty Blessa
nikah saja Diandra kasian Rainer daripada kau kabur terus....
Yunerty Blessa
nikah dulu baru buka puasa 🤭
Yunerty Blessa
Denis jangan lepaskan lagi peluang yang ada.... takut kabur lagi Diandra
Yunerty Blessa
kesempatan itu Denis....guna kan baik² sebelum Diandra kabur lagi 😏
Yunerty Blessa
mantap Rainer jangan mau mama tiri 😏
Yunerty Blessa
sabar Denis,, Diandra pasti milik mu kerana Dimas menyerah......
Yunerty Blessa
Diandra ingin kabur lagi 🤦‍♀️... seharusnya kau hadapi bukan melarikan diri
Yunerty Blessa
Denis susah kawal emosi nya
Yunerty Blessa
seram juga bila Denis marah...
Yunerty Blessa
pilihan yang sulit
Yunerty Blessa
kalau Diandra pilih Dimas takut nya Denis membawa Rainer apa tah lagi Denis panas baran
Yunerty Blessa
Dimas terlalu mengharapkan Diandra tapi terhempas oleh fakta yang sebenar nya
Yunerty Blessa
terlalu rumit
Yunerty Blessa
Denis terlalu nekad dengan Diandra... kasian Dimas menanti....
Yunerty Blessa
sungguh kejam nya hati mu Denis...
Yunerty Blessa
Denis ketemu anak nya di usia 16 tahun... gimana Dimas,, apakah dia akan menyerah atau?????
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!