NovelToon NovelToon
BENALU ITU KAMU

BENALU ITU KAMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:64.9k
Nilai: 5
Nama Author: AULIA KHAIRIN NISA

Raisa mana uang hasil jualanmu hari ini. Saat Mas Iwan melihat Raisa sedang menurunkan bahan - bahan makanan dari sepeda motornya. Habis mas," jawab Raisa singkat. Kamu itu ya suka banget capek - capek kalau hasilnya gak ada sama sekali. Mendingan gak usah kamu kerjakan!!! buang - buang waktu kamu dan juga buang - buang gas aja. Gas ibu jadi cepat habis karena kamu boros!!! Mas gimana to, gas juga tiap habis aku juga yang beli. Mana pernah ibu beli gas. Semua alat masak juga aku yang beli. Kompor mamaku yang kasih ya. Jangan lupa ya mas!!! Rumah yang kamu tempati saat ini juga rumah Mama aku!!! Harusnya kamu, ibu dan juga adikmu bersyukur sudah aku tampung dirumah ini. Dan satu lagi uang yang kau nikmati bersama ibu dan adikmu itu hasil jerih payahku bekerja di pabrik selama ini!!!1 Kamu hanya pengangguran pemalas yang sukanya memanfaatkan uang istri," seru Raisa penuh penekanan sambil berlalu meninggalkan Mas Iwan sendiri di teras.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AULIA KHAIRIN NISA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

"Bik Munaroh, apa semua barang - barang milik Mas Iwan, barang - barang milik Dea, barang - barang milik Bu Puput dan juga barang - barang milik gundiknya Iwan apa sudah semua kan dimasukkan ke dalam kardus yang berada di teras depan rumah kan Bik. Jangan sampai ada satu barang pun yang tersisa, tercecer dan juga ketinggalan satu pun. Saya tidak mau ya Bik, barang - barang para benalu ini satu pun masih tertinggal di rumah saya Bik. Kalau masih ada, akan langsung saya bakar di depan muka mereka!!!," titah Raisa setengah berteriak pada asisten rumah tangganya itu Bibik Munaroh.

Sudah Mbak Raisa Bibik dan orang - orang suruhan Papa sudah merapikan semuanya dan sudah dimasukkan ke dalam kardus sesuai perintah Mbak Raisa kepada kami." Perintah  Mbak Raisa itu disahuti ragu-ragu oleh Bibik Munaroh dari samping Raisa berdiri dengan nada pelan.

Sebenarnya Raisa merasa tidak enak hatinya, bersikap seperti itu, berteriak seperti itu di depan Bibik Munaroh orang yang begitu Raisa sayangi, kagumi dan juga hargai. Selama ini Raisa tidak pernsh meninggikan suaranya di hadapan Bibik Munaroh. Walaupun statusnya Bibik Munaroh itu qqqqqadalah asisten rumah tangga di rumah orangtuanya, tapi Raisa sudah menganggapnya sebagai Bibik sendiri.

Bik, maafin Raisa ya sudah berteriak seperti tadi. Habis Raisa menyelesaikan urusan Raisa ini, mengusir para benalu itu Raisa akan langsung saja memeluk Bibik Munaroh sambil meminta maaf," seru Raisa dalam hati dengan wajah penuh dengan penyesalan telah bersikap kasar kepada Bibik Munaroh.

Ketiga orang yang sedang berada di ambang pintu rumah Raisa itu pun,  seketika terlonjak kaget. Saat mendengar ucapan Raisa baru saja. Andaikan saja adik ipar Raisa Dea sudah pulang sekolah dan juga berada di ruangan ini pun, mungkin gadis kecil sombong itu pun akan ikut bereaksi yang sama dengan reaksi mereka bertiga.

"Apa maksud kamu, Raisa? Kamu mau mengusir kami dari rumah ini?," tanya Iwan sedikit menggeram kesal, tapi tak berdaya sama sekali. Karena Iwan sadar rumah ini adalah milik Raisa. Pemberian orangtua Raisa jauh sebelum Iwan mengenal Raisa dulu. Matanya tampak melotot tajam tak suka menatap ke arah Raisa.

"Iya, seperti yang kalian dengar tadi. Kuping kalian masih normalkan gak budeg sama sekali," sahut Raisa cuek, tanpa sama sekali mempedulikan kemarahan para benalu di depan Raisa saat ini juga.

Tiba-tiba saja, Mertuanya Raisa Bu Puput ibi dari Iwan itu tertawa renyah dan menggelegar. Raisa mengernyit keheranan, mengerutkan keningnya dengan tingkah laku mertuanya itu yang ajaib.

Apakah ibu mertuaku yang memiliki nama Puspitasari ini kok bisa dipanggil dengan nama Puput ya jauh banget dengan nama aslinya PUSPITASARI menjadi PUPUT hehehe.....

Apakah ibu Puput ini sudah kehilangan akal sehatnya dan juga sudah kekurangan se-Ons kewarasannya itu. Jadi Gila atau memang sudah gila pada dasarnya?,"gumam Raisa dalam hatinya sambil tersenyum sinis memandangi mertuanya dengan tatapan tak suka.

"Hahhaha … Kamu itu sebenarnya sadar nggak sih Raisa. Kamu itu nggak berhak mengusir kami dari rumah ini, yang berhak diusir dari rumah ini itu ya kamu. Kamu itu cuma numpang di sini. Apa kamu lupa Raisa. Yang numpang hidup itu kamu bukan kita. Jadi yang mesti angkat kaki dari rumah ini itu kamu bukan kami. Paham kamu!," sentak Puput dengan raut wajah angkuhnya.

Kali ini, Raisa mengulas senyuman miring di bibirnya. Rupanya Iwan suaminya itu terlalu pengecut untuk mengakui semuanya, jika apa yang dikatakan dan dibanggakan pada sang ibu dan selingkuhannya itu selama ini hanya fatamorgana saja. Tidak nyata, dan hanya kehaluan semata. Bukannya Iwan yang selama ini yang hidup menumpang dari rumah pemberian Papa Raisa saat Raisa ulang tahun yang ke tujuh belas tahun. Kok bisa jadi Raisa yang menumpang Dasar Benalu sukanya bersilat lidah.

"Pecundang," desis Raisa pelan, namun tetap terdengar sangat jelas di telinga Iwan suami Raisa itu. Wajah Iwan itu berubah menjadi memerah padam, marah saat dirinya dicap sebagai pecundang oleh sang istri.

'Duh, gimana ini? Gawat, gawat, gawat, Kalau semuanya tahu yang sebenarnya bisa kacau balau ini!' keluh Iwan dalam hatinya. Ia merasa terpojok oleh tatapan tajam istrinya itu terhadapnya.

"Mas, ayo cepat jelaskan siapa pemilik rumah ini yang sebenarnya. Jangan bisanya cuma diam saja kamu Mas Iwan DASAR BENALU PECUNDANG," perintah Raisa pada lelaki yang sudah menemani Raisa selama ini hampir lima belas tahun lama kehidupannya.

Iwan hanya bergeming di tempatnya saja. Ia seakan kehabisan kata-kata untuk sekedar berbicara. Matanya tampak bergerak gelisah, dengan cepat beralih arah dan membuang muka. Wajahnya tertunduk lemah bak tidak bertulang. Puput yang sedaritadi tampak memandang putranya itu demi menuntut penjelasan.

"Jelaskan ke semua orang, siapa yang menumpang di sini? Kalian atau Aku Mas Iwan yang terhormat?" tanya Raisa lagi dengan nada tegas dan penuh penekanan.

"Mas Iwan, cepat jawab dong. Benarkah apa yang dikatakan wanita mandul ini?," tanya selingkuhan itu dengan wajah gusar dan tak sabaran.

Jangan lemah begitu dunk kamu Iwan sama istri kurang ajarmu ini, jawab Iwan cepetan!" Puput ibu kandung Mas Iwan menimpali menantu kedua Ibu mertuanya itu, dengan nada penuh amarah pada putra sulungnya tersebut.

"Iiiii–Itu… Aku… Iya, Aku suami kamu dek, Bu. Pemilik rumah ini itu Raisa bukan Iwan. Iwan selama ini cuma menumpang sama Raisa.  Raisa dapat kado ulang tahun rumah ini, saat Raisa berulang tahun yang ke tujuh belas tahun.

Dan juga seluruh barang di rumah ini, semuanya juga milik Raisa. Dan juga motor yang dipakai Raisa itu juga kado dari Papanya bu, Iwan tidak pernah beli motor itu buat Raisa pakai uang Iwan. Iwan Mana ada uang. Selama lima belas tahun ini juga, kita hidup dari uang Raisa yang Iwan rampas." Iwan akhirnya menjawab pertanyaan sang Ibu dan juga selingkuhannya itu dan mengaku. Sekujur tubuhnya Iwan kini sudah berkeringat dingin semuanya.

Mas Iwan jadi motor itu bukan punya Dea. Seperti yang mas Iwan omongkan sama Dea. Tapi punya wanita sialan itu," umpat Dea adiknya Iwan yang baru saja datang dari sekolah.

Iwan hanya mengangguk lemas menjawab pertanyaan adek kesayangannya itu.

Maaf ya Dea," guman Iwan lirih yang merasa kasihan dengan adiknya itu yang pingin banget punya motor yang dimiliki Raisa saat ini.

Ja

di, kamu gak punya apa - apa Mas di rumah ini. Kamu cuma laki - laki miskin, pengangguran yang cuma menumpang hidup dengan istri kamu begitu. Dan kamu cuma mengaku - ngaku saja Hah!," seru Romlah kesal.

Iwan apa - apain ini, kenapa kita malah yang di usir dari rumah ini. Heh, kamu wanita mandul. Apapun milik istri itu berarti milik suami. Jadi rumah ini juga, anak aku berhak memilikinya," seru Mertua Raisa congak.

Hahhahhahaha," teriakan Raisa memekakan gendang telinga, membuat orang yang mendengarnya ketakutan. Karena ngeri mendengar suara Raisa yang menggelegar ke seluruh ruangan.

Aturan dari mana itu. Apa kalian kurang menguasai harta aku, selama lima belas tahun ini, menjadikan aku babu gratisan di rumah milik aku sendiri, kalian lupa setiap makanan dan juga minuman yang masuk ke tubuh kalian itu berasal dari uang aku. Pakaian yang kalian pakai itu juga berasal dari uang aku.

Dan juga kalian semua jangan lupa pendidikan adik kamu DEA selama TK, SD, SMP bahkan sampai SMA pun juga dari uang aku.

Jangan kacang lupa sama kulitnya ya," sindir Raisa

Uang aku hanya kalian rampas dan hanya untuk kalian gunakan untuk berfoya - foya di luar sana. Sedangkan aku, hanya kalian jadikan sapi perah untuk memenuhi semua kebutuhan kalian saja. Tanpa mempedulikan sikap angkuh kalian sama Raisa," sentak Raisa dengan tatapan yang mengerikan.

Seharusnya kalian bersyukur selama ini hidup enak, tidur nyenyak, makan kenyang, pendidikan terjamin, shoping sebulan sekali.

1
Jue
Raisa tidak tahu bersyukur dan membalas jasa kedua orang tua dengan mengutus perusahaan Pak Anggoro , Kerana terlalu keras kepala dan susah di atur itu yang dapat jodoh seperti Iwan di jadikan sapi perah sehingga bertahun-tahun ,
Tak ada salahnya kamu urus Syarikat Pak Anggoro di samping itu kamu bisa aja jalankan perniagaan yang kamu minat , Pak Anggoro tidak punya anak yang lain selain hanya Raisa ,
Berbaktilah kepada orang tua selagi mereka masih hidup Raisa jangan terlalu megah .
Jue
Ya memang tak salah Raisa , Sehingga Iwan dan keluarganya menjadi lemak dengan bantuan dari kamu , Sebenarnya yang bodoh itu bukan Iwan tapi Raisa bodoh kerana cinta .
Elok Pratiwi
tidak menarik
Elok Pratiwi
percakapan nya simple dikit banget jadi kurang menarik
Ira Sulastri
Cerita nya lama2 muter2 aja
Ira Sulastri
Sepertinya saya baca cerita ini Raisa belum ada ceria dg Iwan ya🤔, kesalahan sdh fatal gitu
Ira Sulastri: Dr suami Raisa ketahuan selingkuh dan masuk penjara ga ada tertulis kl Raisa sdh gugat cerai suaminya, jadi sampai saat ini status mereka masih suami istri, benar begitu kah kak author 🤔
aulia khairin nisa: cerita gimana kak
total 4 replies
Cucu Siti Hodijah
diulang terus ceritanya, jd bingung
Novita Sari
Ceritanya bagus tpi penulisannya yg harus dperbaiki ya thor biar gk bingung bacanya
Samsiah Yuliana
lanjut cerita nya Thor, jgn pake muter²/Smirk/
Ira Sulastri
Raisa buruan gugat cerai suami benalu sampah itu, biar kl keluar dr penjara ga balik kerumah kamu lg. Hempaskan para benalu sampah ke dasar laut
Ira Sulastri
Raisa sebenarnya masih jadi istri dr kakaknya Dea ga sih🤔

Mending lsg gugat cerai selain memasukkan mereka ke penjara
INDRA
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Anonymous
mager dh…ya jgn goblok2 bget jek gitu tokohnya
Omar Diba Alkatiri
4 layar di ulang .... maybe biar cepet dapat 1000 kata ya Thor atau 1000 huruf
Omar Diba Alkatiri
tiap bab isi nya separo dr bab sebelumnya .. gitu terus ..di revisi thor kalo bisa ..biar reader ga kabur baca ulangan terus ..saran aja
Omar Diba Alkatiri
thor kalimat dr bab Lalu ga usah di ulang lagi mana sampe dua layar sendiri
Maya Sofia
baru ini baca novel tulisana bosenin..bertele2.
maaf ya thor...
Ira Sulastri
Dea kamu sudah tau yg baik dan buruk, yg salah dan benar. Maka dari itu harus pandai bersyukur jg tau balas budi, nantinya kamu harus berbakti jg pada Raisa selayaknya orang yg SDH berjasa pada hidupmu
Nada Koto
/Good/
Rini Yono
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!