Love Me Please Mr.Mafia

"Berendam?" Ulang Serry menatap wajah Alexavier Barrack suami nya.

Vier mengangguk kan kepala nya dan tersenyum tipis melihat raut terkejut dari sang istri cantik nya itu.

"Janji hanya berendam." Ujar Vier seakan tahu maksud arti tatapan sang istri.

Serry tetap saja menampilkan ekspresi wajah yang seakan-akan penuh selidik pada Vier,Vier masih terus menatap Serry sambil menggeleng kan kepala nya,lalu memeluk Sery dengan erat sambil mencium kening istri nya.

"Hanya berendam, melepaskan dingin,saling memeluk dan berbagi kehangatan." Ucap Vier dengan nada datar namun terdengar lembut.

Serry semakin mengerut kan kening nya,tidak mengerti akan maksud dari ucapan Vier barusan berbagi kehangatan bagaimana maksud nya.

"Berbagi kehangatan di bathtub,come on Ale,itu sama saja kita mencari penyakit,masuk angin !" Ketus Serry menatap Vier.

Vier terkekeh lalu mencubit gemas pipi Serry sambil mencium pipi gadis muda itu ." Jadi dimana kita akan berbagi kehangatan?" Tanya Vier dengan datar.

Serry menatap Vier dan menggeleng kan kepala nya."Kau ini sangat menyeramkan,namun asli nya kenapa kau sangat mes-um?" Ketus Serry tidak habis pikir dengan sikap dan sifat sebenarnya suami nya.

Mendengar perkataan Serry seketika membuat Vier tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perut nya, sungguh diri nya sangat bahagia saat mendengar nada ketus yang selalu Serry berikan untuk menjawab tiap pertanyaan nya.

"Ingin ku gendong kau ke ranjang panas ku,mau? Menggemaskan sekali, aku tidak kuat." Ucap Vier menarik Serry masuk ke dalam pelukan nya.

"Sudah,kau terus memeluk tanpa henti." Ucap Serry jengah melihat Vier yang terus memeluk nya berkali-kali.

Vier pun menatap wajah Serry lalu memegang erat tangan istri nya ," Ayo kita berbelanja." Ucap Vier mengajak Serry untuk berbelanja .

"Lantas sehabis belanja kau akan meminta berendam sebagai ganti nya? Oh Big no !" Ketus Serry berpikiran negatif pada Vier.

Vier yang mendengar perkataan Serry spontan menjitak kening Serry dan menggeleng kan kepala nya berkali-kali." Ot-ak mu sangat kotor!" Gerutu Vier sambil menggeleng.

Serry lalu tertawa terbahak-bahak sambil memegangi kening nya,setelah nya Vier memang benar-benar membawa Serry berbelanja, tidak seperti pada biasa nya,gadis ini seperti merampok suami nya.

"Kosongkan Pusat perbelanjaan ini." Ujar Vier pada seluruh anak buah nya.

Seketika dengan cepat beberapa anak buah nya menjalankan apa yang dikatakan Vier,Serry mengerut kening nya dan menatap Vier.

"Kenapa?" Tanya Serry serius saat melihat pengujung lain nya berjalan dengan cepat mengosongkan tempat itu, Serry yakin semua karena sudah dapat dipastikan ini ulah Vier.

"Beberapa dari mereka menatap mu dengan lapar,para remaja pria." Ujar pria tampan yang tak lain adalah suami nya.

Serry hanya bisa menghembuskan nafas nya dan berlalu kembali mengambil apa yang diinginkan nya." Jiwa perempuan mu sangat kental." Ucap Vier lembut.

"Kau takut miskin?" Tanya Serry tanpa melihat suami nya.

"Sampai kita memiliki cicit tidak akan habis harta ku." Ucap Vier sombong.

Serry menatap Vier dengan mata berbinar-binar lalu mendekati suami nya dengan cepat sambil memegang tangan Vier." Vier ,jika begitu boleh kah aku meminta sesuatu?" Tanya Serry lembut.

Vier lalu menyipit kan mata nya menatap wajah penuh harapan dari istri nya,setelah nya Vier mengangguk kan kepala nya dengan cepat." Katakan." Ucap Vier lembut lalu mengecup bibir Serry sebentar.

Serry terus menatap suami nya hingga diri nya membisikkan sesuatu pada Vier, Vier mengerut kan kening nya mendengar perkataan Serry." Kuda?" Tanya Vier mengulang perkataan Serry.

Serry mengangguk,ya gadis tersebut sangat menginginkan memiliki kuda berwarna putih,impian nya tersebut sedari dulu sudah dia ingin katakan pada Daddy nya namun selalu saja di tolak oleh sang Ayah.

"Kau bisa menungganginya?" Tanya Vier kembali.

Serry mengangguk dengan cepat,"Akan aku pikir kan lebih dulu."Ucap Vier lalu mengajak Sery berkeliling lagi.

Namun saat mereka sedang asik mata Vier tidak sengaja melihat sebuah bik-ini ,Vier lalu menarik Serry dan menghadap kan nya pada Bik-ini tersebut,sontak saja Serry langsung melebar kan mata nya dan menggeleng dengan cepat.

"Kita ambil ya,pakai itu saat berendam." Ucap Vier pada Serry.

Serry yang tidak bisa berbuat apapun hanya bisa mengangguk kan kepala nya dan menyetujui apa yang Vier mau.

Setelah lelah berbelanja, mereka memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu. Suasana restoran yang hangat dan ramai membuat keduanya merasa lebih nyaman. Mereka menikmati makanan lezat yang ada di hadapan mereka, melepas penat setelah seharian beraktivitas. Setelah makan malam, mereka pun melanjutkan perjalanan pulang.

Di dalam mobil yang melaju perlahan, Vier tampak serius menatap layar iPad-nya, tenggelam dalam pekerjaan yang harus ia selesaikan. Sementara itu, Serry asyik mengutak-atik ponselnya, mungkin sedang menjelajahi dunia media sosial atau sekedar mencari hiburan. Keduanya tampak saling menghargai kesibukan masing-masing dan larut dalam dunianya sendiri.

Sesampai nya di Mansion, Vier pun langsung memilih untuk ke ruangan kerja nya," naik lah lebih dulu,dan siapkan pakaian berendam mu yang tadi kita beli, aku kerja sebentar." Ucap Vier mengedipkan matanya sebelah.

Serry diam dan tersenyum lalu mulai naik ke kamar, Sery membersihkan tubuh nya, setelah nya memakai biki-ni yang tadinya mereka beli, Sery menatap diri nya di cermin dan membuang kasar nafas nya.

"Astaga seperti wanita tidak benar." Gumam Serry dengan tatapan mata yang menyoroti tubuh nya sendiri di cermin .

Walau sangat malu menggunakan nya,namun Serry tidak ada pilihan lain lain lagi selagi menyetujui perkataan Alexavier Barrack.

***