NovelToon NovelToon
GADIS DESA DINIKAHI PRIA KAYA

GADIS DESA DINIKAHI PRIA KAYA

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:137.8k
Nilai: 5
Nama Author: saffana

Kisah ini mencertiakan tentang Zahra gadis manis yang berasal dari desa.
Zahra adalah anak yang sangat berbakti kepada kedua orangtua nya. Dia bertekad menjadi orang sukses.
Zahra pun pergi merantau ke kota untuk bekerja.

Gadis itu tidak pernah menyangka dalam perjalanan hidup nya dia bertemu dengan Pria Tampan dan sukses.
Dialah Arfan pratama, Pria tampan dan sukses tapi sayang dengan kepribadian yang dingin dia selalu gagal dalam hubungan asmara nya.

Akankah Zahra dan Arfan akan bersatu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saffana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PRIA YANG SUKA MEMAKSA

Arfan mendengar keinginan Malaikat tak bersayap nya itu langsung panik.

Pria itu gelagapan, dirinya harus mencari cara supaya Mamanya itu tidak jadi menjenguk orang tua Zahra. 

"Mama, nggak usah jenguk. Karena kondisi Bapak nya Zahra sudah sehat, mereka sudah akan kembali pulang ke kampung halamannya!" 

Arfan berbicara dengan nada yang sangat meyakinkan berharap Mamanya itu percaya. Namun Wanita paruh baya itu jelas tidak percaya. Dirinya tak semudah itu di bohongi Putra semata wayang nya itu, Mama Tari pun berpura-pura kecewa di depan Arfan. 

"Yah … kamu sih telat ngasih tahu. Mama jadi nggak bisa ketemu sama Orang tuanya Zahra." sesal Wanita paruh baya itu. 

Padahal di dalam hatinya dia tahu anak nya pasti sedang berbohong.

"Lihat saja … kamu kira, Mama sebodoh itu sampai berkali-kali bisa di bohongi!" batin Wanita paruh baya itu menatap sambil wajah anaknya.

"Ya sudah, aku ke atas ya Ma. Jangan tidur larut malam. Nggak baik untuk kesehatan," kata Arfan pada Mama nya.

"Iya, ini Mama mau tidur," sahut Wanita paruh baya itu sembari berjalan memasuki kamar nya.

Arfan yang langsung naik ke atas menuju kamarnya pun menghela nafas lega. Pria itu berpikir Mamanya langsung percaya dengan penuturan nya. Tapi ternyata dugaan Pria itu salah besar.

"Hah"

"Syukurlah, Mama langsung percaya, kalau tidak? Bisa berantakan semua yang sudah direncanakan." 

Pria itu bergumam di sela-sela langkah kaki nya, Arfan langsung masuk kedalam ruangan gelap yang belum di nyalakan lampu nya itu. Karena sang penghuni jarang pulang jadi tak ada yang menempati kamarnya tersebut. 

Bunyi Alarm  terdengar begitu nyaring, sesosok Pria yang sedang terlelap dan  masih berada di alam mimpi pun terbangun karena suara yang bergema di dalam  ruangan kamar nya.

"Uggh" 

Lenguh Pria itu sambil merentangkan kedua tangannya.

Arfan pun langsung beranjak dari tempat pembaringan nya menuju kamar mandi.  Dirinya berniat berangkat pagi dan segera menjemput Zahra supaya bisa berangkat bersama. 

Setelah bersiap, Pria tampan itu pun langsung menuruni tangga dan menghampiri Mamanya yang berada di dapur. Wanita paruh baya itu sedang membantu Bibi memasak untuk sarapan pagi. 

"Pagi Mah," sapa Arfan sembari mencium Pipi Malaikat tak bersayap nya itu.

"Pagi … tumben masih pagi udah rapi banget," sahut Mama Tari. Biasa nya di jam segini Putra semata wayang nya masih berada di  dalam kamar.

Ibu dan anak itu pun berjalan beriringan menuju meja makan sembari meletakan makanan yang sudah matang.

"Mau jemput Zahra, sekalian berangkat bareng," tutur Arfan sembari menyiapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Oh, pantesan udah ganteng banget, ternyata mau bertemu ayang," 

Mama Tari tersenyum, wanita paruh baya itu pun langsung meledek Anak nya yang sedang sibuk menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Arfan tidak menanggapi ledekan Mamanya Pria itu hanya mengedikkan bahunya. 

"Kenapa kalian, tidak segera menikah saja?" tanya Mamanya dengan nada serius.

 

Arfan yang sedang menyendokkan makanan ke mulut nya pun langsung terhenti. Pria itu langsung meletakkannya kembali ke atas piring. Pria itu pun terdiam beberapa saat.

"Kenapa ko diam saja?"

Karena anaknya diam saja tak memberikan jawaban. Mama Tari pun bertanya kembali kepada Arfan.

"Aku nggak yakin mah, mungkin Zahra nggak akan setuju jika aku ajak nikah dalam waktu dekat ini."

"Loh … kalian kan sudah berhubungan cukup lama? Kenapa harus ditunda-tunda. Umurmu itu loh sudah kepala tiga! Mau nunggu sampai kapan lagi?" cerocos Wanita paruh baya itu, tak puas dengan jawaban Arfan.

"Justru itu mah, dia masih sangat muda, usia aku dan dia pun perbedaan nya lumayan jauh." ungkap Arfan dengan jujur. 

Pria itu memang sudah jatuh cinta kepada Zahra. Namun dirinya tidak tahu isi hati Gadis itu, apakah perasaan nya sama dengan nya atau malah sebaliknya.

"Oh, kalau itu … biar Mama yang urus," timpal Wanita paruh baya itu meyakinkan Arfan.

"Jangan, Mah, biarkan anakmu ini yang berusaha meyakinkan Zahra. Mama percaya kan sama Arfan?" 

Pria itu meyakinkan ibunya supaya tidak bertindak lebih jauh. 

"Baiklah … Mama berharap jodoh kamu itu Zahra, semoga hubungan kalian berjalan dengan lancar." tutur Wanita paruh baya itu pada anaknya.

****

Zahra dan Sari sedang merapikan tasnya mereka akan berangkat bersama menuju tempat kerja nya masing-masing. 

"Ra?"  tanya Sari menatap punggung Zahra yang sedang membelakanginya.

"Hmmm, kenapa Ri?" Jawab Zahra.

"Kamu sama Mas Ganteng? Kalian pacaran yah?" tanya Sari penuh dengan rasa penasaran.

Zahra yang mendengar pertanyaan itu pun langsung menghentikan aktivitas nya.

Dirinya harus menjaga rahasia ini, jangan sampai Sari tahu tentang kebenaran nya. Jika temannya itu mengetahuinya akan sangat berbahaya karena mulut nya itu sering ceplas-ceplos.

"Iya," jawab Zahra singkat.

"Hah! Apa? Sejak kapan? Ko kamu nggak bilang si Ra?" seru Sari gadis itu sangat terkejut mendengar pengakuan Zahra.

"Sudah lumayan lama, aku bingung ngasih tahunya sama kamu. Aku mohon jangan kasih tahu Ibu sama Bapak yah! Aku takut kamu keceplosan lagi."

Zahra langsung mewanti-wanti temannya itu supaya bisa menjaga rahasianya. 

"Iya sih, ada bagus nya juga kamu baru kasih tahu sekarang. Kalau kemarin aku sudah tahu kalian punya hubungan … bisa gawat karena mulut ku ini suka los rem," 

 

Sari pun mengerti apa yang dimaksud Zahra. Dirinya juga sadar diri kalau mempunyai mulut suka kebablasan.

"Tin"Tin" suara klakson berbunyi.

Zahra dan Sari pun langsung melihat jendela. Kedua Gadis itu melihat mobil yang sudah terparkir di depan kosan.

"Wah, Ra, pangeran bermobil hitam udah jemput tuh. Senangnya yang punya pacar, aku kapan ya?"  Kata Sari Gadis itu langsung menggoda Zahra. Zahra pun langsung menghampiri mobil tersebut.

Arfan yang melihat Zahra berjalan mendekat ke arahnya pun langsung menurunkan kaca mobil nya.

"Mau apa Bapak kesini?" tanya Zahra penasaran.

"Ya jemput kamu lah!" jawab nya dengan raut wajah yang di buat sedingin mungkin.

"Ngapain? Saya kan bisa berangkat sendiri!" Zahra menimpalinya dengan Suara yang ketus.

"Seharusnya, kamu berterima kasih karena saya. Sudah menyempatkan waktu untuk menjemputmu!" kata Arfan dengan suara dingin nya.

"Lah … saya kan nggak minta dijemput! Ngapain bapak repot-repot nyempetin waktu buat jemput saya."

Zahra menyahuti nya dengan nada yang terdengar judes.

"Kamu … berani ngebantah saya?" 

Arfan menatap Zahra tanpa berkedip. Suaranya pun penuh dengan nada penekanan.

Zahra yang melihat nya pun dibuat gugup sekaligus takut melihatnya.

"Eh ... Ng-nggak Pak," jawab Zahra dengan suara terbata nyalinya langsung menciut hanya karena di tatap Arfan. 

Entah kenapa jantung nya pun bergemuruh di dalam sana dan berdetak sangat cepat.

"Ya sudah, ayo cepat masuk kita berangkat sekarang!" Perintah Arfan. 

"Se-sebentar saya ambil tas dulu."  Gadis itu pun langsung berjalan masuk ke dalam kosan. 

Arfan yang sedari tadi memperhatikan nya pun, samar-samar menyunggingkan senyum nya.

"Ri, aku berangkat duluan yah … maaf yah, kita ngga jadi berangkat bareng deh. Kamu nanti hati-hati kerja nya." tutur Zahra karena tak enak hati meninggalkan temannya sendiri.

"Iya nggak apa-apa kok, lagian kita kan beda arah, semangat kerja bareng ayang yah," goda Sari lagi, dirinya ikut senang melihat Zahra menemukan pasangan yang sangat baik dan perhatian. 

Setelah Zahra masuk kedalam mobil. Arfan pun langsung menjalankan kendaraan roda empat nya. 

****

Sedangkan di rumah. Mama Tari sedang menghubungi orang suruhan nya untuk menyelidiki Rumah sakit tempat Bapak nya Zahra di rawat.

"Halo ... pastikan dengan cepat kamu berikan informasi nya kepada saya! Karena saya tidak suka menunggu terlalu lama!" Perintah Mama nya Arfan kepada orang suruhannya.

1
El
ceritanya menarik dan bikin ketagihan untuk membaca terus menerus ❤️
Darellia
novelnya bagus, semangat untuk author dalam berkarya
Deelis
Suka banget sama interaksi Zahra dan Arfan ❤
Arisya R
Keren banget ceritanya… 😍
jhon teyeng
oke pasti
jhon teyeng
oke deh, tp keryamu yg baru pasti lbh 👍👍👍👍kan kak
jhon teyeng: so👍👍👍👍
Ig:@saffana219: insya Allah lebih greget lagi😁
total 2 replies
jhon teyeng
sifat ngeyel wanita dan kl sdh terjadi bgni kan nyusahkan org lain.
LOgiKA
jhon teyeng
ya mmg namanya ghibah
jhon teyeng
hatinya terbuat dr daging
jhon teyeng
mgkn dipecat, atau mgkn mau menghancurkan rumah tangga zahra🤔🧐🤨
jhon teyeng
ngikut tp ini bukan rian tukang potong daging👨‍🦱 itu kan kak? 😵‍💫😜
jhon teyeng
🫣🤪🧐🤔🙄
jhon teyeng
unik mmgkalian berdua ini, hrs diancam dulu baru mau
jhon teyeng
jujur
jhon teyeng
pasti anak buah yg dipecat
jhon teyeng
😵‍💫🥺😞😟🫣🫢
jhon teyeng
tulus😵‍💫
jhon teyeng
🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺😞😟
jhon teyeng
🤪😜😵‍💫😱🥶🤢🙄🙃😔
jhon teyeng
ini namanya ketangkep kuyup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!