NovelToon NovelToon
I FELLIN LOVE WITH A CRIMINAL

I FELLIN LOVE WITH A CRIMINAL

Status: tamat
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Melza Apriliza

"AH KAU! Kau yang menciumku saat aku bekerja lusa kemarin"

Mengernyitkan dahi nya, buronan itu mengingat-ingat, meski tertutup topeng, namun kerutan nya terlihat tipis.

"kau.. Aku tidak ingat"

"Ughh.. Dasar bajingan". Glamora menginjak kaki buronan itu hingga ia meringis kesakitan.

"Berhenti, wanita gila" Umpat nya.

"Kembalikan ciuman pertamakuu!!" Seru nya histeris, habis nya Glamora tak rela ciuman pertama nya diambil buronan sialan ini.

"Baik, kalau itu mau mu". Buronan itu mendekat kan langkah nya perlahan ke wanita yang ada dihadapan nya, sehingga Glamora terpojok dan tidak bisa kabur lagi, buronan itu mendekat kan wajah nya pada Glamora. Apa ini haruskah Glamora merasa terancam karena takut dilecehkan.

Cupp

Glamora melebarkan mata nya kaget, apa yang berusan terjadi, buronan itu tersenyum geli. Ia mengambil dagu Glamora dan menahan nya, lalu melumat bibir Glamora yang sedikit tebal. Glamora mendorong tubuh kekar buronan itu.

"Sialan kau!"

PLAKK

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melza Apriliza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

Kisah pertemanan Arsyad, Gavan, dan David

Pagi yang cerah, terik matahari yang menyinari seluruh tempat, hembusan angin dan daun-daun yang gugur dari tangkainya, mereka bertiga bersekolah disekolah yang sama, pertemanan mereka sangat dekat, karena apa-apa dan dalam keadaan apapun mereka selalu bersama, hingga pada suatu hari ada seorang perempuan yang datang diantara mereka.

David yang tengah duduk santai dibangku lorong sekolah, menatap lurus pada bukunya, ia membaca buku itu sangat fokus, namun fokusnya teralihkan saat mencium parfum seorang wanita yang lewat didepannya.

David menoleh ke depannya, seorang wanita cantik nan manis lewat bersama temanya, ia diam saja saat itu, namun David tertuju pada tanda nama dikantung baju wanita itu. Tertuliskan Benetta. Ia sudah menyukai wanita itu sejak lama, namun ia gengsi untuk menyatakan cintanya.

"Vid" Panggil seseorang menepuk pundak David, itu berhasil membuyarkan lamunannya.

"Kau mengagetkanku saja ar" David terkekeh, melihat sahabatnya itu, Arsyad ikut duduk bersama David.

Huftt hufft

Seorang pria yang berhenti berlari dihadapan mereka berdua. "Sialan kau, meninggalkanku". Kesal Gavan pada Arsyad.

"Haha, sudahlah mari duduk" titah David yang melihat kekesalan Gavan, agar mereka berdua tidak bertengkar.

"Sepertinya aku akan mempunyai hubungan dengan Havana". Ujar Gavan tiba-tiba.

Memang, sejak saat mereka masuk ke sekolah itu, Gavan seperti jatuh cinta pada saat pandangan pertama, melihat kakak tingkatnya, yaitu Havana, semenjak itu, Gava bertekat untuk mendekati Havana, sampai saat ini mereka memutuskan untuk menjalin hubungan.

"Wahh, kau mendului kami ya!". Seru Arsyad memukul pelan punggung Gavan.

"Haha, tinggal kalian berdua kalian tidak meyukai wanita apa? Atau jangan-jangan kalian gay ya?, Atau lebih parahnya kalian berdua mempunyai hubungan dibelakangku ya?, Wah wahh!!". Gavan bercanda, ya mana mungkin sahabatnya gay.

"Heh, kurang ajar, aku seperti juga jatuh cinta pada pandangan pertama, sama seperti mu Van". David terkekeh, tersenyum geli.

"Heii!! Kalian berdua tidak setia kawan ya rupanya". Ujar Arsyad merasa tekhianati oleh kedua sahabatnya ini. Tapi yakinlah ia tidak serius.

"Tapi bohong, HAHA, aku sebenarnya baru saja memulai hubungan dengan adik kelas kita". Sambung Arsyad tertawa geli.

"AHAHAHAH, TINGGAL KAU SENDIRI VID". Gavan tertawa bersama Arsyad. David melihat kedua sahabatnya itu kesal.

"Sialan, awas saja kalian". Merasa kesal, David berdiri dan beranjak pergi dari sana.

"Yah dia ngambek Van, haha". Ucap Arsyad yang masih tertawa.

.

.

.

.

Melihat kedua temannya itu mempunyai kekasih, David langsung bersemangat untuk mengajak Benetta kencan. David memutuskan menemui Benetta saat mereka sudah selesai jam pelajaran sekolah. Ia berdiri didepan gerbang dan menunggu Benetta lewat, tepat sekali David mencium parfum yang biasanya Benetta pakai, ia menoleh.

"Benetta". Panggilnya singkat, mendengar itu Benetta berjalan ke arah David yang sedang bersender di badan gerbang.

"Iya?"  Benetta mengangkat alisnya, munggu jawaban David.

"Em.. nanti malam kau kosong?" Tanya David berhati-hati.

"Ya.. kenapa memangnya?" Benetta menautkan kedua alisnya.

"Nanti malam mari kita berkenc---

"Benetta, mari.." Ucap seorang pria yang memotong pembicaraan mereka, David dan Benetta menoleh ke sumber suara. Terlihat Arsyad yang sudah menadahkan tangannya dan tersenyum.

"Eh Vid, kau tidak pulang?". Tanya Arsyad yang melihat David masih berada didepan gerbang.

"Ah, iya ini mau pulang, hati-hati ya kalian" Dengan gelagapan David hanya menjawab seadanya, ia masih terlalu kaget ternyata wanita yang tadi Arsyad maksud adalah Benetta.

David berjalan pelan, hatinya sakit ternyata sahabatnya sudah lebih dahulu menikung dirinya, sambil melihat ke arah depan, menatap dua kekasih yang baru menjalin hubungan itu.

"Vid". Panggil Gavan dari belakang, ternyata sedari tadi Gavan melihat mereka.

"Kau menyukai Benetta ya?". Tanya Gavan pelan-pelan.

"Tidak"

"Kau tidak usah bohong.."

"Huh.. sepertinya aku telat ya Van"

"Masih ada Reqsa, Vid, kau tidak pernah melihat dia"

"Aku tidak menyukainya"

Berbincang seperti itu, ternyata Reqsa berada dibelakang mereka, ia mendengar semuanya, setelah itu ia memutar badannya belok ke arah kiri, agar tidak berjalan bersama mereka, Reqsa memendam rasa sakit itu.

8 tahun kemudian

Gavan dan Havana sudah menikah, begitu juga dengan Arsyad dan Benetta, namun berbeda dengan David yang masih saja menyukai Benetta, cinta nya terlalu tulus, ia susah melupakan Benetta meskipun sudah menikah dengan sahabatnya.

Hingga akhirnya ia tak sengaja bertemu dengan Reqsa yang sedag menggandeng anak kecil, sejak saat itu David bertekad untuk menikah dengan Reqsa meskipun ia telah mempunyai anak, bukan karena cinta, tapi untuk tidak terlihat sebagai pria yang tak laku, karena ia sedikit malu dengan kedua temannya itu, dan ia merasakan dendam yang amat dalam dihatinya saat melihat Arsyad dan Benetta menikah.

Semenjak itu, David dan Reqsa menjalin hubungan suami istri dengan baik, walaupun tanpa cinta, tetapi semakin lama dendam yang ada dihati David sudah tak tertahankan, dan dari sana David merencanakan untuk membalas semua rasa sakitnya.

Ia menyuruh Reqsa membunuh Benetta, karena Reqsalah yang paling dekat dengan Benetta, tentunya Reqsa menuruti itu, karena rasa cinta yang dalam kepada David, dan ia juga masih kesal dengan Benetta, kenapa sampai sekarang David masih menyukainya, padahal sudah bertahun-tahun menikah dengan Reqsa.

Hingga akhirnya beberapa hari Reqsa dinyatakan meninggal dunia, dan telah menulis surat untuk Arsyad agar menikah dengan Reqsa, tentunya Arsyad setuju karena itu permintaan dari mendiang istrinya, dia tidak tahu bahwa Reqsa adalah istri dari sahabatnya yang sudah lama berpisah dan tidak pernah bertemu lagi.

Arsyad tahu bahwa Reqsa sudah mempunyai anak, namun ia tidak tahu siapa ayah dari anak itu, tanpa banyak bertanya, mereka langsung mengurus pernikahan mereka, namun tidak dibesar-besarkan, hanya mereka dan keluarga yang tahu.

Namun sesekali Reqsa tidak tidur dirumah, katanya sih izin menginap dirumah temanya, ya yang dimaksud Reqsa itu David, bagaimana pun pernikahannya semata hanya untuk membalas dendam, namun saat bersama David pun Reqsa diam-diam bertemu dengan Pria lain.

Saat ditaman Reqsa seperti sedang menunggu seseorang, hingga ada seorang pria yang mendatanginya.

"Cepatlah aku sedang sibuk" Ujar pria itu.

"Van, sesekali lah kau mengobrol dengan Liam"

"Aku tidak punya waktu"

"Lagi pula sekarang kan Liam sudah mempunyai ayah, David"

"David tidak menganggap nya anak Van, bagaimanapun tetap Benetta yang ada dihatinya"

"Bukan urusanku Reqsa, ini uang untukmu dan Liam, jangan menemuiku lagi, atau menemui Havana, jangan mengganggu hubungan kami berdua". Gavan memberi Reqsa uang dan pergi dari sana, Reqsa menatap hampa ke arah tanah yang ia pijak.

Haruskah aku senang atau sedih?

.

.

.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!