🥈 Juara 2 Mengubah Takdir season 3
EKLUSIF HANYA DI NOVELTOON! JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
Charzo adalah pria miskin yang menikah dengan wanita yang berada yang bernama Clara. Mereka menikah tanpa persetujuan dari orang tua Clara.
Karena Charzo di pecat dari pekerjaan kurir, mau tak mau Charzo harus tinggal di rumah orang tua Clara karena tidak sanggup untuk membayar uang sewa rumah, Clara juga tidak bekerja jadi mereka harus menumpang di Daan untuk sementara waktu menjelang ia mendapat pekerjaan.
Karena melihat Charzo belum juga mendapat pekerjaan, ibu Clara menyuruh mereka bercerai dan ibu Clara juga sudah mendapatkan calon menantu yang kaya untuk Clara.
Namun, Clara tidak mau menceraikan sang suami. Akan tetapi ia di paksa untuk menikah dengan jodoh pilihan sang ibu dan mengurus surat cerai. Di saat Clara memegang pena untuk menanda tangani surat cerai dengan Isak tangis di saat itulah Charzo mendapat system dan ia bisa membuktikan jika ia bisa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Clara naik di belakang.
"Pegangan yang kuat, nanti kamu terbang pula," ucap Charzo bercanda. Clara mengetok kepala Charzo.
"Aduh!" Charzo meng-gas motornya dan melaju di jalanan.
"Hm … ini kamu dapat motor dari mana?" tanya Clara penasaran.
"Ya beli lah, aku nggak nyuri kok, kalo nyuri udah lama aku di tangkap," ucap Charzo.
"Ooh, terus rumah itu dapat dari mana?" tanya Clara lagi.
'Hm … aku jawab apa ya? Nggak mungkin aku bilang beli, mana rumah itu mewah, setidaknya harganya Milyaran. Kalau aku bilang di beri, siapa yang mau ngasih rumah besar itu. Ah ku bilang nyicil tanpa DP saja kali ya,' batin Charzo.
"Oh, itu rumah aku cicil tanpa DP, nggak tau ada orang baik banget dan membiarkan rumah itu kita cicil," ucap Charzo.
"Hm … aku curiga, Zaman sekarang mana ada semudah itu, kalau tidak ada uang mana bisa cicil gitu aja, atau jangan-jangan rumah itu berhantu, makanya gampang," tebak Clara.
"Enggak, mana ada begitu, kamu jangan sembarang nebak donk," ucap Charzo.
Perjalanan yang memakan waktu beberapa jam, akhirnya sampai juga tempat yang dituju.
Charzo memberhentikan motor yang ia kendarai di depan sebuah rumah yang sangat mewah.
"Mana rumahnya?" tanya Clara.
"Ya ini rumahnya," ucap Charzo meningkatkan motornya dan menuju rumah besar itu.
"Ha? Besar banget, ini lebih besar dari rumah Ibu, jangan-jangan beneran ada hantunya ini," ucap Clara merangkul tangan Charzo dan melihat ke kiri dan kanan takut beneran ada hantu yang datang.
"Kamu ngomong apa sih, mana ada hantu di dunia ini, kalo ada sini biar ku tak hik itu hantu." Charzo mencari-cari kunci rumah itu dan ia tidak menemukannya.
'System, gimana aku buka rumah ini?'
[System' menjawab: Anda tinggal meletakan tangan Anda di dekat pintu, maka pintu itu akan terbuka]
Charzo mengangguk-angguk. Ia meletakkan telapak tangannya di dekat pintu itu dan seketika rumah itu satu persatu lampunya hidup dan menerangi rumah tersebut.
Pintu juga terbuka secara otomatis.
"Ayo masuk," ajak Charzo.
"Wawwwww … Mas ini beneran rumah kita? Tapi gimana kita bayar? Rumah ini sewa saja sangat mahal, apa lagi jika nyicil, pasti jutaan. Apa kita sanggup membayarnya?" tanya Clara ragu-ragu.
"Masalah itu kamu tidak perlu pikirkan, masalah bayar itu adalah urusan ku, kamu cukup membereskan pekerjaan rumah saja, masalah lain itu adalah aku yang uruskan, Oke!" ucap Charzo mencolek dagu Clara dan ia tersenyum.
Mereka pun masuk ke dalam, rumah itu sangat mewah dan sangat besar. Sofa yang empuk, lukisan dinding besar dan mahal.
Hiasan meja dan di dalam lemari kaca yang terlihat elegan dan lampu kristal yang menggantung di tengah-tengah plafon rumah yang membuat rumah semakin indah dan terang benderang menerangi rumah itu dengan warna yang khas.
Clara duduk di sofa yang empuk itu.
"Beneran sangat empuk, ini beneran rumah Kitakan? Mas nggak bo'ong kan?" tanya Clara mengangkat alisnya.
"Iya, beneran rumah kita sayang, ayo coba lihat kamarnya." Charzo membuka pintu kamarnya.
Clara ternganga melihat kemewahan kamar utama mereka yang bak tempat tidur seperti raja dan ratu.
"Wah … ini beneran mewah sekali." Clara naik ke atas ranjang dan ia bergolek ke sana bergolek sini.
Charzo naik ke atas ranjang dan memeluk Clara.
"Bagaimana? Suka nggak?" tanya Charzo.
"Suka banget," jawab Clara berbalik memeluk Charzo.
"Sekali pun ada hantu?" tanya Charzo.
"Kamu bilangkan nggak ada hantu, ya berarti nggak ada hantu donk," jawab Clara tersenyum.
Charzo bangun dan merongohkan kantongnya mengambil uang.
"Ini untuk istri ku tersayang, terserah kamu mau beli apa yang kamu suka." Charzo meletakkan uang itu di tangan Clara.
[Ding Ding]
[Saldo Anda di potong 20.000.000]
[Sisa saldo Anda 137.000.000]
"Mas, ini banyak banget." Clara terharu dengan mata berkaca-kaca.
"Kamu kenapa sedih, bukannya bahagia suaminya punya uang," ucap Charzo manyun.
"Aku senang banget, hidup kita bisa berubah dan nggak perlu lagi kalau nggak punya pindah ke rumah ibu, dan lagi … aku sudah nggak punya siapa-siapa lagi selain kamu Mas, jika kamu tidak menginginkan aku dengan siapa lagi aku bersandar hidup, saat ini hanya kamulah keluarga ku yang aku miliki," ucap Clara sedih.
"Mas ngerti kok, terima kasih ya sudah memilih Mas, Mas nggak akan menyia-nyiakan kamu." Charzo memeluk Clara dan mencium rambut Clara.
"Mas, aku mau beli ponsel, aku nggak punya ponsel," pinta Clara.
"Oke, malam ini Mas antar kamu beli ponsel, tapi mandi dulu yuk," ajak Charzo.