NovelToon NovelToon
Istri Bercadar Tak Dianggap

Istri Bercadar Tak Dianggap

Status: tamat
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:406.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: purna yudiani

IG : purna_yudiani

Pernikahan ini merupakan pernikahan yang tidak pernah Kafkha inginkan, bagaimana tidak ia menikahi gadis bercadar yang tidak ia cintai, pernikahan ini hanya pernikahan kontrak yang di buat oleh nya.

Kafkha terpaksa menikahi gadis ini karena ada suatu kesepakatan waktu itu antara kakek Kafkha dengan almarhum kakek Medina, Kafkha terpaksa menyetujui pernikahan ini toh pernikahan ini hanya satu tahun saja yang ia buat di surat perjanjian.

Medina sangat terpuruk saat suaminya lebih memilih kekasihnya ketimbang dirinya yang sudah sah menjadi istrinya. Medina tidak mau pernikahan kontrak ini berakhir dengan begitu cepat, dengan tekat yang kuat dan izin Allah SWT, Medina mau mengejar cinta suaminya itu.

Menurut Medina pernikahan itu hanya sekali seumur hidup.

Akankah Medina bisa meluluhkan hati seorang Kafkha Darmansyah yang sangat terkenal dengan sifat cuek dan dingin nya.

Yuk saksikan kelanjutan cerita ini hanya di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon purna yudiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 28. Big Influence

Madina masih menunggu Kafkha di lobi kantor itu, ia bahkan tak berani masuk karena kemarahan Kafkha tadi, seharusnya Medina berpikir panjang terlebih dahulu sebelum ia bertindak.

Sudah hampir satu jam Medina menunggu Kafkha di lobi kantor itu, sholat ashar sudah hampir tiba ia ingin ke mushola tapi sayangnya mukenah nya tertinggal di ruang kerja Kafkha, saking buru-buru nya ia keluar ia jadi melupakan tas nya, di dalam tas itu berisi mukenah dan handphone nya, saat ini saja ia tidak membawa apa-apa karena barang-barang nya tertinggal di ruang Kafkha.

Medina balik ke ruangan suaminya itu ia mau mengambil mukenah nya itu.

Di pertengahan jalan menuju ruangan Kafkha ia sedikit takut, kalau nanti Kafkha marah lagi bagaimana?

"Bismillah..."

Medina melangkahkan kakinya menuju ruang Kafkha itu, ia bertemu lagi dengan sekretaris Kafkha di meja kerja nya itu.

"Ada yang bisa saya bantu ibu Medina?"

"Tidak, terima kasih!" jawab Medina sebelum ia membuka pintu ruangan Kafkha itu.

Tangan Medina sudah menyentuh kenop pintu itu, ia membuka nya saat ia masuk tidak ada siapa pun di ruangan ini, Medina menghela napas lega beruntung Kafkha tidak ada.

Ia melihat tas nya masih berada di sofa itu, segera ia mengambil tas itu dan ia langsung keluar tapi ia langsung terhenti mendengar deheman Kafkha.

"Hekhem!"

Medina melirik sekilas ke belakang ternyata memang benar Kafkha, ia baru keluar dari kamar mandi.

"Kemana?" tanya Kafkha melihat Medina yang menjinjing tas nya itu.

"K-keluar!" gugup Medina

"Maksud saya, kamu mau kemana? pulang?" tanya Kafkha lagi

Medina menggeleng-nggelengkan kepalanya seraya menundukkan kepalanya ia masih membelakangi Kafkha.

"Bisa tidak, jika berbicara dengan saya, kamu menghadap ke saya, kamu harus sopan dengan saya!" tutur Kafkha dengan kesal nya karena dari tadi Medina membelakangi nya.

Medina langsung memutar tubuhnya menghadap Kafkha.

"Mau pulang?" tanya Kafkha kembali

"Tidak mas, aku ingin sholat, tadi mukenah aku ketinggalan di sini jadinya aku mau mengambil nya!"

Kafkha mengangguk kecil sambil duduk kembali di kursi kerja nya itu.

Medina masih berdiri di sana ia menggendarkan penglihatan nya ke seluruh ruangan ini, ia sedikit tersenyum karena foto-foto yang ia buang tadi tidak di pajang oleh Kafkha kembali.

"Mas, kita sholat yuk!" ajak Medina

"Saya sibuk!" ketus Kafkha

Medina dengan beraninya menghampiri Kafkha yang sedang kesal itu, "pentingan yang mana? akhir atau dunia?" tanya Medina

Kafkha masih diam ia masih fokus dengan laptop nya itu, "Barangsiapa yang menjadikan dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan tidak pernah merasa cukup selalu ada di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan harta benda duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya!" tutur Medina

"Tapi kalau kamu mengejar akhirat maka dunia dan akhirat akan mengikuti kamu!" sambung Medina

Kafkha tetap diam.

"Jadi pentingan yang mana? akhirat atau dunia?" tanya Medina

"Pentingan kamu!" Kafkha langsung melontarkan kata-kata itu pada Medina, Medina mengerutkan keningnya, ia bertanya lain tapi kenapa Kafkha malah menjawab lain juga.

"Apa tadi mas?" tanya Medina

Kafkha berdiri lalu ia pergi menuju keluar, Medina masih berdiri di dekat meja kerja Kafkha itu menatap Kafkha dengan bingung.

"Buruan, saya harus menyiapkan pekerjaan saya sekarang!" ucap Kafkha

"Iya mas!" Medina tersenyum lalu ia mengejar Kafkha.

Mereka berdua menuju mushola itu, karyawan kantor ini masih bingung dengan bos nya itu, biasanya bos mereka itu tak pernah menginjakkan kakinya di mushola kantor ini, tapi sekarang ia menginjakkan kakinya di mushola ini.

"Wah, seperti nya ibu Medina telah membawa pak Kafkha ke jalan yang baik ya!"

"Iya, seperti nya ibu Medina bisa mempengaruhi pak Kafkha!"

"Syukur deh!"

"Hu'um!"

Reza mendengar bisik-bisik dari karyawan itu, lalu Reza ikut nimbrung juga.

"Hayoo lho kalian lagi gosipin bos kalian ya!" nimbrung Reza

Karyawan wanita itu nyengir seraya saling tatap menatap teman nya yang lain.

"Bukan gitu pak, kami hanya bilang jika ibu Medina bisa mempengaruhi pak Kafkha, buktinya pak Kafkha mau ke mushola, biasanya kan pak Kafkha mana mau ke mushola!" tutur salah satu karyawan wanita itu.

Reza melihat ke arah yang mereka lihat itu, benar saja Kafkha lagi di mushola itu.

"Steady Medina, great influence!" senyum Reza melihat Kafkha mau sholat, kini diri nya yang harus di perbaiki karena ia juga banyak dosa selama ini.

"Ah, gue kapan bisa insaf seperti Kafkha!" batin Reza

Sedangkan Medina tersenyum tipis di balik cadarnya itu, ternyata melihat suaminya itu sholat tambah tampan saja terlebih lagi rambutnya itu basah terkena air wudhu.

Selesai mereka menunaikan sholat asar kini mereka bertemu di luar mushola itu kembali, seperti tadi Medina mencium punggung tangan suaminya itu.

"Kalau boleh jujur kamu tambah tampan mas!" pengakuan Medina dengan jujur.

Kafkha hanya cuek saja ia ingin kembali ke ruang kerja nya itu.

"Kenapa mushola ini sepi ya mas?" tanya Medina

"Mana saya tau!" jawab Kafkha

"Dina tau, pasti ini gara-gara bos nya yang tidak pernah sholat makanya bawahan kamu juga tidak ikut sholat!" sindir Medina

Kafkha melihat Medina sebenarnya ucapan Medina itu langsung kena hatinya lho, karena sindiran Medina itu ada benarnya.

"Dina boleh ikut mas kan? Dina malas nunggu mas di lobi!"

"Hmm!

Medina tersenyum senang lalu ia mengandeng tangan suaminya itu, Kafkha sempat tertegun lalu ia tak mempermasalahkan itu.

Mereka sampai di ruang kerja Kafkha itu, Kafkha kembali mengerjakan pekerjaan nya yang sempat tertunda karena ia sholat dulu.

Karena tidak ada orang di sini Medina meminta izin Kafkha untuk membuka cadarnya.

"Dina boleh buka cadar Dina nggak mas?" tanya Medina

"Hmm!"

Medina melepas cadar nya itu ia melirik Kafkha sekilas ternyata Kafkha lagi memperhatikan nya, Kafkha langsung membuang muka karena tertangkap basah.

"Lihat aja mas kenapa buang muka sih, wajah ku ini hanya mas saja yang boleh melihat nya!" tutur Medina membuat Kafkha besar kepala saja.

Sekali-kali Kafkha melirik Medina lalu ia fokus kembali dengan pekerjaan nya, seperti itulah seterusnya dan sampai akhirnya Kafkha selesai juga pekerjaan nya.

Jam lima sore mereka baru pulang, Kafkha membereskan laptop nya itu dan juga beberapa berkas yang harus ia bawa pulang.

Medina ketiduran di sofa itu saking bosanya ia menunggu Kafkha.

Kafkha menghela napas melihat Medina yang lagi tidur itu, ia mendekati Medina, matanya tak lepas dari wajah cantik Medina itu.

Dengan jahil nya ia mencapit bibir mungil Medina yang selalu terbayang oleh nya itu, sontak saja Medina kaget.

"Mas...!" rengek Medina

Kafkha hanya tersenyum tipis.

"Pulang!" tutur Kafkha

Medina mengangguk ia mengambil cadarnya lalu ia memasangnya kembali, entah kenapa Medina kesusahan mengikat cadarnya itu, dengan gerak cepat Kafkha mengambil alih cadar Medina itu lalu ia yang memasangkan nya untuk Medina.

"Ini pasang nya gimana? di ikat aja?" tanya Kafkha

"Iya mas, ikatnya jangan terlalu kencang!"

Kafkha mengikat cadar Medina itu setelah ia ikat ke belakang kini ia memutar tubuh Medina, tangan nya merapikan cadar Medina yang di depan nya itu, Medina menatap wajah Kafkha itu sedangkan Kafkha menatap mata indah nan bersih itu.

"Sudah!"

"Makasih mas!"

"Hmm!"

Mereka berdua keluar dari gedung pencakar langit itu, Kafkha mengambil mobilnya di basement itu.

Mereka berdua menuju rumah Darmansyah karena mereka masih nginap di sana. Hari ini merupakan hari keberuntungan dan hari bahagia Medina.

...

Bersambung...

Hayooo yoyoyo silahkan beri komentar kalian di cerita ini, no komentar pendek, author mau lihat komentar panjang dari kalian.

Like sama vote nya jangan lupa juga, jangan jadi pembaca gelap saja!!!

1
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali 👍👍
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
makasih kak thor buat karya nya
sungguh mantap sekali 👍👍
Yunerty Blessa
jahat sekali kau Clara mempermainkan perasaan Kafkha..
Yunerty Blessa
baguslah berdamai..aman juga hati
Yunerty Blessa
padan muka kau Clara
Yunerty Blessa
syukur lah kalau Kafkha mau berubah..
Yunerty Blessa
jangan sampai Medina pergi baru menyesal..... fikir² lah
Yunerty Blessa
mantap Kafkha.... tinggalkan Clara
Yunerty Blessa
jahat sekali ayah Clara mau menghancurkan keluarga Darmansyah.... hati² Kafkha
Yunerty Blessa
moga hati Kafkha bisa berubah menjadi lebih baik
Yunerty Blessa
satu kucupan di pipi...
Kafkha seperti patung 🤣🤣
Yunerty Blessa
lawan tu pelakor tak tahu malu
Yunerty Blessa
moga hati Kafkha sudah terbuka..
Yunerty Blessa
sungguh sulit untuk Kafkha berubah apa lagi ada Clara..
Yunerty Blessa
kesabaran Medina ada batas nya...
kalo tak kuat pergi saja
Yunerty Blessa
kalau kau tahu apa maksud kakek mu kau pasti menyesal karna telah kenal dengan Clara
Yunerty Blessa
sungguh sabar sekali kau Medina
Yunerty Blessa
pergi saja Medina
Yunerty Blessa
setelah melihat wajah Medina... Kafkha langsung terkejut
Yunerty Blessa
padan muka kau Kafkha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!