Di dunia kultivasi, Lin Chen, seorang pemuda dari Desa Hutan Bambu yang dianggap cacat karena tidak memiliki Dantian, menemukan sebuah kristal misterius di danau dekat rumahnya. Kristal itu menyatu dengan mata kanannya, memberinya kekuatan Mata Dewa—artefak ciptaan Sang Maha Pencipta yang mampu mengendalikan sembilan hukum di alam semesta.
Dengan kekuatan barunya, Lin Chen perlahan bangkit dari posisi terendah menuju puncak kekuasaan, menjadi sosok yang berpengaruh besar dalam menjaga keseimbangan alam semesta.
Namun, warisan ini membawa tanggung jawab besar, menempatkannya di tengah takdir yang akan mengubah dunia, juga dirinya, selamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Hal Yang Tak Terduga.
Bab 14. Hal Yang Tak Terduga.
Angin berhembus ringan, diiringi suasana tenang dan pemandangan indah di lembah yang tampak menyihir siapa pun yang melihatnya. Lembah itu dilingkupi oleh energi Qi yang sangat tebal, semakin menambah kemisteriusannya. Lembah ini tidak lain adalah Lembah Pedang Menggigil, wilayah milik Sekte Pedang.
Namun, saat ini, di sudut lain hutan, terjadi sebuah pertarungan sengit yang tidak berimbang. Tiga gadis yang dalam kondisi lemah dilindungi oleh seorang pria, sementara mereka dikepung oleh lima pria. Benar-benar situasi menegangkan yang tidak seimbang.
Di sudut lain, tidak jauh dari sana, tampak seorang pemuda tampan berusia 15 tahun bersembunyi di balik semak-semak, mengamati situasi. Pemuda itu tidak lain adalah Lin Chen.
Saat ini, matanya terus berkedip, menunggu momen yang tepat untuk mengambil tindakan. Lin Chen sudah memahami keseluruhan situasi di tempat itu. Para bajingan yang mengeroyok pria bernama Yu Huan benar-benar tidak tahu malu hingga level yang ekstrem.
"Bahkan seekor anjing tahu cara membalas budi," pikir Lin Chen sinis. "Tapi orang bernama Ming Zhao dan kelompoknya ini? Tingkat mereka bahkan lebih rendah dari seekor anjing."
Tepat ketika mereka semua akan bertindak, Lin Chen melangkah maju. Dia berbicara dengan lantang, namun dengan ekspresi polos yang dibuat-buat, seolah benar-benar terkejut.
"Ya ampun, kenapa di sini ramai sekali?" ucapnya sambil memasang wajah yang terlihat kebingungan.
Mendengar suara asing dari arah lain, semua orang tiba-tiba berhenti bergerak, terutama Ming Zhao dan kelompoknya. Mereka yang tadinya sudah siap menyerang, mendadak memasang sikap waspada. Pikiran mereka langsung berputar, khawatir kalau-kalau ada lawan kuat yang muncul secara tak terduga dan akan mengacaukan rencana mereka.
Namun, ketika Ming Zhao melirik Lin Chen—yang hanya berada di tingkat Pemurnian Tubuh Level 1 tahap puncak, tatapan khawatir itu berubah menjadi penghinaan. Sebuah senyum meremehkan melintas di wajahnya, mencerminkan rasa percaya diri yang berlebihan.
Dengan galak, Ming Zhao berkata, "Hei bocah, siapa kamu?" Nada angkuhnya terdengar jelas, tetapi jawaban pihak lain membuat ekspresinya langsung berubah muram.
Dengan polos, Lin Chen menjawab, "Ya ampun, kenapa ada suara babi liar di hutan ini? Padahal sepanjang jalan tadi aman-aman saja," ucapnya sambil pura-pura berpikir, meniru gaya orang yang kebingungan.
Saat itu juga, Ming Zhao meraung marah. Ia berteriak dengan galak, matanya memerah seperti ada api yang menyala di dalamnya.
"Bajingan! Apa maksudmu? Hanya seorang Pemurnian Tubuh Level 1 saja berani bersikap sombong!" teriaknya penuh amarah.
Mendengar itu, seringai kecil muncul di bibir Lin Chen. Dengan ekspresi terkejut yang dibuat-buat, ia menjawab, "Ya ampun, apakah kamu baru saja mengakui bahwa kamu adalah seekor babi? Atau jangan-jangan... kalian semua? Kalian bukan manusia!"
Ia berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan nada yang dibuat penuh rasa takut, "Apakah kalian monster babi yang sudah bertapa ribuan tahun hingga bisa berubah wujud menjadi manusia? Astaga, ini sangat mengerikan!"
Namun, nada suaranya yang jelas-jelas mengejek membuat Ming Zhao semakin marah. Bukan hanya dia, bahkan empat orang di belakangnya ikut terbakar emosi. Di sisi lain, Yu Huan dan tiga gadis lainnya berusaha keras menahan tawa mereka.
Dengan suara dingin, Ming Zhao memerintah, "Chang Jiu, hadapi dia. Dia hanya sampah di ranah Pemurnian Tubuh. Selesaikan dengan cepat, sementara aku akan melawan Yu Huan. Dan kalian, segera tangkap tiga wanita itu!"
Seorang pemuda bernama Chang Jiu melangkah maju dengan santai, berjalan mendekati Lin Chen tanpa menunjukkan sedikit pun rasa tekanan.
Melihat itu, Lin Chen menyeringai dan hendak bertindak. Namun, tiba-tiba terdengar dengusan tak puas dari seekor Kera Emas kecil yang duduk santai di pundaknya.
"Tuan, sedari tadi kau terus mengambil tindakan. Kali ini giliranku! Kalau semuanya kau borong sendiri, aku bisa mati kebosanan," ucap Kera Emas itu dengan nada merajuk.
Seketika itu juga, Lin Chen langsung terkekeh geli, tetapi pada akhirnya berkata, "Baiklah, baiklah, kau bisa tampil dan menghadapi mereka. Mengamuklah sepuasmu," ucapnya santai.
"Hahaha, ini baru benar!" jawab Lin Kong dengan penuh semangat.
Dalam sekejap mata, Lin Kong melompat dari bahu Lin Chen, menghadang lawannya dengan ekspresi arogan dan sombong di wajah kecilnya.
Sementara itu, Chang Jiu, yang tadinya melangkah maju, langsung berhenti sejenak. Ia menatap kera emas setinggi hanya 40 cm itu, lalu tertawa terbahak-bahak sambil mencibir.
"Hei, binatang kecil, menyingkirlah kalau tidak mau mat..."
Belum sempat dia menyelesaikan ucapannya, tubuh Lin Kong tiba-tiba membesar hingga mencapai tinggi 4 meter. Sosok aslinya pun terungkap—Gorila Emas Tanduk Petir yang perkasa.
Aura mengintimidasi langsung terpancar, menunjukkan ranahnya yang berada di tingkat 3 bintang 9, setara dengan tingkat Pengumpulan Qi tahap puncak.
Sebelumnya, Lin Kong hanya berada di bintang 1, tetapi ketika darah Lin Chen yang memiliki jejak aura ilahi memasuki tubuhnya saat proses kontrak, kekuatannya meningkat pesat dalam hitungan jam.
Melihat kera kecil yang tadinya diremehkan berubah menjadi monster tingkat tinggi, wajah Chang Jiu seketika memucat seperti kehabisan darah.
Bukan hanya Chang Jiu yang terkejut, Ming Zhao dan tiga orang lainnya pun terdiam terpaku. Bahkan Yu Huan serta tiga gadis yang kondisinya semakin lemah ikut menunjukkan ekspresi tak percaya.
Awalnya, Yu Huan merasa putus asa karena melihat Lin Chen hanyalah seorang Pemurnian Tubuh level 1 tahap puncak. Namun, kehadiran Gorila Emas Tanduk Petir tingkat 3 bintang 9 itu menyalakan kembali harapannya. Matanya kini bersinar penuh antusiasme.
Tanpa menunda waktu, Lin Kong segera melesat ke depan. Dua tanduknya memancarkan cahaya petir keemasan yang menyilaukan.
Dalam sekejap, elemen petir menyelimuti tubuhnya, memberikan aura kekuatan dahsyat yang mencekam. Ia mengulurkan tangannya yang kini diselimuti petir ganas, siap melancarkan serangan mematikan.
WUSH!
Pukulan itu melesat seperti meteor, menghantam langsung ke arah Chang Jiu dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa.
Di sisi lain, Chang Jiu sangat terkejut dengan kecepatan monster di depannya. Ia segera mengerahkan energi Qi dari dantiannya ke dalam pedangnya. Dengan akar elemen angin, dia langsung melancarkan teknik serangan tingkat menengah miliknya sambil meraung:
"Teknik Pedang Musim Gugur!"
"Gerakan Pertama, Tebasan Angin Kekacauan!"
WUSH! DUAR!
Dua serangan bertabrakan, menciptakan fluktuasi energi yang menyebar ke segala arah. Badai angin dan petir bergulung menjadi satu, menghancurkan semua yang ada di sekitarnya hingga rata dengan tanah.
Tangan Chang Jiu langsung bergetar hebat. Ia dapat merasakan bahwa tinju elemen petir milik monster di hadapannya sangat dahsyat, bahkan jauh lebih kuat dibanding serangannya.
KRAK!
Tiba-tiba terdengar suara retakan halus pada pedangnya. Melihat hal itu, keterkejutan langsung terpancar di matanya. Padahal, pedang itu adalah senjata kelas menengah.
Belum sempat berpikir lebih jauh, tinju kiri monster yang diselimuti petir ganas menghantam dadanya dengan keras.
WUSH!
Suara hembusan angin yang tajam dan kuat terdengar jelas. Dalam kepanikan, Chang Jiu segera mengeksekusi serangan terakhirnya. Ia mengalirkan hampir seluruh energi Qi dari dantiannya ke dalam pedangnya, menjadikannya serangan penghabisan.
Dengan kemarahan yang meluap, ia berteriak:
"Teknik Pedang Musim Gugur!"
"Gerakan Kedua, Gejolak Badai Angin!
"Gerakan Ketiga, Gelombang Angin Membelah Langit!"
"Gerakan Keempat, Tornado Angin Berputar!"
"Gerakan Kelima, Tusukan Angin Menghancurkan Gunung!"
WUSH! SLASH! SLASH! SLASH! SLASH!
Pedangnya diputar dengan dorongan elemen angin yang luar biasa, menebas secara vertikal, horizontal, hingga tusukan lurus ke depan.
Melihat serangan beruntun yang melesat ke arahnya, ekspresi ganas melintas di mata Lin Kong. Tanduknya semakin bersinar terang, dan elemen petir yang lebih dahsyat menyelimuti seluruh tubuhnya, terutama kedua lengannya.
Dengan suara penuh amarah, ia menyambut serangan itu dengan tinjunya yang dipenuhi elemen petir.
TRANG! TRANG! SRAING! DUAR!
Ledakan demi ledakan terdengar bertubi-tubi, menggelegar seperti bom yang menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya. Tanah yang sudah hancur kini dipenuhi kawah-kawah kecil yang tak terhitung jumlahnya.
Akhirnya, pada satu momen...
KRAK! PYAR!
Pedang Chang Jiu benar-benar hancur berkeping-keping. Melihat celah itu, Lin Kong segera melesat ke depan dengan kecepatan luar biasa.
BOM! BOM! BOM! BOM!
ZZTZ! ZZTZ! ZZTZ!
Tubuh Chang Jiu dihujani tinju yang diselimuti petir ganas. Ia melayang di udara, tak kuasa menahan serangan bertubi-tubi. Hingga akhirnya, pada detik berikutnya...
BOM! WUSH!
Satu pukulan yang sangat kuat menghantam tubuh Chang Jiu dengan kekuatan luar biasa. Tubuhnya melesat seperti peluru ke arah tanah dan...
DUAR!
Ledakan besar terjadi, tubuh Cang Jiu melesat seperti peluru dan langsung tertanam di tanah yang sudah hancur membentuk kawah besar.
Jantungnya hancur, semua tulangnya pecah berkeping-keping dan organnya sudah menjadi menjadi pasta daging. Chang Jiu langsung tewas di tempat.
Hal ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat sehingga membuat semua tercengang, terutama Ming Zhao dan yang lainnya. Perubahan mendadak membuat mereka menjadi sangat waspada.
"Kalian berdua cepat hadapi Gorila itu, aku akan menahan Yi Huan di sini," ucap Ming Zhao.
Tepat saat di selesai berkata tiba tiba..
"JLEB!"
Sebuah pedang langsung menembus jantungnya.
"ARGH!"
"K-Kalian? K-Kenapa? tanya Ming Zhao terbata bata penuh keterkejutan.
Detik berikutnya terdengar suara cibiran yang sangat dingin dari ketiga orang sedari tadi ada di samping Ming Zhao.
"Kamu pikir kamu ini siapa? Apakah kamu pikir kamu bisa memerintah kami seenaknya? ucapnya nya dingin. Lalu melanjutkan,
"Ah..aku beritahu satu rahasia, tuan muda Guang Shen telah memberikan perintah untuk segera membunuhmu jika kami bertemu dengan nona muda dari keluarga Qin, apakah kamu benar-benar percaya jika tuan muda akan memberikan pil kabut biru? ucapnya tertawa terbahak-bahak. Lalu tatapan menghina melintas di matanya. Dengan dingin dia berkata lagi,
"Asal kamu tahu, Tuan Muda Guang Shen tidak membutuhkan sampah rendahan sepertimu. Dia hanya menjadikanmu sebagai bidak catur sekali pakai, yang bisa manfaatkan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan? ucapnya.
Lalu detik berikutnya mata semua orang terbelalak. Tiga orang itu langsung melepas topeng elastis yang ada di wajah masing-masing. Memperlihatkan 3 sosok pria paruh baya di ranah Pendirian Fondasi level 2 tahap puncak.
