Dia tidak tahu dari mana awalnya, rumah tangganya bisa menjadi semakin terasa dingin. Dia sebagai kepala rumah tangga, sudah berusaha sebaik mungkin menjadi tulang punggung keluarganya.
Mike Bennett, pria sederhana yang memiliki kepribadian hangat, dan bertanggung jawab menjadi kepala rumah tangga, dikhianati istrinya!
Amelia Bennett, istri Mike, menggugat cerai Mike, saat Mike menangkap basah Amelia bersama selingkuhan istrinya tersebut di sebuah hotel.
Amelia bersama kekasih gelapnya, menganiaya Mike hingga nyaris meregang nyawa. Dan disaat Mike sekarat, ia di tolong seorang wanita cantik kalangan atas.
Mike yang malang akhirnya merasakan bagiamana rasanya dicintai dengan tulus, dan menjadi kepala rumah tangga yang dihormati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 31.
Mike sudah pernah masuk ke sebuah gedung perkantoran, dan melihat kemegahan desain sebuah gedung.
Mike tidak menyangka, gedung Garrett grup ternyata jauh lebih megah dan mewah, dari gedung kantor yang pernah ia masuki.
Kini ia tahu kenapa grup Garrett pengusaha nomor satu, dan tidak terkalahkan dalam duni bisnis di kota mereka.
Dengan perasaan yang masih saja seperti bermimpi, Mike melangkah memasuki gedung Garrett.
Sean dan Victoria berjalan dengan elegan di depannya, sementara ia bejalan berdampingan bersama Priscilla di belakang Sean dan Victoria.
Dan, beberapa bodyguard berpakaian formal serba hitam melangkah di belakang mereka, menjaga keamanan mereka menuju lift khusus CEO.
Beberapa karyawan yang berpapasan dengan mereka, menundukkan kepala dengan sopan sembari menyapa Sean dan Victoria.
Lutut Mike rasanya lemas, saat kakinya melangkah masuk ke dalam lift khusus VVIP.
Selama ini Mike tidak pernah membayangkan, atau memikirkan, kalau dirinya akan menjadi bagian orang penting dalam kalangan sosial kelas atas.
Deg!
Mike tiba-tiba membeku di tempatnya tidak berani bergerak. Ia merasakan tangannya di genggam Priscilla saat lift perlahan naik menuju kantor Sean.
"Jangan gugup, tenang saja" bisik Priscilla semakin menggenggam tangannya.
Mike dengan kaku menganggukkan kepalanya.
Dengan perasaan canggung ia menoleh memandang Priscilla, yang tampak tersenyum hangat memandangnya.
Ternyata Priscilla mencoba menenangkan perasaannya, yang campur aduk oleh rasa seperti bermimpi, gugup, dan khawatir melakukan kesalahan.
"Benar, Mike! jangan khawatir kalau kamu akan melakukan sebuah kesalahan, aku yakin kamu bisa menjadi seorang CEO yang kompeten, dan dapat mengatasi situasi dalam perusahaan!" Sean ikut juga menenangkan perasaan canggung Mike.
Victoria menganggukkan kepalanya sembari tersenyum hangat, membenarkan apa yang dikatakan suaminya.
Ting!
Lift terbuka. Sean kemudian memimpin mereka melangkah keluar dari dalam lift.
"Ayo!"
Mike yang merasa tidak memiliki hubungan apa pun dengan Priscilla, mencoba menarik tangannya dari genggaman tangan Priscilla, saat ia dan Priscilla melangkah keluar dari dalam lift.
"Oh!" Priscilla tersadar dengan tangannya, yang masih menggenggam tangan Mike.
Dengan pelan ia melepaskan tangannya, "Aku hanya ingin menenangkan kamu saja, agar tidak merasa gugup!" kata Priscilla merasa malu.
"A.. aku sebenarnya, ti.. tidak bermaksud ingin menepis tangan anda, hanya saja.. hanya saja.. kita sebenarnya tidak memiliki hubungan dekat satu sama lain, jadi.. saya merasa.. sedikit canggung" Mike dengan cepat menjelaskan atas sikapnya menarik tangannya dari genggaman tangan Priscilla.
Priscilla menggelengkan kepalanya tersenyum mendengar penjelasan Mike, "Tidak apa-apa, aku yang sepertinya terlalu agresif, dan tidak tahu malu"
Mike seketika merasa sangat bersalah sekali mendengar jawaban Priscilla. Ia sudah keterlaluan telah membuat penolongnya sakit hati.
Ia pun tersadar, kalau ia tidak menghargai sikap baik penolongnya, yang sudah begitu baik padanya.
Dengan cepat, dan sedikit panik, Mike meraih tangan Priscilla yang telah melepaskan tangannya.
Mike menggenggam tangan mungil Priscilla ke dalam tangannya yang besar.
"Maaf, sepertinya.. a..aku perlu pegangan, agar.. agar aku tidak gugup" ucapnya pelan.
Jantungnya berdegup merasakan lembutnya tangan Priscilla dalam genggaman tangannya. Ia merasa malu dengan sikap beraninya, yang begitu lancang menggenggam tangan atasannya.
Priscilla menyunggingkan senyuman lucu melihat Mike yang terlihat panik, yang sepertinya begitu takut menyakiti perasaannya.
Sean dan Victoria, sedari tadi diam-diam melirik, dan memperhatikan interaksi Mike dan Priscilla tersenyum simpul, merasa begitu lucu melihat sikap Mike.
Mereka merasa, kalau Mike itu ternyata pria yang sangat polos.
"Mike, kamu jangan merasa sungkan pada Priscilla, kamu itu calon suami Priscilla, kamu jangan malu menggenggam tangannya!" kata Sean mengingatkan Mike lagi, kalau Mike pria pilihan calon menantunya.
Mike menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dan telinganya memerah mendengar perkataan Sean, yang sedari kemarin terus saja memanggilnya menantu.
Mereka berempat di sambut beberapa karyawan, yang berpapasan dengan mereka saat akan melangkah menuju sebuah ruangan.
"Pagi, Tuan.. Nyonya!" sapa mereka sembari menundukkan sedikit kepala mereka dengan sopan.
Asisten Sean, yang baru keluar dari dalam lift lainnya, bergegas dengan langkah cepat membuka pintu ruangan, di mana Sean dan Victoria diam berdiri di depan pintu tersebut.
"Silahkan, Tuan!"
Mereka berempat pun masuk ke dalam ruangan tersebut.
Sebuah ruangan kantor yang lumayan luas, dengan desain interiornya yang terlihat mewah.
Asisten Sean melangkah menuju kursi kerja di belakang meja kerja dalam ruangan itu, "Silahkan duduk, Tuan Mike!" sahutnya kepada Mike.
"Hah?!!" mata Mike membulat mendengar apa yang dikatakan Hank.
Mata Mike semakin membulat tidak percaya melihat sebuah papan nama di atas meja kerja tersebut.
CEO Garrett, Mike Bennett.
Bersambung......
kan udah dapet lampu hijau dari camer🥳🥳🥳🥳
selamat menikmatinya, Mike 🙂
dulu Amrlia dan keluarganya menindas serta memanfaatkan kebaikkan Mike
sekarang mereka ditindas dan dimanfaatkan oleh Hale, karena kebodohan dan sifat materialistis mereka sendiri