Gena Febrian pernah mengambil resiko untuk kehilangan segalanya demi seorang Indri, perempuan yang Ia cintai namun perempuan itu malah meninggalkannya untuk orang lain. Semenjak saat itu Ia bersumpah akan membuat hidup Indri menderita. Dan kesempatan itu tiba, Indri memiliki seorang anak sambung perempuan. Gena c akan menemukannya, membuatnya jatuh cinta padanya, dan kemudian dia akan menghancurkannya.
Sally Purnama seorang staff marketing dan Ia mencintai pekerjannya dan ketika seorang client yang dewasa dan menarik memberi perhatian padanya Ia menaruh hati padanya.
Tak lama kemudian dia menerima ajakan Gena, lalu ajakan lainnya. edikit demi sedikit, Genamengenal perempuan yang ingin ia sakiti, dan ia tidak bisa melakukannya. Dia jatuh cinta padanya, dan Sally jatuh cinta padanya.
Tapi-dia telah berbohong padanya, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia terjebak. Saat Sally menemukan kebenaran, dia patah hati. Pria pertama yang sangat dia cintai telah mengkhianatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khayalancha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Jaka menghubungi Gena untuk menemuinya di kafe yang terletak di Senayan,
"Gen, gua harap lu dating, gua mau ngomong serius sama lu." Gena membaca pesan yang masuk dari Jaka. Gena Frustasi, apa lagi yang di inginkan Jaka pada Gena, apakah karena Gena melanggar janjinya untuk tidak lagi menemui Sally.
Gena melajukan mobilnya ke kafe yang sudah di beritahu oleh Jaka sebelumnya, Gena melihat Jaka sedang duduk manis sendirian sambal menyesap kopinya.
"Ada perlu apa?" Tanya Gena pada Jaka.
"Duduk dulu, lu udah minum?" Tanya Jaka menyodorkan kopi kepada Gena. Gena mengangguk, dia tidak menyentuh sama sekali cangkir kopi yang di berikan Jaka padanya.
"Kenapa? Ada hal apa yang perlu di omongin sama gua?" Tanya Gena lagi, dia tidak mau buang-buang waktu lagi dengan orang yang ada di hadapannya itu.
"Gua udah kasih tau ke Asa, semuanya. Lu yang mau balas dendam ke dia dan juga kalau lu mantan Indri." Jaka memberitahu. Mata Gena terbelalak. Dia kaget denga napa yang di ucapkan oleh Jaka.
"Kenapa lu kasih tau Asa?! Gue sebenernya pengin kasih tau Asa sendiri, kenapa lu hancurin?!" Gena mencengkram kerah Jaka, pria itu benar-benar marah.
"Lu, enggak tepatin janji, Gen. Lu masih ngedeketin Asa. Padahal waktu itu udah gue peringatin." Jaka tersenyum menghina Gena.
"Terus apa yang terjadi sama Sally, apa reaksi dia?" Tanya Gena, Gena takut mendengarnya, tapi, dia juga ingin tahu.
"Sally tambah kecewa sama lu, Gen. Dia jadi benci banget ke lu." Sudah Gena duga, pasti jawaban itu yang akan Gena dengar dari Jaka.
"Hancur semuanya!" Gena meninju meja yang ada di hadapannya. Cangkir yang berisi kopi yang di berikan Jaka kepada Gena jadi pecah.
"Gen, gua peringatin sekali lagi, lu harus jauhi Asa, dia udah enggak mau kenal atau bahkan liat lu ada di hadapannya. Ku itu cuma anak pembawa sial!! Karena kelakukan lu, lu pasti akan terus di tinggalkan oleh orang-orang yang menyayangi lu. Karma pasti berlaku di dunia ini, Gen." Kata Jaka, Jaka meludah ke tanah, sebelum ia pergi meninggalkan Gena.
Gena takut, dia takut bertemu dengan Sally, dia takut akan di benci oleh orang yang pria itu saying.
Gena menghubungi Jefry sahabatnya. Dia ingin bertemu dengan Jefry, untuk menceritakan semuanya.
"Jef, tolong lu ke kafe ini di senayan, gue butuh lu. Sebelum gue pergi dari Indonesia." Kata Gena di telepon. Jefry langsung pergi menemui Jaka, baru kali ini sahabatnya itu ingin mengatakan masalah serius yang sedang di alaminya kepada Jefry.
Jefry sudah datang ke tempat Gena berada.
"Gen, lu kenapa?" Tanya Jefry.
"Gua hancur Jef, gue menyakiti orang yang gue cinta, gue bodoh banget melakukan hal yang ngebuat hati orang lain sakit." Gena menangis. Baru kali ini sahabatnya melihat Gena menangis seperti itu.
"Lu tenang, Gen. Jelasin satu-satu kenapa lu bisa menyakiti orang yang lu saying?" Tanya Jefry.
"Jadi gini, lu inget kan sama Sally orang yang gua suruh buat cari biodata dirinya?" Tanya Gena, Jefry mengangguk.
"Nah itu dia orang yang gua cinta, Jef. Gua melakukan hal bodoh ke dia. Gua hancurin hidup dia, demi ego gua. Karena gua mau balas dendam ke dia."
"Iya terus gimana?" Tanya Jefry.
"Sally, awalnya gua deketin dia buat balas dendam, tapi setelah gua deket sama dia, lama kelamaan gua jatuh cinta ke dia beneran, Jef. Gua tau itu kesalahan karena gua sampai jatuh cinta ke dia. Seharusnya engga begitu, seharusnya gua enggak boleh jatuh cinta ke dia. Tapi, malah gua jatuh ke perangkap yang gua buat sendiri." Kata gena, Jefry masih mendengarkan hal itu.
"Sally itu, anak sambung mantan gua, Indri. Sekarang akhirnya Sally tau, kalau awalnya gua deketin dia karena cuma mau buat balas dendam, dan dia sekarang jadi benci ke gua, jef. Gua enggak tau harus gimana. Tapi perasaan gua ke dia enggak main-main, gua beneran cinta Sally. Baru kali ini, gua merasakan jatuh cinta yang bener-bener jatuh begini." Kata Gena masih terus menangis.
"Dan Jaka, Omnya Sally ngancem gua, buat jauhin Sally, dia enggak mau liat gua sama Sally lagi. Gua cerita ini ke lu, biar hati gua sedikit tenang, Jef."
"Terus, sekarang apa yang bakalan lu lakuin?" Tanya Jefry pada Gena.
"Gua akan pergi sejauh mungkin, biar gua enggak ketemu lagi sama Sally." Kata Gena, Jefry mengangguk.
"Oke kalau gitu, lu harus minta bantuan ke Ayah angkat lu si Santoso buat bantuin lu pergi dari Indonesia." Kata Jefry.
Gena langsung pergi ke tempat Santoso untuk meminta bantuan kepada Ayah angkatnya itu.
*****
Gena menghampiri Ayahnya yang sedang membaca koran.
"Ayah, ada yang mau Gena bicarakan." Kata Gena serius kepada Santoso.
"Apa? Kamu enggak lihat, aku sedang sibuk?" Tanya Santoso.
"Aku ingin pergi ke Negara lain." Kata Gena.
"Kenapa?" Tanya Santoso, dia meletakkan korannya ke atas meja dan mulai memandang Gena dengan serius.
Gena menceritakan kepada Santoso semuanya, Dari awal sampai akhir
"Kenapa kamu melakukan hal bodoh seperti itu?" Tanya Santoso tidak habis pikir dengan Gena.
"Aku memang bodoh, karena ego." Jawab Gena menundukkan kepalanya.
"Baiklah kalau begitu, aku akan membuatmu bisa pergi ke luar Negara, kamu tinggal pergi saja, jangan membuat masalah lagi." Kata Santoso. Gena berterima kasih kepada Ayahnya. Gena akan pindah ke luar negeri dan meninggalkan Indonesia.