NovelToon NovelToon
MADU (Istri Kedua)

MADU (Istri Kedua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Anak Yatim Piatu / Teen Angst
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Tumbuh di lingkungan panti asuhan membuat gadis bernama Kafisha Angraeni memimpikan kehidupan bahagia setelah dewasa nanti, mendapatkan pendamping yang mencintai dan menerima keadaannya yang hanya dibesarkan di sebuah panti asuhan. namun semua mimpi Fisha begitu biasa di sapa, harus Kalam setelah seorang wanita berusia empat puluh tahun, Irin Trisnawati datang melamar dirinya untuk sang suami. sudah berbagai cara dan usaha dilakukan Kira untuk menolak lamaran tersebut, namun Irin tetap mencari cara hingga pada akhirnya Fisha tak dapat lagi menolaknya.


"Apa kamu sudah tidak waras, sayang???? bagaimana mungkin kamu meminta mas menikah lagi... sampai kapanpun mas tidak akan menikah lagi. mas tidak ingin menyakiti hati wanita yang sangat mas cintai." jawaban tegas tersebut terucap dari mulut pria bernama Ardian Baskoro ketika sang istri menyampaikan niatnya. penolakan keras di lakukan Ardi, hingga suatu hari dengan berat hati pria itu terpaksa mewujudkan keinginan sang istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Pah...papah...." saking sibuknya dengan pemikirannya sendiri, Ardian sampai tidak mendengar seruan putrinya.

"Papah..." sentuhan pada bahunya akhirnya menarik kesadaran Ardian.

"Iy_Iya...."

"Papah melamun???."

Ardian salah tingkah ketahuan Citra sedang melamun.

"Mana ada, papa hanya memikirkan pekerjaan dikantor." Ardian berdalih.

"Oh....Citra pikir papah melamun."

Ardian menyudahi sarapannya dan berdiri dari duduknya, begitu pula dengan Citra yang ikut beranjak menyusul ayahnya. Pagi ini Citra sengaja minta diantarkan oleh ayahnya ke sekolah.

"Tumben kamu minta diantar sama papa." ujar Ardian saat mereka berada diperjalanan menuju sekolah Citra.

Gadis itu hanya tersenyum saja mendengarnya.

"Kalau dipikir-pikir, ternyata punya dua orang ibu itu enak juga ya pah." lagi-lagi penyataan putrinya mampu mengejutkan Ardian.

Awalnya Citra memang sangat menentang kehadiran Kafisha di keluarga mereka, tapi setelah kejadian kemarin gadis itu mulai berpikir jika kehadiran Kafisha di tengah keluarga mereka merupakan permintaan dari ibunya sendiri, lalu kenapa ia tak bisa menerimanya. setelah mengantarkan putrinya ke sekolah Ardian pun melanjutkan perjalanan menuju perusahaannya.

"Selamat pagi, tuan."

Seperti biasa, kedatangan Ardian di sambut hormat oleh ILman, asisten pribadinya.

"Pagi."

Asisten ILman berjalan beberapa langkah di belakang Ardian, keduanya menuju ruang kerja Ardian.

"Awalnya Nyonya Irin ingin memberikan uang senilai seratus juta kepada Nona Kafisha sebagai ucapan terima kasih atas kesediaan Nona Kafisha menikah dengan anda, tetapi dengan tegas ditolak oleh Nona Kafisha hingga uang tersebut pada akhirnya di sumbangkan oleh Nyonya Irin untuk keperluan panti." Setibanya di ruangan Ardian, asisten ILman pun memberi laporan pada tuannya tersebut.

Ardian tercenung mendengarnya. ternyata selama ini ia sudah salah menuduh Kafisha, menuduh gadis itu bersedia menuruti permintaan Irin karena uang.

Di tengah obrolan keduanya, tiba-tiba sekretaris Ardian datang dan menyampaikan tentang kedatangan tamu yang ingin bertemu dengan bos mereka tersebut.

"Pak Ilham Rahman...???." cicit Ardian setelah sekretarisnya menyebut nama tamu yang ingin bertemu dengannya. nama yang tak asing di telinganya.

Raut wajah Ardian berubah datar setelah berhasil mengingat pemilik nama tersebut. "Suruh dia masuk!!!." titah Ardian.

"Baik, Tuan." sekretaris Ardian pamit dan beberapa saat kemudian seorang pria nampak memasuki ruangan Ardian.

Ternyata benar dugaannya, pria itu tak lain adalah pria yang ditemuinya di panti beberapa hari yang lalu. Ia menatap asisten ILman, meminta asisten pribadinya tersebut untuk meninggalkan mereka berdua saja.

"Untuk apa kau datang menemui ku???." tanya Ardian yang paling tak suka berbasa-basi.

"Ceraikan Kafisha!!!." ujar Ilham tanpa berniat menjawab pertanyaan Ardian.

Ardian menarik sudut bibirnya ke samping hingga menciptakan sebuah seringai di sana." Kau pikir kau siapa sampai berani memberi perintah seperti itu pada saya??." cetus Adrian sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran kursinya. Entah mengapa, ia tak suka mendengar Ilham memintanya melepaskan istri keduanya itu.

"Selagi saya memintanya dengan cara baik-baik, sebaiknya segera ceraikan Kafisha!!."

Ancaman Ilham mampu memancing tawa Ardian. Tawa yang terdengar mengerikan di telinga siapapun yang mendengarnya, tak terkecuali Ilham.

"Wah...wah....anda sedang mengancam saya???? Bagaimana jika saya menolak??." jawab Ardian tak mau kalah.

"Daripada anda membuang waktu mengancam saya, sebaiknya anda fokus saja untuk melupakan cinta anda itu pada istri saya!!." sambung Ardian. entah sadar atau tidak, Ardian mengakui Kafisha sebagai istrinya.

"Saya sangat mencintai Kafisha dan sampai kapanpun akan tetap mencintainya." aku Ilham sebelum sesaat kemudian berlalu meninggalkan ruangan Ardian.

Pengakuan Ilham berhasil membuat Ardian mengetatkan rahang mendengarnya. entah perasaan apa yang kini tengah dirasakan oleh Ardian, yang jelas pria itu tak suka dengan pengakuan cinta Ilham terhadap istri keduanya itu.

Seharian Ardian tidak bisa konsentrasi dengan pekerjaannya, pengakuan Ilham terus terngiang-ngiang di telinganya.

Pukul lima sore, Ardian pun bersiap pulang.

Setibanya di rumah, Ardian segera beranjak ke kamar, namun saat hendak memutar handle pintu kamarnya, ia justru menolehkan pandangan ke arah pintu kamar Kafisha yang nampak tertutup. "Apa sebelumnya mereka menjalin hubungan???." batin Ardian. siapa sangka, kedatangan Ilham tadi mampu mempengaruhi Ardian.

"Pak..."

"Ada apa, bi??." Ardian mengalihkan pandangannya dari pintu kamar Kafisha. Menatap bibi yang datang menghampirinya.

"Maaf pak, bibi hanya ingin menyampaikan kalau siang tadi Non Fisha berangkat ke panti, katanya ibu panti masuk rumah sakit." beritahu bibi.

"Pergi ke panti???." cicit Ardian. pikiran pria itu sontak melayang jauh entah kemana, yang jelas pria itu nampak tak tenang.

"Bapak mau kemana???." tanya bibi. baru saja majikannya itu kembali, tapi sudah mau pergi lagi.

"Jika nanti Citra bertanya, katakan saja saya sedang ada urusan mendadak, bi!!!." ujar Ardian di sela langkahnya, tanpa berniat menjawab pertanyaan dari ART nya tersebut.

"Baik, pak."

"Memangnya pak Ardian mau pergi kemana, Buru-buru banget???." bibi hanya bisa bertanya dalam hati tanpa berani bertanya langsung pada majikannya itu.

Masih dengan pakaian kerjanya Ardian kembali melajukan mobilnya meninggalkan rumah.

Setelah kurang lebih satu jam menempuh perjalanan, kini mobil Ardian tiba di tujuan. Setelah memarkirkan mobilnya di area parkir, Ardian pun mengayunkan langkah memasuki gedung berlantai tiga tersebut.

Di sebuah ruangan di gedung yang sama, Kafisha terlihat sedang duduk di kursi samping tempat tidur pasien dengan wajah sendunya. wanita itu merasa kebingungan harus mencari uang dengan jumlah yang cukup besar dalam waktu singkat. Ya, setelah menjalani beberapa pemeriksaan, ibu panti dinyatakan mengidap tumor pada perutnya dan untuk menyelamatkan nyawanya, beliau harus segera mendapat tindakan operasi.

"Selamat malam, Nona."

"Selamat malam, dokter." Kafisha sontak berdiri dari duduknya saat menyadari kedatangan dokter.

"Saya hanya ingin menyampaikan bahwa Jadwal operasi untuk Bu Neti akan dilakukan besok, Nona."

"Besok???." cicit Kafisha dengan wajah bingungnya. pasalnya ia belum melunasi biaya operasi lalu mengapa dokter telah mengatur jadwal operasi untuk Bu Neti.

"Ngomong-ngomong, mengapa Bu Neti tidak bilang jika Bu Neti keluarga dari tuan Ardian Baskoro." ujar dokter pada Bu Neti.

"Pak Ardian...???." Cicit Kafisha. baru saja namanya disebutkan oleh Kafisha, pemilik nama tersebut sudah muncul dari balik pintu.

"Selamat malam."

"Selamat malam, tuan Ardian." dokter yang menjawab.

"Pak Ardian...." lirih Kafisha.

Kedatangan Ardian sekaligus menjawab pertanyaan Kafisha tentang biaya operasi Bu Neti. Ia yakin bahwa Ardian yang telah melunasi semua biayanya. tapi, mengapa pria mau melakukannya?? Bukankah Ardian sangat membencinya, lalu mengapa bersedia membantunya melunasi biaya rumah sakit Bu Neti??? Berbagai pertanyaan bersarang dibenak dan pikiran Kafisha saat ini.

"Lakukan yang terbaik untuk kesembuhan pasien, dokter!!!." ucapan Ardian tidak terdengar seperti permintaan melainkan seperti sebuah perintah.

"Baik tuan Ardian, Kami akan melakukan usaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan pasien." jawab dokter dengan hati-hati kepada pemilik rumah sakit tempat mereka mencari nafkah tersebut.

Interaksi antara Ardian dan dokter semakin meyakinkan Kafisha bahwa suaminya itu bukanlah orang sembarangan. Namun begitu, Kafisha tidak sampai kepikiran jika pria yang berstatus sebagai suaminya itu merupakan pemilik rumah sakit.

Sebelum meninggalkan rumah Beberapa saat yang lalu, Ardian lebih dulu menghubungi Asisten ILman untuk mencari tahu informasi di mana ibu panti dirawat. Setelah mendapat informasi dari asisten pribadinya tersebut Ardian segera bertolak menuju rumah sakit tersebut. Statusnya sebagai pemilik rumah sakit, tidak menyulitkan Ardian mendapat informasi tentang penyakit yang diderita oleh Bu Neti, serta tak sulit pula bagi Ardian untuk mencarikan dokter terbaik yang hendak melakukan tindakan operasi pada Bu Neti.

1
Felycia R. Fernandez
heh Tante...
disini siapa yang licik ???
disini siapa gak tamak???
gak usah sok playing victim gtu donk...
nggak semua orang bisa kamu jadikan boneka,yang hidupnya bisa kamu mainkan
Felycia R. Fernandez
jangan lupa lanjutan Faras dan Inara ya kk ☺️
Felycia R. Fernandez
gak sangka Irin jahat banget...
ingin mengendalikan Ardian,tapi dia menyakiti Kafisha...
Iin Yuliana
sᥱm᥆gᥲ ᥙ⍴ ᥒᥡᥲ ᥣᑲһ srg ᥡᥲ kᥲk ᥲᥙ𝗍һ᥆r krᥒ kძg ᥲkᥙ ᥒgᥱᑲᥲᥴᥲ ᥒᥡᥲ sm⍴ᥱ ᥣᥙ⍴ᥲ іᥒі s⍴ᥲ.. іᥒі s⍴ᥲ

krᥒ ⍴ᥱᥒ᥆k᥆һᥲᥒ ᥒᥲmᥲᥒᥡᥲ һᥲm⍴іr mіrі⍴
sᥱmᥲᥒgᥲ𝗍 ᥡᥲ kᥲk ✍️
Erlin Sumyati
semakin seriuuu pemirsa,,,,lanjut Thor karyamu selalu ku tunggu SEMANGAT SUKSES
Felycia R. Fernandez
gimana nantinya pendapat Ardian jika dia tau istri muda nya anak mantan Irin,anak Handi...
Felycia R. Fernandez
naaah disini ketahuan nya,klo ternyata bukan anak nya ...😒
Felycia R. Fernandez
ya tuhan ternyata begitu...
Ternyata Irin tak sebaik yang di kira...
Felycia R. Fernandez
apa mungkin Irhan anak Handi dan Irin?
Felycia R. Fernandez
anak kita nih...🤭😆😆😆
Felycia R. Fernandez
mank dulu waktu Irin hamil muda kamu puasa gtu??. pake tanya tanya???
aneh
Felycia R. Fernandez
nah... ini baru bener...
Felycia R. Fernandez
namanya hampir sama semua,anaknya, asisten nya,rivalnya ...
jadi susah bedainnya kk Thor 😆🙏
Iin Yuliana
sᑲᥒrᥒᥡᥲ ᥒmᥲᥒᥡᥲ sᥲ⍴ᥲ² ᥡᥲᥲ mіrі⍴² sᥱmᥙᥲ ᥲkᥙ kძg ᑲgg ᑲᥲᥴᥲᥒᥡᥲ.. ȷgᥒ і sᥱmᥙᥲ 𝗍һ᥆r mgkᥒ ᑲs ⍴kᥱ ᥲᥕᥲᥣᥲᥒ ᥲᑲȷᥲძ ᥣᥲіᥒ
Felycia R. Fernandez: sama kk komen kita 😁
total 1 replies
Xena
lanjuy
Felycia R. Fernandez
sepemikiran kita Kafisha...
seharusnya Ardian pindah ke kamar Kafisha ...
Ini kamar Ardian dan Irin gak pantes rasanya mereka tidur diranjang ini, apalagi Irin masih hidup.masih istri Ardian juga...
Anonymous
Bisa jadi kafisha anak irin dan handi , gandi itu kembaran pria masa lalu irin
Kafisha dilamar sm irin untuk jadi madunya, karna anak lakinya suka sama kafisha
Gitu gak yaaa ?

Semakin seruuu ceritanyaaa, semangat terus thor 💪🏼
Eni Hidayati: ngga bisa lah, jatuhnya kan masih mahram kalo anaknya irin..scr hukum ngga boleh nikahin ibuk dan anaknya, bisa jadi malah kalisha anak papanya irin, jadi hitungannya tante sm anak2 irin
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
apakah om nya Fisha mantannya Irin???
Felycia R. Fernandez
bukannya Lola,cuma lagi Kafisha gak ada dihatinya.makanya ketika sedang sakit gini dia gak ngeh sama kehamilan Kafisha...
malang bener nasib mu Fisha....
Felycia R. Fernandez
kapok....
kenak kehamilan simpatik ini si Adrian😆😆😆😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!