Ayunda Ayuningtyas adalah seorang single parent untuk anak laki-lakinya yang bernama Alif Permana. Dia bukan seorang janda tapi bukan pula seorang gadis.
Kebencian membuat seseorang tega menculik dan membiusnya juga membiarkan Ayu kehilangan kehormatan oleh orang yang tidak dikenalnya.
Arkana Adhitama adalah seorang pria yang telah mengambil kehormatan Ayu. Anak pertama seorang pengusaha sukses. Namun, ia pun korban dari orang yang sama.
Setelah lima tahun berlalu, mereka kembali dipertemukan. Arka yang ingin bertanggung jawab harus berjuang lebih keras karena Ayu yang mengalami trauma, tak pernah mau dekat dengan laki-laki yang tidak dikenalnya.
Happy reading!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CUA 28 Rumah Sakit
Cinta Untuk Ayunda (28)
Menyadari keanehan ini, Arkana iseng memakan sedikit makanan Ayu yang masih utuh. Lalu menawari Ayu makanan tersebut.
Sesuai prediksi, Ayu mau dan kembali menghabiskan makanannya.
" Besok kita ke rumah sakit, ya?", ajak Arkana.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
" Buat apa?", Ayu heran
" Meriksain kamu. Aku gak mau kamu sakit, sayang. Nafsu makan kamu berkurang akhir-akhir ini "
Tak ingin membantah, Ayu akhirnya mengiyakan.
Setelah makan, ketiganya kembali menghabiskan waktu di sebuah tempat bermain.
Arkana membuka jasnya dan melipat kemeja panjangnya. Baru setelah itu, ikut asyik bermain bersama Alif.
Di sela-sela bermain, ia melihat seseorang yang sepertinya ia kenal. Tak ingin penasaran, Arkana pergi setelah meminta izin ke toilet pada Ayu dan Alif.
Dengan tergesa, ia mengikuti perempuan paruh baya itu. Arkana terus mengikuti sampai ke luar Mal. Melihat orang yang ia ikuti naik ke mobil, Arkana pun langsung memberhentikan sebuah taxi dan mulai mengikuti dari belakang.
Sampai akhirnya berhenti di rumah sakit yang tidak jauh dari Mal tempat ia meninggalkan Alif dan Ayu.
" Rumah sakit?. Jadi, berita itu benar ?", gumam Arka pelan.
Tak ingin penasaran ia terus mengikuti sampai masuk ke dalam rumah sakit.
Sementara itu, Ayu mulai panik karena Arkana yang izin ke toilet tak kunjung kembali. Apalagi saat bertanya pada seorang pria yang baru keluar dari toilet, mengatakan tidak ada siapa-siapa di dalam.
Ayu berusaha menelpon suaminya namun belum di angkat walaupun tersambung.
" Mas Arka kemana, ya?", gumam Ayu khawatir.
" Bunda, Alif ngantuk", Alif meminta Ayu menggendongnya.
" Sini, sayang", Ayu mendekap tubuh Alif dan mengusap-usap punggung sang anak hingga tak lama kemudian ia terlelap.
Ayu pun terus mencoba menelpon suaminya, namun nihil. Tetap tak di angkat Arkana. Hingga akhirnya sebuah pesan dari sang suami masuk ke ponselnya.
Aku ada urusan mendadak. Kamu dan Alif pulang sama Pak Bambang saja ya. Aku sudah telpon Pak Bambang. Dia sudah di jalan. (Arkana)
Ayu terpaku melihat pesan dari Arkana. Perasaannya mendadak tak enak. Suaminya mengatakan ada urusan mendadak padahal, ia tadi pergi izin ke toilet. Seharusnya, jika memang ada urusan mendadak, Arkana bisa menghampirinya dulu. Karena letak toilet tidak jauh dari sana.
...******...
Malam tiba, Alif sudah terlelap di kamarnya. Sementara Ayu, ia masih terjaga. Menunggu kepulangan suaminya. Namun, malam semakin larut tapi, Arkana belum juga pulang. Hingga akhirnya, Ayu ikut terlelap sambil terduduk di atas sofa.
Lima belas menit kemudian, Arkana pulang.
Ceklek
Ia tidak melihat Ayu. Tempat tidurnya kosong.
Deg
"Kemana Ayu?", Arka berbicara sendiri.
Dia mengedarkan pandangannya. Tidak ada sosok Ayu dimana pun.Bahkan kamar mandi pun kosong.
" Ayu tidak mungkin meninggalkanku kan?", Arka bermonolog.
Ceklek
Pintu penghubung kamar mereka dan kamar Alif terbuka. Ayu muncul dari sana dengan wajah mengantuk nya.
Arkana yang melihat itu merasa lega. Ia berlari memeluk Ayu dengan erat.
Grep
Ayu terhuyung ke belakang karena tidak menyadari keberadaan Arkana.
Ayu terdiam beberapa saat sampai ia merasakan pelukan Arkana yang semakin erat.
" Sayang, mas pikir kamu kemana? Mas sudah sangat takut", Arka menangkup wajah Ayu dengan tatapan sendu.
"Hah?" , Ayu bingung dengan sikap Arkana. "Memangnya mas pikir Ayu kemana ?"
" Mas pikir kamu pergi ninggalin mas sendiri,"
" Mas ada-ada saja.Udah malam begini, mau kemana? Kecuali mas ngelakuin kesalahan, mau siang atau malam aku pasti pergi ", jawab Ayu sambil berjalan menggandeng tangan Arkana.
Jlebb
Arkana mematung.
" Sudah malam, ayo bersih-bersih lalu ganti baju dan kita segera tidur. Mas harus cepat istirahat ",
" Bantu aku ", pinta Arkana manja.
Ayu hanya geleng-geleng kepala jika suaminya sedang mode manja. Ia merasa punya dua anak.
Ayu menuruti keinginan Arkana tanpa membantah sedikitpun.
Ayu membantu Arkana mencuci muka mencuci kaki dan tangan bahkan membuka dan memakaikan pakaian untuk Arkana.
Arkana hanya menikmati semua yang Ayu lakukan untuknya sambil berdoa di dalam hati agar ia bisa merasakan hal seperti ini selamanya.
"Kamu kenapa sih Mas kayaknya banyak pikiran?", tanya Ayu.
"Biasa masalah pekerjaan", jawab Arkana berdusta.
"Jangan terlalu memprosir tubuh dan pikiranmu, Mas. Mas harus tetap memperhatikan kesehatanmu. Jadi, ayo kita istirahat, sekarang. Ini sudah terlalu malam".
Arkana mengikuti kata-kata Ayu. Ia mulai merebahkan tubuhnya di atas di tempat tidur. Menjulurkan sebelah tangannya dan meminta istrinya menjadikan lengannya sebagai bantal.
Ayu mengikuti keinginan suaminya. Arkana langsung menarik Ayu ke dalam dekapannya. Posisi ternyaman yang bisa membuatnya tertidur dengan cepat.
Dan benar, tidak menunggu lama dengkuran halus terdengar. Arkana sudah tertidur sementara Ayu masih terjaga.
Pikiran Ayu menerka-nerka, melihat sikap aneh Arkana. Namun, ia tidak ingin berpikiran negatif tentang suaminya. Jika memang suaminya menyembunyikan sesuatu, maka ia akan menunggu sampai suaminya menceritakannya atau sampai ia mengetahui dengan sendirinya.
...******...
Ayu tergesa-gesa menuju rumah sakit. Ia mendapat kabar bahwa sang ayah terkena serangan jantung. Berkali-kali Ayu mencoba menghubungi Arkana, namun tidak bisa hingga akhirnya ia hanya mengirimkan pesan.
Ayu hanya terdiam menyaksikan ayahnya yang sedang istirahat karena pengaruh obat. Sejahat apapun, ia tetap ayahnya.
" Aku titip ayah ya, bi. Kabari kalau ada apa-apa ", pinta ayu pada Bi Marni, pembantu di rumah ayahnya. " Maaf tidak bisa menunggui ayah di rumah sakit. Insya Allah nanti Ayu datang lagi", ucap Ayu
" Baik non",
Ayu melangkahkan kakinya ke luar kamar, hingga tiba-tiba ia melihat suaminya dari kejauhan.
Ayu segera mengarahkan langkah kakinya menuju Arkana berada. Di sana, ia melihat sang suami duduk berdampingan dengan seorang perempuan berpakaian pasien rumah sakit.
Sang perempuan bersandar di bahu Arkana. Ayu terus berjalan sampai ia bisa melihat dengan jelas bahwa tangan mereka saling bertautan.
Deg
" Bisa jelaskan, Mas", suara Ayu mengagetkan Arkana hingga ia langsung berdiri.
" Sayang, ini..", perkataan Arkana terpotong
" Arka, sayang aku pusing "
Brukk
Perempuan itu pingsan. Dengan sigap Arkana menggendongnya.
Hati Ayu terasa di tikam. Rasanya menyakitkan melihat adegan itu.
" Arka, ini kenapa ? Ayo cepat kembali ke kamar, ibu akan panggil dokter", seorang wanita paruh baya datang dengan panik.
" Pergilah!", ucap Ayu walaupun ia tak rela. Tapi, rasa kemanusiaan membuatnya tak bisa egois. " Datanglah kesini lagi. Aku hanya menunggumu sepuluh menit", ucap Ayu.
Arkana ingin mendekat memilih bersama Ayu, namun ia pun tak bisa untuk mengabaikan keselamatan perempuan yang ada di gendongannya.
" Nak Arka, cepat! Ibu takut ada apa-apa dengan Tasya!"
Deg
Tasya mantan pacar Mas Arkana?. Batin Ayu
"Pergilah ! Jangan tunggu aku!",ucap Arkana.
Menurut Arkana, lebih baik membicarakannya di rumah nanti.
Ayu menghela nafas. Dadanya semakin sesak. Matanya semakin memanas.
"Baiklah. Sesuai perintahmu, aku akan pergi Aku tidak akan pernah menunggumu. Terimakasih atas semuanya", ucap Ayu sambil membalikkan badannya. Meninggalkan Arkana yang hanya mematung. Air matanya mulai mengalir derasnya.
Deg
Kenapa Arkana merasa Istrinya sedang mengatakan kalimat perpisahan?
Tidak. Ini pasti hanya perasaanku saja. Sayang, tunggulah aku akan menjelaskan semuanya. Batin Arkana.
" Nak Arka, Cepat!!"
TBC
...----------------...
...Jangan lupa tinggalkan jejak like, komentar dan subscribe...
...Terima kasih atas dukungannya...
...🥰🥰🥰...
...Mampir juga di karya Author ya 😉...
sembunyiin Ayu n Alif dari Arkana..
kamu memang bodoh, gak mau selidiki dulu apa betul Tasya sakit ato hanya pura pura... makan tuh jebodohanmu