Dipaksa Menikahi Suami Sahabatku

...~Happy Reading 🤗 💐 ~...

Saat ini Kiara sedang panik karena tiba-tiba saja Rachel datang ke rumah barunya. Wanita itu ngambek karena Kiara tidak memberitahunya tentang kepindahannya dan juga pernikahannya.

"Kenapa kamu tega kepadaku sih, sebenarnya kamu anggap apa persahabatan kita. Seandainya tadi aku tidak kerumah lamamu, aku tidak akan pernah mengetahui hal sepenting ini. Ayahmu sudah cerita semuanya," ucap Rachel dengan kesal.

Kiara yang mendengar itu bagai disambar petir. Ia berpikir kenapa ayahnya menceritakan semua hal itu kepada Rachel. Bukankah dia sendiri yang menyuruhnya untuk merahasiakan itu.

"Hel, maafkan aku. A-aku sebenarnya tidak me-menginginkan-"

"Sudahlah Kiara, aku kecewa sama kamu. Aku kan sudah mengatakan kepadamu kalau kamu menikah, jangan sampai tidak mengundangku. Aku waktu menikah mengundangmu, tapi kamu sendiri yang menolak datang padahal aku sudah bilang akan menanggung biaya pulang pergi serta keperluan mu selama disana,"

Ya memang saat itu Rachel menikah di Amerika Serikat karena keinginan dari neneknya Axel. Axel sendiri Blasteran Amerika-Indonesia. Sementara Rachel asli Indonesia. Saat itu Rachel mengundangnya dan ingin menanggung semua biaya Kiara disana. Tetapi Kiara menolak halus karena alasan tidak enak meski ia ingin sekali hadir di acara bahagia sahabatnya.

Kiara bingung dengan perkataan Rachel. Wanita itu mengatakan kecewa karena dirinya tidak di undang, bukan karena menikahi suaminya.

"Hel, kamu marah karena tidak mengundangmu di pernikahanku. Kamu tidak marah dengan orang yang menikah denganku?" tanya Kiara hati-hati.

Rachel mendengar itu menjadi bingung. "Untuk apa aku harus marah dengan suamimu. Kamu mau nikah sama siapa pun itu hak kamu. Asal bukan suamiku yang kamu nikahi. Jangan bilang kalau kamu menikahi suamiku?" ucap Rachel sambil menutup mulutnya syok.

Kiara yang mendengar itu cukup lega. Ternyata ayahnya cuma memberitahu bahwa dirinya telah menikah.

"Ti-tidak lah, mana mungkin aku se-segila itu untuk menikah dengan su-suami sahabat ku sendiri," ucap Kiara dengan gugup.

'Ya Allah, maafkan aku telah berbohong,'

 "Siapa tahu kan? terus dimana suamimu?" tanya Rachel.

"Di-dia pergi kerja," ucap Kiara sambil menelan kasar saliva nya.

"Baiklah tapi kamu harus berjanji akan mengenalkan suamimu padaku, kalau tidak aku akan benar-benar marah padamu," ucap Rachel sambil membuang wajahnya kesamping karena kesal.

'Bagaimana ini, aku tidak mungkin mengenalkannya padamu,'

"Kamu kenapa kayak orang ketakutan begitu, kamu tidak melakukan kesalahan kan?" selidik Rachel.

Kiara semakin gugup mendengar itu.

"Ti-tidak kok, oh ya kamu mau minum apa? aku belum menawarkan apa-apa tadi padamu," ucap Kiara yang mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Tidak usah, aku kesini cuma ingin mengajakmu jalan-jalan. Entah kenapa perasaanku akhir-akhir ini menjadi tidak karuan," ucap Rachel dengan wajah ditekuk.

Kiara merasa bersalah setelah mendengar itu. Ia berpikir itu adalah firasat seorang istri karena suaminya telah menikah lagi tanpa sepengetahuannya.

"Ba-baiklah, aku siap-siap dulu sebentar," usap Kiara.

'Kenapa tingkahnya sangat aneh'

...~~~...

"Kita makan dulu yuk, tiba-tiba saja aku lapar," ucap Rachel sambil menyetir. Kiara hanya mengangguk sebagai jawaban. Di sepanjang perjalanan Kiara banyak melamun karena memikirkan masalahnya yang sangat rumit.

Mereka akhirnya memilih restoran terdekat untuk makan. Kedua wanita itupun jalan memasuki restoran tersebut. Keduanya menjadi pusat perhatian orang disepanjang jalan. Lebih tepatnya Rachel, ya Rachel menjadi pusat perhatian karena orang-orang telah mengenal wanita itu sebagai istri tuan Blackthron.

Eh, itukan nyonya Blackthron. Aslinya cantik banget ya,

Itu siapa sih disampingnya, mungkin babunya kali. Kok babu jalannya sejajar sih sama majikan,'

Babunya tidak tahu diri banget ya,

Ya begitulah bisikan orang-orang disekitarnya. Rachel yang mendengar itu menjadi geram. Wanita itu menghampiri meja seseorang yang telah menjelek-jelekkan Kiara.

"Hei, mulut kamu tidak pernah disekolahin ya. Julid banget jadi orang," ucap Rachel dengan tatapan tajam membuat orang-orang disekitarnya ketakutan.

"Kenapa memangnya kalo dia sejajar sama saya, dia sahabat saya bukan pembantu saya. Emang kenapa kalau penampilan dia begitu, dia tidak pantas sejajar sama saya gitu? terus siapa yang pantas? kalian gitu?" Rachel tertawa sinis melihat orang disekitarnya yang menunduk ketakutan.

"Udah Hel, tidak usah perpanjang," ucap Kiara dan berusaha menarik Rachel. Namun Rachel masih belum puas.

"Tunggu dulu Ra, aku tidak bisa membiarkan orang-orang menindas sahabatku begitu saja," ucap Rachel.

Tiba-tiba saja seseorang menarik lengan Rachel membuat wanita itu berbalik.

"Sayang, kamu kenapa marah-marah begitu di depan umum?" tanya Axel.

"Sayang, kamu ada disini juga? aku cuma kesal sama mereka yang beraninya menindas sahabatku ini," ucap Rachel sambil menatap tajam kesemua orang.

Orang-orang yang berada disana semakin ketakutan akibat keberadaan Axel Blackthron.

Lain halnya dengan Kiara dan Axel, mereka berdua cukup kaget karena bertemu ditempat tidak terduga. Terlebih Axel yang sangat terkejut karena keberadaan Kiara di dekat Rachel.

"Ini sahabat kamu?" tanya Axel sambil menatap tajam Kiara.

Kiara yang melihat itu sangat ketakutan, keringat dingin mulai menguasai tubuhnya.

"Iya, perkenalkan dia Kiara. Sahabat aku sejak SMA," ucap Rachel sambil tersenyum ke arah Axel.

Axel terkejut mendengar pengakuan Rachel. Ia tidak menyangka dua wanita didepannya yang berstatus sebagai istrinya itu saling bersahabat bahkan sejak SMA. Ia jadi teringat bahwa Rachel pernah bercerita tentang dirinya yang memiliki sahabat yang selalu menolongnya dan selalu ada disaat suka dan duka.

"Oh ya Ra, kebetulan suamiku ada disini kamu telpon juga donk suami kamu untuk kesini. Kita makan berempat biar semakin dekat. Dia pasti bisa datang kesini karena sekarang jam istirahat, iya kan sayang?" ucap Rachel dengan wajah yang berbinar.

Axel dan Kiara menjadi gugup mendengar permintaan Rachel.

"Sayang, aku sebenarnya ingin ikut. Tapi sayangnya aku ada kepentingan lain. Aku disini sedang meeting dengan klien tadi sambil makan siang. Dan sekarang aku ada janji dengan klien lainnya di kantor. Dia sedang dalam perjalanan ke kantor," ucap Axel, berharap Rachel akan percaya.

"Gitu ya, padahal ini kesempatan bagus loh. Tapi ya mau bagaimana lagi, tapi lain kali kita harus atur waktu ya untuk bertemu biar saling mengenal. Aku penasaran banget sama siapa suami Kiara, soalnya aku tidak di undang ke pernikahannya," ucap Rachel dengan nada ngambek diakhir kalimatnya.

"I-iya sayang, aku duluan ya. Kalian lanjutkan saja senang-senangnya," ucap Axel sambil mengecup kening Rachel yang disaksikan oleh semua orang yang nampak iri akan kemesraan itu.

Sebelum pergi, Axel sempat menatap tajam mata Kiara. Kiara yang menyadari tatapan itu menelan saliva nya kasar.

'Ya Allah, bagaimana ini,'

Hai guys author kembali lagi,

Jangan lupa tinggalkan jejak ya

Salam hangat dari author🤗💐💐