NovelToon NovelToon
System Level Up Super Rich

System Level Up Super Rich

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem / Anak Yatim Piatu / Kaya Raya
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.5
Nama Author: less22

🥈 Juara 2 Super System Season 2

EKLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORAN!

Seorang pria bernama Ferzo adalah anak miskin yang tinggal di sebuah gubuk milik orang lain, sedangkan kerjanya adalah menjadi pengembala kambing milik majikannya. Di sekolah ia di buli oleh teman sekelasnya, sayangnya ia tak berani melawan dan memilih untuk diam.

Bukan itu saja, saat ia baru saja pulang sekolah, ia langsung di pecat oleh majikannya, karena 5 ekor kambing yang siap jual hilang. Ferzo pun di usir dari tempat tinggalnya yang sudah bertahun-tahun ia tinggali. Dengan berat hati ia pun pergi dari tempat itu.

Keberuntungannya datang, ia mendapatkan sebuah system super canggih yang membantunya memenuhi harapannya. Setelah ia mendapatkan system', ia mengerjakan misi yang sudah di programkan oleh system untuknya.

Ia membangun perusahaannya dari saldo yang ia dapatkan. Meskipun ia sudah kaya, tapi tetap membantu orang yang sudah dan menolong orang yang membut

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

"Hm … itu … kamu saat memakainya tolong taham nafas ya, karena itu tidak enak di cium," ucap Ferzo.

"Tidak apa-apa kok, terima kasih ya," ucap Syahila mengambil handuk dari tangan Ferzo dan mengambil baju di meja lalu menuju ke dapur.

"Haishh … seharusnya aku tidak menawar handuk jika ternyata itu bau," keluh Ferzo. Ia duduk di sofa yang super empuk itu dan melompat-lompat.

"Oh iya, ini sudah malam, aku harus pesan makanan dulu," ucap Ferzo mengambil ponselnya dan memesan makanan yang lumayan banyak, mana tau Syahila sangat lapar. Ferzo pun memesan beberapa makanan lalu menggantikan alamatnya saat ini.

[Pesanan Anda sedang di siapkan, harap menunggu]

Ferzo masuk ke dalam kamar utamanya yang membuatnya melongo. Sangat besar dan luas, bak ranjang milik raja. Ferzo merebahkan tubuhnya, benar-benar sangat nyaman.

Ferzo keluar kembali mengambil tasnya lalu menyusun bajunya. Tapi saat di buka lemari besar itu, di dalamnya penuh baju yang sudah tertata rapi. Ferzo membuka lemari yang lain lagi, di sana ada berbagai sepatu bermerk.

"Astaga! Ini benar-benar keren!" teriak Ferzo terbelalak tak percaya. Rasanya ini semua masih di alam mimpi baginya mendapatkan rumah semewah ini dan dan sudah berisi pakaian branded.

Ting! Tong!

Ting! Tong!

Ferzo beranjak dari kamarnya dan membuka pintu.

"Apa ini bersama pemesan Ferzo Ananda?" tanya kurir itu.

"Iya, saya sendiri." angguk Ferzo.

"Ini pesan Anda." kurir itu menyerahkan box makanan itu kepada Ferzo.

"Berapa ini Pak?"

"300 ribu," jawab kurir makanan itu.

"Sebentar ya Pak." Ferzo membawa box itu ke dalam dan meletakkan di atas meja lalu masuk ke dalam kamar.

[Apa Anda ingin mengambil uang?]

[Ya]

[Tidak]

Ferzo meng-klik [Ya], ia pun mengambil beberapa juta dari systemnya, agar besok ia tak perlu mengambil lagi di system lagi.

Ferzo kembali ke luar dan memberikan uang 300 ribu kepada kurir.

"Terima kasih, silakan berlangganan lagi," ucap kurir itu. Ferzo mengangguk dan kurir itu pun pergi.

[Ding Ding]

[Saldo Anda di kurang 300.000]

[Sisa saldo Anda 14.300.000]

"Siapa?" tanya Syahila datang dengan handuk di tangannya. Ferzo melihat ke arah Syahila yang memakai bajunya, itu sangat pas, ukuran tubuh mereka juga tidak terlalu jauh, hanya saja Ferzo sedikit tinggi.

"Pengantar makanan, kamu ayo makan dulu, pasti lapar kan? Aku sudah pesan makanan banyak biar kamu bisa makan banyak," ucap Ferzo tersenyum.

"Eh iya, terima kasih. Aku jadi nggak enak hati denganmu, kamu banyak sekali membantuku," ucap Syahila.

"Tidak apa-apa, ayo makan, perutku sudah keroncongan banget," ucap Ferzo memegang perutnya. Syahila mengangguk.

Syahila duduk di sofa itu dengan sopan, rasanya beda jika berada di rumah orang kaya, harus menjaga kesopanan.

"Ayo makan, kamu jangan sungkan gitu donk, makan yang kenyang ya," ucap Ferzo membuka box itu lalu menyodorkan kepada Syahila.

"Terima kasih banyak," ucap Syahila mengambil sendok plastik dan garpu di dalam box itu dan melahap makanannya. Ferzo juga mengeluarkan jus yang ia pesan tadi dan menyodorkan jus itu kepada Syahila. Terlihat Syahila sedih.

"Lho, kenapa mata mu berkaca-kaca begitu? Apa makanannya pedas?" tanya Ferzo. Syahila menggeleng.

"Di sini aku makan enak, di rumah Ibu hanya makan nasi putih saja, jika mengingat Ibu, aku jadi tidak selera makan," ucap Syahila memberhetikan makannya.

"Ya sudah, kalau begitu kita makan di rumah mu saja, lagian ini banyak, jadi tidak akan habis jika kita makan berdua saja," ucap Ferzo menutup kembali box itu.

"Tidak jangan! Makan di sini saja, maafkan aku yang terlalu merepotkan mu," ucap Syahila melahap makanannya.

"Jangan seperti itu, aku pasti akan sangat senang jika bisa makan bersama Ibumu, aku juga ingin merasakan bagaimana rasanya makan bersama orang tua. Ayo tidak apa-apa kita pergi dan makan bersama Ibumu," ucap Ferzo mengambil kotak makan Syahila dan menutupnya kembali lalu memasukkan kembali ke dalam plastik dan mengikatnya.

Ferzo mengambil makanan anabulnya dan memasukkan ke dalam piring lalu meletakkan air minum di sampingnya.

"Kalian makan ya, jangan khawatir ya, rumah ini besar kok untuk kalian bermain, jangan pup sembarangan ya," ucap Ferzo mengelus kepala anabulnya.

"Ayo," ajak Ferzo mengambil box makanan itu lalu membawanya keluar, ia menekan sidik jarinya agar bisa terkunci otomatis juga.

Ferzo naik di atas motornya dan memberikan box makanan itu kepada Syahila. Syahila mengambil box makanan itu dan naik di belakang.

Ferzo pun melajukan motornya.

"Di mana rumah mu?" tanya Ferzo.

"Lurus saja, ikuti jalan besar ini, nanti kalau sudah ada gang aku beri tahu," jawab Syahila. Ferzo mengangguk mengerti. Malam itu cukup dingin karena hembusan angin malam. Syahila diam-diam menatap Ferzo dari belakang. Benar-benar memalukan, gara-gara tingkahnya yang menurutnya merepotkan itu dan terlalu jujur, ia merasa malu dan tidak enak hati.

"Nama kamu siapa?" tanya Syahila.

"Oh iya, aku lupa memberi tahu nama mu ya? Nama ku Ferzo," jawab Ferzo tertawa kecil.

"Ferzo."

"Kenapa?"

"Aku benar-benar minta maaf, aku malu banget, aku beneran merepotkan kamu, sekali lagi aku minta maaf, lain kali aku tidak akan seperti ini lagi kok, aku janji," ucap Syahila memejamkan matanya.

1
Muhammad
di hotel mintanya cuma Es kosong... mau menghilangkan memar kali dia 😂
mey may
kalo di negara Konoha ndk bakal ketangkep itu lagi 1 penjahat nya...malah mgkn tersangka nya jdi 3 dan ketangkep 1 hihihih
Muhammad
nyari ikan dia ke laut 🤣
Eko Nur Yanto
Lumayan
Eko Nur Yanto
masak murid Satu Sekolah ngak ada yg berani melawan yun,ngak masuk akal
Wildan Alip putra
saya mendonglod novel menguntung kan uang makan ya saya membaca sambil rebahan
Riooo
buset itu psp? atau Nintendo switch klo PS seperti PS3/4 terlalu besar buat di masukan ke tas, sedangkan PSP harganya g semahal itu
Riooo
mana surat tanahnya, jgn main ngaku" 🗿, dan buat ngejual tuh tanah juga butuh surat"
Icih Kartiningsih
Luar biasa
Riooo
bel anjay bukan sirine, baru kali ini denger sekolah pake sirine😂
Ak Hery
dari pada komen baliho mending komen iklan game dk jelas
eddy.h
1 juta sen kali ya thor
eddy.h
kejamnya kota jakarta masih lebih kejam author kayanya hhhhhh
eddy.h
kejam amat thor bikin alurnya
KadalKocak
novel receh kaya gini bisa jadi juara 2?..penilaian nya gimana nih..
KadalKocak
kopling ginseng 😂😂😂 campur kampas kopling 😂😂
KadalKocak
beli kandang lah goblok..
KadalKocak
ngapain si Iyan bawa konsol PS ke sekolah?..mau buka rental?..tolol dah ah
KadalKocak
ga ada nama yg bagus dikit apa thor..jangan kampungan lah kalo ngasih nama..
KadalKocak
dapet kacamata yg cuma bisa liat jarak yg ditempuh...tu kacamata apa speedometer thor..lama2 makin tolol ni cerita..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!