Karena dikhianati oleh sang kekasih membuat Inez hancur sehancur-hancurnya dan dia memilih menenangkan diri di taman kota, tak sengaja juga dia menyelamatkan seorang bocah kecil tampan saat di ganggu oleh anak-anak jalanan namun tiba-tiba bocah itu memanggilnya dengan sebutan mama.
"Mamaaaa!" ucap bocah kecil itu.
Disisi lain seorang bocah kecil tersesat di taman kota dan di bantu oleh seorang wanita cantik pun membuat dia memanggilnya mama, itu karena dia sangat merindukan sosok seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sejak lahir dan saat melihat wanita itu bocah itu langsung menginginkan wanita itu menjadi mamanya.
Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28_Persiapan
Tak terasa besok adalah hari bahagia yang ditunggu-tunggu oleh Inez dan Bara, meski pernikahan ini dulunya bertujuan untuk Daniel agar bisa merasakan rasanya memiliki seorang mama namun Bara juga bersyukur dia memilih Inez karena selain cantik dan sayang akan sang anak, dia juga sangat baik dan sayang terhadap orang tuanya.
Sekarang Inez berada di butik dengan sang calon mertua mama Laras untuk mencoba gaun pengantin yang di inginkan.
Padahal beberapa hari lalu Bara sudah mengajaknya untuk mencoba gaun nya namun mama Laras mengatakan bahwa beliau ingin melihatnya juga, padahal kemarin mereka sudah sepakat untuk Inez tetap bekerja hari ini.
Sebenarnya Inez hari ini seharusnya tetap bekerja karena banyak sekali yang harus ia kerjakan, namun mama Laras menentangnya dan menyuruh untuk cuti beberapa hari.
Awalnya Inez menolak karena pasti akan menambah beban kerjanya nanti saat kembali bekerja namun mama Laras tetap lah mama Laras dan Inez tidak tega jika harus membantah.
Inez pun izin kepada pak Darto dengan alasan dia sedang sakit sehingga mungkin memerlukan beberapa hari untuk penyembuhan.
Mendengar itu pak Darto sedikit tidak terima jika Inez harus izin, namun dia sadar bahwa Inez baru saja sembuh kemarin mungkin dia juga harus istirahat lagi.
Pak Darto pun menyetujuinya dan bilang bahwa pekerjaannya sementara waktu akan di ambil alih oleh Neta.
Sedangkan Bara sebenarnya ingin sekali menemani Inez melihat baju pengantinnya namun karena pekerjaan yang mendesak sehingga Bara tidak bisa menemani Inez jadilah sang mami yang menemani.
Kebetulan butik tersebut juga milik tante angel yaitu tante dari Bara yang berarti adik dari mama Laras.
"Hai, kak!" sapa tante angel saat melihat Inez dan mama Laras masuk ke dalam butik tersebut.
"Hai angel, bagaimana dengan gaun yang sudah aku pesan?" tanya mama Laras kepada sang adik.
Mama Laras memang sudah memesan gaun itu jauh-jauh hari karena dari firasatnya berkata bahwa Inez akan menjadi mantunya saat Inez mengurus Daniel yang berada di rumah sakit waktu itu.
"Tenang saja kak, semuanya sudah beres, kemarin Bara sama calonnya juga sudah melihatnya." tante angel berkata seperti itu dengan isyarat tangannya.
"Siapa namanya cantik lupa tante?" tanya tante angel kepada Inez.
"Inez, tante." ucap inez menjawab pertanyaan dari tante angel.
"Nama yang cantik seperti orangnya," sahutnya lagi.
"Terima kasih, tante!" sahut Inez dengan sedikit malu karena mendapatkan pujian tersebut.
"Sini Nez, ikut tante."
Inez pun mengikuti arah langkah tante angel yang menuju ke lantai dua di ikuti oleh mama Laras yang juga ikut ke atas.
Setelah sampai ternyata bagian atas berjejeran gaun pengantin yang sangat cantik cantik sekali membuat Inez terperangah melihatnya.
Dia bisa memastikan bahwa gaun tersebut memiliki harga yang sama sekali tidak murah.
"Sini sayang, kamu ganti pakaian kamu kita coba lihat apa yang sekiranya kurang atau berlebihan!" ujar tante angel.
Inez hanya mengikuti saja tanpa membantah, dia pun masuk ke ruang ganti sedangkan mama Laras dan tante angel sedang menunggu Inez sambil berbincang-bincang.
"Calon pengantin sudah siap!" ucap salah satu pegawai tante angel membuat mereka berdua pun melihat ke arah ruang ganti tersebut.
Tirai ruang ganti tersebut pun di buka menampakan Inez dengan balutan gaun pengantin yang sangat cantik dengan bagian bawah gaun mengembang seperti gaun princess sedangkan bagian atas tidak terlalu terbuka dengan taburan beberapa mutiara dan berlian mahal di bawah leher terkesan sangat simpel namun mewah.
"Wah cantik sekali kamu sayang," sahut mama Laras menuju ke arah Inez.
Pujian dari mama Laras tersebut membuat Inez malu parah karena merasa bahwa pujian tersebut terlalu berlebihan.
"Iya kak, sangat cantik ya! Bara emang gak salah pilih calon ini mah," tutur tante angel menimpali ucapan mama Laras.
Setelah merasa bahwa gaun pengantin tersebut sudah cocok dengan Inez mama Laras pun mengajak Inez untuk makan siang karena dari tadi selama fitting mama Laras sudah sangat kelaparan.
Mereka sekarang berada di restoran barat dengan hidangan yang mengiurkan, mama Laras memesan banyak sekali makanan membuat Inez tidak habis fikir.
"Mama beneran makan sebegitu banyaknya?" tanya Inez mencoba mengerti.
"Iya, sayang."
Setelah itu mereka pun makan makanan barat tersebut dengan lahap karena jujur Inez sebenarnya juga sangat lapar sebenarnya.
Selesai makan siang Inez pun berencana untuk kembali ke mansion Bara karena Inez merasa pasti Daniel sudah pulang dari sekolahnya.
🥕🥕🥕
Sedangkan Bara sedang berada di rapat penting dengan salah satu koleganya untuk membahas beberapa rencana bisnis yang telah mereka sepakati.
"Saya akan sangat senang jika proyek ini berhasil," sahut Bara dengan tersenyum namun sikap tegasnya tidak hilang.
"Pasti tuan." ucap kolega bisnis nya senang karena presentasi nya diakui oleh pebisnis sukses ini.
Setelah itu rapat pun selesai tanpa kendala dan Bara menuju ke ruangannya untuk menandatangani beberapa berkas yang sangat penting.
Sesudah itu Bara pun mengajak Mike untuk ke hotel tempat ia dan Inez akan mengadakan resepsi.
Setelah sampai Bara segera melihat prosesnya dan hampir 99% semua sudah siap tinggal pelaksanaan acaranya saja.
Meski tertutup tetapi dekorasi dan suasana tampak megah dan mewah sekali, hanya beberapa kolega penting saja yang di undang itu pun sahabat dari papa Dion dan juga Bara dan juga teman-teman dekat mama Laras saja, sedangkan Inez hanya mengundang beberapa teman dekat nya saja.
Awalnya Inez meminta agar tidak di rayakan namun mama Laras ngotot hari ada resepsi meski kecil dan hanya beberapa keluarga saja.
Inez juga memberitahukan kepada Maya sahabatnya yang juga orang yang selalu membantunya dalam keadaan susah.
Awalnya Maya sangat terkejut saat mendengar bahwa sahabatnya itu akan menikah namun yang lebih mengejutkan adalah calon suami dari sahabatnya yang bukan orang sembarangan malah membuatnya lebih kaget.
Namun Maya mendoakan sang sahabat agar pernikahan nya langgeng dan sampai maut yang memisahkan tanpa ada rintangan berlebih.
Sedangkan untuk Neta dan mbk Risma dia berencana akan memberitahukannya nanti malam, dia berencana juga untuk mengundang sahabat-sahabatnya tersebut.
Saat pulang ke mansionnya Bara mencari keberadaan Inez dan juga Daniel yang ternyata mereka berdua sedang bermain di taman belakang dengan Inez mendorong pelan ayunan yang di naiki oleh Daniel.
"Lebih kencang ma!" teriak Daniel senang sekali.
"Enggak boleh kencang kencang sayang," sahut Inez.
Bara melihat rona kebahagiaan dari mereka berdua ikut senang rasanya, perlahan dia menghampiri mereka berdua namun Inez dan Daniel tidak menyadarinya.
Tiba-tiba saja Bara berdiri di belakang Inez membuat sang empunya badan kaget dan berbalik.
"Astaga kak," sahut Inez terkejut.
"Papa!" teriak Daniel dan menghentikan ayunannya kemudian berlari untuk sampai ke papanya dan meminta di gendong.
"Aduh anak papa manja banget sih," sahut Bara mendapat senyuman dari Inez.
"Masuk yuk!" sambungnya lagi.
Mereka bertiga pun masuk ke dalam dengan Inez membuatkan minuman untuk Bara di bantu dengan Daniel yang hanya melihatnya saja sedangkan Bara ke atas untuk bersih-bersih diri.
Setelah selesai mandi Bara merasa badannya jauh lebih segar dari pada tadi, dia segera turun ke bawah untuk melihat aktivitas Inez dan Daniel.
Daniel sedang berada di kamarnya untuk belajar dengan guru lesnya, Bara memang sudah menjadwalkan les untuk Daniel, meski sebenarnya Daniel sudah sangat pintar di usianya yang baru genap 3 tahun namun Bara tetap ingin membuat sang anak belajar hal-hal baru.
"Daniel mana Nez?" tanya Bara saat baru saja sampai di ruang tamu dan Inez sedang menonton televisi.
"Lagi belajar kak," sahutnya.
"Oh."
"Kak aku mau izin untuk ketemu sama Neta dan mbak Risma rekan kerja ku dan juga sahabatku," izin Inez kepada Bara.
"Aku anter!" ujarnya.
"Gak usah, aku bisa sendiri kak!" Inez mencoba menolak.
"Aku anter atau enggak sama sekali!" ancam Bara berhasil membuat Inez mau tidak mau mengiyakan ucapan Bara.
"Iya udah terserah."
Dengan kesal Inez pergi ke kamar untuk mengganti pakaiannya menjadi pakaian untuk keluar rumah.
.
.
Bersambung.....
liburan ditempat mewah ..enak banget ..
asikkk deh ..