Genggam Tanganku Sayang Selamanya

Mario yang mulai kembali merasa jengkel dengan Angel yang telah menyebutkan nama pria lain di hadapannya. Akhirnya dia pun kembali kehilangan kesabarannya. Mario kembali memaksa Angel untuk melayani hasratnya yang dipicu oleh kecemburuan yang luar biasa di dalam hatinya.

" Kamu gila!" ucap Angel memukuli dada Mario, ketika Mario sudah terbaring lesu di sebelahnya karena kelelahan setelah olah raga bersama. Tenaganya terkuras habis setelah melampiaskan emosinya kepada wanita yang sudah dia cintai, sejak pertama kali dia melihatnya di bandara di Australia.

" Kau yang sudah membuatku gila, jangan salahkan aku!" ucap Mario sambil menarik tubuh Angel ke dalam pelukannya Angel berusaha untuk melepaskan diri tetapi Mario tidak mau mengalah sama sekali.

Akhirnya Angel hanya bisa pasrah di dalam pelukan laki-laki yang sebenarnya sangat mempesona baginya.

" Tidurlah lagi. Kau pasti capek sekali setelah dua kali melakukan olahraga paling menyenangkan bersamaku!" ucap Mario sambil memejamkan matanya.

" Aku harus pulang. Dion Sekarang pasti sedang mencariku dengan panik. Kalau sampai dia melaporkan kepada mamaku kalau aku tidak pulang semalaman, habislah aku!" ucap Angel berusaha untuk bangun dari tempat tidur.

" Dion lagi? Kau sengaja bikin aku marah kan? Apa sengaja biar aku menggila lagi dan kembali menidurimu, hmm?" ucap Mario sambil mengeratkan pelukannya kepada Angel. Angel kebingungan dengan kelakuan Mario begitu membenci Dion.

" Kamu tuh aneh tahu gak sih? Kenapa hanya mendengar nama Dion saja membuatmu gila begitu?" ucap Angel sambil berusaha untuk bangkit dari tempat tidur. Akan tetapi Mario tidak mengizinkannya sama seperti.

" Aku tidak akan pernah mengizinkanmu untuk bertemu dengan laki-laki lain. Kau adalah milikku! Apa kau dengar itu?" tanya Mario kepada Angel yang langsung memutar bola matanya dengan malas mendengarkan ke posesifan seorang Mario terhadapnya.

" Aku adalah milik diriku sendiri! Awas, sana minggir! Kau ini apa-apaan sih? Berbuat sesuka hatimu saja! Memangnya kau pikir kau itu siapa?" ucap Angel marah sambil mengerucutkan bibirnya dan dia tetap berusaha untuk keluar dari pelukan Mario.

" Pokoknya satu kali lagi kau menyebut nama Dion! Maka aku akan memperkosamu lagi!" ancam Mario tanpa merasa takut sama sekali kepada Angel yang saat ini merasa jengkel kepada Mario.

" Kenapa?" tanya Angel mulai penasaran.

" Karena aku mencintaimu dan aku tidak akan pernah membiarkan laki-laki lain memilikimu selain aku. Kau mulai sekarang adalah milikku! Kau adalah kekasih dari Mario Dirgantara! Paham?" tanya Mario sambil menatap tajam kepada Angel.

" Serah kamu deh! Tapi yang jelas, Aku harus pulang sekarang! Jangan sampai anak bengal itu keburu melaporkanku kepada Mamaku. Aih, bisa habis aku di marahin Mamaku." Mario benar-benar kesal karena Angel tidak mau menurut kepadanya.

" Mana ponselmu? Cepatlah, pinjam dulu! Aku harus menghubungi Dion untuk menjemputku di sini!" ucap Angel sambil mengadahkan tangannya ke hadapan Mario.

" Tidak mau! Aku tidak mau kau menghubungi laki-laki lain. Kalau kau mau pulang, biarkan aku sendiri yang akan mengantarmu!" ucap Mario bersikeras tidak mau menuruti keinginan Angel.

" Ya sudah cepat antarkan aku aku harus segera pulang!" ucap Angel berusaha untuk membangunkan Mario dari tempat tidurnya.

" Ayolah sayang! Berikan aku waktu untuk tidur 2 sampai 3 jam, hmmm? Karena aku sangat lelah sekali semalaman bercinta denganmu. Dan tadi dua ronde lagi olah raga kita, apa kau lupa sayang?" tanya Mario sambil memainkan rambut Angel yang sudah menjadi favoritnya.

Mendengarkan perkataan Mario seketika wajah Angel merona karena malu.

" Aku harus pulang sekarang Mario! Ya sudah aku pulang menggunakan taksi saja kalau kau tidak mengizinkan Dion untuk menjemputku di sini. Aku pinjam dulu uang Rp200.000 untuk membayar taksi!" ucap Angel sambil menggunakan kembali pakaian yang dia pinjam dari Mario yang untung saja tidak sampai sobek oleh perbuatan Mario.

" Oh tidak! Pinjamkan aku 500.000 karena aku harus membeli pakaian baru. Kalau sampai Dion melihatku menggunakan pakaian laki-laki, dia pasti akan curiga dengan apa yang kulakukan malam ini denganmu!" Angel tidak menyadari kalau tatapan Mario mulai menegang kembali ketika dia menyebutkan nama Dion di hadapannya.

" Aku tidak mau meminjamkan uang padamu! Biarkan saja Dion melihatmu menggunakan pakaianku. Supaya dia tahu bahwa kau adalah milikku!" ucap Mario dengan suara keras dan rasa jengkel kepada Angel.

Angel melirik kepada Mario yang sekarang sedang cemberut kepadanya.

" Kamu nih aneh sekali! Kenapa dari tadi selalu sensitif ketika mendengar nama Dion. Memangnya kau punya masalah apa dengan Dion?" tanya Angel kepada Mario yang malah memalingkan wajahnya dan kembali tidur.

" Kau punya masalah apa dengan Dion huh?" tanya Angel lagi merasa bingung.

" Kan aku sudah mengatakannya kepadamu! Jangan menyebutkan nama Dion lagi! Kenapa kau seperti menantangku huh?" tanya Mario kesana luar biasa kepada Angel.

" Serah kamu deh! Ya sudah pinjamkan saja aku Rp200.000 untuk ongkos taksi!" ucap Angel akhirnya menyerah untuk berdebat dengan Mario yang dari tadi ngegas terus setiap kali dia menyebut nama Dion.

Melihat Mario yang diam saja. Akhirnya Angel pun mengambil sendiri uang yang dia butuhkannya di dalam dompet milik Mario yang dia lihat ada di atas nakas di samping tempat tidurnya.

" Aku pinjam dulu! Nanti aku kembalikan ketika kita bertemu lagi!" ucap Angel sambil menggunakan sepatu miliknya.

Mario hanya menatap Angel dengan kesal karena Angel yang sangat keras kepala dan tidak bisa diperintah olehnya.

" Awas saja kalau sampai aku melihatnya bermesraan lagi dengan Dion! Akan aku buat dia tidak bisa pergi kemana-mana!" ucap Mario dengan tersenyum smirk.

Akhirnya Mario memutuskan untuk tidur lagi. Karena saat ini tubuhnya terasa benar-benar lelah seakan seluruh tulangnya telah lolos dari tubuhnya.

" Hah lelah sekali tubuhku. Kenapa dia masih bisa berlari seperti itu? Setelah aku menjebol segelnya dengan susah payah!" ucap Mario tidak habis pikir dengan kekuatan seorang Angel yang masih bisa berlari setelah apa yang telah dia lakukan semalaman kepadanya.

" Ah sudahlah! Itu urusan dia. Sekarang lebih baik aku tidur saja. Karena jam 10.00 nanti akan ada rapat dewan direksi dan juga para pemegang saham Dirgantara Group. Jangan sampai mereka mengetahui apa yang telah aku lakukan semalaman ini, karena melihat aku yang tidak fit saat rapat!" Mario pun kemudian menutup matanya dan menarik selimut untuk menutup tubuhnya yang polos karena aktifitas olah raga paginya sebanyak 2 ronde bersama Angel.

Sementara itu, Angel yang sudah berada di dalam taksi. Angel saat ini tengah mempertimbangkan untuk membeli pakaian baru untuk dirinya. Karena dia tidak mau kalau sampai Dion melihatnya menggunakan pakaian Mario saat ini.

" Pak tolong berhenti dulu di toko pakaian!" perintah Angel kepada sopir taksi.

Tadi Angel melihat banyak uang cash di dalam dompet Mario. Sehingga dia mengambil satu juta lebih untuk dia membeli pakaian yang layak dan pantas untuk dia gunakan. Sehingga tidak akan membuat Dion curiga kepadanya.

Setelah mendapatkan pakaian yang dia rasa cocok untuk stylenya. Angel langsung pulang ke apartemen miliknya yang juga ditempati oleh Dion tentu saja.

Dion sudah terbiasa hidup bersama dengan Angel selama di Australia. Oleh karena itu walaupun kedua orang tua mereka sudah memerintahkan dia untuk tinggal di kediaman utama. Akan tetapi Dion tidak mau melakukan hal itu. Dia lebih memilih untuk tinggal bersama dengan Angel di apartemen miliknya. Selain lokasinya yang bisa dikatakan lebih dekat dengan kantor, dia juga bisa menikmati masakan Angel yang sudah menjadi makanan favoritnya selama ini.