SUGAR MAMMY

Sebelum menuju restoran tempat pertemuannya dengan tuan Maxime Xena lebih dulu menghubungi Asistennya, meminta sang Asisten untuk membawa berkas berkas yang akan dibahasnya bersama tuan Maxime hari ini.

"Maya kamu bawa semua berkas yang akan kita bahas dengan tuan Maxime hari ini karena aku akan langsung ketempat pertemuan tanpa pergi kekantor lebih dulu".

"Baik nyonya Xena akan saya bawa materi yang anda pinta kesana sekarang".

"Terimakasih banyak Maya",ucap Xena lalu mengakhiri panggilannya dan segera melajukan mobilnya menuju restoran tempat pertemuannya siang itu.

Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam akhirnya Xena sampai ditempat itu.

Tempat rapat yang dipilih Xena adalah sebuah restoran Jepang dengan gaya klasik yang menghadap kesebuah bukit kecil,membuat suasana disana benar benar asri dan nyaman.

Setelah sampai ditempat itu Xena memeriksa jam dipergelangan tangannya dan saat tau waktu sudah menunjukan pukul 11 kurang 10 menit Xena segera menghubungi Maya.

"Dimana kamu sekarang Maya?",tanya Xena

dengan membuka pintu mobilnya untuk turun dari mobil.

"Saya sudah didalam nyonya Xena",jawab sang Asisten pada Xena yang membuat Xena segera berjalan masuk kedalam restoran.

"Apa tuan Maxime sudah datang?",tanya Xena lagi.

"Iya beliau sudah berada disini",jawab sang asisten yang membuat Xena langsung mempercepat langkahnya masuk kedalam restoran dan segera menuju ruangan pribadi yang sudah mereka pesan sebelumnya.

Sampai didalam ruangan itu dilihatnya Maya sedang duduk bersama Darent Maxime pria gagah dengan penampilan berwibawa meski usianya sudah diatas 45 tahun saat ini.

"Tuan Maxime maaf saya terlambat" sapa Xena dengan langsung menyalami pria itu ramah.

"Tidak nyonya Sander,hanya saya saja yang terlalu cepat datangnya kali ini karena kebetulan tadi saya juga ada pertemuan didekat sini".

"Oh syukurlah... lalu anda sendirian?",tanya Xena dengan duduk dikanan Maya yang posisinya berhadapan dengan Darent Maxime.

"Bersama asisten saya tapi tadi dia saya suruh pergi kekantor untuk mengambil berkas pekerjaan yang tertinggal mungkin sebentar lagi dia sampai".

"Oh...ya...jadi sambil menunggu mari kita makan lebih dulu",tawar Xena pada pria didepannya itu.

"Ya kurasa itu ide yang baik".

Mendengar persetujuan dari rekan bisnisnya itu kemudian Xena menyuruh Maya untuk memanggil pelayan karena mereka akan memesan makanan.

Dan tidak lama pelayan datang keruangan itu untuk mencatat pesanan mereka,tapi saat mereka sedang memesan tiba tiba seseorang masuk kedalam ruangan itu.

"Maaf saya lama tuan Max",ucap orang itu yang membuat tubuh Xena langsung membeku karena mendengar suara orang yang ingin dihindarinya itu ternyata sekarang ada disini ,siapa dia kalau bukan Oliver pemuda yang tadi pagi ditinggalnya kabur dari kamar hotel tempat mereka usai menghabiskan malam panas bersama.

"Pembicaraan belum dimulai nyonya Sander menyarankan untuk mengisi perut kita lebih dulu sebelum membahas pekerjaan",terang Darent dengan suara lembut pada pemuda itu yang tidak berani ditatap Xena karena Oliver memilih duduk disisi meja samping Xena .

"Syukurlah kalau begitu",jawab Oliver lagi dengan duduk tepat dihadapan Xena membuat Xena benar benar seperti mati kartu saat itu.

"Jadi, kamu ingin makan apa? ",tanya Darent pada Oliver setelah dia duduk.

"Samakan saja seperti pesanan yang lain tuan",jawab Oliver.

Mendengar itu Darent segera mengatakan pesanan pemuda itu pada pelayan restoran.

"Oh iya nyonya Xena kenalkan ini asisten saya Oliver King, dia adalah anak sahabat dekat saya yang tertarik untuk belajar bisnis karena itu saya sengaja menyuruhnya menjadi asisten saya supaya dia tau bagaimana dunia bisnis sebenarnya" terang Darent pada Xena karena Darent yakin Xena pasti merasa aneh mendengar Darent bersikap lembut saat bicara dengan Oliver tadi.

Mendengar Darent mengenalkan Oliver secara sopan padanya mau tidak mau Xena menoleh kearah pemuda itu yang juga menatapnya dengan ekspresi tidak terbaca saat mata mereka bertemu.

Xena menelan ludahnya sebelum mulai bicara lagi dengan Darent"Dia masih sangat muda tapi sudah punya semangat untuk bekerja",ucap Xena dengan tersenyum sopan pada Darent.

"Ya.. karena itu saya mencoba mendukungnya dengan memberinya peluang untuk maju".

"Anda benar tuan Darent karena waktu tidak bisa kembali dan jangan sampai kita menyesali apa yang sudah kita lakukan sebelumnya dalam hidup kita dengan melakukan hal yang sia sia saat kita masih muda".

Pembicaraan akrab mereka sedikit terjeda saat para pelayan datang mengantarkan makan siang mereka,tapi berlanjut lagi sambil mereka menyantap makan siang.

"Oh iya bukankah anda juga punya seorang putri dengan tuan Sander nyonya," ucap Darent yang langsung membuat Xena tersedak karena terkejut mendengar apa yang diucapkan Darent barusan dan membuat Xena langsung terbatuk keras.

Xena bermaksud mengambil air putih yang berada dihadapannya tapi sebelum dia meraih gelas itu Oliver sudah memberikan air putih untuknya

"Ini nyonya Sander",ucapnya lirih tapi penuh penekanan membuat Xena menatap kearah Oliver sambil mengambil gelas yang diberikan Oliver padanya.

"Terimakasih'', jawab Xena yang tidak dijawab apapun oleh Oliver.

"Maaf apa anda tersendak karena pertanyaan saya barusan? ",tanya Darent khawatir yang langsung dijawab Xena dengan gelengan.

"Bukan tuan Darent tapi kurasa ini karena makanan yang saya makan rasanya sedikit pedas.

"Anda tidak bisa makan pedas? ",tanya Darent khawatir karena memang benar makanan yang dimakan Xena itu mengandung wasabi.

"Jangan khawatir ini masih bisa dimakan",jawab Xena tidak ingin membuat Darent semakin tidak nyaman dengannya saat itu karena insiden barusan.

Tapi saat Xena bermaksud kembali menyuapkan makanan kemulutnya Oliver segera meraih piring Xena membuat Xena terkejut.

"Kenapa? ",tanya Xena reflek karena biasa bicara dengan Oliver apa adanya.

"Kalau memang tidak bisa makan jangan memakannya lagi,makan saja ini yang tidak pedas",ucap Oliver dengan memberikan makanan miliknya yang belum disentuhnya sementara piring Xena diambilnya.

Xena ingin protes tapi langsung mengurungkan niatnya saat mendengar Darent ikut bicara.

"Benar apa yang dikatakan Oliver nyonya Xena,jangan memaksakan diri untuk makan makanan anda yang pedas itu,saya takut itu bisa membuat anda terkena masalah lambung nanti,kalau anda mau saya akan memesankan lagi makanan yang baru untuk anda".

Mendengar itu Xena segera menggeleng,"Tidak perlu saya makan milik Oliver saja toh ini belum disentuhnya",ucap Xena cepat.

"Baiklah kalau begitu, lalu kamu apa mau pesan yang baru Oliver",tawar Darent pada putranya.

"Tidak perlu tuan Darent saya tidak masalah makan dari piring milik nyonya Sander" jawab Oliver yang langsung menyendok makanan dipiring itu dan segera memasukannya kedalam mulutnya.

Melihat apa yang dilakukan Oliver Xena hanya diam tidak mengatakan apapun karena khawatir dia akan salah bicara nanti didepan Darent Maxime.

Jangan lupa like dan koment juga tinggalkan gift kalian seiklasnya ya reader 😊😊.