Single Mamy

Tanpa Emilia sadari. Ternyata ada seseorang yang sedang memperhatikannya, Orang itu mengikuti Emilia dan terus memperhatikannya.

📞: Halo tuan. Target sudah dalam pantauan

📞: Bagus. Terus ikuti dia dan pastikan malam ini dia ada dalam genggaman kita

Setelah mengatakan hal itu sambungan telponnya terputus. Mendengar kabar dari orang suruhannya membuat Ferdian mengangkat kedua sudut bibirnya.

"Akhirnya malam ini aku bisa menjadikanmu target yang selanjutnya Emilia" Ucapnya

Tok...tok...tok...

"Masuk" Ucap Ferdian

"Maaf pak. ternyata kita ada meeting dadakan dengan perusahaan BAGASKARA grup. Owner dari perusahaan itu mengajak kita untuk meeting 1 jam lagi di Restoran Alaksa.

"Baiklah. kamu siapkan semua berkas yang akan kita gunakan untuk meeting. 10 menit lagi kita berangkat" Ucap Ferdian pada Sisil. Sekertaris Ferdian di kantor

Ferdian adalah seorang CEO muda yang berhasil merintis sebuah perusahaan yang bergerak di bidang expedisi. Biarpun umurnya masih 26 tahun. Namun Ferdian sudah bisa menjadi pengusaha muda yang berhasil.

Pria itu di besarkan di sebuah panti asuhan. Karna kedua orang tuanya meninggal karna sebuah kecelakaan. Untungnya Ferdian masih bisa di selamatkan dan di besarkan di salah satu panti asuhan di kota bogor.

Awalnya dia adalah pria sholeh baik dan dermawan. Namun, Karna sebuah kejadian yang membuatnya terluka sudah merubah Ferdian menjadi sosok yang sangat kejam. Dan karna kejadian itu juga Ferdian mencoba memulai bisnis yang dia rintis dengan jerih payahnya sendiri.

Bisnis yang Ferdian jalani tanpa di sangka ternyata dapat berkembang pesat dalam waktu 1 tahun. Ferdian menjadi seorang CEO di perusahaannya sendiri yang bergerak di bidang expedisi.

Selain pintar dalam segala hal. Ferdian juga adalah seorang pria tampan. Pria itu benar-benar berubah sangat jauh beda dengan Ferdian 3 tahun yang lalu.

DI JAKARTA

"Ma. Kenapa sih Siren selalu saja mencari masalah dengan keluarga suaminya" Ucap Wirayudo setelah mendapat kabar dari Winarto jika Siren di temukan selingkuh dengan pria lain

"Ada apa pa. Kenapa papa terlihat marah seperti itu?" Tanya Melinda yang memang tidak tau apa-apa tentang anak bungsunya

"Kenapa Siren selalu bikin malu keluarga kita ma. Harus sampai kapan. Memang anak itu benar-benar nurun sama bapaknya yang tidak tau diri itu" Ucap Wirayudo marah

"Sudah pa. Jangan pernah menyebutkan pria brengsek itu lagi. Mama mohon jangan ingatkan mama dengan peristiwa itu pa. hal itu sudah membuat mama trauma" Ucap Melinda begitu lirih

"Iya ma. Maafkan papa. Tapi papa sudah tidak habis pikir lagi dengan Siren. Bisa-bisanya dia menuruni sifat bapak kandungnya. benar-benar memalukan. Anak itu sudah mau mencoreng nama baik keluarga kita. Apa kurangnya papa selama ini. Apa uang yang kita berikan masih kurang"

"Papa capek dengan sikap Siren ma. Lama-lama dia papa coret dari daftar keluarga kita" Ucap Wirayudo lagi

Sudah sangat sering Winarto mengatakan jika Siren sering bersama dengan pria lain di sebuah Club malam. Dan hal itu tentu saja sudah membuat Wirayudo sangat merasa mala atas kelakuan Siren.

"Maafkan mama pa. Maafkan mama yang sudah melahirkan seorang anak seperti dia" Ucap Melinda dengan menundukkan wajahnya.

"Maafkan Siren yang sangat berbeda dengan Emilia anak kita. Mungkin Siren seperti itu karna menuruni sikap papa kandungnya yang seorang penjahat"

Tanpa mereka sadari. Ternyata ada Siren yang mendengar semua pembicaraan antara Melinda dan Wirayudo. Wanita itu masih terus menyembunyikan dirinya di balik tembok ruang tengah di kediaman Wirayudo

"Apa maksud dari semua ini. Aku bukan anak papa Wira" Ucapnya begitu terkejut saat mendengar sebuah kenyataan yang selama ini tidak perah Siren ketahu

"Apa itu alasannya kenapa selama ini papa lebih menyayangi kak Emil dari pada aku. Aku anak seorang penjahat! Siapa sebenarnya papa kandungku" Ucap Siren lagi

Siren memang bukan anak kandung Wirayudo. Karna Siren adalah hasil dari sebuah kejadian tak terduga 23 tahun yang lalu. Tepatnya di saat Wirayudo sedang menangani sebuah kasus di luar kota dan mengharuskan pria itu harus stay di kota itu selama kurang lebih 1 bulan.

Sedangkan Melinda tidak bisa ikut karna saat itu Emilia sedang sakit dan di rawat di rumah sakit.

Flashback 21 tahun yang lalu

"Ma. Maafkan papa ya, Papa ada kerjaan di luar kota. Kali ini papa sedang menangani sebuah kasus tanah sengketa di kota makasar.Apabila papa bisa memenangkan kasus ini. Klien papa akan memberi bayaran yang sangat menjanjikan. Kita bisa langsung beli rumah baru dari hasil kali ini ma. Selain itu Emil bisa langsung di operasi"

"Tapi pa. Apa papa bisa memenangkan kasus ini?"

"Ma. Percaya sama papa. Papa berjanji akan memenangkan kasus ini demi biaya buat operasi Emil dan kehidupan kita yang lebih baik lagi"

"Baiklah pa. Papa hati-hati di sana ya pa. Jangan lupa terus kabarin mama"

"Iya ma. Papa akan berangkat malam ini. Mama baik-baik sama Emil ya"

"Iya pa"

Tanpa mereka sadari ternyata ada seseorang yang sedang mendengarkan pembicaraan dari Wiratudo dan Melinda. Mendengar kabar jika Wirayudo akan ada pekerjaan di luar kota membuatnya mengangkat kedua sudut bibirnya.

'Akhirnya ada kesempatan' Batinnya

Siang berlalu. Setelah magrib Wirayudo benar-benar berangkat ke kota makasar untuk menangani kasus tanah sengketa dari kliennya.

Setelah kepergian Wirayudo. pria yang sejak tadi bersembunyi di balik tembok belakang rumah Wirayudo langsung masuk ke dalam rumah itu. Rumah yang tidak begitu besar membuatnya leluasa masuk ke dalam tanpa ada halangan dan rintangan.

Pria itu masuk ke dalam kamar Melinda dan menemukan Melinda yang hanya menggunakan Lingerie yang sangat terbuka. Melihat pemandangan di depan matanya membuat Baron semakin mendekat dan langsung memeluk Melinda dari belakang.

"Papa kok masih di sini. Katanya mau berangkat?" Tanya Melinda

Wanita itu memang sudah biasa jika mau tidur hanya menggunakan sebuah Lingerie. ada atau tidak ada Wirayudo. Lingerie sudah menjadi pakaian malam ternyaman buatnya.

"Kok diem pa. katanya pesawatnya setengah jam lagi"

Mendengar suara lembut Melinda membuat Baron semakin mengeratkan pelukannya. "Aku datang sayang" Ucapnya tepat di telinga Melinda

Mendengar suara itu membuat Melinda membalikkan tubuhnya" Kamu. Ngapain kamu kesini. Pergi Baron pergi. Aku mohon jangan apa-apain aku" Ucap Melinda pada Baron

"Sayang. Kamu ini kenapa, kamu meminta aku untuk pergi dari sini? No no no. ini adalah kesempatan emas yang selama ini aku nantikan. Aku sangat menginginkan mu sayang" Ucap Baron yang saat ini sudah mengukung di atas Melinda

"Aku mohon jangan lakukan ini Baron. Aku mohon" Ucap Melinda begitu mengiba dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca

"Tapi aku ingin bersenang-senang dengan mu sayang. Kamu sudah menolak ku. Oleh karena itu, Biarkan aku menikmati tubuhmu malam ini saja" Ucap Baron

"Tidak Baron. Aku mohon jangan" Ucap Melinda begitu lirih

Namun orang yang bernama Baron tidak mendengarkan ucapan Melinda. Pria itu ternyata benar-benar menikmati tubuh Melinda. Wanita yang selama ini dia cintai. Namun cintanya bertepuk sebelah tangan.

"Terimakasih untuk malam ini sayang" Ucap Baron pada Melinda