NovelToon NovelToon
Terjebak Perjodohan Sang CEO

Terjebak Perjodohan Sang CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perjodohan
Popularitas:18M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Kisah cinta dua insan dengan karakter bertolak belakang yang diawali dengan keterpaksaan demi bakti kepada kedua orang tua. Jelita Khairani, gadis cantik 21 tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikannya tak dapat mengelak kala kedua orang tuanya menjodohkannya.

Namun siapa sangka yang di maksudkan sebagai calon suaminya adalah pria yang sama dengan seseorang yang ia juluki "ALIEN, MANUSIA KAYU, dan PRIA KAKU" seusai pertemuan pertama mereka.

Dialah Abima Raka Wijaya, pria dengan segala keangkuhan dengan masa lalu menyakitkan yang membuatnya tak mampu berdamai dengan diri tidak mungkin menerima begitu saja keputusan orang tuanya. Kehadiran Kinan di lubuk hatinya menjadi alasan utama ia tak dapat membuka diri pada sembarang wanita.

Akankah Raka melupakan Kinan dan menerima kehadiran Jelita? Bagaimana jika suatu saat sang mantan kekasih berniat kembali padanya?

Ig: desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendadak Ciut

Waktu berlalu begitu cepat. Jelita mencoba menyesuaikan diri dengan pekerjaan dan suasana di tempatnya bekerja. Perlahan beberapa rekan kerja mulai membuka diri dan menerima dengan baik kehadirannya di divisi tersebut. Perkerjaan yang harus dikerjakan silih berganti menyapa. Suasana di Kantor tampak selalu produktif tiap harinya. Karyawan berkutat dengan pekerjaan mereka.

*****

Hari ini adalah hari yang di tunggu sebagian besar karyawan. Namun tidak dengan Jelita siapapun bosnya dia harus tetap bekerja sebagaimana tanggung jawab yang ia terima sebelumnya pikir wanita itu. Para karyawan berbaris rapi menyambut kedatangan Direktur Utama yang merupakan anak dari pendiri pendiri perusahaan.

Raka tampak gagah di iringi beberapa orang di sisi kanan kirinya. Tatapannya fokus kedepan terlihat karyawan menunduk sopan. Suasana kantor tampak sunyi hanya terdengar derap langkah tegas sang Direktur bersama pengiringnya.

Mata Raka tertuju pada seorang wanita cantik yang menundukkan wajahnya patuh seperti karyawan lain pada umumnya. Ia melirik ID Card wanita itu ketika berada tidak jauh darinya. Sudut bibirnya tertarik tipis, tampak tersenyum sinis entah apa yang ia pikirkan.

Raka memperkenalkan diri di depan para karyawan.

Sejenak mendengar suaranya Jelita merasa tidak asing dengan suara itu. Dia yang awalnya tidak peduli siapapun atasan barunya menjadi penasaran tiba-tiba. Namun, untuk mengangkat kepala Jelita terlalu takut.

Hingga ketika pria itu selesai memberikan wejangan kepada para karyawan ia berlalu pergi menuju ruangannya. Jelita mengangkat kepalanya dan terlihat punggung atasannya mulai menjauh.

"Perasaanku saja. Kebetulan aja suaranya mirip yakan!" Jelita meyakinkan dirinya.

"Kenapa, Ta, kesemsem ya sama atasan baru?" Rhania yang berdiri disebelahnya tampak penasaran dengan jelita yang masih terus melihat kearah ruangan atasannya.

"Bukan gitu Rhan. Perasaan gue gak enak. Kenapa ya?" Jelita berdalih mencoba melupakan ketakutannya.

"Belum makan kali. Udah buruan balik kerja ntar di omelin Bu Arne makin ga enak hati." Rhania menarik tangan Jelita.

Sepanjang hari Jelita terlihat tidak fokus menyelesaikan pekerjaannya. Rhania beberapa kali menegur Jelita karena terlihat begitu berbeda setelah kejadian tadi pagi.

"Masa iya itu dia. Kalau memang iya mati gue," Jelita berucap dalam hati sembari mencoret asal kertas di atas meja kerjanya.

"Gak mungkinlah, tenang Jelita suara kayak dia tu pasaran ya nggak. Iya banget!" Jelita tak henti-hentinya menyakinkan dirinya namun sesaat kemudian dia kembali ragu.

Pekerjaan yang harus ia kerjakan belum juga selesai ketika waktu pulang tiba. Terpaksa Jelita pulang telat hari ini, terlalu sibuk dengan pikirannya tentang pria itu membuatnya terpaksa berkutat dengan pekerjaannya hingga malam hari.

Waktu menunjukan pukul 08 malam ketika Jelita menyelesaikan pekerjaannya. Jelita melangkah gontai keluar dari ruangannya. Terlihat begitu lelah. Kantor mulai terlihat sepi, hanya beberapa orang yang masih berada disana. Jelita menunggu lift terbuka untuk turun kelantai dasar.

Ketika lift terbuka tampak Raka berdiri didalamnya di temani Andra asistennya. Jelita lagi-lagi terkesiap ketika pandangan mereka beradu, baru saja ia dapat melupakan apa yang membuatnya gusar, dan kini harus menghadapi kenyataan bahwa yang ia takutkan benar adanya. Sesaat Jelita diam ditempat tak sanggup melangkahkan kakinya.

"Masuklah, Nona, jangan terlalu sungkan." Andra mempersilahkan Jelita untuk turun bersamaan.

"Terimakasih." Jelita masuk seraya menunduk dan mengambil posisi berdiri dibelakang Andra. Jelita meremas jari tangannya yang terasa dingin. Ia seakan takut untuk bernafas sekalipun.

"Mati gue, ini kan bener cowok yang waktu itu, lagian ngapain bisa ketemu disini sih, kalau gue tahu dia calon atasan gue lebih baik di omelin Bu Arne satu Minggu." Jelita berucap dalam hati seraya mengutuk perbuatan tidak sopannya yang ternyata salah sasaran.

Tanpa ia sadari Raka memperhatikan pantulan wajah Jelita yang terlihat begitu takut. Raka tampak menyeringai dengan ekspresi yang tak bisa dibaca. Jelita tersadar ketika pintu lift sudah terbuka dan atasannya telah berlalu meninggalkannya, Jelita menghela nafas kasar.

Jelita menyusuri loby dengan lemas, pikirannya kembali melayang jauh. Segera ia menghampiri seseorang yang sudah menunggunya didepan kantor.

"Tumben lo telat! Kenapa, Kak?" Randy bertanya penuh selidik karena baru kali ini ia harus di repotkan oleh kakaknya.

"Lembur dikit, tumben mau jemput gue?" Jelita mengalihkan pikiran kacaunya dengan sedikit bergurau dengan adiknya.

"Demi Ibunda tercinta, kalo cuma mikirin lo mah gue juga gak mau malem-malem keluar demi jemput lo doang!" Randy menjawab candaan kakaknya dan menampatkan cubitan kecil ditangannya.

"Bilang makasih kek, maen cubit aja." Randy tak terima dengan perlakuan kakaknya.

"Iya. Makasih adikku sayang, ntar gajian gue traktir." Randy hanya memutar matanya malas ketika kakaknya bersikap manis padanya.

Jalanan malam tampak masih ramai, lampu jalan masih setia memberikan penerangan pengguna jalan yang berlalu lalang. Randy sedikit heran dengan perubahan kakaknya yang terlihat berbeda dan lebih memilih diam.

*****

Kegelisahan yang membuat Jelita begitu kacau tidak bisa disembunyikan bahkan di hadapan keluarganya.

"Makan yang bener Jelita, itu nasinya jangan di anggurin." Jelita tersadar dari lamunannya ketika Bu Rini menegur cara makannya.

"Aku nggak laper Bu," Jelita terlihat lesu

"Baru sekali lembur aja udah kayak gak mau idup." Randy menyambar di sebrang jelita dan mendapat tatapan tajam dari kakaknya.

Jelita memilih meninggalkan acara makan malamnya yang belum selesai. Nafsu makannya mendadak hilang. Ia memilih tempat tidur sebagai pelabuhan untuk menghilangkan lelahnya hari ini.

"Mati gue, tamat riwayat nih." Jelita begitu frustasi kali ini. Berbicara dengan boneka di sudut tempat tidurnya.

"Gak mungkin kan gue di pecat. Masa baru kerja udah jadi pengangguran lagi. Nggak kan Cong, Bisa engga keluarin mesin waktu kayak Doraemon gitu, atau obat penghilang ingatan juga boleh kalau ada. Jawab dong kamu kok diem dari tadi!"

Jelita mengeluarkan keluh kesahnya pada boneka kesayangannya seolah menganggap boneka itu mengerti apa perasaannya. Jika orang lain melihatnya mungkin akan menafsirkan bahwa dia sudah tidak waras. terdiam sejenak "Eh bentar, diakan liat gue biasa aja. Apa mungkin lupa ya?" Jelita berpikir sejenak lalu meraih ponselnya. Jarinya begitu lihai mengetik sesuatu dan terlihat fokus membaca hasilnya.

Dampak negatif pertemuan pertama yang terkesan buruk.

Apakah Laki-laki lebih mudah melupakan kejadian memalukan.

Apakah Laki-laki lebih rentan mengidap amnesia.

Apakah membuat baju seseorang menjadi kotor adalah hal yang tidak bisa dimaafkan.

Tolong aku, Pekerjaanku terancam segera berikan jawaban.

Beberapa riwayat pencarian yang Jelita lakukan terkesan konyol. Kejadian beberapa waktu lalu kembali membuat kejiwaannya mungkin sedikit terganggu. Keberanian melekat dalam dirinya seketika ciut.

Niat buruk yang pernah ia ucapkan dulu seakan lenyap begitu saja ditelan rasa takut. Pilihan terbaiknya saat ini hanya diam. Adakalanya memilih diam adalah jalan terbaik. Diam bukan satu-satunya jalan dalam menyelesaikan masalah. Namun setidaknya tidak akan menambah masalah pikirnya.

TBC 🌻

.

.

.

Makasih💜

1
Wani Ihwani
jangan ganggu anabul, jelita ibarat kucing, kalau jelita si anabul sudah terancam habis lah ,,,,, keren si jelitaa💪💪💪
Wani Ihwani
Luar biasa
Wani Ihwani
maap ya tor aku pembaca novel mu yng setia baru komen, karna gak sabar mau cepat baca nya 😊😊
Eliyah
bagus
Eliyah
dari awal sampai bab ini aku baru bisa komen...ini tentang batas kedip Jelita ke suami kurang... menghormati dan menghargai banget,, prilakunya kurang mencerminkan kepribadian seseorang istri yang baik agak egois dan kekanak-kanakan... bahkan cara memanggil suaminya juga...GK sopan, kalo ada kebersamaan dgn Rania aku suka sekali apa adanya.... maaf 🙏 kak author bukan saya menghina karyamu,... saya tetap menghargai ko' tetap semangat 💪 dalam berkarya 👍👍👍🏻👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Wani Ihwani: panjang amat komen nya mbak gak capek tu jempol
total 1 replies
jumirah slavina
betul itu🤣🤣/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
jumirah slavina
uwow es krim hangat🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mudahlia
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Abwa Jufry
Dari awal kok aku udah feeling
jumirah slavina
Taa.... laki Lo narsis noh🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yuni Harti
Luar biasa
jumirah slavina
iidddiiiiihhh merebut...
hheehhhh ngaca woi ngaca...
😤🤪🤣🤣
Abwa Jufry
Luar biasa
Abwa Jufry
eh Kotaku tercinta muncul disini
jumirah slavina
dan Aku sdh baca ulang lg🤭🤭🤭
melanglang baca ulang novel²mu Aku tuh... nunggu novel baru mu...
penasaran Aku tuh...
apa AnetPras / DoraCipung
hhuuuuaaaaaaa gak sabarrr
jumirah slavina: sama² Ayank OtorKu😘🥰 Krn emank cerita² km tuh bikin candu Aku 🤭🤭
Desy Puspita: Makasih banyak, Kak🤧❣️❣️🥰
total 2 replies
Restu Mulyani
egois banget sih Raka..
mau kedua nya...
Norma Wati
Luar biasa
Eka 'aina
kok curiganya aku mlh sama temen Raka si Leon atau siapa yaa kok lupa
sakadapoerfatma sakadapoerfatma
Kecewa
Eka 'aina
jeliturrr keren👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!