"Umi, mau ngenalin kamu dengan anak teman Umi Zah.." . Jelas Umi dengan Lembut. Sungguh, bagai tertusuk peri di hatiku. Dari dulu Umi tak perna membicarakan soal perjodohan untukku. Dan begitu sedih hatiku karna Aku benar benar tak mampu menolak apapun keinginan Umi. Dan yang membuat aku dilema adalah aku sudah merimah sebuah ta'aruf dari santriwan juga di sini yang sudah bergelar seorang Ustadz.Meski aku belum menceritakan semua pada keluargaku.
Dan lebih mengejutkan lagi aku harus mau menerimah perjodohan ini, untuk menuntun calon suamiku yang Notabennya adalah anak Geng Motor. Lantas, dapatkah aku mencintainya..? dan menjadikan keluarga kecil kami sakinah mawaddah warrohmah..??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna Anisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hanyalah Kau
Al melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia terlihat tersenyum sendiri, mungkin saat ini bayangan istrinya tengah memenuhi pikirannya.
Tiba-tiba suara ponselnya berdering
📲
📲
"Halo Ma.. " saat mengangkat handphone nya ternyata Mama Ratih yang menghubunginya.
"Kamu gak jadi pulang sekarang.? " Suara Mama Ratih terdengar di sebrang sana.
"Ini Al lagi di jalan, mau ke kantor Ma. " jawab Al.
"Jadi kalian menginap lagi di rumah Uminya Azizah.? "
"Iya Ma, "
'Maaf Ma, bukan maksud Al membohongi Mama. Tapi, Al belum bisa menjelaskan' batin Al.
"Em.Ya sudah kalau gitu, tapi cepat pulang ya Sayang. Di rumah terasa sepi sekali. " ucap Mama.
"Iya Ma, besok Al pastikan pulang. "
"Iya sayang. Hati-hati di jalan ya sayang. "
"Iya ma. "
Tut... Al mematikan handphone dan meletakkan lagi di sampingnya.
**
Azizah terlihat jenuh di kamar sendirian.
Sebenarnya ia ingin pulang, setidaknya di rumah ia tak sendirian masih ada Mama Ratih. Tapi apa boleh buat Al masih menginginkannya di sini.
Ia habiskan waktunya hanya dengan berbaring dengan memainkan ponselnya. Dan terkadang menonton televisi.
Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 1 siang. Selesai sholat dhuhur ia merebahkan dirinya di tempat tidur dan berlahan-lahan menutup matanya. Karena kejenuhannya sendiri, membuatnya merasa lelah dan mengantuk.
Tidak butuh waktu lama, ia pun terlelap dalam tidurnya.
Selang beberapa menit, terlihat Al membuka pintu kamarnya. Ia sengaja pulang awal, karena merasa kasihan pada istrinya yang sendirian di hotel.
Saat netranya menatap istrinya yang sedang tertidur pulas, ia tak sampai hati membangunkannya.
Al berlahan melepas sepatunya dan mengambil handuk. Kemudian langsung bergegas untuk membersihkan diri.
Selesai membersihkan diri, ia menatap kembali ke istrinya. Azizah masih terlihat nyaman dalam mimpinya, hingga tak mendengar suara kran saat Al mandi.
Merasa sendirian Al pun ikut membaringkan badannya di samping istrinya. Ia memeluk Azizah dengan erat, hingga membuat Azizah terkejut. Saat merasa ada yang mendekap tubuhnya. Reflek ia melepaskan tangan itu dan melemparnya dengan bantal. Tanpa dia sadari bahwa yang mendekapnya adalah Al, suaminya.
"Dik dik.. " Al menenangkan Azizah yang tampak panik.
Saat melihat ternyata wajah suaminya. Azizah menghela nafasnya dalam
"Huuuufffttt.. "
"Mas Al. Buat kaget saja. ! aku kira siapa.? " Suaranya masih terdengar belum jelas.
"Terus mas kapan pulangnya. Kok tiba-tiba tidur di sampingku.? " sambungnya.
"Sudah dari tadi dik. Cuman kamunya yang terlalu nyenyak tidurnya, sampai gak tau saat aku pulang. " Jelas Al sambil memposisikan duduknya.
"Iya mana Azizah tau, kan ini baru pukul setengah 2. Kan biasanya Mas pulangnya sore. " masih dengan muka manyunnya.
Al memajukan dirinya dan langsung meletakkan kedua tangannya di pinggang istrinya.
"Ya sudah lah Dik, tidur lagi yuk. Aku juga capek. " ucap Al sambil menarik istrinya dalam pelukannya.
Azizah pun menurut dan tidur kembali, saat ini kepalanya berada di dada bidang suaminya.
Sebenarnya Al tidak capek, tapi Al masih ingin mengulang ritual tadi malam.
Tanpa sungkan kedua tangan Al mulai meraba aset berharga istrinya. Merasakan tangan Al di asetnya. Azizah mendongakkan wajahnya menatap Al. Saat wajah istrinya menatapnya begitu dekat dengannya. Seketika bi birnya
******* lembut bi bir ranum di depannya itu.
Dan dalam hitungan detik Al sudah memenangkan Bi bir ranum yang selalu membuatnya terhipnotis.
Berlahan-lahan tangannya berkerja membuka kancing depan yang ada di gamis istrinya. Saat tangannya berhasil membukanya. Matanya tak dapat di tahan dari dua gundukan di depannya yang di balut dengan kain renda merah mudah itu. Rasa tadi malam membuai kembali, mengajaknya untuk secepatnya menemukan apa yang ia cari.
Akhirnya ritual tadi malam terulang kembali. Sang surya senja nampak menatap keduanya dengan cinta. Langit sejuk mendekap kedua insan, yang tengah di mabuk cinta. Dalam balutan ikatan suci. Menghadirkan kenikmatan dunia yang penuh pahala ibadah. Selesai dengar surga dunianya. Keduanya terlihat terlelap dalam satu dekapan, yang penuh cinta. Tergurat dengan jelas, betapa besar cinta Al pada Azizah. Yang membuat Azizah, merasa menjadi wanita yang paling beruntung di dunia ini.
***
Sementara itu di kediaman Papa Jaya. Terlihat kak Sonya duduk di sofa ruang tengah. Sedang memainkan ponselnya.
Mama Ratih yang baru turun dari tangga, menghampiri dan duduk di sampingnya.
"Ma, Al sudah berapa hari di rumah mertuanya. " tanya kak Sonya sambil menaruh ponselnya di sisinya.
"Sudah 4 hari ini sayang. Katanya sih besok pagi pulang. " Jawab Mama Ratih.
"Tumben itu anak betah di luar. "
"ish. Sayang, itu kan sekarang juga rumahnya. Ya harus betah dong. " Mama sambil tersenyum.
"Oh ya Sayang. Kamu sendiri gimana. Sudah mulai ada tanda-tanda kah..? " sambung Mama Ratih.
"Tanda-tanda apa Ma..? "Sonya merasa gak faham dengan pertanyaan Mamanya.
Mama Ratih tiba-tiba mengelus perut Sonya.
" Cucu untuk Mama Sayang. Mama dan Papa sudah tidak sabar, menunggu cucu-cucu Kami hadir. " Sambil tersenyum.
"Ia doakan Ma. Aku sama Mas Ilham sudah melakukan progam untuk calon bumil Ma. Biar makin cepat. " Sonya juga terlihat semangat.
Wajah Mama Ratih terlihat sumringah dan bahagia. Walaupun belum pasti tapi setidaknya harapannya akan segera terwujud.
"Gimana kalau Azizah, kamu ajak sayang. " tawar mama Ratih.
"Em. Ma.. kalau menurut Mama, Al sama istrinya sudah berhubungan kah..? soalnya ya Ma, kalau ingat ucapan Al waktu itu. " Ucap Sonya dengan wajah cemas.
"Kalau menurut Mama sih, Al sebenarnya sudah cinta sama Azizah sayang. "
"Kok bisa mama..? " Sonya mendekatkan wajahnya ke arah Mamanya, karena merasa penasaran.
"Pernah Sayang, sekali Mama gak sengaja liat Al meluk Azizah, pas pintunya sedikit terbuka. Mama gak sengaja pas melewati kamar mereka. "
"Iya kah Ma." Sonya masih belum percaya. Karena masih di hotel waktu malam pertama. Sonya juga menduga, tidak ada malam pertama di antara mereka.
"Iya Sayang. Mama juga sangat berharap, Al bisa secepatnya mencintai Azizah. " Lirih Mama.
"Sama Ma.. " jawab pelan Sonya.
**
Sementara nuh jauh di hotel berbintang. Dua anak manusia, tengah menikmati indahnya malam-malam mereka. Al tak memberi sedikitpun alasan untuk Azizah jauh-jauh dari dekapannya. Selesai Sholat isyak. Keduanya kembali memadukan cinta di antara mereka. Entahlah untuk Azizah, ia tak pernah tau. Kapan ia mulai jatuh cinta pada Suaminya. Tapi yang pasti , sekarang hanya Al lah yang ia prioritaskan.
Sedang kan bagi Al. Kebahagiaan yang ia rasakan, benar-benar sempurna. Dunianya telah sempurna dengan kehadiran Azizah. Kini terbesit dalam benaknya, akankah secepatnya ia di beri seorang Malaikat kecil yang lucu.
"Dik, Kapan ya kita punya Baby.? " Ucapnya ke pada Azizah yang tengah menyandarkan kepalanya, di dada bidang Al.
"Kan ini baru proses." Azizah terkekeh kecil, mendengar pertanyaan suaminya.
"Pasti nanti Baby nya kalau cowok ganteng kaya Papanya. Kalau cewek cantik kaya Mamanya. " Al sambil membayangkan wajah anak mereka.
Azizah pun tersenyum dan terbawah oleh Al. Ikut membayangkan anaknya.
"Gimana kalau nanti Baby nya 2 saja dik. Cowok sama Cewek. " Al mengutarakan keinginannya.
"Aish Mas Al. "
"Kenapa...? " tanya Al.
"Eemm... Gak papa sih. Tapi janji ya sama-sama di jaga. "
"Iya iya dong Sayang. " sambil mencubit gemas pipi istrinya.
"Mau lanjut apa tidur ini ..?" Tanya Al sedikit menggoda Azizah.
"Mas, capek aku. Masih sakit lagian. " jawab Azizah memelas.
"Iya..iya.. Ya sudah ayo bubuk." Tak lupa Al mengecup pucuk rambut istrinya. Dan mendekapnya dalam tidurnya.
semangat🥀
dukung terus karya saya ya kak
tunggu part selanjutnya🥰🥰🙏🙏