Seorang inspektur kepolisian yang jujur dibuat pusing dengan kasus pembunuhan berantai yang melibatkan para pejabat negara. Abimanyu yang ternilai teliti dipermainkan dengan permainan pelaku yang sangat pintar dalam menyembunyikan jejak. Di tengah pemecahan kasus pembunuhan berantai, Abimanyu mendapatkan tugas untuk melatih anggota baru kepolisian, dan disinilah dia bertemu dengan Gaurav yang merupakan anak sebatang kara dari kota Jaipur.
- Update seminggu sekali, setiap hari kamis.
- Follow @mommess__ dan @flowersmommess__ untuk mendapatkan informasi mengenai update terbaru 'Last Punishment : DEATH'
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MOM MESS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PELECEHAN
Abimanyu mulai memberikan tata tertib selama berada di kepolisian. Abimanyu tidak memilih 10 orang dari mereka, dia justru memilih semuanya untuk bergabung di timnya. Mereka mulai mengikuti pelatihan yang dipimpin langsung oleh Abimanyu. Kasus yang sekarang sedang merumitkan mereka sementara dipegang oleh Prathap. Jam makan siang pun tiba, semua memakan makanan yang ada di kantor kantin. Dari kejauhan Abimanyu melihat Gaurav yang hanya memakan sebuah roti yang ia bawah sendiri. Abimanyu menghampiri Gaurav, dan kini duduk tepat di hadapannya.
“Setelah ini kalian akan mendapatkan pelatihan ekstra. Makanan yang kau makan tidak akan menambah tenaga mu, “ ucap Abimanyu.
“Selama menjadi masyarakat biasa aku terbiasa memakan makanan ini. Uangku tak cukup membeli makanan setelah diambil oleh pejabat, “ ucap Gaurav sambil melahap roti yang ia bawah. Abimanyu lalu menyodorkan kontak makanannya, dan memberikan nya pada Gaurav.
“Kenapa kau ingin menjadi polisi?”
“Karena aku ingin menghentikan penyalahgunaan kekuasaan di negara ini, “
“Sejujurnya aku suka dengan caramu bicara melawan pemerintah korup. Belum ada anggota kepolisian yang berani mengangkat suaranya seperti mu, “
“Termasuk dirimu Inspektur Abimanyu Kanwar?” ucap Gaurav yang kini mengangkat kepalanya dan menatap kearah Abimanyu.
“Nanti malam akan ada malam puncak perayaan navrati di rumah ku. Dengan sangat hormat aku mengundangmu, “
“Siapa saja yang kau undang untuk datang ke rumah mu?”
"Apakah aku perlu menjawab pertanyaanmu itu?"
"Tidak usah di jawab! Aku akan datang sendiri untuk melihat siapa saja yang kau undang, " ucap Gaurav yang langsung meninggalkan Abimanyu.
"Aku rasa dia junior yang sombong, " ucap Prathap yang kini duduk di tempat dimana Gaurav duduk tadi.
"Dia bukan sombong, dia berani." Abimanyu dan Prathap pun melanjutkan makan siang mereka, dan setelah itu mereka kembali pada tugas masing-masing.
...***...
Malam harinya tepatnya malam puncak perayaan navrati. Keluarga Abimanyu mengadakan pesta yang cukup meriah. Acara itu banyak dihadiri oleh beberapa kerabat bahkan tetangga. Keluarga Rasika juga turut serta dalam perayaan malam puncak navrati di rumah Abimanyu. Gaurav juga hadir bahkan akrab dengan beberapa anggota kepolisian entah yang junior maupun yang senior.
"Lihatlah dia! Baru saja dia masuk sehari sudah seperti senior lama di kantor kita, " bisik Prathap pada Abimanyu yang memperhatikan Gaurav dari kejauhan. Abimanyu hanya diam tidak merespon ucapan Prathap. Tak berselang lama, Gaurav menatap ke arah Abimanyu dan Prathap. Dia pun meninggalkan teman ngobrolnya dan perlahan mendekati Abimanyu.
"Pesta yang sangat meriah, " ucap Gaurav dengan nada pujian.
"Terima kasih karena kau berkenan hadir, "
"Aku hanya akan datang jika diundang, "
"Aku terkesan dengan sifatmu yang susah di tebak, " ujar Abimanyu sedikit memberi pujian.
“Ayolah bhai (kakak), aku hanya sedang kurang mood tadi siang. I’m sorry, “
“Kau dengar itu Prathap. Anak muda ini tidak mungkin berlaku sombong pada kita, “ ucap Abimanyu yang kemudian memeluk Gaurav.
“Asal mu dari mana, Gaurav?”
“Kol─ uhmm Jaipur. Aku di besarkan di sana, “
“Memegang tugas sebagai polisi seperti dirimu akan membuatmu jauh dari orang tua mu. Apa kau tidak merindukan mereka?” Pertanyaan Abimanyu membuat Gaurav yang tadinya tersenyum gembira berubah datar.
“Sejak kecil aku sudah jauh dari mereka, dan aku sudah terbiasa hidup sendiri. Dan─merindukan mereka… semua anak pasti merindukan sosok orang tua, “ ucap Gaurav pelan. Mendengar itu Abimanyu merasa tidak enak hati sudah mempertanyakan tentang orang tuanya.
“Uhm Gaurav. Maafkan aku, “
“Bhai.. jangan mengucapkan maaf pada orang yang lebih muda dari mu ini, “
“Aku tidak tau ka─” ucapan Abimanyu tiba-tiba terhenti ketika alunan musik mulai bergema. Dari balik kegelapan, Rasika muncul dengan lehenga berwarna ungu muda. Rasika menampilkan tarian khas Dandiya Raas dengan begitu indah. Ketukan dari dua tongkat kecil di tangannya menghidupkan irama musik yang begitu indah, hingga membuat siapa saja yang mendengarnya terhipnotis. Abimanyu yang melihatnya mengambil dua tongkat, dan ikut menari bersama sang istri. Karena kerumunan tamu undangan yang mulai mendekat, membuat Gaurav kesusahan untuk melihat siapa wanita yang menari bersama Abimanyu.
Di tengah meriahnya pesta, Gaurav melihat dua orang pria yang menarik paksa gadis muda untuk pergi ke suatu tempat sepi. Gaurav yang melihatnya ingin pergi menolong gadis itu, namun Prathap malah menarik Gaurav untuk menari bersama. Gaurav sebenarnya menolak, namun Prathap bersikeras mengajak Gaurav untuk menari. Saat Gaurav berbalik badan untuk mengecek gadis itu, mereka sudah menghilang. Gaurav mengira bahwa gadis itu mungkin saja sudah selamat.
Dia pun ikut menikmati pesta menari bersama dengan yang lainnya. Bahkan Gaurav juga melakukan tarian bersama dengan Abimanyu. Ditengah asiknya menari, Gaurav tidak sengaja menabrak Rasika. Untung saja Gaurav dengan cepat menangkap tubuh Rasika. Kedua mata itu pun saling menatap satu sama lain. Dari tatapan itu juga terlihat seperti mereka saling mengenal satu sama lain.
“Rasi. Kau tidak apa-apa?” Ucap Abimanyu yang langsung membantu Rasika.
“Aku tidak apa-apa, “ jawab Rasika yang langsung melepaskan tangan Gaurav, dan mendekati Abimanyu. “Selendang mu robek. Pergi ganti pakaianmu!” Rasika pun pergi ke kamar untuk mengganti pakaiannya yang robek.
“Dia─”
“Istriku, Rasika Bhomareddy Kanwar, “ jawab Abimanyu. Mendengar itu, terlihat bahwa Gaurav terkejut mengetahui Rasika adalah istri Abimanyu. Sementara itu Rasika di kamarnya baru saja selesai berganti pakaian. Dia duduk di meja rias untuk mengenakan perhiasan yang senada dengan pakaiannya sekarang. Tiba-tiba, Rasika kembali teringat dengan Gaurav. Ternyata Gaurav merupakan mantan kekasih Rasika. Rasika memutuskan Gaurav karena suatu hal.
“Kenapa kau kembali?” Batin Rasika sambil memandang dirinya di pantulan cermin. Karena tidak mau berlama-lama, Rasika memutuskan untuk segera turun. Namun sebelum dia keluar, tiba-tiba Rasika mendengar jeritan seseorang meminta tolong. Karena itu Rasika langsung mendekati jendela, karena asal suaranya berasal dari jendela. Saat jendela dibuka, Rasika terkejut melihat Nanda yang ingin di lecehkan oleh dua pria asing. Gadis yang tadi di lihat Gaurav ternyata adalah Nanda adik sepupu Abimanyu. Melihat itu, Rasika turun dan langsung pergi menyelamatkan Nanda. Tidak ada seorang pun yang melihat Rasika berlari.
“NANDA, “ teriak Rasika sambil melempar batu ke arah pria yang ingin melucuti pakaian Nanda. Karena terganggu dengan kehadiran Rasika, salah satu pria lainnya mendekati Rasika dan langsung menamparnya. “Tuhan memang baik. Mengirimkan kami satu wanita lagi untuk malam ini, “ ucap pria itu sambil mencekik Rasika. Hal itu dilakukan agar Rasika kehabisan tenaga dan tidak bisa melawan. Sementara itu, Abimanyu merasa gelisah karena Rasika belum juga turun dari kamar. Karenanya, Abimanyu memutuskan untuk naik dan mengecek keadaan Rasika. Namun setibanya di kamar, Abimanyu sama sekali tidak menemukan adanya Rasika. Abimanyu masih berpikir positif, mungkin saja Rasika sudah keluar dan pergi ke dapur. Langkah Abimanyu yang hendak keluar terhenti saat melihat jendela kamar yang masih terbuka.
Abimanyu mendekati jendela itu, untuk menutupnya kembali. Tapi Abimanyu justru dibuat terkejut saat melihat istri dan juga adiknya sedang di aniaya. Abimanyu yang marah langsung bergegas keluar untuk menyelamatkan keduanya. Prathap dan Gaurav yang melihat Abimanyu turun dengan penuh amarah merasa bingung, dan pergi mengejar Abimanyu.
“HEI, “ teriak Abimanyu yang langsung melemparkan kayu ke arah pria yang hendak menampar Rasika. Perkelahian antara Abimanyu melawan kedua pria itu pun terjadi. Ketangguhan Abimanyu membuat para pria itu lumpuh dalam sesaat. Prathap dan Gaurav yang melihatnya langsung menyelamatkan Rasika dan juga Nanda.
“Apa yang mereka lakukan pada kalian?” Tanya Abimanyu pada Rasika.
“Mereka ingin melecehkan Nanda. Mereka juga menganiayanya, “ ucap Rasika. Abimanyu terfokus pada bekas merah di pipi Rasika. “Dan pipimu?” Tanya Abimanyu. Rasika diam menatap ke arah pria yang tadi menamparnya. “Dia menamparku, “ ucap Rasika. Mendengar itu, Abimanyu semakin marah dan langsung memukul habis keduanya. Abimanyu yang sudah sangat murka, ingin sekali membunuh kedua pria itu.
“ABI, HENTIKAN!” Teriak Prathap yang langsung berdiri di hadapan Abimanyu.
“Mereka adalah anaknya Pak Menteri. Jika kau membunuh mereka, kau akan terkena masalah, “ ucap Prathap.
good job💯👍👏