NovelToon NovelToon
Dijual Paman, Dibeli Mafia Arogan

Dijual Paman, Dibeli Mafia Arogan

Status: tamat
Genre:Pernikahan Kilat / Beda Usia / Roman-Angst Mafia / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:73.4k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Hidup Arabella hancur ketika pamannya tega menjualnya pada Edward Frederick, seorang mafia berkedok Ceo yang terkenal kejam, dingin, dan arogan, hanya demi melunasi hutang akibat kebangkrutan perusahaan.

Dengan kaki kanan yang cacat karena kecelakaan di masa lalu, Arabella tak punya banyak pilihan selain pasrah menerima perlakuan sang suami yang lebih mirip penjara ketimbang pelindung.

Perlahan, keduanya terseret dalam permainan hati, di mana benci dan cinta tipis perbedaannya.

Mampukah Arabella bertahan dalam pernikahan tanpa cinta ini? Ataukah justru dia yang akan meluluhkan hati seorang Edward Frederick yang sekeras batu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8

Mobil mewah itu berhenti di depan gerbang tinggi yang menjulang. Ara menatap takjub pada mansion megah di hadapannya.

Bangunan itu tampak seperti istana, dengan pilar-pilar besar dan taman yang luas. Ini adalah rumah Edward, pria yang akan menjadi suaminya.

Edward keluar dari mobil lebih dulu, tanpa sedikit pun menoleh pada Ara. Ia tampak dingin dan angkuh, seolah Ara hanyalah barang yang dibelinya.

Bobby berdiri tegap dengan wajah tanpa ekspresi, segera membuka pintu untuk Edward.

"Bantu dia keluar," perintah Edward singkat, tanpa menatap Bobby.

Bobby mengangguk patuh dan bergegas menghampiri Ara.

Namun, sebelum Bobby sempat membantunya, Edward sudah melangkah pergi, memasuki mansion tanpa menoleh ke belakang.

Bobby tertegun sejenak, lalu kembali fokus pada Ara. Ia mengulurkan tangannya untuk membantu Ara keluar dari mobil. Namun, Ara menolak bantuannya dengan halus.

"Tidak apa-apa, saya bisa sendiri," ucap Ara lirih.

Bobby menatap Ara dengan tatapan kasihan. Ia tahu, wanita ini pasti merasa sangat tidak nyaman. Ia bisa merasakan aura kesedihan yang terpancar dari Ara.

Sayangnya, Bobby tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya seorang bawahan yang harus menuruti perintah tuannya.

Ara berusaha keluar dari mobil dengan susah payah. Tongkatnya berderit di setiap hentakan. Ia merasa canggung dan malu karena keadaannya. Ia tahu, ia tidak pantas berada di tempat seperti ini.

Setelah berhasil keluar dari mobil, Ara berdiri tegak, mencoba menutupi rasa sakit dan minder yang ia rasakan. Ia menatap mansion megah di hadapannya dengan tatapan kosong.

"Mari saya antar, Nona," ucap Bobby, mencoba bersikap ramah.

Ara mengangguk dan mengikuti Bobby menuju pintu utama mansion. Mereka berjalan dalam diam, hanya suara langkah kaki dan derit tongkat Ara yang terdengar.

Sesampainya di depan pintu utama, Bobby membukakan pintu untuk Ara. Ia mempersilakan Ara masuk dengan sopan.

"Silakan, Nona," ucap Bobby.

Ara mengangguk dan melangkah masuk ke dalam mansion. Ia terpukau dengan kemewahan yang terpancar di setiap sudut ruangan.

Lampu kristal besar tergantung di langit-langit, memancarkan cahaya yang gemerlap.

Lukisan-lukisan mahal menghiasi dinding-dinding. Furnitur-furnitur antik tertata rapi di atas karpet Persia yang lembut.

Ara merasa seperti berada di dunia lain. Dunia yang sangat berbeda dengan dunia yang selama ini ia kenal. Ia merasa kecil dan tidak berarti di tempat ini.

Tiba-tiba, seorang wanita paruh baya dengan pakaian seragam menghampiri mereka. Wajahnya tampak ramah dan hangat.

"Selamat datang di mansion ini, Nona," ucap wanita itu dengan senyum tulus. "Saya Martha, kepala pelayan di sini. Mari saya antar ke kamar Nona."

Ara mengangguk dan mengikuti Martha. Mereka berjalan melewati lorong-lorong panjang yang dihiasi dengan vas-vas bunga besar. Ara terus menatap sekelilingnya dengan tatapan takjub.

"Tuan Edward sedang ada urusan di ruang kerja," ucap Martha menjelaskan. "Beliau akan menemui Nona nanti."

Ara hanya mengangguk tanpa menjawab. Ia tidak tahu harus berkata apa. Ia merasa gugup dan takut. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sesampainya di depan sebuah pintu besar, Martha berhenti dan membukakan pintu untuk Ara.

"Ini kamar Nona," ucap Martha. "Jika Nona membutuhkan sesuatu, jangan sungkan untuk memanggil saya."

Ara mengangguk dan memasuki kamar itu. Kamar itu sangat luas dan mewah, dengan tempat tidur besar, lemari pakaian yang penuh dengan pakaian-pakaian mahal, dan kamar mandi yang dilengkapi dengan bathtub jacuzzi.

Ara merasa seperti seorang putri di negeri dongeng. Namun, nyatanya ini bukanlah dongeng. Ini adalah kenyataan yang harus ia hadapi.

Ia duduk di tepi tempat tidur dan menatap dirinya di cermin besar di depannya. Ia melihat seorang gadis cacat dengan wajah pucat dan mata sembab. Ia merasa jijik dengan dirinya sendiri.

"Kau menyedihkan, Ara." gumamnya.

"Siapa yang kau bilang menyedihkan?" tanya Edward dengan nada ketus.

Ara menoleh dan buru-buru menghapus air matanya. Entah sejak kapan pria itu ada di sana.

 

1
Opi Sofiyanti
kok "paman"????hrsnya kaka BKN sih?Edward sepupu bpa nya Alex kan???
Leny Wijaya
akhirnya tamat nih cerita ara dan edward🤣💪💪💪semngt thor cerita lain
Senjakala: Heheh siapp kakak🙏
total 1 replies
partini
ini gadis kecil smart Banggt yah
Arfano Mauza
semangaat Ara.. ntar si ed ed itu tau lho yg ditabrak bakal nangis dia💪
partini
i stil don't like theme Thor 🤣🤣🤣
Senjakala: Wkwk pie mak? mentok ideku🤣
total 1 replies
partini
i don't like theme
Kinara Widya
aku suka ceritanya
partini
hemmmm main" ni orang yah ,belum tau dia kalau ada bocil kematian yg tidak suka keluarga Frederik di sentuh
Ariany Sudjana
ada lagi pelakor ga tahu diri
Ariany Sudjana
Alex masih kecil, tapi lebih wise. Edward mafia tapi bodoh, Ara juga sama bodohnya, dia perempuan yang egois. semoga alana bisa sembuh setelah ketemu Daniel
Agunk Setyawan
Edward egois ya
Ariany Sudjana
Edward ini keputusan paling bodoh, Ara juga bodoh, meskipun Edward suami kamu, tapi kamu harusnya jangan setuju begitu saja, cobalah ber empati sama Alana. yang dibutuhkan Alana itu Daniel, papa kandung Ivy, untuk melewati masa sulit, bukannya masuk ke rehabilitasi
(╭☞•́⍛•̀)╭☞
sumpah al deg2an.. 😭
Ariany Sudjana
Edward sebaiknya tidak egois, meskipun Daniel bersalah, tapi dengan membuang Daniel ke Colombia, itu adalah kesalahan terbesar. Alana tidak butuh masuk rehabilitasi, Alana hanya butuh Daniel sebagai papa kandung Ivy, dan sebaiknya kamu turunkan egois kamu, sebelum semua terlambat dan kamu akan menyesal
(╭☞•́⍛•̀)╭☞
al lagi salapan.. seketika berhenti ngunyah 😶
Ariany Sudjana
sebaiknya Edward segera mengampuni Daniel, kasihan Alana harus berjuang sendiri pasca melahirkan, bagaimanapun kehadiran seorang suami bagi ibu pasca melahirkan itu sangat dibutuhkan
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
pdhl si alana ini cinta sendirian kan y, tapi msh bisa y dia seeffoet itu pengen ketemu ama si Daniel
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
audrey atau ivy?
Senjakala: Ivy kak ada typo nnti aku benerin🙏😊
total 1 replies
partini
kumu patut di kasih Shok terapi biar waras,, dulu aja ga mua bertanggungjawab dasar kamfreeetooo ihhhh gumuss akuhh
si babang Edward do something buat mereka berdua biar happy
Kinara Widya
kasian Alana....edwart maafkanlah Danil...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!