Nama Tokoh Utama: Arsaka Adyatma
Latar: Dunia Kultivator Jepang (Nihon Reikai), tersembunyi di dimensi lain.
Ringkasan Plot
Arsaka Adyatma, seorang mahasiswa teknik elektro yang realistis dari Jakarta, melakukan perjalanan wisata ke Kyoto, Jepang. Ketika ia menyentuh sebuah Gerbang Kuil kuno yang tersembunyi dimensinya, ia secara tak sengaja ditarik ke dalam Nihon Reikai—Dunia Kultivator Jepang, sebuah dimensi di mana hukum fisika digantikan oleh energi spiritual yang disebut Reiki atau Ki, dan kekuatan menentukan segalanya.
Tiba-tiba terdampar dan dilengkapi dengan sistem antarmuka mirip game yang misterius dan warisan unik Segel Naga Void yang tidak aktif, Arsaka mendapati dirinya berada di dasar rantai makanan. Ia diselamatkan oleh murid-murid dari Sekte Awan Guntur di tepi Kekaisaran Tiga Bintang, yang langsung meragukan asal-usulnya.
Novel ini mengikuti perjalanan Arsaka dari seorang Murid Tahap Awal yang naif menjadi seorang Kaisar Kultivasi yang ditakuti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sourcesrc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Tiga hari setelah serangan itu, hidup di Sekte Awan Guntur berubah drastis.
Penatua Goro terluka parah dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk pulih. Penatua lainnya, meskipun bersyukur, tidak memiliki kekuatan kultivasi yang setara dengan Arsaka.
Dewan Tetua Sekte segera mengadakan pertemuan darurat. Arsaka, Fase 5 yang mengalahkan tiga Fase 7, dipromosikan secara mutlak.
[PENGUMUMAN RESMI SEKTE AWAN GUNTUR]
Arsaka Adyatma diangkat sebagai Murid Tertinggi Sekte (Shisō).
Tugas Utama: Mengambil alih komando pertahanan dan rekayasa ulang Formasi Sekte.
Arsaka tidak merayakan gelar itu. Dia segera bergerak, mengabaikan upacara dan pujian. Baginya, Sekte ini sekarang adalah sistem yang rusak yang perlu diperbaiki.
Fase I: Rekayasa Pertahanan
Arsaka segera memanggil Yuuto. Scribe Sekte itu kini bekerja 24 jam sehari di bawah Arsaka, matanya bersinar karena kegembiraan teknis.
"Yuuto, lupakan pil dan meditasi," kata Arsaka, berdiri di atas reruntuhan gerbang Sekte. "Kita akan membangun sistem pertahanan yang akan membuat Formasi Api Naga Merah terasa seperti mainan anak-anak."
Masalah: Formasi Sekte kuno hanya berfungsi sebagai 'perisai pasif' yang mudah dihancurkan oleh serangan yang terfokus.
Solusi Arsaka: Sistem Pertahanan Reiki Aktif (Sistem Arus Bolak-balik)
Fondasi Tanah Sentral: Arsaka menanamkan Reiki Tanah yang luar biasa padat dari Inti Benteng-nya ke titik-titik vital Formasi di seluruh Sekte, menciptakan Jangkar Kepadatan yang tidak bisa dihancurkan.
Kabel Petir: Dia menggunakan Reiki Petir sebagai Kabel Konduktor yang menghubungkan Jangkar Tanah itu, menciptakan jaringan listrik bertegangan tinggi.
Pertahanan Aktif: Formasi lama diubah menjadi Menara Pengalihan Energi yang berfungsi sebagai capacitor. Menara ini akan menyerap energi serangan masuk (Api Murni) dan secara instan mengalirkan energi itu kembali ke luar sebagai Pulsa Petir Liar (Frekuensi Acak).
"Intinya, Yuuto," jelas Arsaka, menunjuk diagramnya, "kita akan membuat Sekte ini menjadi Baterai Raksasa yang tidak hanya kebal terhadap Api, tetapi juga menggunakannya sebagai bahan bakar untuk serangan balasan Petir acak. Mereka menyerang dengan 100% Api, kita membalas dengan 100% Petir acak."
Yuuto mencatat dengan kecepatan kilat. "Ini... ini adalah rekayasa Reiki yang belum pernah ada! Kita menggunakan Petir dan Tanah sebagai material konstruksi! Betul-betul Sekte Kultivator Mekanika!"
Selama seminggu penuh, Arsaka dan Yuuto bekerja tanpa tidur. Murid-murid lain, termasuk Penatua yang tersisa, hanya bisa melihat dalam kebingungan dan kagum pada kecepatan dan efisiensi Arsaka.
Pertemuan dengan Kaguya
Di tengah pembangunan, Arsaka bertemu dengan Shirogane Kaguya di gudang Reiki Sekte. Kaguya sedang memimpin perbaikan formasi di sisi barat.
"Murid Tertinggi Arsaka," sapa Kaguya, nadanya formal dan dingin, tetapi ada percikan api di matanya.
"Kaguya," balas Arsaka, sama formalnya. "Bagaimana perbaikan formasi di sana?"
"Lambat. Formasi Air tidak dapat menahan residu Api Murni. Aku butuh Kristal Pemurnian baru," lapor Kaguya. "Dan aku mendengar kau mengubah seluruh sistem pertahanan kita menjadi... sesuatu yang hanya bisa kau pahami."
Arsaka tersenyum miring. "Aku mengubahnya menjadi sesuatu yang tidak bisa dipahami oleh musuh kita, Kaguya. Formasi Pertahananmu hanya bisa menahan kerusakan. Formasiku akan menggunakan kerusakan sebagai amunisi."
Kaguya terdiam sejenak. Dia mengingat bagaimana Arsaka mengalahkan tiga Fase 7 sendirian.
"Aku akui, kau menunjukkan kekuatan yang luar biasa," kata Kaguya, melembutkan suaranya. "Tapi kekuatan itu lahir dari keberanian dan senjata baru. Bukan hanya teknik."
"Itu lahir dari keputusasaan, Kaguya. Dan pemahaman tentang fisika," kata Arsaka.
Kaguya melangkah mendekat, matanya menatap intens pada Arsaka. "Aku tidak bisa lagi melihatmu hanya sebagai musuh bebuyutan dalam ujian. Tapi... aku akan terus mengawasimu, Insinyur. Aku ingin tahu apakah teknik buatanmu ini bisa bertahan lama."
"Tentu saja bisa," kata Arsaka, menerima tantangan itu. "Dan aku menanti hari di mana kau mengakui keunggulan Rekayasa Reiki."
Interaksi mereka kini bergeser dari rivalitas pahit menjadi persaingan intelektual yang dibumbui ketegangan. Benih romance Kaguya ditanam sebagai rival yang ingin membuktikan diri di depan pahlawan.
Janji Badai Malam
Setelah dua minggu kerja keras, Sekte Awan Guntur kini terlindungi oleh jaringan pertahanan yang tidak terlihat dan luar biasa efisien. Arsaka duduk di pondoknya, kelelahan, tetapi puas.
Saat malam tiba, dia mengeluarkan Jangkar Momentum miliknya—gelang kembar yang satu lagi ada di tangan Rana. Dia menyentuh kristal kecil Angin di gelang itu.
Dia tidak mengirim Reiki untuk berkomunikasi; dia hanya memfokuskan pikirannya, mengandalkan Resonansi Jiwa yang terbentuk saat mereka bekerja bersama.
Beberapa detik kemudian, gelang itu bergetar.
[PEMBERITAHUAN JARINGAN BAYANGAN]
Pengirim: Rana, Si Badai Malam.
Tingkat Enkripsi: Sangat Tinggi (Sinyal Angin/Tanah).
Pesan itu muncul di benak Arsaka, singkat dan jelas:
"Jangkar. Formasi Forge telah distabilkan. Jiro-sensei sudah membebaskanku. Aku bergerak. Beri aku koordinat serangan berikutnya. Aku akan datang. Aku adalah Badai di sayapmu. Segera."
Arsaka tersenyum lebar. Itu adalah dorongan moral yang ia butuhkan. Dia tidak lagi sendiri.
Dia mengambil peta wilayah Naga Api Merah yang ia rencanakan untuk diserang. Dia segera membalas pesan itu, memberikan lokasi pertemuan rahasia di perbatasan musuh.
Langkah selanjutnya sudah jelas: Sekte Awan Guntur kini aman. Saatnya Arsaka, Murid Tertinggi, memimpin serangan balasan untuk mengusir ancaman Naga Api Merah untuk selamanya. Dan ia akan melakukannya bersama Badai Malam di sisinya.
...