NovelToon NovelToon
TRUE LOVE For MAYA

TRUE LOVE For MAYA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Fantasi / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: non esee

Mohon bijak dalam membaca.

Maya Mawanda harus menerima kenyataan bahwa suaminya tak mampu lagi menafkahinya lahir dan batin. Menjadi menantu yang pertama dengan ekonomi terendah di banding menantu yang lainnya.

Kesetiaan, di remehkan, perselingkuhan, dan hubungan terlarang akan mewarnai perjalanannya hidupnya.

Pertemuannya dengan seorang pria. Membuatnya sadar akan cinta yang sesungguhnya. Akankah berahir bahagia??

Ikuti kisahnya yaaa..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon non esee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIAPA ABANG

Lingga tengah memikirkan ucapan Cjokro.. Baru kali ini, pria tua itu banyak bicara kepadanya. Dari apa yang di dengarnya, sepertinya ada sesuatu yang ia tidak ketahui dan di rahasiakan.

Semenjak ia mengetahui Cjokro menikahi Tante Rossa, hubungan keduanya menjadi renggang. Lingga memendam rasa kecewanya dengan diam dan memilih tinggal di apartemen dari mulai kuliah. Ia kecewa, kenapa Cjokro harus memiliki wanita lain, bahkan rasa cinta Cjokro kepada Rossa lebih besar dari Lusiana, Mamanya.

Bahkan sampai hari ini, Lingga masih tidak menyukai wanita kedua Papanya. Walaupun tidak sefrontal seperti saat ia masih remaja. Ia merasa Tante Rossa lah yang menjadi penyebab hubungan Cjokro dan Mamanya semakin menjauh.

Hidup seatap hanya sebagai status, sedangkan wanita yang di rahasiakan status pernikahannya, tampak menikmati perannya sebagai istri. Ia marah, tetapi entah kenapa di hatinya kecilnya, ia tidak bisa membenci wanita itu, yang Lingga lakukan hanya menghindari dan tak ingin mengenalnya. Karena jika melihat wajah Tante Rossa, hatinya merasa gelisah

Memencet tuts pada pesawat telfon yang berada di atas meja, Lingga meminta sekertarisnya masuk ke dalam ruangan.

"Anda membutuhkan sesuatu Pak?"

Roby bertanya, setelah berada di dalam ruangan. Pria yang umurnya 2 tahun lebih muda dari Lingga itu, sebelumnya menjadi orang kepercayaannya Cjokro.

Sepulang Lingga dari Jerman dan menjabat sebagai Pemimpin Umum ( General Manager ) Roby di tugaskan untuk mendampingi Lingga, dan selama menjadi sekertarisnya, kesetiaan Roby tidak bisa di ragukan. Roby selalu bisa di andalkan.

"Duduk Rob.."

"Bisa saya bertanya sesuatu?"

"Silahkan Pak? Apa yang ingin anda tanyakan?"

"Cjokro? Apa yang kamu ketahui tentangnya?"

"Maksud Bapak?" Roby tampak heran dengan pertanyaan Lingga, pria itu menanyakan sosok yang tak lain adalah orangtuanya sendiri.

"Kesehariannya? Apa saja yang kamu ketahui?"

"Maaf, Pak.. Saya memang lama menjadi sekertarisnya, Tuan Cjokro.. Tapi hanya sebatas pekerjaan. Yang saya tau, Tuan Cjokro sangat disiplin, tegas, memiliki komitmen yang kuat sebagai pemimin."

"Aku tau Rob.."

"Lantas? Kenapa Bapak masih bertanya?"

Sulit bagi Lingga, untuk mengungkapkan yang mengganjal di hatinya. Dan Roby paham akan itu.

"Kalau Bapak ingin mengetahui sesuatu yang bersifat pribadi, Burhan lah orang yang tepat. Yang saya tau Tuan Cjokro sangat menjaga nama juga privasinya."

"Selama saya di Jerman, apa ada yang tidak saya ketahui Rob?" Lingga masih terus mengorek informasi.

"Tolong kamu ingat lagi."

Roby mengingat kembali kejadian mundur 3 tahun yang lalu, apa ada sesuatu yang ia lupakan

"Tuan Cjokro pernah tidak datang ke kantor selama satu bulan, setiap hari saya harus melaporkan pekerjaan melalui email, dan jika harus bertemu dengan client akan di wakilkan oleh Burhan."

Saat itu, saya di tugaskan untuk mencari informasi, data, golongan darah seluruh karyawan yang memiliki golongan darah A rhesus negatif. Karena Tuan Cjokro sangat membutuhkannya."

"A rhesus negatif?" Lingga terkejut mendengarnya, karena ia memiliki golongan darah A rhesus negatif yang di ucapkan Roby.

"Untuk siapa?"

"Saya tidak tau, Pak."

"Apa kamu mendapatkan pendonornya?"

"Tidak Pak.. Yang mendapatkan Burhan, dan saya tidak tau siapa?"

"Untuk siapa darah itu?" Lingga masih bertanya-tanya, setelah Roby keluar dari ruangan. "Apa ada sesuatu yang di sembunyikan Papa?"

Tak ingin terlalu jauh berspekulasi terlalu jauh, Lingga memutuskan mencoba menghubungi Maya. Hatinya tidak tenang saat belum mengetahui keberadaan Maya ada dimana. Satu kali panggilan masih belum terangkat, Lingga kembali menghubunginya lagi, sampai akhirnya suara dari wanita yang di khawatirkannya mengangkat panggilannya.

Tetapi kenapa suaranya berbeda.

"May.."

°°°°°

"Maayyy... Kamu tega banget sih tidak balas pesan, tidak angkat telfon? Bikin aku khawatir tau.. Kamu kenapa? Kamu sakit May?" Dina langsung membrondongnya dengan banyak omongan dan pertanyaan saat Maya tiba di Ros Butiq.

"Satu-satu Din kalau tanya, teman baru sampai bukannya di sambut dengan makanan malah dengan pertanyaan."

"Bilang aja kalau lapar."

"Kamu kog tau." Maya menaruh tasnya

"Taulah, tampangmu seperti orang tidak makan satu bulan." Dina memperhatikan Maya.

"Makan ini, aku baru saja dari luar, beli gorengan langganan kita." Dina menyerahkan kantung kresek berwarna putih berisi makanan.

Baru saja Maya mengigit tahu mercon kesukaannya, suara dering ponselnya yang masih berada dalam tas berbunyi kencang.

"May, handphone-mu."

"Ya, bentar.." Maya malah asik, melanjutkan makan tahu isi berukuran jumbo yang baru di gigitnya.

"Ini anak laper apa Doyan?" Dina bertanya saat melihat mulut Maya penuh dengan tahu pedas.

Untuk kedua kalinya, suara dering ponsel Maya berbunyi kembali.

"May, aku angkat ya.. Siapa tau dari Tante Rossa.."

Maya menganggukkan kepalanya.

"Abang? Siapa May?" Dina bertanya sebelum mengangkat panggilan.

"Ya, Abang lah.."

"Iya, Mayaa.. Abaaang... Maksud aku siapanya kamu? Gebetan ya?" Dina tersenyum menggoda Maya.

"Hah.!! Abang? Maya baru tersadar. Ia langsung menaruh tahunya yang masih separuh dan meminta ponselnya

"Sini.." Maya mengulurkan tangannya.

"Eittss.. Nanti dulu." Dina menjauhkan tangannya.

"Siapa Abang? Dina bertanya lagi.

"Menurutmu?" Maya menjawabnya dengan tersenyum malu.

"Ya, ya …aku paham.." Dina bicara dengan tersenyum penuh arti.

"Jangan macam-macam Din, tidak seperti yang kamu pikirkan."

"Memang apa yang aku pikirkan?" Dina terus menggoda Maya. Dina dapat melihat perubahan di wajah Maya

"Haiss.. Kamu itu teman yang menyebalkan."

"Baru tau ya?" Dina mencibir Maya.

"Hustt, diam …aku mau bicara dengan pangeranku dulu." Dina meminta Maya untuk diam dengan menempelkan telunjuknya di bibir.

"May.."

Terdengar suara maskulin dari seberang saat Dina mengusap panggilan.

"Halo Bang.." Dina menjawab dengan suara manja yang di merdukan.

"Dina Bang.. Sahabat sejati dalam keadaan susah dan senang."

Entah apa yang di tanyakan, di sampaikan Lingga, Dina tampak asik menanggapinya. Wanita itu menjawab beberapa pertanyaan yang di ajukan.

"Jam lima Bang.."

Dina menjauh saat Maya ingin menguping obrolan keduanya.

"Iya, Bang.. Jangan khawati …pokoknya aku siap mendukung Abang." Dina cekikikan seakan sudah sangat akrab dengan si penelfon.

"Baru sampai Bang, sepertinya kelaparan, langsung menyomot tahu mercon berukuran jumbo."

"Belum Bang.."

"Siapp Bang, Dina akan lakukan apapun buat Abang.." Dina tertawa lebar, dua orang yang baru saja mengenal itu tampak asik mengobrol melalui sambungan telfon.

"Dia kepo Bang.." Dina berkata saat melihat Maya melotot menatapnya.

"Ya, Bang.. Siaaappp... Nanti Dina kirimkan nomornya."

"Ya, Dina tunggu."

"Ok, Ok Bang … byee … sampai bertemu nanti sore.." Dina menutup panggilan dan menyerahkan ponsel kepada pemiliknya setelah mengirim nomor kontaknya kepada Lingga.

"Kamu yaa..." Maya menjitak kepala Dina karena gemas. "Ngomong apa kamu?"

"Dihh.. Kepooo.. Rahasia donkk.."

"Aku serius Din.. Abang gak cerita macam-macam kan?"

"Macam-macam? Emang kamu abis ngapain?" Dina tak henti menggoda

"Ishh.. Kamu rese ya Din." Maya tampak cemberut kesal.

"Ya’elah Neng.. Cemburu mah bilang aja … gak usah malu-malu."

"Sekarang ceritakan yang selengkap-lengkapnya kepada temanmu ini, May? Ayok, duduk sini.." Dina menepuk sofa di sampingnya agar Maya duduk.

Di balik karakternya yang ceria, ngomong apa adanya, dan suka berlebai ria, pada kenyataannya Dina bisa berubah menjadi wanita dewasa, berpikir luas, dan serius dalam menyingkapi masalah.

Banyak masukan yang ia berikan kepada Maya, secara ia sangat mengenal sifat Maya, bagaimana kehidupannya selama berumah tangga dengan Haris, dan bagaimana perlakuan yang harus di terima Maya dari keluarganya.

Sedangkan Lingga yang baru saja bicara dengan Dina di telfon, pria itu tersenyum senang. Obrolannya dengan Dina, membuat hatinya sedikit lebih tenang karena sudah mengetahui keberadaan Maya dimana saat ini.

Dan ia sudah berjanji dengan Dina untuk menjemput kedua wanita itu sore nanti.

****

Bersambung ❤️

Setiap harinya aku usahakan 2 bab.. Tapi gak tau kenapa, yang kedua selalu gagal. Padahal tidak ada pelanggaran di dalam tulisan.. Hottt juga belum di keluarkan hehehe...

Kemarin sampai harus ganti judul dan sedikit di revisi supaya bisa di terima.

1
Mari Anah
🤣🤣🤣rasain kamu jun kopi gretongan 2 bwt dina&mang oleh
Mari Anah
Luar biasa
Mari Anah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mari Anah
lanjut thor
altanum
ketika semua hepi ending jadi ikut hepi.dari awal cerita menderita akhirnya jadi hepi.
makasih untuk nya ceritanya thor.semangat terus berkarya thor
SUSANTI SUTISNA
baguuus bangeeet ceritanya... ditunggu karya2 barunya /Heart/
Mari Anah
cerita y seru thor,bikin nagih pngn baca trs😊😊lanjut thor
Andietha Amanda
Luar biasa
Mimin Maryani
lexus sama dina aja thor...
Mari Anah
sedih bgt thor baca y😢😢part ini mengandung bawang
Mimin Maryani
kak non esse ayo donk bikin karya baru lagi, yg 2 ini udah the best banget. aku selalu nunggu karya kaka selanjut nya lohh..
𝐀⃝🥀🍁sҽlҽղα❣️
bah bengek Alisa keknya ankknya Lusiana sma mantan lakinya deh🤧pantes aja kelakuannnya gajauh beda ma emaknya ,bibitnya punya sifat licik egois mau menang sndiri y ankny jga begitu ga jauh beda lah
𝐀⃝🥀🍁sҽlҽղα❣️
di part ini ko ikutan cedih sii🥺🥺akhirnya Lingga dteng jga menemui ibu kandungnya Rossa😭kuy peluk Ibumu Lingg🥺🥺
Mari Anah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/dasar si maya
𝓐𝓵𝓮𝓽𝓱𝓪
bner" pilihan yg sangay berat untuk Maya😭😭
jd kmana Maya pergi kasian sekali sih,
Stien
Luar biasa
🍁sҽlҽղα❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
emg Haris g bisa introspeksi diri egois🤧🤧stelah mengabaikan Maya selama ini dteng" ngamuk kyk org kesetanan🤧🤧yg sabar May masih ada Lingga yg akan membatumu
𝐀⃝🥀🍁sҽlҽղα❣️
ahh So Sweet bngt sih Lingga😭😭😭😭🤣🤣😘😘beruntung bngt kamu May bisa ktemu calsum macam Lingga nih🤧🤧jgn smpai lepas pokoknyaa
Mari Anah
seru ky y nih thor,aku mampir ya
𝐀⃝🥀🍁sҽlҽղα❣️
haduh namaku ada dsni🏃‍♀🏃‍♀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!