Arga yang mendapati kekasihnya berselingkuh, akhirnya menerima perjodohan tanpa tahu siapa wanita yang dijodohkan dengannya.
Zia yang mendengar keinginan mendiang ibunya pun menerima perjodohan yang disampaikan oleh ayahnya.
Janji perjodohan yang direncanakan orang tua Arga dan Zia membuat mereka bertemu kembali. Dulu mereka bagaikan musuh, Zia yang dulu menjadi anggota osis harus siap menghadang anak-anak yang terlambat, Arga yang hobi terlambat harus berurusan dengan Zia. Tapi ternyata, dalam hati mereka menyimpan cinta. Dijadikan satu dalam ikatan pernikahan, akankah mereka saling mengungkapkan cinta lama?
Belum revisi ya🤭
update setiap hari.
ig: myafa16
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Reuni (part 4) ungkapan cinta
Flasback
"Kamu ga apa apa kan zi??" Nia panik lihat Zia.
Zia mengangguk
"Aku mau pulang " pinta zia.
"Oke kita pulang ,aku kabarin Arga dulu ya"
"Kamu bisa kabarin nanti aj"pinta Zia
"Kamu masuk dulu ke mobil dulu aja ya,aku mau ketoilet,ini kuncinya?"
Zia pun pergi menuju mobil Nia dan menunggu Nia disana
Sedangkan nia bukan mau ke toilet tapi dia mau mancari Arga.
"Ar..."panggil Nia
"Mana Zia?" tanya Arga panik melihat Zia turun dari panggung dan menghilang.
"Dia sama aku,kamu ikutin mobil aku aja ya,aku ga bisa cerita sekarang"
Nia menyusul Zia yang sudah menunggu di mobil
Flasback off
"Arga"Zia menoleh dan mendapati Arga ada ditempat yang sama dengannya.
Zia dan Nia berdiri saat Arga menghampiri.
"Aku tinggal dulu mungkin kalian perlu bicara" ucap Nia seraya berlalu.
Nia pun pergi meninggalkan mereka berdua.Nia berharap sepasang suami istri ini bisa membicarakan masalahnya berdua.
"Untuk apa kamu kemari?," Tanya Zia ketus
"Aku mencarimu" Arga tersenyum.
Zia menatap tajam Arga mengingat kata kata itu yang di ucapkan Arga di panggung saat permainan tadi.
"Ha...ha....wajahmu saat marah sangat mengemaskan" Arga terkekeh berusaha mencubit pipi Zia tapi di tangkis dengan tangan Zia.
Arga melihat tangan Zia merah saat ingin menangkis tangannya.
"Kenapa tanganmu?"
"Oh tadi Dita mencengram tanganku"
Arga panik menarik tangan Zia,Arga melihat luka di tangan Zia.
"Kenapa dia mencengkram tanganmu,"tanya Arga heran.
"Kamu bodoh atau gimana sih,ya karena game tadilah," sungut Zia.
"Dia menyalahkan ku,dia pikir aku salah,padahal aku sudah katakan dengan benar,kalian saja yang salah mengatakannya" kesal Zia mengingat permainan tadi.
"Memang apa yang benar?"
"Yang benar adalah aku mencintamu," seru Zia tanpa disadari.
"Aku juga mencintamu" Arga mendekat.
Zia terpaku mendengar kata kata Arga.
Arga memeluk pingang Aia,membuat jarak mereka sangat dekat
Merekapun saling menatap,Arga melihat wajah Zia dari dekat,perlahan Arga melihat bibir Zia seketika langsung mencium Zia lembut.
Zia yang mendapat ciuman tiba tiba tak dapat mengelak,Arga mencium lembut bibir Zia,mengakses setiap sudut.Tak ada balasan dari Zia,Zia tak tau harus membalas seperti apa karena ini ciuman pertamanya.Saat di rasa kehabisan oksigen,Arga melepas ciumannya dan mengapu bibir Zia dengan jarinya.
"Aku mencintaimu Zia," ucap Arga lagi
"Kamu sedang tidak bercanda kan?,"
Tanya Zia memastikan.
"Apa aku kelihatan bercanda"
"Tapi tadi di pangung...??"
Arga langsung menyentil dahi Zia
"Aw..." Zia kesakitan.
"Kenapa kamu menyentilku," tanya Zia sebal.
"Biar otakmu sedikit encer,"ucap Arga kesal.
Zia menantap malas dengan apa yang dilakukan Arga padanya.
"Kamu mau aku mangatakan di panggung dengan permainan bodoh itu tadi?," seru Arga
"Kalau aku mengatakan apa yang kamu bisikan pada Dita,dia akan mengira aku mencintainya," lanjut Arga.
"Benar juga,kalau Arga melanjutkan kata-kataku,pasti Dita akan senang sekali dapat ungkapan cinta Arga " batin Zia.
"Tadi kamu menyanyi lagu berhenti berharap,apa kamu sudah berhenti berharap pada cintaku"
Zia mengangguk
"Hah....kenapa???,"tanya Arga kaget.
"Ya karena aku pikir kamu tidak mencintai aku,untuk apa aku berharap"
"Ich....dengar jangan pernah coba coba berhenti mencintai aku,kamu mengerti" ancam Arga dan Zia pun mengangguk mengiyakan.
banyak hati yg kecewa