NovelToon NovelToon
My Handsome Police

My Handsome Police

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:16M
Nilai: 4.9
Nama Author: Alarice

Armell, mahasiswi semester 6 yang mempunyai kehidupan pas-pasan dan tinggal di sebuah kamar kost yang sempit. Berbekal otak yang cerdas, dia berhasil mendapatkan beasiswa di sebuah universitas ternama di ibukota. Di suatu pagi, ia menemukan seorang bayi lucu di depan kostnya.

Bayi itu membuatnya bertemu dan berkenalan bahkan menikah dengan seorang polisi tampan meski dia masih berstatus mahasiswi.

Bagaimana jadinya jika ternyata sang polisi tampan telah memiliki kekasih? Akankah sang polisi meninggalkan kekasihnya dan bertahan untuk tetap menjadi suami Armell? Akankah ada cinta di antara mereka? Atau justru perpisahan yang akan mereka hadapi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alarice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bucin

" Kamu kenapa diam saja? " tanya Seno saat kini mereka sudah sampai di depan rumah kost Armell.

Tanpa menjawab, Armell hendak keluar dari mobil.

Ceklek

Pintu mobil terkunci. Armell urung keluar dari mobil. Tapi ia juga malas untuk bertanya terhadap Seno.

" Aku tanya, kenapa kamu tanpa mau bicara kepadaku dari tadi? " tanya Seno dengan nada suara naik satu oktaf.

Armell masih enggan untuk berbicara. Akhirnya Seno menghidupkan kembali mesin mobilnya. Dan saat itulah Armell baru membuka mulutnya.

" Mau kemana? " tanya Armell bingung.

" Mau bawa kamu pulang ke rumah. " jawab Seno ketus tanpa menoleh ke arah Armell.

" Nggak... nggak...nggak .." tolak Armell sambil memegang tangan Seno yang berada di handle gigi mobil.

" Kamu tidak mau bicara sama aku kan? Maka kita akan pulang ke rumah. Dan jangan harap kamu bisa kembali lagi ke rumah kostmu. " jawab Seno penuh dengan ketegasan.

" Ck! " Armell berdecak kesal. " Mell malas bicara sama mas. Mell marah. Mell kesal. " jawab Armell dengan pandangan ke arah luar jendela.

" Marah kenapa? Kesal kenapa? " tanya Seno .

" Kenapa mas nggak cerita sama aku kalau ada juga pasangan suami istri yang mau mengadopsi baby Arvin? Bahkan mereka sudah mengumpulkan berkas-berkas persyaratan juga. " tanya Armell berkaca-kaca.

Seno menghela nafas panjang, lalu menghadap ke Armell.

" I am sorry. I am not told you before. Aku juga baru tahu tadi pagi di kasih tahu sama Alif. Makanya aku buru-buru ajakin kamu ke panti siang tadi . Tapi persyaratan mereka masih kurang, baby. Ayolah. Jangan sedih kayak gini. " jawab Seno.

" Hiks ..hiks ..gimana coba kalau persyaratan mereka juga lengkap? Aku nggak bisa bayangin kalau baby Arvin jatuh ke tangan orang lain. Aku yang nemuin dia...Hiks...hiks ..aku yang ngerawat dia dari awal. " sahut Armell sambil menangis.

Seno merengkuh tubuh Armell ke dalam pelukannya. Kali ini Armell tidak menolak pelukan sang suami. Ia bahkan semakin menenggelamkan wajahnya ke dada Seno. Seno mengelus punggung Armell untuk menenangkannya.

" Sudah, jangan bersedih lagi. Kita akan mendapatkan hak asuk baby Arvin. Aku pastikan itu." jawab Seno sambil terus mengelus punggung Armell.

Lalu Seno melepas pelukannya. Tangannya terulur untuk menghapus air mata Armell dengan lembut.

" Sudah. Jangan menangis lagi. Ntar cantiknya hilang lho. " goda Seno sambil mencubit hidung Armell.

" Apaan sih. " Armell menepis tangan Seno.

" Ya udah, turun sana. Mandi, biar nggak bau asem." goda Seno lagi, kini sambil menutup hidungnya.

" Aku nggak bau ya. " protes Armell. " Buktinya, mas aja dari tadi peluk-peluk aku terus. Wlee..." lanjutnya.

" Hidungku lagi mampet. Makanya nggak kecium kalau kamu bau. " goda Seno kembali. Armell memberengut.

" Udah sana buruan turun. Ntar mandinya kemaleman. Bisa masuk angin malah. Terus istirahat. Besok aku jemput pagi. Terus aku antar ke kantor. " ucap Seno sambil membelai rambut Armell.

" Nggak usah. Besok aku naik bus aja kayak biasanya. " jawab Armell.

" Saya tidak menerima penolakan, nona. " sahut Seno tegas.

" Ya ..ya ..ya... terserah sama pak polisi yang terhormat. " jawab Armell sambil membuka pintu mobil dan keluar. " Assalamualaikum. " pamitnya.

Armell lalu berlalu meninggalkan Seno masuk ke dalam rumah kostnya. Seno tidak pernah kehilangan senyumannya sambil terus memandang Armell sampai akhirnya Armell menghilang dari pandangannya.

Tring

Sebuah pesan masuk di ponselnya.

📩 Saya sudah mendapatkan foto pernikahan anda bos. Segera saya kirim foto-fotonya. bunyi pesan dari Rezky.

Kemudian masuklah beberapa foto pernikahan Seno dan Armell. Kembali Armell menyunggingkan senyumnya. Sesaat ia tatap foto-foto itu, kemudian ia menjadikan salah foto itu sebagai wallpaper di ponselnya.

Seno tersenyum kala pikirannya mengatakan kalau sekarang ia mempunyai julukan baru, yaitu polisi bucin.

💫💫💫

Tiga Minggu telah berlalu semenjak hari itu. Proses wawancara dan observasi telah mereka lalui demi mendapatkan hak asuh baby Arvin. Armell juga Seno sedang harap-harap cemas menunggu has putusan dari pihak berwajib. Rencananya, hari ini pihak panti asuhan akan menghubungi memberitahu hasilnya.

Hari ini, Armell sengaja ijin dari perusahaan tempatnya magang dan malah ikut Seno bekerja. Ia tidak mau kecolongan informasi lagi seperti yang waktu itu. Karena pihak panti akan menghubungi Seno, bukan dirinya.

Dengan sabar, Armell menunggu telepon dari pihak panti dan tentu saja menunggui suaminya bekerja. Ia duduk di sofa yang berada di dekat meja kerja Seno. Ia menghabiskan waktu dengan membaca novel kesukaannya.

Sesekali Seno melirik ke arahnya. Kemudian tersenyum. Hal itu, tidak lepas dari pandangan teman-teman kerja Seno. Apalagi sang komandan. Sampai-sampai sang komandan menahan senyumnya melihat Seno yang mencuri-curi pandang ke istrinya.

" Sepertinya polisi yang biasanya mendapatkan julukan gunung es ini, mulai bucin nih sama istri belianya. " bisik komandan Alif saat berada di dekat Seno.

Seno memberikan tatapan tajam ke arah sahabatnya itu sambil melirik ke arah Armell. Khawatir kalau istrinya mendengar tentu saja.

" Selamat merasakan jatuh cinta, sobat. " bisiknya kembali.

Kemudian komandan Alif berlalu sambil menahan tawanya. Pipi Seno terasa memanas mendengar perkataan komandannya itu.

" Mas, apa belum ada kabar dari ibu panti? " tanya Armell yang sudah mulai bosan karena sejak pagi tadi ia hanya duduk saja.

Meskipun sedang berada di kantor, kini Armell tetap memanggil Seno 'mas'. Karena Seno tidak pernah memperbolehkannya lagi memanggil ' pak ' di manapun dan kapanpun semenjak Armell sah menjadi suaminya. Dan hanya sama Seno lah Armell boleh mempergunakan panggilan ' mas '.

" Belum. Kalau memang sampai jam dua nanti masih belum ada kabar, kita ke panti saja langsung." jawab Seno sambil melihat jam tangannya.

" Huft! " Armell terlihat menghembuskan nafasnya bosan. Kemudian ia membaringkan setengah badannya ke sofa. Sudah banyak teman Seno yang tidak di dalam kantor. Mereka sudah pergi makan siang. Hanya tinggal dua orang saja di sana. Itupun mereka sedang membersihkan meja mereka masing-masing bersiap keluar kantor.

" IPTU Seno, kami keluar dulu makan siang. " pamit kedua rekan Seno.

" Iya silahkan. " jawab Seno. Lalu mereka berdua juga berpamitan ke Armell.

" Apa kamu bosan? " tanya Seno ke Armell sambil berjalan mendekat ke Armell.

" Aku...." jawaban Armell terpotong karena tiba-tiba ada seorang polwan masuk ke dalam kantor.

" Sayang, makan siang yuk. " ajak polwan itu ke Seno sambil memeluk lengan Seno.

Seno dan Armell sama-sama terkejut oleh kehadiran polwan cantik itu. Bahkan entah kenapa, Armell merasa telinga dan hatinya panas melihat panggilan yang di tujukan polwan itu untuk Seno suaminya.

Seno berusaha menarik tangannya dari pelukan polwan Mariana. Tapi Mariana memegangi kencang sambil melirik ke arah Armell. Sepertinya ia sudah tahu siapa Armell. Dan ia sengaja memanas-manasi Armell tentu saja.

" Lepas! " bentak Seno sambil memberikan tatapan tajamnya.

" Sayang, kamu kok gitu sih. Kenapa kamu malu aku peluk? " ucap Mariana dengan nada manjanya.

" Lepaskan tangan kamu. " kini Seno menepis tangan Mariana kasar. Bahkan Mariana hampir terjerembab.

" Sayang, kok kamu kasar sih? Aku kan cuma mau ngajakin kamu lunch. " sahut Mariana.

Sedangkan Armell hanya terdiam melihat pemandangan di depannya itu.

" Keluar kamu! " usir Seno sambil menunjuk ke pintu kantor.

" Kenapa sayang? Hari kamu kok aneh. Kemarin masih baik-baik saja. Kemarin kita juga lunch bareng, bahkan juga dinner bareng. Bahkan kita juga pernah melakukan kissing. Sekarang kok kamu jadi kasar sama aku? " tanya Mariana dengan berpura-pura sedih.

Armell sangat terkejut dengan ucapan Mariana. Mereka berciuman? tanya hati kecil Armell. Dan kini hatinya terasa berdenyut nyeri.

Dan Seno langsung melihat ke arah Armell saat mendengar ucapan Mariana tadi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba mengatakan ke istrinya itu kalau apa yang ia dengar tidaklah benar.

" Ayolah sayang. Aku merindukanmu. Aku sangat merindukan ciumanmu yang hot itu. " Mariana malah semakin menjadi-jadi.

" Diam kamu! " bentak Seno. " Pergi..! Pergi kamu dari sini. Cepat. Sebelum saya kehilangan kesabaran saya. " bentak Seno lagi.

Tapi dasar Mariana. Bukannya pergi ia malah berusaha merangkul tubuh Seno. Untung saja Seno lebih cekatan. Ia buru-buru memundurkan tubuhnya.

Kini Mariana mulai berang. Ia menghela nafas panjang sambil menunduk.

" Kenapa? " tanya Mariana sambil mendongakkan kembali kepalanya. " Kenapa lo selalu seperti ini sama gue? Apa kurangnya gue? Apa kurangnya gue di banding dia? " tanya Mariana dengan nada tinggi sambil menunjuk ke arah Armell.

Armell terkejut ia ditunjuk begitu oleh perempuan yang sedari tadi bersikap manja sama suaminya.

" Gue bilang keluar lo dari sini. " bentak Seno kembali tanpa menjawab pertanyaan Mariana. Tapi Mariana tidak bergeming.

" Kenapa Seno? Lo lihat sendiri kan, gue lebih cantik dari dia. Gue lebih seksi. Gue jamin, ciuman gue lebih hot ketimbang dia." Mariana mulai meracau.

Tidak ingin mendengar racauan Mariana lebih lama, Seno menarik tangan Armell dan menggenggamnya, lalu membawa Armell keluar dari ruangan.

" Seno ..." panggil mariana, tapi Seno tidak memperdulikannya. Ia tetap keluar dari kantor dengan tangan Armell di genggamannya.

***

bersambung

...Kita lanjut lagi besok ya kak ... makasih masih tetep stay tune di sini......

...Buat kakak-kakak yang udah mampir di sini, jangan lupa kasih dukungannya ke author ya...biar author selalu semangat update nya.....

...Tinggalkan jejak kalian. Like, vote, komen....Dan untuk kakak-kakak yang suka sama cerita author ini, jangan lupa klik favorit...biar tidak ketinggalan episode terbaru.......

1
Wardani Lestari
Luar biasa
Angga Raini
ini 3× nya akun ulang baca novel ini ga bosen2
Alesha Jazila_id 🌷🌹: makasih banyak kakak.....
udah baca karya aku yang lain belum? siapa tahu sama sukanya sama karya aku yang ini/Bye-Bye//Smile/
total 1 replies
Herlina Lina
pa adi udah duluan seno pa
Herlina Lina
takut ketemu mamanya seno d mall tar d sangka istrinya lg
Devi Handayani
naahh ini dia...sibiang keroxxxnyaaa🤨🤔🤨🤨🤨🤨🤔🤔🤔
Devi Handayani
jangan jangan Arvin anak Stella Ama Robert 🤨🤨🤨😲😲😲
Devi Handayani
pasti info nya dari si ulet gatel marionang...coba di selidik pak polisi terhormat 🤔🤔🤔🤔
Devi Handayani
berbahagialah kamu mell... dapet suami yg begitu sayang juga perhatian begituuu🥹🥹🥹🥹
Devi Handayani
ayo dibongkar persengkongkolan nyaa armell dan seno😏😏😏😏😏
Devi Handayani
Tut Tut... kasian kamu hanya bisa melihat pemandangan pegunungan saja...sabar ya Tut bentar lagi paling🤭😅🤭😅🤭😅🤪🤪🤪🤪
Devi Handayani
dibibirku...hanya ada rasa dari bibirmuuu.....uhuuuyyyyyyyy💋💋💋💋
Devi Handayani
Alhamdulillah sah ... Tinggal nunggu unboxing heheheh🤭🤭🤭😅😅😅
susi susanti
Luar biasa. bagus thor ceritanya, kocak🤣🤣🤣
Surtinah Tina
ikut bahagia .. akhirnya hamil lagi
Surtinah Tina
mehong nya
Surtinah Tina
di ajak sekolah lagi aja itu bang seno
Surtinah Tina
hamidun tuh armell
Surtinah Tina
lucu....🤣🤣🤣😍
Surtinah Tina
sabar Resky...ya begitulah klo jadi asisten....🤣🤣🤣
Surtinah Tina
papa senyum "terus....seneng banget dan puas ya pa udah ngerjain anaknya...🤗🤗🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!