Sistem Kekayaan Warisan Keluarga

.

.

Saat di pagi hari Felix terbangun, dia langsung membeku tidak percaya dengan apa yang dia baca di ponselnya.

Misi harian untuk level baru telah dikirim dan isinya seperti ini

Selesaikan misi harian untuk menaikkan level!

MISI HARIAN:

Sit up 50x push up 50x squat jump 50x lari 500 meter

Hadiah: uang tunai sebesar 5 juta rupiah dan 10 poin untuk masing-masing level dasar

Felix kira paling tidak menjadi 20 kali... oke lah sekarang berubah jadi 50 kali. Tapi apa tidak berlebihan hadiahnya hanya 10 poin untuk masing-masing level dasar? Tidak seperti level

nol ke level satu, atau level satu ke level dua yang hanya membutuhkan 100 poin baru bisa naik level.

Untuk menaiki level tiga sekarang butuh 500 poin untuk masing-masing level dasar. Dan Felix punya perasaan jika sistem tidak akan memberinya hadiah poin bebas seperti dulu lagi. Kalau begini caranya, masih jauh untuk mencapai level tiga.

Felix merasa dirinya ditipu oleh sistem.

Sudahlah.. lagian sistem juga sudah banyak membantunya.

Seperti biasa, Handika ikut olah raga pagi bersama Felix di taman. Dia langsung protes saat Felix mengatakan untuk melakukannya masing-masing 50 kali padahal biasanya hanya 10 kali.

“Kau bilang olah raga yang bagus itu sedikit-sedikit... ini apa??” protesnya

“Kemarin kamu gak ikut kan? Jadi sekarang jadi dua kali lipatnya, lagian memang sudah saatnya ditambahkan, kau harus jadi lebih kuat biar gak mudah ditindas lagi”

Handika memutar bola matanya malas “Terserah kau saja..”

“Aku akan memberimu minuman penambah

stamina nanti, oke?” Felix memang sudah bersiap-siap dengan membeli lima energi potion sebelum berangkat kemari.

“Baiklah.. ayo mulai!”

Merekapun mulai melakukan misi harian seperti yang diperintahkan.

Seperti yang diduga, mereka berdua langsung ambruk segera setelah selesai lari 500 meter.

“Padahal level kekuatanku bertambah tapi aku masih saja kelelahan” gumam Felix yang tak begitu didengar Handika karena dia sudah hampir tidak sadarkan diri. Felix segera bangkit duduk lalu mengambil dua energi potion yang ia bawa lalu memberikan satu pada Handika.

“Minum nih”

Malas-malasan Handika mencoba untuk bangkit duduk, lalu menerima botol kaca cantik, persis seperti kemarin hanya saja kali ini isinya warna orange “Apa nih? Jus jeruk?”

“Minum aja gak usah bawel”

Felix langsung meminumnya dan segera saja tubuhnya kembali segar dan rasa capeknya hilang begitu saja.

“Woah! Hebat! Aku udah gak capek lagi.. ini belinya dimana sih Lix? Rasanya juga enak banget”

“Rahasia”

“Pelit dasar!”

Tapi Handika benar, rasanya sangat enak dan menyegarkan, Felix jadi ingin minum lagi.. pantas saja ada batasan sehari maksimal 50 botol.

“Han..” panggil Felix, mereka meski sudah tidak capek, tapi masih betah duduk di taman tanpa ada niat untuk bangkit dan kembali ke kosan.

“Apa?”

“Kalau punya kebun buah, enaknya nanem buah apa ya?”

Handika terlihat berpikir “Hmm.. mungkin kayak apel, jeruk, pisang... ah, tapi pisang agak susah. Soalnya satu pohon hanya sekali berbuah, habis itu pohonnya mati, meski digantikan tunas baru sih”

“Kalau ada pisang yang bisa terus berbuah tanpa pohonnya mati gimana?”

Handika menatap Felix aneh “Mana ada yang kayak gitu”

“Kan ini misalnya..”

“Kalo ada yang kayak gitu pasti enak dan gak repot”

“Sekarang harga tanah berapa ya?”

“Pertanyaanmu random banget Lix, mending bantu mama Ina masak aja sana.. harga tanah ya tergantung luas dan tempatnya lah, kalo di kota besar kayak gini harga tanah makin melambung, keluargaku punya banyak tanah, tapi di desa”

“Aku ingin beli tanah dan berkebun.. OH! Atau beli rumah yang tanahnya luas, jadi bisa ditanemin disana”

“Uangmu ada berapa emang sekarang?”

“Sekitar enam miliaran?”

“Hmm.. kalo cuma segitu susah nyari rumah yang punya tanah luas kalo gak di desa”

“Kamu bener Han, udahlah.. ayo balik ke kosan”

“Gak pengen beli rumah di desa aja?”

“Pikir nanti aja, tapi boleh juga”

***

Felix tidak habis pikir dengan sistem yang membuatnya melakukan hal-hal sulit dengan hadiah yang sangat fantastis. Kalau dia memilih menolak misi itu, akan ada hukuman yang menimpanya.

Misi khusus Felix kali ini datang tiba-tiba saja saat dirinya masih pelajaran bahasa Inggris. Terima kasih pada sistem yang memberinya skill bahasa Asing, Felix bisa dengan mudah mempelajari berbagai bahasa hanya dengan membaca, melihat, mendengar dan mengamati.

Misalnya bahasa Jepang, karena Felix suka nonton anime dan suka main game, bahasa Jepang sudah bisa ia pahami dengan mudah hanya dengan menontonnya saja.

Apalagi bahasa Inggris yang memang diajarkan

di sekolah seperti ini, dia langsung bisa menguasainya dengan mudah. Jadi jika dia nonton film holiwud tanpa indo sub dia tidak akan masalah dan dapat memahami semua percakapan mereka.

Jadi saat ini Felix sudah bisa bahasa Indonesia, Inggris dan Jepang.

Oh iya, kembali dengan misi khusus tadi.

Misi yang diterima Felix seperti ini.

MISI KHUSUS:

Belilah saham di perusahaan besar! Anda harus pandai memilih untuk berinvestasi pada perusahaan yang tepat.

Hadiah: mansion paling mewah di kota ini!

Note: untuk info hadiah lebih detail akan dikirim jika misi telah terselesaikan

Felix punya perasaan jika sebenarnya sistem di ponselnya ini mendengar semua apa yang ia pikirkan dan inginkan. Baru saja tadi pagi dia mengobrolkan tentang membeli rumah dengan lahan luas yang bisa ditanami, sekarang sistem memberinya misi yang berhadiah mansion.

Lagian mansion paling mewah di kota ini itu dimana? Padahal Felix sudah punya apartemen mewah juga. Apa dia masih butuh mansion?

Oh tunggu! Benar... apartemen itu kan masih baru, dan Lianna bilang juga banyak sekali peminatnya, bisa ia jual nanti jika harganya sudah melambung tinggi.. hehe.

“Felix? Ada yang lucu?”

Felix sedikit terlonjak karena terkejut, lalu ia menghela nafas lega setelah mengetahui ternyata Jini yang bertanya. Seketika senyuman lebar muncul di wajah Felix, hari ini Jini cantik

sekali, ia memakai jepit pita kecil biru di rambut hitamnya yang panjang dan bergelombang.

“Sekarang malah melamun..” kata Jini lagi, menyadarkan Felix dari lamunan sesaatnya “hehe, kau cantik sekali aku jadi terpesona”

Mendengar itu wajah Jini merona, membuatnya jadi berkali-kali lipat lebih cantik!

“Kalau aku? Apa aku cantik?” Lianna ikut menoleh ke belakang.

“Kalian ini mentang-mentang gurunya pergi” sahut Handika.

“Tentu saja cantik... Eh, gurunya sudah pergi?” tanya Felix, ternyata benar, bu gurunya sudah menghilang.

“Sudah ganti pelajaran, Felix melamun terus dari tadi sih.. ada yang kau pikirkan?” tanya Jini lagi.

“Oh itu.. aku pikir akan menggunakan uang sisa milikku untuk membeli saham, tapi aku masih tidak mengerti hal-hal yang seperti itu.. takutnya aku membeli saham yang salah”

Sebenarnya Felix bisa saja meminta bantuan Papa Riko, tapi takutnya malah kena omel Nana. Felix tidak mau urusannya jadi makin ribet... tapi minta tolong siapa lagi jika bukan investor terbaik di kota ini?

“Minta tolong Leon saja” sahut Lianna

“Benar, Leon bisa membantumu... dia akan senang jika kau meminta bantuannya” kata Jini

“Apalagi dia ingin menjodohkanmu dengan kembarannya” Lianna

“Leon punya kembaran?” tanya Handika, dia saat mereka kemarin membicarakan Yue memang sedang mandi, jadi tidak tau.

Kemudian Lianna mengeluarkan ponselnya lalu memperlihatkan akun aiji milik Yue “Ini kembarannya Leon.. dia model, cantik kan? Tapi aku lebih cantik” kata Lianna.

Tiba-tiba Jini menutup mata Felix dengan tangan kanannya “Jangan lihat! Felix gak boleh suka sama Yue!”

Felix menyingkirkan tangan Jini, lalu menggenggamnya “Aku sudah lihat akunnya, dia mengikutiku, jadi aku juga mengikutinya”

Mendengar itu raut wajah Jini jadi murung, Felix buru-buru menambahkan “Tapi tentu saja Jini lebih cantik dan lebih sexy..”

“Menurut Felix aku cantik dan sexy?” tanya Jini dengan mata berbinar-binar, Felix langsung mengangguk mengiyakan “Tentu saja!”

“Kalo aku?” tanya Lianna

“Lianna juga cantik dan sexy..”

Rona merah juga menghiasi pipi Lianna segera setelah Felix mengatakan dia cantik dan sexy.

“Memangnya kenapa sih? Kan kembarannya

Leon bisa masuk haremnya Felix” celetuk Handika.

“Hah?” Felix

“Gak mau!!” sahut Jini

“Yue udah banyak fansnya..” kata Lianna yang langsung mendapat anggukan setuju dari Jini.

“Terserah Felix dong..” Handika “Ya kan Lix?”

“A.. apa sih! Kalian ini” kemudian Felix pura-pura sibuk dengan ponselnya.

Dia memang sudah melihat Yue, tapi entah dia bisa tertarik dengan Yue atau tidak.. lagipula, dia tidak mau memikirkan cinta-cintaan dulu, ia harus fokus dengan sekolah dan mencari banyak uang.

Tapi saat ia tidak sengaja membuka akun Aiji, ada sebuah akun yang mengikutinya.. kali ini bukan perempuan dan beberapa pengikutnya heboh karena orang itu mengikuti Felix. Mungkin dia selebriti?

Felix segera memeriksa akun tersebut dan ia kembali harus terkejut melihat namanya.

Chris_Raynold.

.

.