Jika banyak manusia yang mengatakan hidup adalah anugrah, namun baginya hidup adalah siksaan neraka tanpa api.
Eeline Yeager, gadis malang berusiap 18 tahun ini harus mejalankan hidup nya kembali berkumpul dengan keluarga nya setelah 13 tahun berpisah. Hal yang seharusnya dia rasakan adalah bahagia, namun siapa sangka dia malah hidup menderita.
13 tahun ia menyimpan rindu dan masa lalu kelam nya sendiri, namun saat kembali justru kakak kandung nya sendiri memperlakukan ia seolah Eeline adalah musuh nya.
"Kenapa harus kembali? Tidak seharusnya lo ada di sini, lo bukan bagian dari keluarga Yeager, lo cuma pembawa sial! "
Namun apa jadi nya jika dalam diri kita mempunyai dua kepribadian yang berbeda. Ya! hal itu kini tengah di rasakan oleh Eeline,di satu waktu sosok Eeline yang biasanya terlihat kuat tiba-tiba menjadi sosok yang berbeda. Seperti tercipta keperibadian lain dalam diri nya.
ingin tau kelanjutannya? ayok baca cerita ini..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _Ap_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari yang di tunggu-tunggu
Satu minggu berselang, keluarga Ackerman tengah menunggu Levi yang masih sibuk di kamar nya. Zhandes di buat geram karena harus menunggu lama seperti ini.
"Serena, susul anak mu. Jangan buat Ayah malu karena terlambat. "
Sang istri pun terlihat manut, menaiki anak tangga. Di ketuk nya pintu kamar yang tertutup rapat tersebut. Tak berselang lama, pintu kamar pun terbuka. Menampakkan wajah tampan anak nya yang membuat nya berbinar terpesona.
Serena terlihat bersemangat, dia membenahi jas Levi agar telihat lebih rapi. Di sentuh nya wajah tampan putra nya itu, dia seakan ingin sekali memamerkan kepada seluruh dunia bahwa anak tampan ini adalah putra nya.
"Ya ampun, anak Bunda ganteng banget pakai jas gini. Jadi makin keliatan gagah. "
Levi menampakkan wajah tak berselera nya, pria itu terlihat semakin berwibawa. Dengan kemeja hitam yang ujung nya di selipkan ke dalam celana, di tambah oleh jas hitam yang menambah kesan mewah tiada tara.
Namun wajah nya terlihat murung, bola mata hitam itu memancarkan aura tidak bersemangat, hanya menampakkan sebuah kejujuran yang mengartikan bahwa ia kini tertekan. Levi menerima uluran tangan sang Bunda, lalu berjalan berdampingan menuruni anak tangga.
Sepanjang perjalanan Levi hanya terdiam, mulut nya terkantup rapat. Giginya bergertak kesal tengah menahan emosinya. Namun, mau bagaimana lagi. Jika sudah Ayah nya yang meminta, penolakan bukanlah jalan keluar nya.
Mobil civic berwarna hitam itu berhenti tepat di depan lobi sebuah gedung. Kini sampai lah mereka di sebuah gedung pencakar langit, di depan pintu masuk terdapat dua bunga besar yang di pajang indah di setiap sudut pintu nya.
Tikar merah terpasang rapih di sepanjang jalan, kini keluarga Ackerman pun memasuki gedung tersebut. Di sambut hangat oleh seseorang di depan sana. Levi tercengang, ketika ia melihat Kakek dari sahabatnya ada di sana.
"Sialan, Oppa Yeager pun di undang nya oleh Ayah, pasti Grec pun ada di sini. " Gerutunya kesal.
Levi kira ini hanyalah acara privasi, yang di selenggarakan hanya untuk pihak keluarga semata. Tapi apa ini, ah sudahlah..
Ia mendekat ke arah Oppa Yeager, tak lupa memberi salam hormat. Setelah nya, Levi di minta untuk naik ke area utama yang sudah di dekor khusus untuk pasangan yang akan bertunangan.
Acara pun di mulai, Levi terlihat menghadap membelakangi para tamu undangan. Dia tengah menunggu calon tunangan wanita nya sampai ke area utama.
Terlihat sosok gadis muncul mengenaka dress berwarna blode ke emasan. Dengan rambut yang terurai rapih, anting yang terpasang indah di tempatnya. Menambahkan kesan cantik dan manis untuk gadis itu.
Suara pembawa acara menggelegar, menitah Levi untuk berbalik menghadap lurus ke calon tunangan wanita. Eeline terlihat mengangkat wajah nya tinggi, sebisa mungkin ia menampakkan senyuman nya. Walau terlihat kecut bagi nya, dia memaksimalkan semuanya untuk kakek dan nenek tercinta.
Yang awal nya Levi bergerak malas, mata nya sampai tak berkedip ketika melihat siapa calon tunangan nya. Pancaran kecantikan dari Eeline, membuat Levi sontak hilang kendali. Mata coklat tanpa lensa itu terlihat sangat indah, senyum tipis, wajah putih bersih yang memancarkan kecantikan alami membuat siapapun yang melihat nya bisa langsung jatuh hati.
Perlahan Eeline bergerak maju, semakin mendekat ke arah Lev. 'Dia? Dia kan cowok yang waktu itu di sekolah, astaga.. 'Gumam Eeline dalam hati.
'Gadis itu, 'batin Levi sampai tak mendengar perintah dari sang pembawa acara.
"Tuan Levi Ackerman, silahkan menyematkan cincin di jari Nona Eeline Yeager. " Ketiga kali nya sang MC menyebutkan nama Levi, hingga Eeline langsung mencubit pipi Levi gemas.
Tamu undangan di buat ricuh, mereka merasa gemas melihat adegan yang menurut nya itu sangat romantis. Seketika itu juga Levi tersadar dari lamunan nya. Dia gugup, dia tremor, dia..
Ya! Kini Levi mencoba untuk kembali fokus pada acaranya, ia menyematkan cicin di jari manis milik Eeline, begitu pun sebalik nya. Kedua nya saling menunjukkan jari mereka dan membiarkan sang fotografer mengambil foto mereka berdua. Sesekali Levi mencuri pandang dari gadis itu, perasaan baru kemarin dia bertemu dengan gadis itu. Kini dirinya kembali bertemu di hari yang berbeda, hari yang entah sulit untuk nya jelaskan.
...*****...
...JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN. LIKE, KOMEN AND VOTE. DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERARTI BUAT AUTHOR...
...❤❤TERIMAKASIH ❤❤...
