ISTRI KEDUA TUAN ALEX

Sandi kini mulai menjalankan mobilnya kala Alex sudah memasuki mobil.

"Tuan Alex..."

"Hmm?" Alex terlihat fokus menatap layar tab nya.

"Maafkan saya, tadinya saya sudah menolak permintaan Nona Ella untuk sarapan bersama namun Non Ella memaksa." kata Sandi yang sudah bersiap jika ia sampai dimarahi oleh Alex.

"Tak masalah." jawab Alex santai.

"Haa??" Sandi tak percaya, bahkan Alex seperti tak mempermasalahkan, malah Alex tersenyum.

"Aku tak menyangka gadis itu terlihat mengemaskan saat marah." kata Alex sambil tertawa dan Sandi hanya tersenyum "Sepertinya Tuan nya itu sedang jatuh cinta" batin Sandi yang lega tak mendapat amukan dari Tuan nya.

Hari ini mood Alex sedikit baik, entahlah Ella benar benar merubah moodnya menjadi sangat baik pagi ini setelah semalam ia bertengkar dengan Hanna dan membuatnya sangat frustasi kini Ella menyembuhkan nya.

Saat memasuki ruangan nya, Alex terkejut melihat Hanna duduk disofa sepertinya ia sedang menunggu Alex datang. seketika Mood Alex berubah kacau kembali.

"Sayang... Aku pikir kau sudah disini, aku menunggu mu dari tadi, aku tau kau berangkat sangat pagi dan belum sempat sarapan, jadi aku kesini membawakan sarapan untukmu." Kata Hanna yang kini sudah bermanja dilengan suaminya.

"Sebenarnya kau darimana? kenapa harus berangkat sepagi itu, apa kau masih marah padaku hingga ingin menghindariku?" tanya Hanna lagi dengan suara manja.

"Aku sudah tidak marah!" kata Alex dingin kemudian ia duduk di kursinya, Hanna mengikuti Alex dan duduk dipangkuan Alex.

"Ohh ayolah Hanna, aku harus bekerja." kata Alex malas, Alex sendiri juga bingung dengan apa yang ia rasakan ini, kenapa ia merasa sangat muak dengan semua tingkah Hanna? apa karena Ia sudah tau segala sifat buruk Hanna hingga membuatnya sangat muak? entahlah Alex juga masih bingung dengan apa yang Ia rasakan kini.

"Apa kau lupa? dulu kau sangat menyukai jika aku duduk dipangkuan mu seperti ini, bahkan kau selalu memintaku untuk duduk dipangkuannmu." kata Hanna membuat Alex mengingatnya "Ah iya dulu sewaktu kau menjadi jalang bukan istriku." batin Alex.

"Ayolah Hanna , jangan sekarang! aku benar benar harus bekerja." tolak Alex dengan halus.

"Kau menyakitiku Alex, bahkan kau menolak ku." Mata Hanna terlihat berkaca kaca.

"Ayolah sayang, jangan seperti ini, aku hanya ingin bekerja." kata Alex lagi mengunakan kata sayang agar Hanna mengerti dan segera pergi darinya.

"Apa ini karena kau sudah mendapatkan dari Ella lalu kau mencampakan ku?" Hanna terlihat marah.

"Sudahlah Hanna , berhenti mengajak ku berdebat!" kesal Alex.

"Jadi benar kan? kau sudah mendapatkan kepuasan dari Ella lalu kau mencampakan ku sekarang?" Kini Hanna sudah mulai menangis.

"Aku tidak mencampakkan mu Hanna! bahkan kau saja masih menjadi istriku sampai sekarang. bagaimana bisa kau mengatakan aku mencampaknmu!" Marah Alex.

"Kau sudah tak memperdulikan ku Alex... sekarang cintamu sudah terbagi untuk Ella bukan hanya untuk ku saja!" kata Hanna masih menangis.

"Sejak awal aku sudah meminta restu darimu untuk menikah lagi dan kau sudah merestuinya Hanna, ini resiko untukmu karena sudah menyetujuinya lalu sekarang kau masih merasa cintaku terbagi? aku bahkan tak pernah bersikap baik pada Ella sebaik aku bersikap padamu Hanna, Aku tak bisa adil dengan kedua istriku karena aku sangat mencintaimu! tapi sekarang? kau memojokan ku Hanna... kau selalu memojokanku!" Teriak Alex dengan emosi menggebu gebu.

"Maafkan aku, aku tak bermaksud.. aku hanya ingin kau menjadi satu satunya milik ku!" kata Hanna lirih.

"Itu sudah tak akan pernah terjadi Hanna semenjak kau merestui pernikahan ku dengan Ella, jadi mulai sekarang aku akan bersikap adil dengan kedua istriku sesuai dengan kemauan mu itu!" jelas Alex.

"Tidak Alex .. kau tidak bisa melakukan itu semua padaku!'' Hanna berteriak histeris.

"Lebih baik kamu pulang Hanna , aku harus bekerja, dan Jika kau masih memaksa ingin disini! akan kuvpanggilkan satpam untuk menyeretmu, pergilah... selagi aku masih baik!" kata Alex pelan.

Hanna terkejut mendengar ucapan Alex yang mengatakan jika sampai akan memanggil satpam jika Hanna tak segera keluar. Dan Hanna cukup tau Alex tak pernah main main dengan ucapan nya. "Baiklah aku pulang, tapi nanti malam kau pulang kemansion kan sayang?" kata Hanna dengan suara memelan.

"Aku tak bisa menjanjikan itu!" kata Alex.

"Apa maksudmu?" Hanna kembali tak terima.

"4 hari untukmu, 3 hari untuk Ella, itulah keputusan ku jangan berani membantah!"

"Tidak! Kau tidak boleh melakukan itu Alex, kau harus pulang setiap hari!" teriak Hanna tak terima.

"Atau tidak sama sekali. jadi menurutlah, kau memiliki waktu 4 hari sedangkan Ella hanya 3 hari!"

"Alex .. kumohon jangan lakukan ini!!"

"Baiklah jika kau memilih tidak sama sekali!"

"No Alex.. aku akan menurut." kata Hanna lemas. "Aku akan pergi, jangan lupa nikmati sarapanmu!" kata Hanna mengecup bibir Alex kemudian pergi meninggalkan Alex.

Alex mendesah kasar dan melonggarkan dasinya, baru saja Ia sedikit lega karena moodnya membaik kini Ia harus mendapatkan mood buruknya lagi. Namun dengan ini Alex bisa menekan Hanna agar ia bisa adil juga dengan Ella. memang terkadang pertengkaran itu bisa membuahkan hasil yang baik jika kita pintar mencari celah batin Alex terkekeh.

Tiba tiba Alex mengingat ucapan papahnya dulu sebelum meninggal.

"Sampai kapanpun, Papah nggak akan pernah merestui kamu sama wanita ini," kata Papah waktu Alex meminta restu menikah dengan Hanna. Namun waktu itu Alex tetap menikahi Hanna meskipun tanpa restu Papahnya.

Dan saat Papahnya kecelakaan, Papa sempat mengajaknya bicara sebelum meninggal.

"Alex.. Papah tau selama ini Papa nggak bisa jadi Papa yang baik buat kamu maka waktu Papa minta kamu jangan menikahi Hanna kamu tetap menikahinya, Papa hanya tak ingin kamu menyesal jika suatu hari nanti kamu tau kenyataan yang sebenarnya!"

"Dan sekarang Papa minta sama kamu, anggap saja ini permintaan terakhir Papa. Papa minta kamu menikah dengan Ella, gadis kampung yang kemarin kita datangin rumahnya untuk menagih hutang." kata Tuan Ken sebelum meninggal.

"Bukankah, Papa yang harusnya menikahi gadis itu!'

"Tidak.. Papa memang sengaja ingin menjodohkan mu dengan Ella, dia itu wanita baik baik Alex.. itulah sebannya Papa meminta mu ikut menagih hutang kemarin! Papa harap kamu mau memenuhi permintaan Papa sama mendiang mama kamu dengan menikahi gadis baik." setelah mengatakan itu Tuan Ken terpejam dan tak bangun lagi.

Papanya sudah meninggal, ya Papanya sudah tiada.

Alex mengingatnya ucapan papanya itu dan dia juga sudah merasakan jika Ella memang gadis baik baik, meskipun Alex belum mendapatkan apa kesalahan Hanna hingga sang Papa begitu membencinya namun kini setidaknya Alex bisa membedakan antara Hanna dan Ella.

BERSAMBUNG....

MAAF READERSS KU SAYANG KEMARIN GA UP SOALNYA AKU LAGI SAKIT HEHE...

MAKASIH BUAT KALIAN YANG MASIH NUNGGUIN..

JANGAN LUPA LIKE VOTE DAN KOMEN YAA...