ISTRI KEDUA TUAN ALEX

ISTRI KEDUA TUAN ALEX

01

Hay namaku Ella, umurku masih sangat muda masih 18 tahun tapi aku harus bekerja mencari nafkah untuk kebutuhan hidupku dan ayahku, ya karena aku anak tunggal dan ibuku meninggal saat melahirkanku, saat itu ayah berjuang sendirian untuk menyekolahkanku namun belum sampai aku lulus Sma, ayahku terserang penyakit Tbc yang menggerogoti tubuhnya.

Dengan terpaksa Aku harus mengubur impian ku untuk melanjutkan bangku kuliah dan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan ku dan juga untuk pengobatan ayahku.

Beruntung aku memiliki tetangga seperti mbak Ani yang mengajak ku bekerja sebagai buruh pabrik swasta yang letaknya dekat dengan kampungku.

Hari ini aku ijin  pulang karena aku mendapatkan kabar jika ayahku jatuh pingsan dan sudah dilarikan dirumah sakit.

Buru buru aku memasuki rumah sakit yang letaknya tak begitu jauh dari pabrik tempat aku bekerja.

"Ayah..." teriak ku didepan ruang IGD nampak Mas Dedi tetanggaku yang menghubungi sekaligus membawa ayahku kerumah sakit mencegah ku untuk masuk.

"Kamu tidak boleh masuk, ayahmu sedang ditangani oleh dokter." kata Dedi yang kini memelukku.

"Gimana mas , kok bisa ayah pingsan?" tanyaku pada Mas Dedi.

"Tadi aku mau nganter makanan buat ayah kamu tapi pas masuk aku liat ayah kamu muntah darah trus pingsan makanya aku langsung bawa kesini minjem mobilnya kang Haris." jelas Mas Dedi.

"Ya ampun... ayah... Kenapa bisa begini." kataku sambil menangis.

Aku sedih , sejak aku bekerja beberapa bulan yang lalu aku selalu rutin membawa ayahku kontrol kerumah sakit namun bukan nya ayah sembuh malah semakin parah, bahkan tubuh ayah pun kurus sekali karena penyakit yang menggerogotinya.

"Sudahlah Ella, tunggu saja dokter keluar dan kita berdoa sama sama semoga ayah baik baik saja." kata Dedi masih memeluk ku.

Mas Dedi adalah tetangga dan selama ini sudah ku anggap sebagai kakak ku sendiri, setiap kali aku dan ayahku terkena musibah pasti  Mas Dedi selalu membantu ku.

Tak berapa lama Dokter yang menanggani Ayah keluar.

"Bagaimana kondisi ayah saya dokter?" tanyaku .

"Anda keluarga pasien?" tanya Dokter itu.

"Saya anaknya.."

"Lebih baik pasien segera dirujuk di rumah sakit khusus paru paru karena disini peralatan yang tak lengkap hanya akan menghambat pengobatan pasien, keadaan pasien saat ini sudah parah sekali." jelas dokter itu yang membuatku Shock.

Sejak awal aku membawa Ayahku kontrol setiap bulan memang sudah dianjurkan oleh dokter agar aku membawa ayah kerumah sakit khusus paru paru yang letaknya cukup jauh dari sini namun aku masih belum siap karena aku tau rumah sakit itu sangat mahal dan aku harus menabung dulu dan sekarang bahkan tabunganku tak cukup untuk membayar kamarnya saja disana belum aku harus membayar kamar inap Ayah dirumah sakit ini.

Sungguh saat ini aku binggung harus meminta tolong dengan siapa lagi.

"Aku akan membantumu mencari uang agar Ayahmu segera dipindahkan kerumah sakit paru paru." kata Mas Dedi membuyarkan lamunanku saat dokter itu sudah pergi.

"Tidak mas... selama ini Mas Dedi sudah banyak membantuku jadi biarkan kali ini aku yang berusaha sendiri." balas Ku pada Mas Dedi.

"Apa kamu yakin Ella?" tanya nya lagi dan aku hanya mengangguk.

"Lebih baik Mas Dedi pulang, aku akan masuk menjaga ayah."

"Baiklah jika kamu butuh sesuatu kamu bisa menghubungiku." tukas mas Dedi dan aku hanya mengangguk, kini tinggallah aku disini, segera aku memasuki ruang inap yang baru saja ayah tempati.

Melihat ayah terbaring lesu dan nafas yang sesak serta tubuh kurus itu membuatku ingin menangis.

"Ayah harus sembuh... Ella bakal lakuin apapun agar ayah bisa sembuh." ucapku disamping ayah yang masih terpejam.

Tak berapa lama Ayah sudah sadar dan memanggil namaku yang kala itu sedang duduk disofa.

"Ella..." suara Ayah terdengar sangat lemah.

"Ayah...Ayah sudah sadar? Mana yang sakit ayah biar Ella panggilkan dokter..." tanya Ella Yang mendapatkan gelengan dari sang Ayah.

"Maafkan Ayah Ella, ayah kembali merepotkan mu." kata ayah dengan nada sedih.

"Ayah nggak boleh ngomong gitu, ayah harus semangat dan kuat yaa biar cepet sembuh."

Ayah hanya tersenyum lalu mengangguk.

....

Sore harinya setelah aku membersihkan tubuh Ayah dan menyuapi Ayah, aku keluar sebentar untuk menitipkan surat ijinku pada mbak Ani tetangga dan juga teman kerjaku dipabrik.

Aku menunggu mbak Ani di warung mie ayam bakso depan rumah sakit sekalian makan mie ayam karena seharian ini perutku belum terisi dan tak berapa lama mbak Ani datang dan masih mengenakan seragam pabrik karena memang baru pulang kerja.

"Gimana kondisi ayah kamu Ella?" tanya mbak Ani yang kini sudah duduk didepanku.

"Buruk mbak ..penyakitnya tambah parah trus dokter nyaranin buat dirujuk ke rumah sakit paru paru" ucap ku sedih.

"Ya ampun Ella... Kamu yang sabar yaa .. Padahal rumah sakit paru paru itu kan mahal banget." kata mbak Ani yang hanya ku angguki.

"Aku mau nitip surat ijin aja mbak buat beberapa hari mungkin aku nggak akan masuk kerja." kata ku sambil menyodorkan amplop putih berisi surat keterangan dari rumah sakit.

"Trus rencana kamu gimana?" tanya mbak Ani sambil mengambil amplop yang aku berikan.

"Masih binggung mbak, tabunganku masih kurang buat bayar biaya rumah sakit disana." ucapku sedih.

"Gini aku kan punya kenalan tukang minjemin uang, dia kayak rentenir gitu, dia bisa minjem uang dengan nominal banyak tapi bunganya juga banyak itu bisa dicicil tiap bulan kalau pas bayaran kalau kamu mau aku bakalan hubungin orangnya." tawar mbak Ani.

"Tapi aku takut mbak, kalau nggak bisa bayar gimana?" tanya Ku.

"Kamu kan kerja Ella, tiap bulan juga gajian pasti bisalah, kalau kamu mau sih kalau eengga juga nggak apa apa." ucap mbak Ani.

"Aku pikir pikir dulu ya mbak." ucapku pada mbak Ani.

"Iya kalau kamu fix langsung hubungi aku aja nanti aku temenin kamu buat ketemu orangnya." ucap mbak Ani yang langsung ku angguki.

Selesai menikmati mie ayam dan mengobrol banyak dengan mbak Ani aku kembali ke kamar inap Ayah.

Saat memasuki kamar inap Ayah aku terkejut melihat ayah batuk darah dan muntah darah banyak sekali aku seketika lansgung berteriak memannggil suster dan dokter yang tak berapa lama mereka datang.

Aku panik dan cemas hingga tak sadar menangis didepan pintu.

"Keadaan sudah parah mbak kami takut terjadi sesuatu jika tidak segera dirujuk." kata Dokter saat keluar dari ruangan ayah.

Aku hanya diam tak mampu menjawab karena bingung dan akhirnya dokter itu pergi.

Aku lansgung memasuki kamar inap Ayah dan melihat Ayah kembali tak sadarkan diri.

Akhirnya dengan snagat terpaksa aku menerima tawaran mbak Ani untuk meminjam uang pada rentenir.

Semua demi ayah...

Aku langsung mendial nomer mbak Ani...

Bersambung...

Jangan lupa like vote dan komen...

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

aku mampir tjor. moga ceritqmya bagus

2022-04-23

0

Sri Aseh

Sri Aseh

lanjuutttt thorrr

2022-04-10

0

Titah Munfaati

Titah Munfaati

kelanjutan alur ceritanya

2022-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 43
45 44
46 45
47 46
48 47
49 48
50 49
51 50
52 51
53 52
54 53
55 54
56 55
57 56
58 57
59 58
60 59
61 60
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65
67 66
68 67
69 68
70 69
71 70
72 70
73 71
74 72
75 73
76 74
77 75
78 76
79 77
80 78
81 79
82 80
83 81
84 82
85 83
86 84
87 85
88 86
89 87
90 88
91 89
92 90
93 91
94 92
95 93
96 94
97 95
98 96
99 97
100 98
101 99
102 100
103 101
104 102
105 103
106 104
107 105
108 106
109 107
110 108
111 109
112 110
113 111
114 112
115 113
116 114
117 115
118 116
119 117
120 118
121 119
122 120
123 121
124 122
125 123
126 124
127 125
128 126
129 127
130 128
131 129
132 130
133 131
134 132
135 133
136 134
137 135
138 136
139 137
140 138
141 139
142 140
143 141
144 142
145 143
146 144
147 145
148 146
149 147
150 148
151 149
152 150
153 151
154 152
155 153
156 154
157 155
158 156
159 157
160 158
161 159
162 160
163 161
164 162
165 163
166 164
167 165
168 166
169 167
170 168
171 169
172 170
173 171
174 172
175 173
176 174
177 175
178 176
179 177
180 178
181 179
182 180
183 181
184 182
185 183
186 184
187 185
188 186
189 187
190 188
191 189
192 190
193 191
194 192
195 193
196 194
197 195
198 196
199 197
200 198
201 199
202 200
203 201
204 202
205 203
206 204
207 205
208 206
209 207
210 208
211 209
212 210
213 211
214 212
215 213
216 216
217 217 (end)
218 Sekuel istri kedua tuan Alex dan ucapan terimakasih..
219 Bonchap
220 BONCHAP
221 BONCHAP
222 BONCHAP
223 BONCHAP
224 BONCHAP
225 Promo novel baru
226 promo novel baru
227 promo novel baruu cuss ramaikan
Episodes

Updated 227 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
43
45
44
46
45
47
46
48
47
49
48
50
49
51
50
52
51
53
52
54
53
55
54
56
55
57
56
58
57
59
58
60
59
61
60
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65
67
66
68
67
69
68
70
69
71
70
72
70
73
71
74
72
75
73
76
74
77
75
78
76
79
77
80
78
81
79
82
80
83
81
84
82
85
83
86
84
87
85
88
86
89
87
90
88
91
89
92
90
93
91
94
92
95
93
96
94
97
95
98
96
99
97
100
98
101
99
102
100
103
101
104
102
105
103
106
104
107
105
108
106
109
107
110
108
111
109
112
110
113
111
114
112
115
113
116
114
117
115
118
116
119
117
120
118
121
119
122
120
123
121
124
122
125
123
126
124
127
125
128
126
129
127
130
128
131
129
132
130
133
131
134
132
135
133
136
134
137
135
138
136
139
137
140
138
141
139
142
140
143
141
144
142
145
143
146
144
147
145
148
146
149
147
150
148
151
149
152
150
153
151
154
152
155
153
156
154
157
155
158
156
159
157
160
158
161
159
162
160
163
161
164
162
165
163
166
164
167
165
168
166
169
167
170
168
171
169
172
170
173
171
174
172
175
173
176
174
177
175
178
176
179
177
180
178
181
179
182
180
183
181
184
182
185
183
186
184
187
185
188
186
189
187
190
188
191
189
192
190
193
191
194
192
195
193
196
194
197
195
198
196
199
197
200
198
201
199
202
200
203
201
204
202
205
203
206
204
207
205
208
206
209
207
210
208
211
209
212
210
213
211
214
212
215
213
216
216
217
217 (end)
218
Sekuel istri kedua tuan Alex dan ucapan terimakasih..
219
Bonchap
220
BONCHAP
221
BONCHAP
222
BONCHAP
223
BONCHAP
224
BONCHAP
225
Promo novel baru
226
promo novel baru
227
promo novel baruu cuss ramaikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!